Gadis cantik bernama Clara Arabelle yang hanya mengantongi ijasah SMA, bukan karena tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya, melainkan kesibukannya di dunia entertainment.
Karena suatu hal, kedua orang tua Clara memutuskan untuk mendepaknya ke kampung halaman sang ibu di lahirkan.
Disanalah Clara bertemu dengan Reyhan dan Bastian yang akan terlibat di kehidupan Clara.
" Berarti kita gak pernah akan begitu-begituan dong? "
" Jangan harap! "
" Terus seumur hidup mas Babas mau jadi perjaka ting ting gitu? "
" Bukan urusanmu! "
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisah ini yak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemandangan tak biasa
Ketiga orang itu asyik mengobrol di teras rumah, di temani cuaca pagi yang tengah gerimis. Membuat siapa saja bermalas malasan untuk memulai aktivitas.
Reyhan yang memang sudah dari sananya memiliki sifat humoris dan sedikit genit membuat Lisa dan Clara tertawa. Lisa tertawa lepas saat Reyhan bercerita kekonyolan dirinya, sedangkan Clara harus menjaga image di depan Reyhan, sebisa mungkin tawanya harus terlihat anggun.
Suasana semakin dingin, membuat Clara tak bisa menahan untuk buang air kecil.
" Rey.. boleh aku numpang ke kamar mandi? " ujar Clara meminta ijin untuk menumpang ke toilet.
" Boleh cantik, tinggal masuk aja, kamar mandinya ada di dekat dapur. " jelas Reyhan. " Apa mau aku temenin nih.. " goda Reyhan.
" Emm.. gak usah Rey.. aku bisa sendiri. " ucap Clara malu-malu.
Lisa yang sedari tadi melihat tingkah Clara merasa jengah. " Sok anggun banget sih! "
Clara dengan cepat masuk ke dalam rumah, mencari keberadaan kamar mandi seperti arahan Reyhan.
Clara menemukan pintu yang terbuat dari aluminium, persis seperti pintu kamar mandi di rumah eyang Minah. Tanpa pikir panjang Clara segera membuka pintu itu yang tidak terkunci.
Brakkk....
" Waowwww.... " pekik Clara yang mendapati pemandangan tak biasa, pemandangan yang belum pernah ia dapatkan.
Di dalam kamar mandi, ternyata ada pria yang sedang melakukan aktivitas mandi. Dengan busa sabun yang sedikit menutupi tubuh polosnya. Membuat Clara bisa melihat dengan jelas. Jika anak gadis lainya mungkin akan menjerit kaget lalu menutup matanya atau segera membalikkan tubuhnya agar tidak melihat lebih jauh lagi. Namun tidak dengan Clara, kedua matanya di buka selebar mungkin agar bisa melihat dengan jelas dan berharap terekam di memori otaknya.
Tubuh Bastian terlihat sangat kekar, sangat menggoda bagi siapapun yang melihatnya. Apalagi bagian inti Bastian, uhh.. sangat menggiurkan!
" Kamu! " sentak Bastian saat busa di wajahnya hilang di bawah kucuran air. Bastian sangat terkejut melihat Clara berdiri di hadapan nya, melihat tubuh polosnya. Dengan cepat Bastian menutupi bagian pentingnya dengan telapak tangan, satu tangannya meraih handuk yang tergantung di dinding, melilitkan di pinggangnya.
Wajah merah padam Bastian terlihat jelas, menandakan pria itu sedang marah. Pasalnya Clara masih berdiri di hadapan nya walau Bastian berteriak mengusirnya. Bagaimana Clara bisa ada di rumahnya? pikir Bastian.
" Waouuwww... " ucap Clara tanpa merasa bersalah sedikit pun yang telah mengganggu kegiatan mandi Bastian yang belum selesai.
" Keluar! " sentak Bastian.
" Gak mau! " seru Clara.
Bastian menghela nafasnya kasar, ingin sekali melempar Clara menjauh darinya. Entah kenapa jika bertemu wanita yang ia tau bernama Clara membuatnya sangat kesal.
" Aku mau pipiis! " Clara.
Tanpa banyak bicara, Bastian menutup pintu dengan sangat kencang. " Jangan di buka sebelum aku keluar! " teriak Bastian dari dalam kamar mandi memperingati Clara.
Pintu kamar mandi memang rusak dan tidak bisa di kunci. Bastian pikir itu tidak akan menjadi masalah besar, mengingat yang tinggal di rumah itu hanyalah pria. Namun siapa sangka Clara muncul tiba-tiba di rumahnya.
Bastian merasa malu, tubuh polosnya sudah di lihat dengan jelas oleh Clara. Tapi kenapa gadis itu terlihat biasa-biasa saja? pikir Bastian.
Tidak menunggu waktu lama, Bastian sudah menyelesaikan mandinya dan segera keluar. Di lihat Clara masih berdiri di depan pintu. Bastian melewati Clara begitu saja, tanpa berniat menegur ataupun menyapanya.
" Seksi.. " lirih Clara saat Bastian melewati dirinya.
Bastian membulatkan matanya, tidak menyangka jika Clara akan se-vulgar itu dalam berbicara. Bukannya Clara malu, malahan Bastian yang merasa malu pada Clara, aneh!
Sebenarnya Clara merasa gugup, apalagi ini pertama kalinya bagi Clara melihat tubuh polos seorang pria dewasa. Tubuhnya pun bergetar hebat, namun berusaha untuk ia tutupi.
Bastian memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan Clara.
" Dokter Bastian gak usah malu. " ucap Clara.
" Cih! " Bastian berdecih.
" Tenang aja.. aku gak tertarik! milik dokter gak ada apa-apanya di bandingkan milik mantan pacar ku dulu. " ujar Clara yang pandai berbohong mengumbar kekasih fiktif nya.
Bastian memicingkan sebelah alisnya. " Apa yang dia katakan? " Tidak mau ambil pusing memikirkannya. Bastian berasumsi mungkin pergaulan di dunia ke artisan memanglah seperti itu, sangatlah bebas.
*
*
*
Guys bantu vote ya.. biar Author semangat up-nya.
...Jangan lupa juga tinggalkan jejak....
...Like. komen. vote....
...Bye.. bye......
vote ✌️
Clara noh👍👍👍👍👍👍
Clara di lawan 👍🌹
nga pernah bosan baca berulang kali 🤣