Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.
Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.
Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.
Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Kemana?
Hal ini dikarenakan mereka berdua mengira kalau Renata akan di antar dengan sopir pribadi milik Nyonya Besar Tua. Di mana saat ini Tuan Besar Tua dan Nyonya Besar Tua naik mobil yang tidak begitu mewah.
Karena selama ini sepasang suami istri tersebut sesekali naik mobil tidak begitu mewah agar tidak terlalu menarik perhatian orang lain.
"Bagaimana bisa kamu mengatur mobil milik putraku untuk mengantar Renata pulang?" Tanya Ibunya William.
"Memangnya kenapa Mom?" Tanya William yang merasa tidak keberatan jika Renata naik mobil kesayangannya.
"Mommy sangat kuatir kalau suaminya dan keluarga suaminya melihat Renata naik mobil milikmu. Maka bisa dipastikan mereka akan curiga dan mengira Renata selingkuh denganmu." Jawab Ibunya yang tidak ingin Renata menderita.
"Lina, lebih baik kamu kejar mobil putraku agar berhenti dan katakan untuk menunggu mobil yang sebentar lagi datang!" Perintah Nyonya Besar Tua.
"Aku saja yang akan mengejarnya dengan menggunakan motor sportku dan Renata tidak perlu menunggu mobil milik Kakek dan Nenek." Ucap William.
"Kenapa?" Tanya Neneknya.
"Karena Aku sendiri yang akan mengantarnya dengan menggunakan motor sport tanpa sepengetahuan mereka." Jawab William sambil berdiri lalu pergi dengan langkah cepat meninggalkan tempat tersebut.
"William." Panggil Nenek dan Ibunya.
William hanya melambaikan tangannya sambil masih berjalan dengan langkah cepat. Hal itu membuat Ibunya dan Neneknya menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Semoga tidak terjadi sesuatu dengan Renata." Ucap kedua wanita tersebut dengan serempak.
Sedangkan di tempat yang berbeda, lebih tepatnya di tempat kediaman Alexander. Di mana Diana datang ke rumah Alexander untuk menemui kekasihnya.
Selain ingin bertemu dengan Dian untuk membicarakan pernikahan, Diana juga ingin melaporkan kalau dirinya tidak sengaja melihat mobil William dan kemungkinan besar menuju ke tempat kediaman keluarga Alexander.
Hal ini membuat Dian, Diana dan orang tua Dian berdiri di depan pintu pagar untuk menunggu kedatangan William.
"Diana, kamu yakin tidak salah melihat kalau Tuan Muda Wiliam akan datang ke rumah Alexander?" Tanya Ibunya Dian dengan wajah kuatir.
Pasalnya putra kesayangannya sebentar lagi akan menikah dengan Dian. Di mana Diana memutuskan pertunangannya dengan William karena ingin menikah dengan putranya.
"Tentu saja sangat benar karena Aku melihat sendiri secara langsung mobil khusus milik keluarga besar Setyawan. Nomer plat mobilnya adalah milik Tuan Muda William jadi Aku sangat yakin kalau Tuan Muda William pasti akan menuju ke sini." Jawab Diana yang sangat hapal dengan nomer plat mobil milik keluarga besar Setyawan.
"Jangan-jangan datang ke tempat kediaman Alexander karena putraku Dian merebut tunangannya. Karena itu Dia datang untuk menuntut penjelasan. Aduh .... Bagaimana ini?" Tanya Ibunya Dian dengan wajah panik.
"Ibu tidak perlu kuatir. Masalah perasaan harus berdasarkan suka sama suka. Bahkan jika hari ini Tuan Muda William datang sendiri ke sini, Aku sama sekali tidak takut." Ucap Dian yang sangat mencintai Diana.
Ibunya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menatap ke arah depan gerbang begitu pula dengan Dian dan Diana dengan perasaan was-was.
Hal ini dikarenakan mereka sedikit takut jika William menghukum mereka mengingat William dan keluarga besarnya adalah keluarga kaya raya nomer satu di negara tersebut.
Tidak berapa lama mobil mewah tersebut berhenti tidak jauh dari depan pintu gerbang milik keluarga Alexander. Tidak berapa lama pintu mobil pengemudi terbuka lalu turun seorang pria.
Pria tersebut kemudian membuka pintu belakang pengemudi dengan lebar dan tidak berapa lama Renata turun dari mobil tersebut kemudian Renata mengucapkan terima kasih.
Sopir tersebut hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan Renata. Sedangkan Dian, Diana dan orang tua Dian sangat terkejut ketika melihat Renata yang turun dari mobil dan diperlakukan sangat hormat.
Tidak berapa lama datang Rina dan Rini, di mana mereka berdua ditugaskan untuk membeli obat rempah untuk di olah dan di jual lagi.
"Kak Renata, itu mobil siapa?" Tanya Rina penasaran begitu pula dengan Rini sambil menatap ke arah Renata yang sedang menatap mereka secara bergantian.
Renata tersenyum lalu menghentikan langkahnya untuk menceritakan apa yang sudah terjadi secara singkat. Sedangkan Rina dan Rini mendengarnya secara serius.
"Itulah yang terjadi." Ucap Renata mengakhiri ceritanya.
"Semoga saja penderitaan Kak Renata segera berakhir." Ucap ke dua gadis tersebut dengan serempak.
"Amin." Jawab Renata.
"Oh ya mereka sedang menatap kita, jangan katakan apa yang tadi Aku katakan." Pinta Renata.
"Kak Renata jangan kuatir." Ucap mereka dengan serempak.
Kemudian mereka bertiga berjalan dengan santai namun ketika Renata berjalan melewati Dian, Diana dan orang tua Dian, tangan Renata langsung di pegang oleh Dian membuat Renata menghentikan langkahnya.
"Renata, jelaskan kenapa kamu naik mobil milik Tuan Muda William? Ada hubungan apa dengan Tuan Muda William?" Tanya Dian dengan nada cemburu sambil masih memegang tangan Renata.
Selama ini Dian belum menyadari kalau dalam hati kecilnya dirinya menyukai Renata. Hal ini dikarenakan Renata sangat perhatian dan tulus menyayangi dirinya.
Namun sayang hatinya sudah tertutup tak kala Diana datang sambil menangis memohon maaf bahkan mengancamnya akan bunuh diri jika mereka tidak menikah.
Dian yang tidak ingin Diana mati membuat Dian bersedia menikahinya dan menjadikan Renata wanita simpanan atas permintaan Diana.
Hal ini dikarenakan Diana sangat dendam dan membenci Renata karena selama ini orang-orang menyebut Ibunya sebagai wanita simpanan dan Diana di sebut anak haram.
Karena itulah Diana ingin Renata merasakan apa yang pernah dirasakan oleh Ibunya dan juga dirinya. Awalnya Dian menolaknya namun lagi-lagi Diana mengancamnya akan bunuh diri jika seandainya Renata tidak dijadikan wanita simpanan dan jika seandainya Renata punya anak maka orang memanggilnya anak haram.
Rasa cintanya yang begitu besar terhadap Diana dan tidak ingin Diana mati membuat Dian menyetujui permintaan jahat Diana.
"Apa yang harus Aku jelaskan?" Tanya Renata balik bertanya.
"Sebagai wanita yang sudah bersuami kenapa kamu naik mobil milik Tuan Muda William Setyawan? Selain itu kenapa sopir pribadinya memperlakukanmu seperti Nyonya Wiliam Setyawan?" Tanya Dian dengan nada cemburu.
"Di lihat dari wajahmu sepertinya kamu cemburu?" Tanya Renata sambil tersenyum penuh arti.
"Kamu .... (menjeda kalimatnya) ... Kamu ini jadi orang jangan sok penting karena Aku sama sekali tidak cemburu." Jawab Dian yang bertentangan dengan kata hatinya.
"Baguslah kalau kamu tidak cemburu. Aku sangat lelah karena itu Aku pergi ingin istirahat." Ucap Renata dengan nada dingin sambil menepis tangan Dian.
Renata kemudian pergi meninggalkan mereka namun baru dua langkah Ibu Mertuanya memanggil dirinya membuat Renata menghentikan langkahnya tanpa membalikan badannya.
"Renata, masih banyak hal yang belum jelas tapi kenapa kamu sudah ingin pergi?" Tanya Ibu Mertuanya.
"Tadi kamu pergi kemana? Kenapa pulangnya bisa naik mobil milik Tuan Muda William Setyawan?" Tanya Ibu Mertuanya lagi.