Ditahun ketiga pernikahan, Laras baru tahu ternyata pria yang hidup bersamanya selama ini tidak pernah mencintainya. Semua kelembutan Hasbi untuk menutupi semua kebohongan pria itu. Laras yang teramat mencintai Hasbi sangat terpukul dengan apa yang diketahuinya..
Lantas apa yang memicu Laras balas dendam? Luka seperti apa yang Hasbi torehkan hingga membuat wanita sebaik Laras membalik perasaan cintanya menjadi benci?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di antara masa lalu
Sepeninggalan Mario, Hasbi terduduk lemas di sofa, rasa takut meremas dadanya tak menyisakan kelonggaran sama sekali.
Isi kepalanya berkecamuk, sepenggal ucapan Mario mengguncang seluruh jiwa pria itu.
Dia dan Laras, akan berakhir.
Satu hal yang tak pernah terbesit dalam otaknya. Selama ini kebenarannya adalah Hasbi tak berniat mengakhiri hubungannya dengan Laras, perempuan itu begitu spesial di hidupnya, meskipun di hati, cintanya hanya milik Hera.
6 tahun kebersamaan mereka, membuat Hasbi terbiasa akan kehadiran perempuan itu. Hera memang pemilik hatinya, tapi raga lelaki itu tak menampik rasa nyaman akan kehadiran Laras yang memberi kenyamanan sebagai mana hubungan suami istri pada umumnya.
Bagi Hasbi, Hera adalah cintanya, tapi Laras adalah dunia lelaki itu, terkesan egois, tapi begitulah yang Hasbi rasakan, lelaki itu ingin memiliki keduanya, tidak ada niat untuk melepaskan satu diantaranya.
Hera adalah cinta masa kecil yang akhirnya terwujud, gadis hitam manis bermata kelinci yang menarik perhatiannya sejak duduk dibangku SMA.
Dulu bagi Hasbi, Hera cukup. Laki-laki itu tak mendambakan perempuan lain saat memiliki kekasih. Cinta memang begitu, bukan. Kekasihnya adalah perempuan yang cantik dan baik. Hasbi ingin menikah dan melahirkan anak-anak yang lucu, dengan Hera.
Namun, hubungannya tak mendapat restu dari Ayah Hera pada saat itu. Hera dikirim ayahnya kuliah di luar kota sedang Hasbi masih di kota yang sama dimana dia tinggal.
Hubungan Hasbi dan Hera yang terjalin selama dua tahun kandas karena terpisah jarak. Cinta dan keinginan hati untuk menikahi kekasihnya ditumbangkan oleh tak adanya restu dari pihak Hera.
Hasbi tak punya pilihan selain pasrah. Kekemudian takdir mempertemukan Hasbi dengan Laras, jalinan kasih antara Hasbi dan Hera berakhir dengan menyakitkan dan penuh air mata, tapi Hasbi tak benar-benar berhasil melupakan sosok Hera. Hera adalah perempuan cantik yang baik hati, dewasa dan pekerja keras, alasan Hasbi mencintainya. Sampai saat ini pun, Hera adalah perempuan yang ada di hati lelaki itu.
Pada satu malam saat Hasbi dinas diluar kota, takdir mempertemukanya dengan Hera, hari itu Hasbi sudah menjalin hubungan dengan Laras hampir setahun.
Akibat rindu yang tak terbendung, juga cinta yang masih menggebu, malam itu terjadi malam panjang antara dua sejoli yang pernah menjalin hubungan, dari hubungan tak sengaja itu Hera hamil, anak pertama mereka.
Hasbi yang masih menjadi karyawan biasa dengan gaji tak seberapa tentu tak berani berbuat banyak, Hera rela menanggung amarah orang tuanya demi mempertahankan anak mereka, hingga akhirnya cinta yang terjalin antara mereka semakin kuat. Namun demikian Hasbi tak mengakhiri hubungannya dengan Laras.
Di satu sisi kedekatan Laras dengan Nur juga menimbulkan rasa yang tak biasa di hati Hasbi. Suatu hari Laras menanyakan tujuan hubungan mereka, Hasbi dengan kepercayaan diri mengatakan akan segera menikahinya. Dan pernikahan itu benar-benar terjadi.
Menjadi suami Laras, Hasbi juga tak melepaskan tanggung jawabnya pada Hera dan anak pertamanya, hingga di pernikahan Hasbi dan Laras yang ke satu setengah tahun, Hera kembali mengandung buah cinta mereka yang kedua.
Hasbi sama sekali tidak merasa benar-benar bahagia meski istrinya sangat sempurna. Alasannya sangat sederhana. Meski Laras tak bercela, Hasbi tidak benar-benar mencintainya.
"Bang anak-anak sebentar lagi akan sekolah, kamu nggak berniat meresmikan hubungan kita." pada suatu hari tiba-tiba Hera mendatangi Hasbi ke kantor.
Pria itu menyambut kedatangan Hera dengan suka cita.
"Aku sudah mulai bicara sama Laras, do'akan saja dia setuju untuk adopsi Naila dan Cantika," Setiap momen Hasbi selalu tahu cara memanjakan wanitanya, tidak hanya dengan Hera, dengan Laras pun Hasbi pintar mengambil hatinya.
"Lantas aku bagaimana?" lirih Hera lagi, hari itu dengan wajah sedihnya.
"Pelan-pelan sayank, aku janji akan membawa kalian tinggal satu atap denganku." hari itu Hasbi bicara penuh harapan.
Tapi bagi sebagian orang ucapan Hasbi hanya basa basi laki-laki pengecut yang tak berani mengambil keputusan besar, lebih tepatnya Hasbi itu pecundang.
Sekarang, semua hancur tanpa dia pahami dari mana mulanya.
"Jadi, Laras tidak akan pulang lagi ke rumah ini?" Nur bicara dengan nada bergetar.
Hasbi menelan ludah, tak serta merta menjawab. Dia memindai lama raut wajah wanita yang sudah melahirkannya, sangat jelas guratan lelah disana.
"Aku akan coba bicara sama dia." Hasbi menyuara setelah rasa takutnya mereda.
"Tapi sepertinya Laras tidak akan kembali padamu." ucapan selanjutnya dari Nur sungguh mencengangkan, Hasbi bahkan nyaris menjatuhkan gelas di tangan.
"Bu..., "
"Ibu capek Hasbi, besok antarkan ibu ke kampung halaman, disini nggak ada Laras, mengurus Naila dan Cantika ibu nggak sanggup, minta Hera buat urus mereka, ibu mau pulang kampung saja." permintaan Nur semakin membuat Hasbi runtuh.
"Tapi Hera, dia.., "
"Depresi, itu hanya alasanmu untuk membodohi Laras kan?" Nur memotong cepat, "Kami nggak bodoh Hasbi, kamu memang layak di tinggalkan, ibu merasa malu dengan Laras, selama ini orang yang begitu tulus telah kamu sia-siakan." Nur berdiri, meninggalkan Hasbi yang terpaku di tempat, tanpa bisa membantah sedikitpun yang Nur tuduhkan.
######
Yey...
Akhirnya update.
Maaf ya teman-teman.
Handphone aku habis jatuh dan pada akhirnya butuh perbaikan, nga bisa update karena nggak bisa pindah akun lupa kata sandi dan E-mail nya, alhasil tunggu perbaikan selesai baru bisa update lagi...maaf ya... makasih banget yang udah setia nunggu🥰🥰