Menikah karena perjodohan tak membuat Ivanka berdiam diri untuk meraih kebahagiaan dalam pernikahannya dan saat Ivanka hamil iya pikir disitulah awal kebahagiaan yang sesungguhnya tapi ternyata itu adalah awal dari semua penderitaan dalam hidup dan pernikahan nya.
Dan siapa sangka di awal kehamilannya Ivanka harus di hadapkan dengan terbongkarnya cinta terlarang suaminya dan tanpa rasa bersalah suaminya pun mengakui pengkhianatan yang iya lakukan.
Apa yang sebenarnya terjadi dalam pernikahan Ivanka ? dan apakah Ivanka akan bertahan ataukan Ivanka memilih menyerah pada pernikahan nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Takdir
Wisnu menyodorkan segelas air putih dan juga kayu putih pada ibunya agar bisa membuat Ivanka sadarkan diri dan tak butuh waktu lama akhirnya Ivanka pun kembali membuka mata dimana ibu mertua dan kakak iparnya menatap khawatir ke arahnya.
" syukurlah kamu sudah sadar " ucap Bu Suri dan Wisnu berbarengan sedangkan Bram hanya menatap datar ke arah Ivanka seolah tak ada rasa sayang ataupun kasihan saat melihat kondisi Ivanka seperti ini.
" Ivanka kenapa Bu ?" tanya Ivanka yang mencoba untuk duduk sambil terus mengingat apa yang terjadi pada dirinya.
" kamu tiba tiba saja tak sadarkan diri, ibu sangat khawatir " ucap Bu Suri yang terlihat sangat lega saat melihat Ivanka baik baik saja.
" dia hanya sedang mencari perhatian kalian saja " ucap Bram santai.
" diam kamu !!" bentak Bu Suri kesal.
" Ivanka bukan orang yang seperti itu " ucap Bu Suri membela menantunya.
" Bu, sepertinya itu dokter Asti " ucap Wisnu saat mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya.
" ajak dia masuk " ucap Bu Suri yang ingin tau dengan pasti kondisi Ivanka saat ini meski Ivanka sudah kembali sadar dengan sendirinya.
" untuk apa dokter Asti datang kerumah ini Bu ?" tanya Bram yang menduga jika ibunya yang sakit apalagi setelah terbongkarnya pengkhianatan yang iya lakukan.
" ibu tak mau kamu tiba tiba pingsan lagi jadi ibu minta dokter Asti datang untuk memastikan kondisi mu " jelas Bu Suri yang langsung mempersilahkan dokter Asti duduk dan memeriksa kondisi Ivanka dengan benar.
" selamat sore mba Vanka, bagaimana kondisinya saat ini ?" tanya dokter Asti sambil mengeluarkan stetoskop untuk mengecek kondisi Ivanka saat ini.
Semuanya memperhatikan dokter Asti yang sedang memeriksa kondisi Ivanka tapi saat sedang memeriksa bagian perutnya dengan stetoskop dokter Asti tidak hanya sekali memeriksa bagian perut Ivanka tapi tak lama dokter Asti pun tersenyum seolah ada hal bahagia yang seharusnya di sambut suka cita.
" bagaimana dok, menantu saya baik baik saja kan ?" tanya Bu Suri yang sudah tak sabar menunggu penjelasan dokter Asti yang tak lain tetangganya juga.
" ada hal baik yang saya yakin akan membuat ibu dan keluarga sangat bahagia "
" apa dok ?" tanya Wisnu tak sabar sampai memotong ucapan dokter Asti.
" mba Ivanka hamil " ucap dokter Asti yang membuat semua yang ada di ruang ini diam seribu bahasa seolah apa yang dokter Asti katakan hal yang tak mungkin terjadi apalagi saat mengingat ucapan Ivanka yang mana hanya satu kali di sentuh oleh Bram.
" hamil ?"
" dokter pasti bohong !" ucap Latisya yang tak terima jika sampai Ivanka hamil anak Bram.
" mungkin untuk lebih pastinya bisa menggunakan alat tes kehamilan atau mungkin langsung ke dokter spesialis kandungan agar bisa melakukan pemeriksaan ultrasonografi agar semuanya benar benar jelas " jelas dokter Asti panjang lebar.
" baik dok " ucap Bu Suri yang entah kenapa merasa lega saat mendengar kabar jika Ivanka hamil anak Bram.
" oh iya dok, tolong periksa Latisya juga " ucap Bu Suri yang hanya ingin memastikan ulang jika Latisya memang benar benar hamil.
" kenapa Latisya juga harus di periksa ?" tanya Latisya yang terlihat enggan untuk di periksa kehamilannya.
" kenapa kamu terlihat khawatir ?"
" jika kamu memang benar hamil harusnya kamu tenang saja " ucap Bu Suri sedangkan Wisnu juga bisa melihat jika Latisya seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
" atau jangan jangan kamu tidak hamil ?" tanya Wisnu penuh curiga.
" bukan seperti itu mas " ucap Latisya yang mencoba bersikap tenang agar semua orang percaya pada dirinya.
" bagaimana mba, apa mba bersedia untuk di periksa ?" tanya dokter Asti yang tak bisa begitu saja memeriksa kondisi seseorang tanpa izin orang bersangkutan.
" jika memang benar kamu hamil, biarkan dokter Asti memastikannya " ucap Wisnu yang entah kenapa ragu jika Latisya benar hamil saat ini.
" oh ya dokter Asti, saya akan ke apotik untuk membeli alat tes kehamilan agar semuanya jelas " ucap Wisnu antusias bukan karena kehamilan Latisya tapi karena Wisnu ingin semuanya benar benar jelas.
" baik saya tunggu " ucap dokter Asti yang kini sudah mulai memeriksa Latisya setelah Latisya merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang keluarga dimana tadi Ivanka pun melakukan pemeriksaan di sana.
Perlahan dokter Asti mulai memeriksa kondisi Latisya dan sampai di area perut Latisya dokter Asti tak menemukan apa yang iya cari dan sampai lima kali mencoba dokter Asti tetap tak menemukan apa yang iya cari.
" kenapa dok ?" tanya Bu Suri saat melihat raut wajah dokter Asti yang berbeda saat memeriksa Ivanka tadi.
" saya tidak menemukan apapun " ucap dokter Asti yang berhasil membuat Latisya pucat pasti.
" maksudnya Latisya tidak hamil ?" tanya Bu Suri memastikan tebakannya saat ini.
" sepertinya memang begitu " ucap dokter Asti tak yakin.
" dokter pasti salah diagnosa " ucap Latisya membantah hasil pemeriksaan dokter Asti.
" mungkin, tapi saya yakin jika mba Latisya tidak sedang hamil " ucap dokter Asti tetap pada pendiriannya.
" jika Tisya tidak percaya dengan hasil pemeriksaan dokter, biarkan saja " ucap Wisnu yang sudah kembali dengan membawa kantong plastik hitam dimana alat tes kehamilan itu ada didalamnya.
" tapi alat kehamilan ini tak mungkin salah " ucap Wisnu yang langsung menyodorkan alat tes kehamilan pada Latisya dan juga Ivanka.
" cek agar semuanya jelas " ucap Wisnu tegas pada Latisya.
" apa harus sekarang ?" tanya Latisya yang tak ingin melakukan pemeriksaan ini.
" ya " ucap tegas Wisnu sambil menarik Latisya menuju kamar kecil yang tak jauh dari ruang keluarga.
Mau tak mau Latisya pun masuk ke kamar kecil dengan membawa alat tes kehamilan tapi tak bisa di pungkiri jika jantungnya begitu tak tenang karena Latisya pun tak yakin apakah dirinya benar hamil atau tidak karena memang siklus haidnya yang memang tak lancar selama ini jadi alasan terlambat datang bulan tak bisa jadi acuan dirinya saat ini sedang hamil atau tidak.
Latisya keluar dengan membawa alat tes kehamilan yang sudah iya celup ke air seninya dan tak butuh waktu lama hasil nya pun sudah bisa dilihat dimana hanya ada satu garis di alat tes kehamilan itu yang artinya Latisya sedang tidak hamil.
" alat ini pasti bohong "
" alat ini pasti tidak akurat " ucap Latisya membela diri tapi semuanya hanya diam dengan tatapan mata yang malah mengarah ke Ivanka yang berkaca kaca saat melihat hasil yang di tunjukan alat tes kehamilan yang ada di genggamannya.
" bagaimana hasilnya ?" tanya Wisnu sambil melihat ke arah alat tes yang masih dipegang Ivanka.
" dua ?"
" garisnya dua ?" ucap Wisnu yang tak menyangka jika tuhan sudah memutar semuanya dengan sangat mudah.
" bagaimana bisa kamu menghamili Ivanka Bram ?"
" kamu jahat Bram !!"
" harusnya aku yang hamil anak mu bukan wanita itu !!" teriak Latisya yang tak terima dengan takdir yang harus iya hadapi.
✍️✍️✍️ apa saat tau Ivanka sedang hamil anaknya Bram jadi berubah pikiran dan ingin kembali memulai semuanya dari awal ? lalu bagaimana dengan Latisya saat mengetahui semuanya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
Jika melihat Latisya maupun Bram,pasti akan teringat bayangan pengkhianat mereka maka lebih baik cerai. 💪 Thoor