NovelToon NovelToon
Menjerat Calon Paman Tiri

Menjerat Calon Paman Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Tes Tes Tes
Air mata Airin tertahankan lagi ketika mendapatkan tudingan yang begitu menyakitkan dari sang ayah.

Bahkan pipinya memerah, di tampar pria yang begitu dia harapkan menjadi tempat berlindung, hanya karena dia mengatakan ibunya telah dicekik oleh wanita yang sedang menangis sambil merangkulnya itu.

Dugh

"Maafkan aku nona, aku tidak sengaja"

Airin mengangguk paham dan memberikan sedikit senyum pada pria yang meminta maaf padanya barusan. Airin menghela nafas dan kembali menoleh ke arah jendela. Dia akan pulang, kembali ke ayah yang telah mengusirnya tiga tahun yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Panggilan saja jadi Masalah

Airin sudah melakukan sebuah reservasi untuk makan siang bosnya di sebuah restoran. Dia juga segera memberitahukan hal itu pada Billy, bertanya pada seniornya itu apa pendapatnya.

Wajah Billy terlihat datar, dia baru saja dimarahi oleh Samuel karena Samuel pikir, Billy lah yang memberikan saran panggilan tuan dari Airin itu.

"Senior, bagaimana? tuan kita tidak suka makanan berminyak, dan makanan laut. Jadi, aku pesan menu makan siang lengkap hidangan China. Banyak menu kukus yang sehat...."

"Airin" potong Billy.

"Iya" sahut Airin dengan cepat.

"Coba tanya pada tuan" kata Billy memberi saran. Dia takut salah lagi.

Airin membulatkan bibirnya.

"Begitu ya? baiklah. Aku akan pergi ke ruangan tuan!" katanya sambil membawa tab nya ke arah pintu keluar ruangan mereka itu.

"Eh, Airin" panggil Billy lagi.

Airin yang mendebarkan dengan jelas panggilan Billy itu pun segara menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Iya senior!"

"Coba tanya juga pada tuan, dia mau di panggil apa olehmu saat di kantor!" kata Billy lagi.

Airin sebenarnya sangat mengerti. Rupanya panggilan yang berubah saja, sudah membuat Samuel gelisah.

'Mulutnya memang pedas, setiap kata yang keluar dari bibirnya itu tajam. Tapi sungguh kekanak-kanakan. Panggilan berubah, dia menjadi begitu gelisah dan marah-marah. Paman, masih bilang tidak tertarik padaku!' batin Airin.

Airin mengangguk cepat.

"Baiklah senior!"

Setelah itu wanita muda itu segera berbalik dan membuka pintu. Dia sengaja tidak berjalan dengan cepat ke ruangan Samuel. Dia membenarkan sepatunya begitu keluar dari ruangannya.

Dia sedang bertaruh, mungkin saat ini Samuel bahkan sedang mengawasinya dari rekaman cctv yang memang hanya dia saja yang punya akses untuk seluruh ruangan dan koridor di perusahaan ini.

Setelah membenarkan sepatunya, Airin kembali berjalan ke arah ruangan Samuel. Tapi kemudian, dia meraih ponselnya dari saku blazernya. Dia membuka pesan dari bibi Ratih yang mengatakan semua sudah di hapus. Semua rekaman yang ada di dapur dan di ruangan makan tadi pagi sudah di hapus.

Airin tidak menunjukkan ekspresi apapun setelah membaca pesan itu. Hanya membalas dengan ucapan terimakasih pada bibi Ratih, lalu menghapus semua pesan itu. Hal yang sama juga akan di lakukan oleh bibi Ratih.

Setelah itu baru Airin pergi ke ruangan Samuel. Baru akan menekan bel, pintu itu terbuka.

Airin terkekeh dalam hatinya.

'Lihatkan!' batinnya.

"Tuan!"

Baru masuk ruangan itu, dan baru mengucapkan satu kata. Airin merasa hawa di dalam ruangan itu berubah menjadi sangat mencekam. Dan aura mencekam itu berasal dari seorang pria yang tengah berdiri bersandar di meja kerjanya dan membaca sebuah laporan.

"Tu...an"

Brakk

Laporan itu terbanting di atas meja. Mungkin kalau laporan yang terdiri dari beberapa lembar kertas penuh dengan ketikan font times new roman, itu bisa bicara. Dia akan bertanya, 'apa salahku?' mungkin akan bertanya seperti itu karena dia memang tidak salah apa-apa. Tapi di banting begitu saja di atas meja, dengan sangat keras. Sungguh kasihan.

Dan karena suara itu cukup keras, Airin juga sampai terjingkat.

"Takut?" tanya Samuel.

'Ini orang sudah tahu jawabannya masih tanya, siapa yang tidak takut dengan wajah datar dan galakmu itu. Aku juga heran, kenapa Vivi bisa suka padamu. Mendekatimu itu benar-benar seperti uji nyali' batin Airin.

Airin langsung tersenyum manis.

"Tidak sama sekali tuan, apa ada yang salah dengan laporan itu?" tanya Airin sambil mengedipkan matanya tiga kali dengan cepat.

"Proposal itu salah semua. Ketik ulang!" perintah Samuel.

Airin pun mendekati Samuel, karena ingin mengambil proposal yang ada di meja itu. Tapi, karena Airin memang ingin mendekati Samuel. Dia mengambil jarak yang paling dekat dengan Samuel untuk mengambil proposal itu. Hingga Samuel bisa merasakan angin yang bergerak menyertai gerakan Airin.

'Sial!' pekik Samuel yang bagian hanya mencium aroma parfum Airin saja, sudah membuatnya gelisah.

Airin juga sengaja, dia mengambil laporan itu dengan gerakan slow motion. Dia merapikan dulu satu persatu laporan di atas meja. Baru kemudian mengambilnya.

"Tuan, aku sudah reservasi restoran untuk makan siang..."

'Suara ponsel berdering'

Itu adalah ponsel milik Samuel. Dan itu adalah telepon dari ibunya.

Airin yang melihat Samuel sekali lihat layar ponselnya langsung menerima panggilan telepon itu. Merasa kalau panggilan itu pasti sangat penting baginya.

Airin pun diam dan menjauh sedikit dari Samuel.

"Halo, Bu!"

'Oh, itu dari ibunya. Pantas langsung diterima!' batin Airin.

Airin sama sekali tidak bisa mendengar suara dari seberang sana. Tapi melihat tatapan Samuel yang terarah pada Airin, dan tatapan itu terlihat tidak senang. Airin pikir, dia harus lebih membuat telinganya semakin tebal. Mungkin Samuel akan mengomel lagi.

"Iya Bu, aku akan kesana saat makan siang!"

Setelah mengatakan itu, Samuel menyimpan kembali ponselnya.

Samuel menoleh ke arah Airin. Dan itu membuat Airin segera tersenyum padanya.

"Itu senyuman tulus atau palsu?" tanya Samuel.

"Tuan, tentu saja tulus. Aku akan selalu tulis padamu" kata Airin.

"Siapa yang memberimu saran memanggilku tuan?" tanya Samuel.

Sebenarnya daripada pertanyaan itu, Airin lebih penasaran dengan urusan Samuel setelah ini. Tapi, karena Samuel bertanya lebih baik dia menjawabnya.

"Itu..."

"Billy?" potong Samuel menebak.

Airin segera menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Bukan, aku pikir karena ini di kantor. Maka aku tidak bisa memanggil kamu paman. Nanti aku di kira nepotismee!" jawab Airin.

"Itu idemu?" tanya Samuel.

'Dia ini CEO kan? orang yang sangat pintar berbisnis kan? orang yang paham tentang taktik dan peraturan lebih dari siapapun kan? kalau bukan ideku memangnya ide siapa lagi? begitu saja kenapa dia bertanya?' batin Airin.

"Iya tuan"

"Idemu payah!" celetuk Samuel dengan cepat.

'Apa katamu, orang ini kalau bicara yang keluar dari mulutnya duri semua' gerutu Airin dalam hatinya.

"Tapi kalau aku panggil paman di kantor, rasanya..."

"Pikirkan panggilan lain!" sela Samuel lagi.

'Huhh, masalah panggilan saja loh! kenapa di perpanjang sih?' batin Airin.

"Bagaimana kalau pak?" tanya Airin sambil nyengir.

"Pak? kamu pikir aku bapakmu?" tanya Samuel dengan nada yang malah kian meninggi.

'Terus mau di panggil apa? kalau aku panggil sayang, kamu nanti berubah jadi singa!' batin Airin.

"Bagaimana kalau, bos?" tanya Airin.

Samuel masih kesal.

"Kamu ini..."

Namun saat dia masih bicara dengan Airin, ponselnya berdering lagi.

[Samuel, kenapa masih belum berangkat. Billy bilang dia masih di ruangannya? cepat datang kemari, tunanganmu masuk rumah sakit. Pekerjaan apa yang lebih penting dari itu?]

Samuel menghela nafas panjang.

"Iya,.aku berangkat ke rumah sakit sekarang!" jawab Samuel lalu menyimpan kembali ponselnya.

"Bos mau ke rumah sakit?" tanya Airin.

"Kamu juga, bibimu masuk rumah sakit!" kata Samuel meraih jasnya.

Airin mengikuti langkah Samuel.

'Hehhh, dua wanita ini memang pandai berakting. Tapi tidak masalah, jika ayah marah. Itu bagus, aku punya sebuah rencana' batinnya.

***

Bersambung...

1
Azzura
Good
Bibeh
Nice
Bunda Alisha
Menarik
Risty Afiha
suka semua novelnya, suka sama semua ceritanya, best
Githa
sukses ya
Musdalifa Ifa
wah selamat untuk pasangan pasutri baru ini yah semoga bahagia selamanya 🥰🥰🥰
Noer: Aamiin
total 1 replies
Adinda
tinggalin Saja Airin biar Tau mereka kalau yang dianggap manis baik hatinya bagaikan racun
Adinda
kalau samuel nikah sama si vivi tinggalin saja airin pergi keluar kota sekalian putus hubungan dengan samuel dan ayahmu biar mampus sekalian felix Dan samuel
Adinda: lanjut thor
Noer: ntar Samuel potek yang
total 2 replies
Musdalifa Ifa
author sayang semangat up lagi yah 💪,tadi malam habis baca novel ini karena penasaran lanjutan nya saya jadi memimpikan kelanjutannya versi saya sendiri Thor🤭🤭🤭
Noer: bisikin dong kak, versi kakak sama aku sini 😘
total 1 replies
Elisabeth Sumirah
Ini novel bagus, updatenya bejibun banyak banget woi
Maria Marcedez
Ringan tapi bagus
Yoongi marry me
Tahu-tahu sudah borongan, keren lah.
Yoongi marry me
lanjutkan buruan 🔥
Caren
Enjoy bacanya
Gaby
Keren
Liliana
Bagus sekali
Melia
Bagus
Cute Alpa
Selalu Suka Cerita Thor
Stella
Nice
Vina
Sangat Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!