Novel ini hanya sebuah karya fiksi belaka...
Ada banyak adegan kejam dan 21(+)... Silahkan bijaksana dalam membaca...
~**~
Tubuh Claire membeku. Memang ia diajari seni bela diri oleh sang nenek. Tetapi Claire sama sekali tidak pernah menggunakannya, Claire selalu mencari aman dengan selalu menyendiri. Dan ini adalah pertama kalinya dalam hidup Claire ia melihat kejadian sesadis itu.
Usai mencabut belati tersebut dari tubuh si pemuda, Keenan menatap ke arah Claire. Nafas Claire semakin tak terkendali. Denyut jantungnya bahkan berdetak dengan cepat. Claire pikir Keenan akan mendatanginya dan melakukan sesuatu kepadanya. Tetapi Keenan hanya menatap dingin ke arah Claire. Ia sama sekali tidak melakukan apa pun pada Claire.
Berawal dari kejadian itu, kehidupan Claire berubah menjadi seperti lorer coaster yang penuh dengan teka teki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 11
Ara = Allura (Mommy Kyra)
....................................................................................................................................................
“Dulu Kyra sangat menempel dengan mu, dan sekarang kau sudah terbebas Ken setelah dia hilang ingatan” Alfred tiba- tiba menyusul Keenan ke rooftop. Tadi saat akan menaiki tangga rooftop, ia sempat berpapasan dengan Kyra / Claire. Namun reaksi Kyra / Claire sangat dingin.
“Hmmm…” balas Keenan
“Dari laporan pemeriksaan terakhir, sebenarnya Kyra tidak ada yang bermasalah dengan otaknya. Tetapi yang aneh di sini adalah, dia mengalami hilang ingatan” ucap Alfred “ Apa jangan – jangan dia hanya sandiwara untuk mengambil simpati dari mu Ken?” lanjutnya lagi.
Alfred dan Daddynya bukanlah tipikal keluarga yang terbuka tentang perkerjaan mereka masing – masing. Jadi Alfred tahu tentang keadaan Kyra adalah dari hasil pencarian Felix menghack data rumah sakit tempat daddy Alfred bekerja.
“Kita lihat saja apa yang akan dia lakukan nanti!” sahut Keenan.
Keenan lantas terdiam dan menyesap kembali rokok yang tadi sudah ia nyalakan lalu menjatuhkan sisa puntung rokok itu ke dari rooftop ke bawah. Keenan sama sekali tidak perduli jika ada yang tahu tentang apa yang ia lakukan saat ini. Di samping itu, tidak ada juga yang berani untuk mengusik Keenan. Bahkan kepala sekolah saja tunduk patuh pada apa yang Keenan perintahkan.
Baru satu hari Kyra masuk sekolah, ia sudah menjadi trending topik di seluruh penjuru sekolah. Karena sikap Kyra yang kini berubah 180 derajat. Bahkan Kyra yang dulu selalu bermake up tebal seperti tante – tante, kini hanya mengenakan make up natural. Dan justru hal tersebut membuat Kyra menjadi semakin cantik namun dingin, cuek dan tak tersentuh. Sehingga banyak siswa laki – laki di KIHS yang sekarang mengidolakan dan mengincar Kyra.
Bukan tanpa alasan Kyra/ Claire melakukan hal itu, Ia masih penasaran dengan bagaimana keadaan tubuhnya saat ini. Dulu Claire dingin dan selalu diam karena untuk mencari titik aman agar tidak menyusahkan Tania. Lalu karena saat ini ia sedang menempati tubuh orang lain dan orang lain itu adalah orang yang berkuasa, maka Claire bermain pintar untuk memanfaatkan keadaannya saat ini. Karena ia tidak tahu kapan ia akan kembali ke tubuhnya sendiri.
“Pak kita ke alamat ini sebentar! Aku ingin mengunjungi teman!” ucap Kyra/ Claire setelah masuk ke dalam mobil. “Tidak perlu bilang pada mommy, aku sendiri yang akan bilang padanya!” Kyra/ Claire tahu jika sopir yang mengantarkan dirinya ini adalah orang kepercayaan sang mommy.
“Baik nona!” ucap sopir tersebut.
Kyra/ Claire lantas mengeluarkan ponselnya dan berpura – pura menghubungi sang mommy untuk meminta izin. Dari kaca mobil dapat Kyra/ Claire lihat jika sopir tersebut diam – diam melihat ke arah dirinya. ‘Aku harus hati – hati dan jangan sampai membuatnya curiga!’
“Berhenti di sini, aku akan berjalan kaki!” ucap Kyra saat mobil yang ia kendArai tiba di depan sebuah gang sempit.
“Perlu saya temani nona?” tanya Sopir pribadi sang mommy.
“Tidak! Aku hanya sebentar saja!” cegah Kyra lalu turun dari mobil dan masuk ke dalam gang sempit tersebut.
Selama perjalanan menuju ke rumah yang dulu ia tempati, hati Kyra/ Claire berdegup dengan kencang. Ia tak bisa membayangkan bagaimana nanti saat dirinya bertemu dengan Tania. Namun apa yang ia harapkan sepertinya tidak sesuai kenyataan. Kedua alis Kyra langsung mengkerut melihat halaman rumah yang sangat berdebu dan banyak sampah berserakan di sana sini. Rumah itu tampak tak berpenghuni sama sekali.
Tak ingin berprasangka macam – macam, Kyra/ Claire lantas mengetuk pintu rumah tersebut.
Tok!
Tok!
Tok!
“Permisi?” Kyra/ Claire berulang kali mengetuk pintu dan memanggil, barang kali Tania memang tidak mendengar atau sedang tidur di dalam. Namun sampai berulang kali Kyra/ Claire mencoba memanggil, tetapi tetap saja tidak ada sahutan dari dalam rumah.
“Siapa yang kau cari nona muda?” Kyra/ Claire langsung menoleh ke arah suara. Dan ternyata bibi Rosa yang tinggal di samping rumahnya lah yang mendatanginya saat itu.
“Aku mencari teman ku, Claire. Apa dia ada?” tanya Kyra.
“Apa kau tidak tahu jika Claire saat ini sedang di bawa berobat ke luar negeri oleh pihak sekolah?” tanya bibi Rosa. Kyra/ Claire terkejut begitu mendengar ucapan bibi Rosa.
‘Berobat? Sejak kapan? Kenapa tidak ada anak – anak di sekolah yang membicarakan tentang itu?’ ucap Kyra/ Claire dalam hati mempertanyakan apa yang barusan ia ketahui.
“Claire sudah lama di bawa berobat ke luar negeri karena tidak ada juga yang akan merawat Claire. Dia benar – benar gadis yang malang, dia terkena musibah sampai harus koma begitu lama. Dan di saat yang bersamaan, dia juga harus kehilangan keluarga yang ia miliki satu – satunya” Rosa sampai meneteskan air matanya menceritakan tentang kisah pilu Claire.
“Maksudnya kehilangan?” tanya Kyra/ Claire dengan hati yang sudah tidak karuan. ‘Kenapa semua seperti sebuah teka teki?’
“Tania, nenek sekaligus keluarga Claire satu – satunya meninggal di kala Claire mendapatkan musibah kecelakaan yang menyebabkan ia koma sampai saat ini.”
DEG!
‘Nenek me.. meninggal! Nenek meninggalkan ku!’ Badan Kyra/ Claire hampir tumbang karena syok. Ia tidak bisa menarima kenyataan pahit yang menimpanya saat ini. Untung Rosa yang berdiri tidak jauh dari Kyra/ Claire dengan sigap menangkap tubuh Kyra.
“Anda baik – baik saja nona?” tanya Rosa.
“Oh! Iya!… sa saya hanya terkejut saja mendengar berita duka yang menimpa teman saya. Saya sama sekali tidak tahu. Bisakah bibi memberitahu saya dimana makam nenek Claire?”
“Ayo…!” tanpa berpikir yang macam – macam atau curiga, Rosa langsung menunjukkan dimana makam Tania.
“Di sini tempat peristirahatan nenek Claire” ucap Rosa begitu mereka berdua sudah berada tepat di depan pusara Tania. “ Bibi minta maaf karena tidak bisa menemani, bibi masih ada urusan lain!” ucap Rosa lagi sebelum meninggalkan Kyra/ Claire di sana seorang diri.
“Tak apa bibi, terimakasih!” balas Kyra/ Claire. Memang kesendirianlah yang ia inginkan saat ini. Claire sama sekali tidak menyangka jika Tania sudah meninggalkannya secepat itu. Ia pikir selama ia tak sadarkan diri, Tania baik – baik saja di rumah.
“Nenek… hiks… maaf kan Claire nek… Claire tidak berbakti pada nenek… bahkan sampai nenek pergi Clairea……” Kyra/ Claire tak sanggup lagi untuk melanjutkan kata – katanya. Dadanya sangat sakit tidak bisa membersamai Tania di akhir hidupnya. Padahal hanya Tania yang Claire miliki. Kyra/ Claire menangis sambil memegang dadanya yang terasa nyeri. Ia terduduk dan bersimpuh di pusAra Tania. Pandangan mata Kyra terasa buram lalu semua menjadi gelap, Kyra/ Claire pun pingsan di pusara tersebut.
~**~
…………………………………………………………………………………………..
“Dimana Queen?” tanya Ara pada kepala pelayan.
“Nona muda belum pulang, nyonya!” jawab Oscar.
Mendengar jawaban dari Oscar, Ara langsung panik dan mengambil gawainya lalu menghubungi Liam yang bertugas mengantar jemput Queen.
“Dimana Queen?” Ara langsung menanyakan dimana keberadaan putrinya begitu panggilan di terima oleh Liam.
“Nona muda sedang mengunjungi temannya nyonya…”
“Lalu dimana kau sekarang?” potong Ana sebelum Liam menyelesaikan ucapannya.
“Saya menunggu di depan rumah teman nona muda, nyonya” jawab Liam sedikit berbohong karena ia tak mau mendapat masalah.
“Ya sudah!” panggilan lantas di tutup oleh Ara. Ia sekarang sudah tenang karena Liam bersama dengan putri semata wayangnya. Ara tak mau sampai kejadian yang hampir merenggut putrinya terulang lagi.
Liam sejak tadi melihat ke arah jam tangannya karena sang nona tak kunjung datang. “Apa aku menyusul nona saja ya? Tapi tadi nona berpesan untuk menunggu! Tapi ini sudah jam berapa?” Liam saat ini dilanda kebingungan karena langit sudah mulai gelap dan sang nona tak kunjung muncul juga.
Namun baru saja Liam membuka pintu, Kyra sudah muncul. Tapi ada sesuatu yang berbeda dengan nonanya kali ini. Bahkan sang nona muda tidak sendiri.
“Nona___”
“Dia tidak akan melakukan apa pun!” sahut Kyra masih dengan wajah sembabnya.
Liam pun langsung menunduk dan membukakan pintu mobil untuk sang nona.
“Terimakasih”
Liam terkejut, ini pertama kalinya ia mendengar sang nona muda mengucapkan kata terimakasih.
‘Memang benar apa yang dikatakan yang lain. Semenjak hilang ingatan, nona memang berubah. Ku harap nona tidak menapatkan ingatan lamanya lagi!’