Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Felicia
Byur
Gelak tawa itu membuat Felicia menggepalkan tangannya menahan amara. Di sana Camelia dan teman-temannya sedang duduk santai sembari menertawakan dirinya yang basah kuyup, lagi lagi Felicia mendapatkan bullyan dari Camelia dan teman teman nya.
Kesabaran gadis itu benar-benar sudah di ambang kini gadis itu berjalan mendekati Camelia yang duduk bersandar menatap sinis Felicia yang mendekati, dia sama sekali tidak merasa bersalah telah melakukan semua itu.
" Kenapa, apa ada yang kurang atau memang perlu gue lakukan hal lain yang lebih membahagiakan ini hemz.. " Ucap Camelia di iringi gelak tawa mereka yang menonton nya.
Brak
Felicia membalik meja yang di depan Camelia membuat gadis itu terperangah tak percaya jika Felicia akan melawan nya kembali.
" Lo, berani lo sama gue haaa... " Camelia langsung berdiri dan mendorong tubuh Felicia.
" Udah cukup Camelia, gue heran kenapa sih lo suka banget cari masalah sama gue. Emang salah nya gue apa sama lo haaa, apa sih yang buat lo iri dan benci banget sama gue?. " Bentak Felicia dengan keras.
" Gue mau lo tunduk sama gue, di sini gak bakal ada orang bela lo selain teman teman lo yang gak berguna itu. Anak miskin aja belagu lo yee.. " Camelia kembali mendorong tubuh Felicia hingga gadis itu menabrak meja membuat nya meringis menahan sakit di lengan nya.
Felicia dengan berani mendorong tubuh Camelia menatap mata gadis itu dengan berani, dia adalah Felicia Darmaris dia bukan gadis lemah yang dengan suka rela mau di perlakuan buruk oleh orang lain.
Felicia mencengkram erat rambut Camelia membuat gadis itu memberontak, sedangkan teman teman nya berusaha melepas kan cengkraman tangan Felicia pada rambut Camelia.
" Gue peringatkan sekali lagi Caroline Camelia Shaka, menjauh dari ku dan jangan pernah memerlukan ku seperti ini lagi. gue mungkin gadis dengan beasiswa dan juga miskin seperti kata mu tapi gue bukan gadis yang dengan suka rela diam saja saat orang orang sok berkuasa seperti lo menindas hidup gue. " Felicia mendorong kepala Camelia kebelakang melepas kan rambut panjang gadis itu.
" Kurang ajar, tunggu balasan gue sialan. " Pekik Camelia dengan keras namun tidak di hiraukan oleh Felicia, gadis itu terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan iba dan juga kasihan dari mereka yang menatap nya.
Air mata gadis itu seketika turun begitu saja tanpa henti, Felicia mengambil sepeda nya kemudian pergi meninggalkan sekolah di mana orang orang masih menatap ke pergian nya.
" Kenapa sih semua orang jahat, kenapa gak ada yang benar benar baik untuk gue. " Ucap Felicia dengan mengendarai sepeda nya dengan kencang tanpa memerhatikan jalanan yang curam.
Seketika ada mobil yang melintas di depan gadis itu membuat nya kehilangan keseimbangan dan terjungkal jatuh ke jalanan aspal yang rusak, darah segar mengucur dari pelipis dan tubuh nya.
" Awh sakit.. " Gumam Felicia melihat kaki dan tangannya yang mengeluarkan darah, belum lagi pelipisnya terasa nyeri dan terus mengeluarkan darah segar.
Mobil itu pergi begitu saja tanpa menghiraukan Felicia yang terjatuh dan terluka, gadis itu menangis dalam diam menatap jalanan yang sepi tidak ada seorang pun yang lewat.
" Apa kah sakit?. " Gumam seseorang mendekati Felicia yang tertunduk. Gadis itu mengangkat kepalanya menatao sosok seorang pemuda dengan seragam sekolah yang sama seperti dia kenakan hanya berbeda warna saja.
Pemuda itu berlutut menjajarkan pandangan nya agar Felicia bisa melihat nya lebih jelas, dia tak lain adalah Rendy Pratama sahabat Argha sekaligus kakak kelas dan OSIS di sekolah nya.
" Ah diaa, teman Argha. " Batin Felicia menatao Rendy diam.
" Gue bantu yah, luka lo lumayan banyak tuh. " Gumam nya seketika menggendong tubuh mungkin Felicia membawa nya ke bawa pohon rindang agar jauh lebih teduh.
Felicia hanya diam gadis itu merasakan nyeri di tubuh nya, Rendy menyingkirkan sepeda Felicia yang rusak kemudian kembali ke mobil nya yang agak jauh dari tempat Felicia berada. Rendy membawa beberapa obat untuk Felicia, tak lupa dia membawa jaket nya untuk menutupi baju Felicia yang sobek tanpa di sadari gadis itu.
" Sorry yah gue gendong lo tadi, bentar gue obatin dulu luka lo takut nya infeksi entar. " Dengan pelan Rendy mengobati luka luka di kaki dan tangan Felicia lalu membalut nya dengan perban. Felicia hanya diam memperhatikan perlakuan lembut Rendy orang yang baru saja dia kenal itu, Sesekali gadis itu meringis saat obat merah itu bertemu dengan luka nya.
" Sakit yah, sorry yah. Emmz sorry lagi ni yah, gue mau bersihin luka di kening lo kek nya dalem deh, apa perlu gue bawa ke rumah sakit aja gimana?. " Gumam Rendy memerhatikan Felicia yang diam.
" Ah, gak usah kak. Nanti saya pergi sendiri aja, Terima kasih sudah menolong ku dan maaf merepotkan. " Gumam Felicia. Rendy membersihkan pelipis Felicia dengan sangat pelan dan hati hati, nafas Rendy menerpa wajah Felicia membuat gadis itu sedikit gugup saat berdekatan dengan lawan jenis sedekat itu.
" Udah selesai, lo kenapa sih naik sepeda bisa sampek jatuh kek gitu mana bekas nya banyak banget loh. Lagi ada masalah kah?. " Ucap Rendy sembari membereskan semua obat tanpa melihat Felicia.
" Gak papa kok, makasih yah Kak. " Ucap Felicia.
" Iya sama sama, oh iya emang di sana hujan kah kenapa baju mu bisa basah kuyup gini?. Baju lo sobek maaf gue tadi liat.. emz maksud gue liat baju lo sobek bukan liat yang lain, lo pakek aja jaket gue dari pada keliahatan kemana-mana kan. " ucap Rendy salting sembari menyodorkan jaketnya pada Felicia yang terkejut dan merasa malu saat mengetahui jika pakaian nya sobek.
" Ah ya ampun, jadi ngerepotin lagi. Sekali lagi terima kasih kak Rendy. Besok aku cuci dulu aja jaket nya setelah itu baru aku pulangin yah Kak. " Ucap Felicia tak enak hati. Rendy hanya mengganguk pelan dan tersenyum menatap Felicia yang sedang mengenakan jaket nya itu.
" Cantik manis lembut, pantas saja jika seorang Argha bisa langsung jatuh hati pada gadis itu. Tapi sayang sulit seperti nya jika sampai mereka bersama, terlalu sakit jika sampai semua nya terjadi. " Batin Rendy menundukkan pandangan.
" Kak Rendy gak otw ke sekolah kah, kenapa masih disini?. " Ucap Felicia.
" Gue males, lagi bad mood juga. Lo sendiri mau gue antar pulang kah soalnya sepeda lo rusak dan kondisi lo kayaknya gak memungkinkan untuk jalan kaki deh. " Ucap Rendy melihat tubuh Felicia. Gadis itu bingung harus bagaimana sekarang, jika dia meminta Rendy mengantarkan dirinya pulang dia akan tau jika Felicia dari keluarga yang berada tapi jika tidak bagaimana bisa dia pulang dengan keadaan seperti itu.