Aresha Ravan Aravella harus bekerja keras sejak SMA. Dan kini dia bekerja di salah satu perusahaan Makanan Instant terbesar di sebuah Kota Besar.
Menjadi Budak. Maksudnya menjadi Sekretaris level S untuk Seorang President Direktur yang begitu tampan bernama Alvarro Osmond Cullen.
Dan, Akhirnya tiba juga dimana dia bisa lepas dari jeratan Alvarro karena sebuah keberuntungan menggapai ke dirinya. Aresha memenangkan sebuah Kupon Undian senilai 2 Milyar.
Aresha memutuskan mengundurkan diri dan bebas menikmati hidup.
Namun hanya dengan sebuah kata "Saya Tolak" dari seorang Alvarro. Kini Aresha harus terjerat semakin dalam di kehidupan Alvarro.
Penasaran dengan kisah Kocak, Romantis, dan pastinya selalu bikin baper. Langsung simak aja cerita nya ya 💋
Follow IG Mama @ma2.zan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaZan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Aku di Sini
.....
Setelah Alvarro menghubungi orang kepercayaannya. Dirinya kembali duduk di kursi kebesarannya sambil menunggu Aresha memanggilnya untuk meeting dengan salah satu klien nya.
Alvarro terus saja melihat jam tangan nya. Sudah sepuluh menit berlalu tapi Aresha belum juga memanggilnya. Dengan cepat Alvarro menyambar Jasnya di gantungan pakaian di sisi nya.
"Aresha...!" seru Alvarro yang sudah berada tepat di depan meja Aresha.
"Uhukk uhukkk...!" Aresha yang sedang minum begitu kaget mendengar suara Bosnya.
Alvarro dengan cepat berjalan ke sisi Aresha berada dan berdiri tepat di samping Aresha lalu menepuk lembut punggung Aresha. "Pelan-pelan kalau minum..." ucap Alvarro tanpa rasa bersalah.
"Kan Bapak yang bikin kaget..!!!" kesal Aresha keceplosan dan segera menutup mulutnya dengan merapatkan bibirnya.
Alvarro berhenti mengusap punggung Aresha dan tiba-tiba merasa bersalah.
"Maaf...maaf...hmmm" ucap Alvarro dengan lembut dan mengangkat tangan nya membantu menyeka mulut Aresha yang basah dengan ibu jari nya.
Deg
Kembali berdetak kencang jantung Aresha. Dengan cepat Aresha mengalihkan dengan membersihkan mulutnya sendiri.
"Tidak apa-apa Pak..." ucap Aresha berusaha tenang.
Alvarro pun menurunkan tangan nya, namun masih berada tepat di sebelah Aresha.
"Ada apa Bapak mencari saya...?" ujar Aresha santai.
"Hmm.. Saya menunggu kamu untuk meeting tapi kamu tidak kunjung memanggil saya.." jawab Alvarro yang membuat Aresha melongo kebingungan.
"Meeting pagi ini masih ada empat puluh menit lagi Pak. Lagi pula kita adakan meeting di Ruang Galeri tepat di Gedung sebelah perusahaan. Dengan berjalan kaki, hanya membutuhkan waktu sepuluh menit dan kita akan tiba tepat waktu..." jelas Aresha panjang kali lebar tidak mengerti dengan tingkah absurd Bosnya.
Padahal Alvarro bisa menghubungi dirinya lewat intercom, kenapa harus repot-repot menghampiri dirinya.
Mendengar penjelasan Sekretarisnya yang selalu pintar dan tepat. Membuat Alvarro diam dan bingung menjawab, mencari alasan yang tepat kenapa dia yang langsung menghampiri sekretaris nya itu. Karena kenyataannya, dia sendiri juga bingung kenapa sampai kakinya melangkah sejauh ini hanya untuk menanyakan meeting pagi ini.
"Hmm.. Saya hanya tidak ingin ada kesalahan. Karena meeting ini sangat penting untuk launching produk baru...Sekarang juga kita ke Ruang Galeri...." seru Alvarro sambil menatap Aresha. Tidak ingin perkataan nya di bantah.
"Baik Pak..Kalau begitu Bapak bisa menunggu saya di ruangan Bapak, biarkan saya siapkan semua berkas-berkas nya.." jawab Aresha, kemudian membalik tubuhnya dan mengatur berkas-berkas yang akan dia bawa untuk meeting.
"Saya akan menunggu di sini.!!" jawab Alvarro santai. Sontak Aresha menoleh sesaat melihat Bosnya yang selalu bertindak sesuka hatinya.
"hufftt..." gumam Aresha pelan sambil menghembuskan nafas. Tapi Alvarro cuek pura-pura tidak melihat sikap sekretarisnya itu. Malah ekspresi Aresha saat ini, membuatnya ingin tertawa.
"Ok.. sudah siap semua Pak.." ujar Aresha sambil memegang tiga map biru di tangan nya.
"Hmm.. Ok... " jawab Alvarro lalu berjalan menuju lift dan menekan tombol lift. Lagi-lagi Aresha kembali menggelengkan kepalanya melihat sikap Bos nya itu. Tidak pernah sekalipun Alvarro yang menekan tombol lift apabila sedang bersama dirinya.
"Berat..??" tanya Alvarro yang melihat ke arah Aresha sambil berjalan masuk ke dalam lift.
"Berat..?? Apaan Pak..?" Aresha malah balik bertanya yang saat ini sudah berdiri bersebelahan dengam Bosnya.
"Ini...!!" seru Alvarro yang langsung mengambil map yang di pegang Aresha.
"Ehhh...gak kok Pak..." jawab Aresha yang mengambil kembali map dari tangan Alvarro.
Tapi Alvarro kembali menarik Map dari tangan Aresha.
"Saya saja Pak.." seru Aresha dan kembali mengambil dan memegang map tersebut dengan kuat agar tidak di ambil lagi oleh Bos nya.
Tapi dasarnya Alvarro tidak pernah mau kalah dari apapun. Kembali menarik Map dari tangan Aresha, namun map tersebut masih kokoh di pegang Aresha. Dengan sedikit tenaga Alvarro menarik Map dan berseru.." Kamu sangat keras kepala Aresha..!!"
Aresha yang mendengar di katakan seperti itu merasa kesal dan melihat ke arah Bosnya. "Saya sekretaris Bapak, jadi sudah tugas saya yang membawa Map ini..!!" ujar Aresha tidak mau kalah.
Dengan satu kali hentakan Alvarro menarik Map dengan kuat, namun tubuh Aresha ikut terbawa dan Aresha yang tidak ada persiapan langsung saja terhuyung ke depan hingga posisi Aresha saat ini tepat berada di pelukan Alvarro. Bibir mereka pun tidak bisa terelakan saling bertabrakan.
Deg deg deg
Tatapan mata mereka bertemu dan tubuh mereka membatu beberapa detik hingga bunyi lift menyadarkan mereka berdua.
Tingg
Aresha langsung berdiri tegap dan kembali ke posisinya dengan wajah yang sangat memerah menahan malu dan degupan jantung yang kian memburu.
Alvarro tetap memasang wajah datar nya dan kembali menatap pintu lift yang akan terbuka.
"Kamu bisa membawa map itu..!" seru Alvarro bertepatan dengan pintu lift yang perlahan terbuka.
Aresha langsung saja menatap kesal ke arah Bosnya. "argggghhhh...!!! kalau dari awal seperti itu. Pasti gak bakal ada kejadian memalukan kayak tadi...!!" batin Aresha yang ingin sekali memaki bos nya saat ini.
Apalagi Aresha melihat raut wajah Alvarro yang begitu datar dan santai. Seperti tidak ada sesuatu hal yang barusan terjadi.
"Masih mau di dalam lift..??" tegur Alvarro ke Aresha yang masih berdiam diri di dalam lift.
"Tii-dak Pak..!" jawab Aresha cepat. Kemudian menyusul langkah Bosnya.
........
Ruang Galeri
Karena Alvarro dan Aresha yang datang terlalu cepat dari jadwal. Kini mereka harus duduk berdua dalam diam sambil menunggu klien.
Karena kejadian di lift tadi membuat suasana sangat canggung. Tapi hanya berlaku untuk Aresha. Karena Bosnya itu tetap terlihat santai dengan wajah datarnya.
Tanpa Aresha tahu, Alvarro saat ini berusaha menutupi degupan jantung nya yang berdegup begitu keras. Makanya Alvarro memilih duduk berhadapan dan menjaga jarak dari Aresha. Diabtakut Aresha mendengar suara detakan jantungnya.
"Bibirnya sangat manis dan lembut..." batin Alvarro mencuri pandang ke bibir Aresha. Sedangkan Aresha hanya terus menunduk membaca berkas-berkas yang sudah jelas terlihat hanya sebagai pengalihan agar dia tidak bertatapan dengan Bosnya saat ini.
Tidak berselang sepuluh menit, Klien yang di tunggu-tunggu pun akhirnya datang.
Tap tap tap
Mata Alvarro langsung tertuju ke salah satu pria yang berada di baris kedua berjalan ke arah mereka. Karena memang posisi duduk saat ini, Alvarro menghadap ke arah pintu masuk.
"Aresha... pindah ke sebelah saya sekarang..!" seru Alvarro dingin.
"Yaa..??" jawab Aresha bingung melihat Bosnya tidak tahu apa yang terjadi.
"SEKARANG...!!!" seru Alvarro dingin dan menatap tajam ke Aresha.
"Baa-ik Pak..!!" jawab Aresha dengan patuh, kemudian berdiri. Berjalan memutar ke sisi Alvarro dan duduk tepat di sisi terluar. Karena Alvarro duduk tepat di kursi tengah.
Seketika Aresha melihat sosok yang dia kenal berjalan ke meja mereka. Dan menoleh ke arah Bosnya. Akhirnya dia mengerti maksud Bosnya untuk pindah duduk. "Tapi untuk apa..??" batin Aresha penuh tanda tanya.
Alvarro yang sadar dengan kebingungan Aresha hanya bisa mengatakan. "Fokus..!! Dan ada Aku di sini...!"
Bersambung...
☘☘☘☘
#Duhh Babang Varro jago banget buat meleleh hati Aresha 😂🤣
Mohon untuk Support dengan Like, Komentar, Vote, Kirim Hadiah dan Tentu saja jangan sampai lupa Klik Tombol Favorit ❤
Bantu Karya Baru Mama agar bisa masuk rekomendasi ya 🥰
Lope u from MamaZan ~~ 🥰😘