Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Berkunjung ke Rumah Sakit Part 2
"Tidak Tuan, s saya membawa sesuatu dari Bu Aida, dan ini adalah makanan pemberian dari beliau, saya mana berani mencuri! Tuan jangan asal tuduh!" Kayra memberanikan diri menatap dalam pria di hadapannya.
Ditatap seperti itu, Kenzo malah terdiam dan tak berkata apapun lagi, ia melepaskan cengkraman tangannya.
"Yasudah ayo cepat masuk!"
"masuk ke mana Tuan?" tanyanya bingung
"Masuk ke got...., kau itu kebanyakan tanya, ya masuk ke dalam mobil lah, biar aku antar kamu!" ujarnya sembari bergegas meraih kembali pergelangan tangan Kayra.
Kayra sampai melotot tak percaya.
"T tuan, tidak usah repot-repot mengantarkan saya, saya bisa pergi sendiri!" tolaknya secara halus.
Namum sayangnya penolakannya tak berlaku untuknya, Kenzo tetap dengan keputusannya.
"Berani membantah, kau akan aku pecat!"
Glek!
Kayra sampai menelan ludah atas ancaman dari Kenzo.
Pada akhirnya ia tak bisa berbuat apapun, dan memilih untuk ikut bersama Tuannya. Sedangkan Kevin yang melirik dari kaca spion samping mobil, ia malah tertawa kecil.
'Tuan, kau itu sangat aneh, baru kali ini kau dekat dengan seorang pelayan, tapi kalau pelayan cantik model begini sih, aku juga gak akan nolak, gk..gk..gk!'batinnya menggelitik.
Selama berada di dalam mobil, Kayra berusaha duduk berjauhan dengan Tuannya, bahkan ia tak berani menatapnya sedikitpun, wajahnya tertunduk karena takut.
Kenzo sempat memperhatikan sekilas, ia cukup merasa kesal karena melihat kelakuan pelayanannya yang sangat aneh, biasanya para wanita siapapun itu selalu berusaha mencari kesempatan untuk dekat dengannya, namun wanita yang saat ini berada di sisinya, malah mencoba menjauh.
'Hey wanita aneh, apakah kau masih normal? Kau doyan laki-laki kan?' pikirnya dalam hati.
Sebenarnya Kayra selalu merasa ketakutan kala Tuan Kenzo dekat dengannya, bukannya kenapa, itu semua karena Kayra masih trauma atas peristiwa pada malam itu, apalagi sikap Kenzo yang begitu kasar padanya.
Kayra sampai menghela napasnya beberapa kali, kedua tangannya ia remas, untuk menghilangkan ketegangan pada dirinya.
"Sebenarnya kau mau pergi kemana sepagi ini? apalagi kau membawa jinjingan seperti itu?" tanyanya tanpa menoleh ke arahnya.
"Saya mau pergi ke Rumah Sakit, Tuan!" balasnya tertunduk.
"Ngapain kamu pergi ke Rumah Sakit?" tanyanya penuh selidik.
"Adikku di rawat disana, saya hanya ingin pergi menjenguknya, karena sudah beberapa hari saya tidak bertemu dengannya Tuan! " jawabnya jujur.
Akhirnya Kenzo tak mengatakan apapun lagi, dan ia mengantar Kayra sampai Rumah Sakit.
.
.
Kenzo menatap nanar punggung wanita itu yang berlari menuju pintu masuk Rumah Sakit, sampai akhirnya Kayra tak terlihat dari arah pandangannya, barulah ia pergi menuju perusahaan.
Sedangkan Kayra, ia merasa sangat lega karena akhirnya terlepas dari jeratan Tuannya yang sangat menakutkan untuknya, ia berharap bisa melupakan malam naas itu, dan menganggap apa yang telah terjadi pada malam itu tidak pernah terjadi dalam hidupnya, toh pikirnya bahwa Tuannya pun sepertinya sudah tidak mengingat kejadian itu.
Padahal pemikiran Kayra salah, Kenzo terus berusaha mencari keberadaan wanita yang telah ia nodai pada malam itu, hanya kedua temannya lah yang tahu siapa identitas wanita yang sengaja mereka bayar untuk melayaninya meskipun pada akhirnya dia yang telah memaksanya dan wanita itu malah berusaha untuk menolaknya.
"Kakak, kak Kayra! Kok ditanya malah melamun sih? Kakak kenapa akhir-akhir ini selalu bersikap aneh?" tanya Alika yang terus saja memperhatikan sikap Kakaknya yang tak biasa.
Namun Kayra terus saja mencoba untuk menyangkalnya, dan tak berani berkata jujur.
Tapi Alika bukanlah anak kecil yang bisa dengan mudahnya ia bohongi, Alika bisa merasakan kegundahan serta keresahan kakaknya saat ini.
"Kak, apakah kakak selama ini telah menyembunyikan sesuatu dariku? Kak aku itu kenal kakak sudah bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, jadi aku tahu bahwa kakak telah menyembunyikan sesuatu dariku, aku ingin Kak Kayra berkata jujur! " Alika mendesak sang Kakak agar mau buka mulut, sebenarnya Kayra ingin mengatakan apa yang telah terjadi padanya terhadap adiknya, namum mengingat akan kondisi sang adik yang terserang sakit parah, semua niatnya itu ia urungkan, Kayra takut Kondisi Alika semakin drop
"Kamu jangan pernah berpikiran yang tidak-tidak, Alika! Kakak itu selalu baik-baik saja! Kau bisa lihat kakak sekarang seperti apa?" Kayra malah memutarkan tubuhnya di hadapan sang Adik. Namun sayangnya semua upaya yang telah ia lakukan tak membuat sang Adik percaya begitu saja.
"Kakak kira aku ini bodoh? Mulut dan hatimu telah berkata lain, dan aku tahu kalau Kakak telah menyembunyikan sesuatu dariku, iya kan? " Alika kembali mendesaknya, sepertinya kali ini apa yang ia lakukan mampu membuat Sang Kakak mengatakan kebenarannya.
Kayra menghela napasnya, ia menyandarkan punggungnya di atas sandaran kursi, kedua matanya sampai ia tutup, tanpa terasa bulir bening keluar dari sudut matanya.
"Mengapa kau tidak percaya dengan perkataan dariku, Alika? Apakah sikap kakak ini kentara sekali ya, bahwa Kakak telah menyembunyikan sesuatu darimu?" tanyanya tanpa berani menatap.
" Huum, aku bisa merasakan bahwa kakak sedang menutupi sesuatu dariku, dan aku yakin itu adalah masalah yang sangat besar, kak sekarang kondisiku sudah jauh membaik, aku hanya ingin kakak tak menyembunyikan apapun dariku, susah senang kita hadapi sama-sama, bukankah begitu? " Kali ini apa yang telah dibicarakan oleh Alika memang ada benarnya, selama ini Kayra telah menyimpan luka dihatinya seorang diri, tapi apakah ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya? Timbul rasa keraguan di dalam benaknya.
Alika tak mau menyerah, ia terus saja mendesaknya sampai akhirnya Kayra menceritakan apa yang terjadi padanya minggu-minggu ini.
Sambil menghela napasnya kembali, kini Kayra mulai menceritakan peristiwa naas itu, dimana ia terpaksa menjual harga dirinya untuk bisa mendapatkan sejumlah uang yang sepertinya sangat sulit untuk di dapatkan dalam sekejap.
Alika yang mendengar kakaknya mengatakan yang sejujurnya padanya, ia sampai syok dibuatnya, ia masih tak percaya jika kakaknya nekat melakukan hal itu demi dirinya.
"Kak, tolong maafkan aku, aku hanya bisa menjadi beban untukmu!" Alika sampai menangis terisak, ia benar-benar merasa sangat bersalah.
Kemudian Kayra buru-buru memeluk sang adik tercintanya, Inilah yang sangat ia takutkan selama ini.
"Kamu tidak perlu meminta maaf padaku, Alika! Kakak hanya ingin melihat kamu sembuh, hanya kamulah satu-satunya keluarga yang aku miliki di dunia ini, dan kakak bersumpah akan menyembuhkan penyakitmu apapun caranya! " bibir Kayra sampai bergetar kala dirinya berucap seperti itu.
Sedangkan Alika, ia memeluk dengan erat Kakaknya, ia masih tak menyangka bahwa kakaknya akan melakukan pengorbanan sebesar ini padanya.
Tak lama dari balik pintu kamar pasien, muncul seorang yang membuat Kayra terkejut tak percaya, tiba-tiba orang tersebut datang bersama seseorang.
Siapakah kira-kira orang tersebut? Yuk ikuti terus kisahnya di bab selanjutnya 🤗🤗
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸