NovelToon NovelToon
Miss N Detektif Perselingkuhan

Miss N Detektif Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Duniahiburan / Cintapertama / Berondong
Popularitas:137
Nilai: 5
Nama Author: Miss D.N

Naolin Farah Adyawarman, gadis berusia delapan belas tahun yang baru menyelesaikan pendidikan SMA-nya.

Tidak ada yang istimewa dari hidup Naolin, bahkan dia hampir tidak pernah melihat dunia luar.

Karena Naolin adalah anak yang harus disembunyikan, dari khalayak luas. Sebab Naolin adalah anak har*m, sang Papi kandung dengan entah siapa Mami kandungnya.

Hal itu terjadi karena Naolin, diberikan secara sukarela oleh Mami kandungnya yang merupakam gund*k, dari Papinya.

Menurut cerita keluarga Papi, Mami kandungnya Naolin ingin hidup bebas dan belum siap memiliki anak.

Tapi entahlah itu benar atau tidak. Yang jelas, keputusan Maminya itu justru menjerumuskan Naolin ke lembah kesengsaraan!

Karena Naolin akhirnya hidup dengan Mama dan Kakak tiri yang jah*t. Sementara Papi kandungnya selalu berusaha untuk tutup mata, karena katanya merasa bersalah sempat menduakan sang istri sah.

Tapi saat Naolin telah menyelesaikan SMA-nya secara homeschooling, dia dibebaskan dari rumah yang iba

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss D.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Pak Dokter mengangguk, dan aku melihat Ibu Vira sedang membalas DM dariku.

Jadi dengan cepat aku membuka handphone, untuk melihat apa balasan dari Ibu Vira.

"Waalaikumsalam, Miss N. Terima kasih ya, saya memang sedang membutuhkan rekaman video pertengkaran di bengkel tadi yang sejelas ini."

"Kalau masalah pulang dan pergi kerja, dari masih gadis saya sudah pakai mobil. Karena mobil ini hadiah dari kedua orang tua saya."

"Sepertinya Miss N, membutuhkan nomor handphone saya ya untuk mengajukan beberapa pertanyaan penting. Ini nomornya, 08**7918****. Silahkan hubungi kapan saja ya Miss N."

Aku benar-benar bersyukur, karena Ibu Vira sangat mengerti kalau aku membutuhkan nomor handphone beliau.

Setelah ini, aku akan terus meminta nomor para klien. Agar lebih mudah, untuk menghubungi mereka.

Tapi sebelumnya aku akan membalas dulu DM, dari Ibu Vira.

"Ibu Vira, apa anda tahu kalau beberapa kali Ibu Kayla ingin menemui kedua putri kembar anda di sekolah?"

"Tapi pihak sekolah, selalu menghubungi Pak Anton. Dan kata Pak Anton, Ibu Kayla hanyalah wanita tidak waras yang mengaku-ngaku sebagai istri kedua beliau."

"Bapak Anton juga meminta hal itu, untuk disembunyikan dari anda. Tapi menurut saya, Ibu Vira harus tahu tentang hal ini. Terima kasih juga untuk nomor handphonenya, karena saya memang membutuhkannya."

Tampak Ibu Vira langsung membaca DM, dariku. Lalu beliau terlihat geleng-geleng kepala, setelah membacanya.

"Pak Dokter, lihatlah laporan dari detektif yang saya sewa," ucap Ibu Vira, sambil memperlihatkan handphonenya kepada Pak Dokter.

Pak Dokter membaca DM, dariku, dan ikut menggelengkan kepalanya. Lalu beliau berkata ...

"Kenapa ya pelaku perselingkuhan itu selalu template? Salah satu pihak, pasti sibuk meminta pengakuan. Sementara pihak satunya, pasti akan berusaha keras untuk menutupinya."

"Sabar ya Vira, saya dulu juga pernah merasakan sakit yang sama. Mantan istri saya malah kabur begitu saja, meninggalkan saya dan Intan yang baru berusia satu tahun."

"Sampai sekarang usia Intan dua belas tahun, Maminya tetap tidak pernah datang untuk menjenguk. Kasihan sekali Intan, anak akan selalu menjadi korban dari kesalahan kedua orang tuanya."

Aku menganggukkan kepala, karena memang itu jugalah yang aku rasakan sampai di usia delapan belas tahun ini.

Selesai membayar, Pak Dokter dan Ibu Vira langsung pergi. Jadi giliran aku juga yang membayar.

"Mbak, waffle itu enak nggak?" tanyaku iseng, karena teringat dengan alat pembuat waffle yang tadi dibeli Pak Dokter.

"Enak Kak, apalagi kalau dikasih ice cream di bagian atasnya. Coba saja beli alat pembuatnya, seperti yang dibeli oleh Bapak dan Ibu tadi."

"Lalu Kakak tinggal beli tepung pancake dan ice cream, di minimarket. Baca cara pembuatannya, di bagian kotak tepung. Soalnya butuh beli susu dan telur lagi, kalau tidak salah."

Oke, aku kembali ngiler. Akhirnya aku membeli juga alat pembuat waffle, dan sandwich. Karena kata Mbaknya, sandwich juga enak kalau dimasak pakai alat pembuatnya itu.

Sebelum pulang ke rumah, aku mampir dulu ke minimarket. Karena penasaran sekali, ingin membuat pancake dan sandwich.

Aku langsung pergi ke bagian tepung, dan ternyata memang ada tepung khusus untuk membuat waffle. Bahkan ada tepung untuk membuat makanan lainnya.

Aku jadi ngiler, dan membeli semua tepung-tepung itu. Lalu aku juga membaca cara pembuatannya di kotak tepung tersebut, karena memang tetap harus membeli bahan lainnya.

Saat aku sedang mengambil bahan lain untuk mengolah tepung-tepung tersebut, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Aku berbalik, dan ternyata ...

"Ibu dan Tante siapa ya?" tanyaku, dengan wajah pura-pura kebingungan.

Tampak wajah Ibu Suryati dan Kak Nuri langsung merah padam, karena menahan marah! Salah sendiri sok akrab!

Kan katanya kalau ketemu di jalan, pura-pura tidak kenal saja!

"Kamu, dasar anak gund*k, kurang ajar! Berani-beraninya kamu panggil saya Ibu dan Nuri, Tante! Memang dasar nggak pernah diajari sopan santun!" bentak Ibu Suryati.

"Ibu maaf sekali, tapi saya benar-benar tidak mengenal anda dan Tante ini. Atau kita perlu ke kantor polisi, untuk menyelesaikan masalah ini?"

"Karena kalau bertengkar di minimarket, sepertinya akan mengganggu pengunjung yang lain. Lagipula malu juga, menjadi pusat perhatian," tanyaku, dengan wajah sok polos.

Seketika keduanya tampak terkesiap, sepertinya baru sadar kalau aku hanya mengikuti isi surat perjanjian. Yang aku tanda tangani, sebelum diusir keluar dari rumah mewah mereka!

"Sudah Mami, kita harus pergi dari sini. Karena sudah ada yang mulai merekam. Bisa bahaya, kalau sampai tersebar kemana-mana rekamannya. Kita yang akan kena masalah, karena menyalahi isi surat perjanjian," bisik Kak Nuri.

Akhirnya mereka berdua pergi, dan aku lanjut belanja lagi. Pokoknya semua makanan yang membuatku penasaran, pasti akan aku beli.

"Wahh, Kakak mau pesta?" tanya Mbak kasir.

Karena belanjaanku memang memenuhi troly belanjaan.

"Nggak, makanku memang banyak kok. Tapi sepertinya aku butuh olahraga keras, seperti beladiri. Mbak tahu nggak, tempat latihannya di mana?" tanyaku.

"Ada Kak, lurus saja dari minimarket ini. Nanti akan melihat plank bertuliskan Hot Gym, dan di dalamnya ada pelatih MMA juga."

"Ada kolam renangnya juga Kak, pokoknya komplit. Pemilik minimarket ini, olahraga di sana. Memang mahal, tapi katanya worth it Kak," jawab Mbak kasir ramah.

"Oke, terima kasih ya Mbak, informasinya," ucapku.

"Ya, sama-sama Kak."

Setelah membayar, aku langsung pergi ke tempat gym yang dimaksud oleh Mbak kasir tadi.

"Hallo, Kakak mau menjadi member baru ya?" sapa Mbak resepsionis.

"Benar Mbak, apa saja ya keuntungan yang bisa saya dapatkan kalau menjadi member di sini?" tanyaku.

Mbaknya tersenyum, dan memberikan satu buah selebaran yang memberikan informasi yang aku perlukan.

Jadi sambil berdiri, aku membaca selebaran itu. Tapi tiba-tiba ...

"Ehh, tahu nggak Pak Anton dan Ibu Kayla? Mereka meninggal lho, kecelakaan mobil berdua. Bagus deh, pasangan selingkuh itu," ucap orang yang lewat di belakangku.

Aku langsung menoleh, dan ternyata itu adalah dua orang Ibu muda yang sepertinya baru mau mulai olahraga.

"Siapa itu?" tanyaku, pada Mbak resepsionis.

"Yang satu Ibu Dilla, beliau istri pemilik tambang timah. Lalu satunya lagi Ibu Sherly, beliau pemilik toko perhiasan yang cabangnya ada dimana-mana."

"Ibu Sherly belum menikah, tapi masih cantik ya Kak? Padahal usianya sudah empat puluh lima tahun lho. Uang memang bisa membuat semuanya jadi awet muda," jawab Mbak resepsionis.

Aku mengangguk, dan akhirnya memilih menjadi member VVIP. Karena aku ingin secepatnya bisa masuk ke dalam gym, dan menguping pembicaraan kedua Ibu-ibu gosip tadi.

"Mbak, di sini ada jual baju gym ya? Soalnya aku mau langsung nge-gym, hari ini. Bisa kan?" tanyaku.

"Ada Kak, di sebelah kanan sana. Di situ menjual aneka kebutuhan untuk olahraga. Nanti PT Kakak namanya Bang Iky ya, langsung aku kasih tahu ke Bang Iky," jawab Mbak resepsionis.

Aku mengangguk, dan segera membeli baju untuk gym. Lalu bergegas berganti di ruangan, yang sudah tersedia.

Saat aku memasuki ruangan gym, seorang pria berotot mendatangiku sambil tersenyum.

"Naolin ya? Perkenalkan saya Bang Iky, personal trainer kamu," ucap Bang Iky.

Aku membalas senyum Bang Iky, dan kami mulai latihan. Dimulai dari lari di treadmill.

Aku beruntung, karena treadmill yang aku gunakan tepat di sebelah Ibu Sherly dan Ibu Dilla. Karena mereka masih saja menggosipkan Pak Anton, dan Ibu Kayla.

"Kamu tahu nggak sih, Ibu Kayla itu dulunya ..."

1
menhera Chan
Ending yang menghangatkan hati, seperti pelukan. 🤗💕
Nurqaireen Zayani
Asyik nih!
♡お前のペンデハ♡
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!