NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

.

Dan begitulah. Sejak saat itu, Bayu menggunakan waktu bebasnya di malam hari untuk bisa nongkrong dan minum-minum bersama dengan teman-temannya. Tak ada suara cerewet ayahnya. Benar-benar kebebasan yang selama ini dia inginkan.

Di hari Sabtu dan Minggu, kalau libur sekolah, dia akan ikut Pak Hasan untuk menjadi kuli angkut gabah. Bahkan, ketika dia begitu ingin ikut nongkrong dengan temannya, tetapi tidak memiliki uang, dia rela untuk bolos sekolah demi bisa membeli sebotol minuman.

Saat masa panen di desanya sendiri telah selesai, ia tak segan untuk ikut serta dengan Pak Hasan mengangkat gabah di daerah lain. Hingga tanpa terasa, hampir 2 bulan Bayu menjalani kehidupan seperti itu. Sekolah terbengkalai, pergaulan semakin bebas, dan tubuh semakin lelah.

Pagi itu, Bayu terbangun dengan rasa sakit yang mencekam di bagian pinggang sebelah kiri. Bahkan, sampai-sampai dia nyaris tak bisa bangun dari tempat tidur.

"Ya Tuhan," rintih Bayu sambil memegangi pinggangnya. "Kenapa pinggang dan punggungku sakit sekali?" gumamnya dengan nada putus asa.

Ia mencoba untuk bangun, namun rasa sakit itu semakin menjadi-jadi. Ia meringis dan kembali berbaring di atas kasur.

"Aduh, sakit banget," keluhnya.

Ia memaksakan diri untuk bangkit, namun setiap kali ia bergerak, rasa sakit itu semakin menyiksa. Ia menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa sakit itu.

"Sialan," umpatnya. "Ada apa sebenarnya dengan pinggangku ini?" gumamnya.

Bayu terduduk lemas di tepi ranjang. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tidak mungkin pergi ke sekolah dengan kondisi seperti ini.

"Masa iya aku bolos lagi?”

Ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi pesan. Ia mencari nama Doni, sahabatnya.

"Don, bisa ke rumah gue, gak?" tulisnya dalam pesan singkat.

Beberapa saat kemudian, Doni membalas pesannya.

"Kenapa, Yu? Lo sakit?" balas Doni.

"Iya nih, pinggang gue sakit banget. Gak bisa bangun," balas Bayu.

"Oke, gue otw," balas Doni.

Bayu menghela napas lega. Setidaknya, ada teman yang bisa membantunya. Ia berpesan pada Doni untuk sekalian membelikan dia nasi bungkus, karena sepertinya ia tak kan bisa keluar rumah.

Doni datang sekitar setengah jam kemudian dengan kantong kresek berisi nasi pecel dan teh hangat. Sahabat bayunitu tampak sudah berpenampilan rapi dengan seragam Pramuka membalut tubuhnya.

Bayu menerima kantong kresek yang dibawa oleh Doni dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu Doni segera berpamitan karena dia harus segera berangkat ke sekolah.

*

Tiga hari lamanya Bayu tidak masuk sekolah. Entah kenapa meskipun sudah beristirahat selama tiga hari, sakit di pinggangnya tak juga sembuh. Obat pereda nyeri yang dia beli di warung tetangga seakan tak berpengaruh. Hari itu, teman-temannya datang berkunjung untuk menjenguk. Mereka datang bersamaan membawa berbagai macam makanan ringan dan minuman.

"Bokap lu ke mana, Yu?" tanya salah seorang temannya, Rio, sambil menyeringai kecil.

Padahal, sebenarnya mereka sudah mengetahui bahwa ayah Bayu berada di penjara. Kabar itu sudah menjadi bahan gunjingan di antara mereka. Tetapi, di hadapan Bayu, mereka berpura-pura tidak tahu.

Bayu terdiam sejenak. Ia merasa tidak nyaman dengan pertanyaan itu.Tiba-tiba bayangan ayahnya hadir melintas. Ada sedikit kerinduan yang coba dia tepis.

"Ayah lagi kerja di tempat pamanku, pulangnya malam," jawab Bayu akhirnya, berbohong. Ia tidak ingin teman-temannya tahu yang sebenarnya.

"Oh," timpal Rio dengan nada mengejek. "Kerja apa emangnya?"

"Itu, pamanku kan lagi bangun rumah. Ayahku ikut bantu-bantu jadi kuli," jawab Bayu singkat.

"Wah, hebat dong. Banyak duitnya," sahut teman yang lain, Andi, sambil tertawa kecil.

Bayu hanya tersenyum tipis. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa tak nyaman berada di antara mereka.

"Gimana pinggang lu, Yu? Udah mendingan?" tanya Doni, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Lumayan," jawab Bayu. "Masih sakit, tapi udah gak separah kemarin."

"Ya udah, lo istirahat aja yang bener," ucap Doni.

"Iya," jawab Bayu.

"Eh, Yu, kita cabut duluan ya," ucap Rio. "Mau ada urusan."

"Oke," jawab Bayu lega.

Teman-temannya berpamitan dan meninggalkan rumah Bayu.

Setelah mereka pergi, Bayu menghela napas panjang. Ia merasa lega, namun juga sedih. Ia merasa sikap Rio dan Andi berubah, tak lagi sekarang dulu. Tiba-tiba saja ia merasa sendirian dan tidak punya siapa-siapa.

Bayu baru saja hendak menutup pintu setelah teman-teman satu geng-nya pergi. Ia berniat untuk kembali ke kamar dan beristirahat, ketika seorang teman ceweknya datang dengan membawa kantong kresek berisi buah.

Bayu terkejut melihat kedatangannya. Riana, seorang teman cewek yang kalau di sekolah dia selalu menyendiri. Cewek yang jarang berkumpul bersama dengan teman-temannya, lebih suka duduk di perpustakaan membaca buku. Wajah gadis itu selalu datar, jarang menunjukkan emosi.

"Eh, Riana?" sapa Bayu bingung. "Kamu juga datang menjengukku?"

"Ini, buat kamu," ucap gadis itu yang bernama Riana, mengulurkan kantong kresek yang dia bawa.

"Makasih banget ya," ucap Bayu tulus, menerima kantong kresek itu. "Duduk yuk," ujarnya mempersilakan Riana untuk masuk ke dalam rumahnya.

Riana pun ikut masuk dan duduk di salah satu kursi yang ada di ruang tamu. "Nggak usah bikin minuman. Aku lagi gak haus," ucap Riana ketika ia melihat Bayu bangkit dari duduknya hendak pergi ke belakang.

"Masak lo ke sini gue anggurin," ucap Bayu, merasa tidak enak. Padahal tadi saat teman satu geng yang datang Bayu tidak berpikir seperti itu.

"It's oke, no problem," jawab Riana cepat, mencegah Bayu untuk berdiri.

Riana juga tahu kalau Ayah Bayu saat ini sedang berada dalam penjara dan itu atas laporan Bayu sendiri. Informasi yang ia dapatkan dari obrolan teman-temannya di belakang Bayu.

"Emangnya lo kenapa? Pernah jatuh atau apa? Kok bisa sampai sakit pinggang?" tanya Riana dengan nada datar.

"Nggak tahu, aku sendiri juga bingung," jawab Bayu jujur. Ia memang tidak tahu apa penyebab sakit pinggangnya.

"Lo nggak nyoba periksa ke Puskesmas?" tanya Riana lagi. "Seharusnya diperiksa, ada masalah apa dengan pinggangmu."

Bayu terdiam mendengar perkataan Riana. Uang dari mana untuk periksa begitu? pikirnya. Padahal, kalau saja dia tahu, dia memiliki kartu KIS, sehingga dia tidak harus membayar ketika melakukan pemeriksaan ke Puskesmas. Selama ini ia terlalu fokus dengan uang yang dihasilkan, nongkrong sama teman, minum, hingga melupakan kesehatannya.

Melihat Bayu yang terdiam, Riana juga tak ingin memaksa. Ia tahu, Bayu sedang kesulitan.

"Kamu masih jadi kuli panggul?" tanya Riana tiba-tiba.

Bayu tersentak mendengar pertanyaan itu. Ternyata, Riana juga tahu dirinya menjadi kuli panggul. Selama ini, dia berkata kepada teman-temannya bahwa ketika dia tidak masuk sekolah, dia membantu ayahnya.

Melihat Bayu masih tak menjawab, Riana kembali berkata, "Kalau gak salah, selain jadi kuli panggul, aku juga sering melihat kamu membantu di rumah Pak Hasan."

"Iya, Ri. Pak Hasan sangat baik padaku, karena itu aku hanya sekadar membalas budi," jawab Bayu akhirnya. Ia merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan Riana.

"Wah, wah, kamu hebat," ucap Riana dengan nada yang sulit diartikan. "Dengan orang lain saja kamu membantu sebegitunya, apalagi kalau dengan ayahmu sendiri. Secara ayahmu kan yang sejak kamu lahir selalu berjuang untuk menghidupi kamu," lanjut gadis itu, menatap Bayu dengan tatapan yang intens.

Bayu terkesiap mendengar perkataan Riana. Membantu ayahnya? Itu adalah hal yang tak pernah ia lakukan. Ia selalu membenci ayahnya dan menganggap ayahnya terlalu cerewet dan suka mengatur. Ayahnya yang berjuang untuknya. Kalimat itu bagai menghujam dadanya. Tapi, ia mengakui yang dikatakan Riana benar adanya.

Riana berdiri dari tempat duduknya. "Aku pergi dulu ya," ucapnya. "Semoga cepat sembuh."

Riana berbalik dan berjalan menuju pintu. Sebelum keluar dari rumah Bayu, Riana berhenti sejenak dan menoleh ke arah Bayu.

"Pikirkan baik-baik apa yang sudah kamu lakukan dan apa yang sudah dilakukan oleh ayahmu selama ini," ucapnya. "Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari."

Setelah mengatakan itu, Riana pergi meninggalkan Bayu yang terdiam terpaku di tempatnya. Kata-kata Riana terus berputar di benaknya. Ia merasa bingung, apakah selama ini dirinya salah?

Bayu menatap kantong kresek berisi buah yang diberikan oleh Riana. Ia meraih sebuah apel dan menggigitnya. Hambar. Tak ada rasa, seperti hatinya saat ini.

1
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!