Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
...🌴🌴🌴...
Tok.
Tok.
Tok.
"Ohh, sial. Siapa yang berani menganggu ku?" Umpat Abi kesal. Di ambang kenikmatan, dia harus menghentikan kegiatannya karena terganggu dengan ketukan pintu dari luar yang tidak mau berhenti.
"Tuan. Tuan Andreas datang dan dia menunggu di luar" ucap kepala pelayan. Lama tak mendapat jawaban dari tuannya, akhirnya pelayan itu mengutarakan maksud kedatangannya agar Tuannya tersebut tahu kedatangan Andreas kemari. Karena sebelum hubungan gelap itu terjadi, Abi selalu menekankan kepada para pelayan dan pengawal yang menjaga rumahnya, untuk memberitahunya lebih dulu jika sewaktu-waktu ada Andreas datang berkunjung ke rumahnya.
Abi dan Rayana segera mengambil posisi masing-masing. Mereka gelagapan dan segera mengambil baju yang berserakan di lantai.
"Cepat. Kenakan bajumu!" Perintah Abi yang terlihat cemas dan gugup.
Walaupun di dalam hatinya dia mengumpat atas kedatangan Andreas yang tiba-tiba, namun dia juga belum siap jika perselingkuhannya bersama Rayana ketahuan secepat ini oleh Andreas.
Selain hilangnya kepercayaan Andreas kepadanya, dia juga akan kehilangan Tender proyek kerjasama yang sudah mereka tanda tangani beberapa waktu lalu. Selain itu, tanpa Rayana ketahui, sebenarnya perusahaan yang di jalankan oleh Abi, tidak sepenuhnya adalah perusahaan miliknya. Semua itu, masih di bawah naungan kepemimpinan Andreas. Karena perusahaan utama adalah milik Andreas. Itulah kesalahan Rayana, dia hanya fokus pada karirnya tanpa mencari tahu asal usul perusahaan yang di kelola oleh suaminya, Andreas. Hingga sering Kali Rayana meremehkan Andreas dengan membandingkan dengan Abi yang terlihat lebih keren dan berwibawa. Tetapi, memikirkan rencana Rayana yang ingin mengambil alih perusahaan Andreas, membuat Abi mendukung rencana ini. Selain mendapatkan wanita yang sangat cantik, dia juga bisa mendapatkan Perusahaan besar, lalu menendang Andreas dan keluarganya ke jalan raya dengan tidak hormat.
Andreas pun masuk begitu saja karena terlalu lelah menunggu kedatangan Abi. Dia sangat hapal dengan rumah sahabatnya itu. Ketika pelayan mengatakan bahwa Abi sedang ada pekerjaan di ruang kerjanya, Andreas pun melangkah kesana karena dia sudah tahu di mana tempatnya tanpa pelayan itu tunjukan lagi.
"Abi!" Ujar Andreas ketika sampai di depan pintu dan membukanya.
Abi terkejut bukan main. Dia dan Rayana nampak mematung melihat kedatangan Andreas.
Sementara itu. Andreas juga menunjukan ekspresi yang sangat sulit di artikan. Dia menatap Rayana dan Abi secara bergantian dengan wajah penuh selidik.
"Rayana. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Andreas curiga. Bahkan dia belum pernah membawa Rayana ke rumah Abi secara langsung, namun apa yang dia lihat sekarang? Rayana ada di ruang kerja bersama Abi dan hanya berdua saja. Tentu Andreas memikirkan semuanya dan merasa curiga.
Rayana nampak tertawa kecil menyembunyikan kegugupannya. Dia tidak segera menjawabnya, namun segera datang menghampiri Andreas.
"Mas. Jangan berpikir macam-macam. Aku kesini ada proyek pekerjaan. Aku membintangi iklan produk di perusahaan Abi. Itu sebabnya aku datang kesini" jelas Rayana yang nampak sekali terlihat berbeda di mata Andreas.
Abi yang semula diam, kini pun membenarkan ucapan Rayana, "Benar Andreas. Kamu jangan berpikiran yang macam-macam. Kami hanya ada pekerjaan saja" Sanggah Abi.
"Benarkah? Kenapa harus di rumah? Biasanya jika ada proyek seperti ini, akan di jelaskan di kantor" jawab Andreas yang nampak masih belum percaya. Apalagi, melihat peluh dan keringat di wajah masing-masing antara Abi dan Rayana, membuat kecurigaan Andreas semakin dalam. Dia bukan orang bodoh yang tidak mengerti situasi seperti ini.
"Oh ya Andreas. Apa yang membuatmu datang kemari?" Tanya Abi yang mengalihkan topik pembicaraan.
"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan. Tapi sepertinya aku menganggu waktu kalian. Sebaiknya aku pergi saja" Andreas ingin segera pergi namun segera di tahan oleh Rayana.
"Mas. Kamu gak berpikiran macam-macam kan tentang kuta berdua?" Tanya Rayana dengan menahan tangan Andreas yang ingin melangkah pergi.
Andreas menautkan kedua alisnya kedepan, "Aku tidak mengatakan itu. Kenapa kamu bertanya dan berpikir bahwa aku akan berpikir seperti itu? Jangan bilang, kalau kalian memang memiliki hubungan?" Jawab Andreas menerka.
"Ti-tidak. Ma-maksudku, aku hanya takut kamu berpikir aneh-aneh karena aku datang kesini" elak Rayana yang nampak tergagap.
"Baiklah. Aku percaya. Aku mau pergi dulu!" Pamit Andreas. Lalu melepaskan pegangan tangan Rayana dari lengannya dan pergi dari sana.
Perasaannya merasakan sesuatu yang sesuatu yang salah telah terjadi antara Abi dan Rayana. Walaupun sebenarnya dia tidak melihat langsung apa yang terjadi di dalam ruangan sana, tapi melihat gelagat Abi dan Rayana yang mencurigakan, membuat Andreas berpikir bahwa ada sesuatu yang mereka sembunyikan darinya.,
Di dalam mobil. Andreas terus memikirkan, bagaimana sikap Rayana dan Abi yang berbeda dari biasanya. Apalagi, melihat peluh yang membasahi wajah mereka masing-masing, membuat keyakinan Andreas semakin kuat bahwa ada sesuatu di antara mereka berdua.
Lama setelah berpikir sepanjang perjalanan, Andreas pun memutuskan untuk menelpon sekertarisnya.
"Hallo tuan!" Seru Ken dari balik telepon.
"Ken. Cari seseorang yang sangat profesional untuk menyelidiki Rayana dan Abi. Cari tahu kemana saja mereka pergi dan bertemu siapa saja. Berikan laporan secepatnya jika ada sesuatu yang mencurigakan!" Perintah Andreas kepada Sekertarisnya.
"Baik tuan. Dimengerti. Perintah akan saya laksanakan segera." Jawab Ken.
Setelah mendapatkan jawaban, Andreas pun mematikan teleponnya.
Saat ini dia memikirkan Anna. Disaat seperti ini dia hanya ingin Anna ada di sampingnya. Mengingat bagaimana responnya datarnya setelah melihat Rayana berada di satu ruang yang sama bersama Abi, membuat Andreas semakin menyadari, bahwa cintanya hanya tertuju kepada Anna.
Dia ingat betul ketika Anna di dekati oleh laki-laki lain. Dia sendiri pun tahu, bahwa yang mengantarnya pulang hanyalah seorang Dokter. Namun reaksinya sangat berbeda, dia sangat marah kepada Anna dan dia tidak terima walaupun Anna hanya di antar oleh laki-laki lain. Sangat berbeda dengan Rayana, bahkan dia tidak merasa marah samasekali, hanya saja, dia merasa curiga dan berpikir bahwa Rayana dan Abi memiliki sesuatu yang di sembunyikan darinya.
Lama setelah diperjalanan, kini mobil Andreas pun sampai di halaman rumah. Andreas ingin segera menemui Anna dan mengutarakan cintanya kepada Anna.
"Annna! Anna!" Teriaknya dan mencari Keberadaan Anna dimana-mana.
Langkahnya dan teriakannya seketika berhenti ketika melihat ibunya menangis di kursi ruang keluarga. Nampak papanya menenangkan Istrinya dan Bik Susi juga terlihat sedih. Namun, dimana Anna? membuat Andreas terlihat bingung disana.
"Ma! Ada apa?" Tanya Andreas dan berdiri tepat di depan ibunya yang tengah duduk sambil menangis sensegukan.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️