BERTEMU LELAKI DARI ZAMAN KUNO

beberapa warga dan beberapa pihak berwajib sedang sibuk menggali tanah di belakang rumah itu.

"Apa..!!? jadi semalam itu benaran kak.?” Tanya ayu kembali. Satya langsung menatap kearah ayu dan tersenyum lagi.

“ia yu..” jawabnya. Saat itu juga, ayu mulai terdiam. mereka memperhatikan kerangka-kerangka manusia yang di evakuasi oleh polisi. Setelah itu, Tiba-tiba salah seorang polisi datang menemui satya.

(mak... ngeri sebenarnya. otor agak sensitif Ama yang begini an. tapi nggak papa, sebagai pelengkap)😧😰

“maaf pak, terimakasih pak sudah mengabari kami tentang ini. Nanti kami akan menghubungi bapak lagi, apa bila kami membutuhkan informasi lagi.” Ucap polisi itu, ia sedikit membungkuk di hadapan Satya. seolah aura kewibawaan menyeruak dalam jiwanya.

“baik pak..” ucap satya. Para polisi itu pun pergi, dan sebagian warga membubarkan diri.

Ayu kembali penasaran. kenapa ada kerangka manusia di halaman belakang ? ayu pun mencoba mendekati salah satu warga yang sejak dulu sudah tinggal di sekitar tempat itu.

“pak, maaf. Kalau boleh tau, sebenarnya ada cerita apa sih, dulu pak mengenai rumah ini.?” Tanya ayu. Bapak itu pun menoleh pada ayu, ia pun tersenyum dan mulai bercerita. bapak itu tidak banyak tingkah. sepertinya, ia paham kalau ayu membutuhkan informasi. bapak itu pun mulai bercerita.

“ 8 tahun silam, ada tragedy terjadi dirumah ini. Tiba-tiba pemilik rumah ini dan semua keluarganya menghilang, kecuali salah satu anak sulungnya. Ia sedang kuliah di luar negri. Kami juga tidak tau kalau terjadi sesuatu pada pemilik rumah ini. Tapi tiba-tiba, anaknya pulang, dan mencari kedua orang tuanya serta keluarganya yang lain. Kami mengatakan rumah itu sudah berbulan-bulan kosong dan kami tidak tau apa yang terjadi. Singkat cerita anak itu menjual rumahnya dan tinggal di luar negeri. Namun tidak ada yang bertahan lama dirumah ini, mereka juga ikut pindah, kami pun tidak tau, kenapa mereka tidak betah, ternyata karena angker.” tuturnya. mendengar itu, Ayu hAnya manggut-manggut saja, mendengar cerita bapak itu. setelah mendengar cerita itu, ayu pun segera kembali masuk kedalam rumah. saat masuk ke dalam rumah, Ayu langsung mengarahkan pandangannya kepada Satya. terlihat, sepertinya satya sedang bersiap-siap.

“kakak mau kemana.?” Tanya ayu penasaran. Satya pun langsung melihat kearah ayu dan tersenyum. ( huh.. senyum itu lagi..)

“kakak ingin keluar sebentar. Kamu dirumah saja.” Ucapnya, ayu pun seketika melotot, jujur ia masih takut.

“kakak mau meninggalkan ayu ? tapi kak, ayu masih takut ditinggal. Ayu ikut ya…..” Ucapnya sambil merengek dan memohon, agar Satya tidak meninggalkan nya.

“ayu dengar, kamu dirumah saja, kakak tidak ingin kamu kecapean nanti, kakak sudah masak dan juga sudah bersih-besih, jadi kamu tunggu kakak pulang saja. Ngak perlu takut sudah tidak apa-apa.” Ucapnya.

setelah mengatakan hal itu, Ia pun langsung berlalu pergi meninggalkan ayu sendiri dirumah itu. melihat Satya pergi begitu saja, ayu hanya mampu melihat dan sedikit memanyunkan bibirnya.

saat itu tinggallah Ayu sendirian di dalam rumah. Setelah ayu di tinggal pergi, ayu memeluk dirinya sendiri dan mulai menerawang setiap sudut rumah itu. jujur saja, ia masih merasa merinding.

karena masih merasa takut. Ayu memutuskan untuk masuk kekamar dan mengunci pintu. disana Ayu merenung didalam kamar, entah apa yang ia renungkan. Saat itu, ayu belum makan apa-apa. karena takut keluar, akhirnya ia tahan saja lapar itu sampai sore menjelang.

Namun, nyatanya rasa lapar itu sudah tidak kuat untuk ditahan. mana jam segini satya belum pulang lagi !!. Ayu pun langsung memutuskan untuk keluar kamar, ia pelan-pelan keluar dari kamar seperti penyusup.

ia mem buka pintu dan ia meneluarkan kepalanya dari balik pintu itu. ia sejenak Melihat kondisi di rumah itu, ketika ayu merasa aman, ia pun langsung memutuskan kedapur.

Saat ayu sudah tiba didapur, ia pun masih clingak-clinguk ngak jelas, ia mengambil gelas dan menuangkan air minum dan meminum nya. Selesai minum, ayu kembali mengedarkan pandangannya, dan .. saat itu ayu sangat takut dan terkejut. hantu itu mengintipnya dan itu langsung membuat ayu merasakan aliran darahnya sangat cepat. dan saat itu juga ia pun pingsan tanpa bilang-bilang.. hehehe. 🤭🤭

( namanya juga pingsan, masak bilang-bilang.. dasar…)

Tapi, tiba-tiba ayu merasakan ada yang memijit kepalanya dan memanggil-manggil namanya dengan pelan, disertai rasa cemas. ia berulang kali memanggil nama ayu. seketika, ayu mencium bau minyak kayu putih.

ayu pun berusaha untuk membuka matanya dengan pelan tapi pasti. Ayu melihat satya berada di dekatnya dengan wajah cemasnya yang sedang berusaha untuk membangunkannya.

“kak… satya..” ucap ayu dengan suara pelan. melihat ayu sudah siuman. Satya pun kembali bernafas lega.

“syukurlah kamu sudah bangun, aku sangat menghawatirkanmu. Maaf kan kakak meninggalkanmu terlalu lama.” Ucapnya dengan perasaan lega. namun raut wajahnya masih menyimpan kecemasan.

Ia mendekatkan bibirnya di kening ayu dan mencium kening itu dengan lama dan penuh dengan perasaan. ( jantung ayu ikut porak poranda..?😆😆 oh jangan ditanya lagi..)

Sudut pandang satya

Setelah polisi menyelesaikan tugasnya di rumah ku dan semua warga membubarkan diri, aku masuk kedalam rumah dan bersiap-siap.

Sekarang, aku memutuskan untuk menjual emas itu lagi, dan belanja semua fasilitas rumah tanpa harus mengajak ayu, karena aku akan lama. Jadi aku tidak menginginkan ayu kecapean. Namun tiba-tiba ayu masuk dan melihatku sudah bersiap-siap. Ia bertanya.

“kakak mau kemana ?” tanyanya. aku melihatnya dan tersenyum.

“kakak ingin keluar sebentar. Kamu dirumah saja.” Ucapku, dia melotot padaku.

“kakak mau meninggalkan ayu ? tapi kak, ayu masih takut ditinggal. Ayu ikut ya…..” Ucapnya sambil merengek dan memohon padaku. jujur saja, ayu sangat manis bertingkah seperti itu. (aduh.. aku mikir apa sih..) Aku menasehatinya.

“ayu dengar, kamu dirumah saja, kakak tidak ingin kamu kecapean nanti, kakak sudah masak dan juga sudah bersih-bersih, jadi kamu tunggu kakak pulang saja. Ngak perlu takut sudah tidak apa-apa.” Ucapku dan langsung berlalu pergi meninggalkan ayu sendiri dirumah itu.

Aku pun pergi dengan mengendarai kendaraan umum, aku sebenarnya ingin membeli mobil, tapi itu nanti pikirku. Tak lama aku sampai di sebuah tokoh emas yang berbeda saat pertama kali kami menjual emas itu. aku pun masuk.

“ada yang bisa kami bantu pak..?” sapa kasir cowoknya. Aku pun mengeluarkan emas itu.

“aku ingin menjual emas mentah. Kira-kira tokoh ini bisa membelinya tidak...?” tanyaku. Kasir itu tersenyum.

“tentu saja pak, segala jenis emas kami akan membelinya, bisa saya lihat dulu barangnya ?” tanyanya. Aku memberikan barang itu untuk diperiksa, tak lama ia kembali.

“baik pak, kami akan membelinya dengan harga satu gram 1 jt 100 k. Bagaimana pak. ?” tanyanya lagi, aku pun mengangguk.

“ok pak..” kasir itu langsung menimbang emasnya dan tentu saja, beratnya sama dengan yang kemarin. Cuma harganya yang berbeda. Aku menerima uang 500 jt kas, sementara sisanya aku masukan ke dalam rekening ayu. Setelah itu, aku keluar dari tokoh itu dan menuju tempat orang menjual fasilitas rumah.

Aku awalnya pergi membeli tempat tidur dua paket, dan aku lanjutkan lagi dengan lemari, meja, sofa dan segala macamnya. Aku menghabiskan uang sekitar 200 jt.

Terakhir aku membeli laptop dan hp 2 buah. Setelah itu aku pun pergi, menompangi mobil pick up yang akan mengantar barang kerumah. Terhitung ada 4 mobil yang mengangkut semua barang- barang belanjaan ku.

***bersambung***