NovelToon NovelToon
Di Bawah Langit Yang Sama

Di Bawah Langit Yang Sama

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Sekali berkhianat maka sampai kapanpun akan terus menjadi pengkhianat".

Begitulah kalimat yang menjadi salah satu sumber ujian dari sebuah hubungan yang sudah terjalin dengan sangat kokoh.

" Orangtua mu telah menghancurkan masa depanku, makan tidak menutup kemungkinan jika kamu akan menghancurkan pula anakku. Sebelum itu terjadi aku akan mengambil anakku dari hubungan tidak jelas kalian berdua".

Cinta yang sudah terbentuk dari sebuah kesederhanaan sampai akhirnya tumbuh dengan kuat dan kokoh, ternyata kalah dengan sebuah " Restu" dan "keegoisan" di masa muda adalah sebuah penyelesalan tiada akhir.

Berharap pada takdir dan semesta adalah sebuah titik paling menyakitkan secara sederhana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Weekend kali ini terasa sangat dinantikan sepanjang malam, bahkan menurut Arga dan Liora menunggu Pagi ini terasa cukup lama sampai sulit membuat tidur nyenyak.

Setelah semalam keduanya mendapatkan restu yang sebenarnya dari Pradana, perjuangan selama lima tahun untuk memperjuangkan dan menunggu akhirnya berbuah manis.

Arga yang dengan senyuman manis meskipun semalaman tidurnya tidak nyenyak karena terus terbangun setiap 30 menit, takut kesiangan dan akan kehilangan moment bersama benar-benar tidak nyenyak tidurnya. Kini tubuhnya sudah berada diruang utama keluarga Pradana, wajah segar itu kini sangat terlihat sekali memancarkan kebahagiaan.

" Pagi banget Ga, mau pada kemana?". Meta yang mengantarkan minuman untuk Arga merasa heran karena waktu masih menunjukkan pukul 06.00 pagi.

" Ayam juga kalah pagi sama Lo Ga". Ucapan Rayyan yang masih dengan muka bantal ikut bergabung.

Arga hanya bisa tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya, rasa bahagia dan ingin segera menghabiskan waktu bersama sang kekasih yang selama ini dirindukannya benar-benar sudah mengalahkan rasa malunya.

" Om, Tante, Kak, Saya meminta izin untuk pagi kami akan melakukan olahraga bersama di taman kota dan pulangnya akan berkeliling menikmati waktu akhir pekan bersama apakah boleh?".

Arga tersenyum tanpa beban mentang-mentang sudah mendapatkan restu, tidak ada lagi rasa takut tidak mendapatkan izin sepertinya.

" Jangan terlalu malam pulangnya, dan tolong Liora dijaga kalian sudah dewasa jadi sudah seharusnya tahu batasan sebelum sah". Pradana benar-benar tidak banyak berbicara hanya sedikit peringatan saja sebagai nasehat.

" Siap Om, selalu diusahakan untuk kebahagiaan, kenyamanan, dan juga kesucian Liora sampai waktunya tiba. Karena mendapatkan kepercayaan itu sangat mahal, tidak akan semudah itu dihancurkan tapi melepas rindu setelah lima tahun boleh kan Om tidak salah?". Arga benar-benar tidak tahu malu sekali saat ini.

" Iya Tante dan Om percaya sama kamu".

Lima tahun dengan segala perasaan cinta dan rindu yang harus tertahan bukanlah waktu yang singkat, pernah ada rasa ingin menyerah bahkan jenuh tetapi akhirnya semua bisa terlewati dengan baik.

" Honey, apa tidak terlalu pagi?".

Kini Arga dan Liora sudah berada didalam kendaraan dengan kepala Liora yang sudah berada dipundak sang kekasih, kedua tangannya memeluk tubuh Arga dari arah samping seolah tidak ingin ditinggal lagi.

Arga sesekali mengecup puncak kepala sang kekasih dengan senyuman yang sejak tadi tidak lepas dari bibirnya, tidak sia-sia bangun pagi dan menjemput sang kekasih karena mendapatkan hadiah semanis ini.

Entah mengapa keduanya seperti sedang memperlihatkan kerinduan satu sama lain dengan saling bergelayut manja, seperti anak ABG yang tengah jatuh cinta pertama kali.

" Orang-orang yang bangunnya kesiangan Sayang, mana ada olahraga siang. Duhhh seneng banget deh Yang, akhirnyaaaaaa".

Rengekan manja Arga kini kembali terdengar sopan ditelinga Liora.

" Kaya mimpi banget deh Honey, selama ini nunggu tanpa kabar apalagi kepastian... Akhirnya bisa peluk lagi seneng banget".

" Terimakasih sudah tetap setia Sayang, akan selalu aku usahakan apapun untuk kebahagiaan kamu dan kebersamaan kita".

Obrolan ringan keduanya diiringi tawa ringan sesekali, kecupan hangat dan romantis bahkan dibubuhkan tanpa terlewatkan membuat suasana menjadi lebih romantis.

" Sayang, restu yang aku dapatkan bukanlah hanya sebuah surat izin... tetapi itu adalah sebuah bentuk kepercayaan dan juga sebuah penerimaan yang harus aku jaga sebaik mungkin".

Seketika meta kini menegakkan tubuhnya setelah mendengar ucapan sang kekasih, kembali bersama dengan versi terbaik satu sama lain apakah seperti ini rasanya? Setiap masalah yang ditemui bukan saling menyalahkan, tetapi saling memperjuangkan untuk mencari solusi terbaik dan saling menjaga aahh indah sekali.

" Aku tidak pernah menyesal menunggu kamu selama lima tahun meskipun dengan kesalahan pahaman kita, perjuangan kita sudah sangat jauh dan melelahkan. Kalau dapetnya kamu yang kaya gini sih ya gak rugi lah hehe...".

Candaan romantis kini tercipta dari bibir mungil Liora yang tengah menatap sang kekasih.

Cup....

Lagi, Liora kini mendaratkan kecupan hangat di pipi kiri sang kekasih yang membuat Arga menjadi salah tingkah, bagaimana bisa lebah-lebah ini kembali hadir didalam perut dan dadanya.

" Sayang... Apa aku harus berhenti ditengah jalan? Nakal ya sekarang". Seperti sebuah rengekan manja, namun itu adalah sebuah harapan yang ingin sekali dilakukan.

" Didepan udah sampai Honey, ayo kita berjelajah makanan aku sudah menantikan moment ini sejak lama sekali". Dengan riang gembira terlihat sekali wajah segar itu dari rona yang dipancarkan oleh Liora membuat Arga merasa bahagia.

Cup....

Berganti peran kini Arga yang mengecup pipi kanan Liora dengan begitu lembut.

" Eitsss... Tidak boleh protes karena sekarang 1 sama bukan? Ayo turun sayang, lihat semua makanan itu telah memanggil kita".

Liora yang hendak protes kini menurut saja apa yang diucapkan sang kekasih.

Sepanjang kegiatan olahraga dan juga wisata jajan seolah tidak ingin terpisah tangan kiri Arga terus menggenggam tangan kanan Liora, dan kini tangan kanan Arga sepertinya sudah penuh dengan hasil berburu keduanya.

" Sayang, Setelah bulan depan kita lamaran setelah Kak Rayyan menikah langsung disusul kita ya oke, Kan?".

Kini keduanya tengah duduk disalah satu bangku taman sambil menikmati hasil berburu jajanan yang begitu menggoda, sesekali tangan Liora mengusap sudut bibir Arga yang terlihat ada noda.

" Buru-buru banget Honey, mau kemana?".

" Astagaa... Sayang, udah cukup lima tahun tanpa kamu sekarang udah dapet harus di sah kan. Lagian nunggu apalagi sih Yang, kamu tuh ya". Dengan gemas tangan kanan Arga tidak mengusap puncak kepala Liora, tetapi merapihkan anak rambut yang menghalangi wajah cantiknya.

" Bawa dulu Orangtua kamu ketemu Papa, baru aku mau". Liora seolah menantang, padahal sudah terbukti dengan hasil investigasi seorang Arga dalam membuktikan kejahatan dimasa lalu saja dia mampu.

" Mudah amat syaratnya" Arga tersenyum manis dengan mengeluarkan benda pipihnya, entah sedang bertukar pesan dengan siapa.

" Aku tunggu Honey, kalau beneran aku siap ikutin maunya Kamu soal waktu tapi soal acara aku mau yang sederhana saja yaa, gapapa kan?". Liora memang tipe yang simpel tidak ingin banyak acara yang membuat lelah.

" Aku ikut yang penting sah dalam waktu dekat".

Setelah selesai dengan makanan kini Arga dan Liora memutuskan untuk pulang kerumah Liora, mengganti pakaian sebelum nanti sore akan kembali menghabiskan waktu bersama.

Sepanjang perjalanan keduanya membuat rencana untuk pergi kesalah satu tempat yang diinginkan sejak dulu, dan mungkin akan bermalam disana dan pulang lagi besoknya. Tentu saja kepulangan mereka sekaligus meminta izin kepada orangtua masing-masing.

Sesampainya dirumah Liora terlihat ada beberapa mobil yang terparkir bebas didepan rumahnya, membuat kening Liora seketika mengkerut bingung karena sepertinya sedang ada acara.

" Honey dirumah ada apa ya? kok mama sama papa gak ada bilang kalau ada acara". Liora justru bertanya kepada sang kekasih, bukankah itu rumah Liora mana mungkin Arga mengetahuinya.

" Aku gak tahu sayang, terus gimana?". Arga justru balik bertanya.

" Kalau ada acara gini, gimana minta izinnya pasti gak akan boleh". Suara Liora kini justru terdengar lirih lemah.

Arga menghentikan kendaraannya " Kita lihat dulu aja Sayang, nanti baru kita putuskan kalaupun enggak hari ini kan bisa Minggu depan masih banyak waktu kok".

Arga menggenggam tangan Liora untuk melangkahkan kaki mereka menuju pintu utama.

Deggg.....

1
Wang Lee
Iklan untukmu
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Wang Lee
Ngak, itu namanya cengeng
Wang Lee
Makanya jangan
Wang Lee
Lagi kok nangis
Wang Lee
Ngobrol saja
Wang Lee
Hehehe
Wang Lee
Usahlah
Wang Lee
Habiskan saja
Wang Lee
Iya...
Wang Lee
Nah....sekarang baru
Wang Lee
Kok bisa begitu
Wang Lee
Jadi elo juga
Wang Lee
Alah elo
Wang Lee
Nah...
Wang Lee
itulah aku
Wang Lee
Makasih
Wang Lee
Justru itu...
Wang Lee
Berubah gimana
Wang Lee
Iya, itulah permasalah kamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!