Dion terpaksa menikahi wanita yang tidak cintainya karena perjodohan yang diatur orang tuanya. Namun kehidupan pernikahannya hancur berantakan dan membuatnya menjadi duda.
Selepas bercerai Dion menemukan wanita yang dicintai dan hendak diajaknya menikah. Namun lagi-lagi dia harus melepaskan wanita yang dicintainya dan menuruti keinginan orang tua menikahi wanita pilihan mereka. Demi menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan, akhirnya Dion bersedia.
Pernikahan keduanya pun tidak bisa berlangsung lama. Sang istri pergi untuk selamanya setelah memberikan putri cantik untuknya.
Enam tahun menduda, Dion bertemu kembali dengan Raras, wanita yang gagal dinikahinya dulu. Ketika hendak merajut kembali jalinan kasih yang terputus, muncul Kirana di antara mereka. Kirana adalah gadis yang diinginkan Mama Dion menjadi istri ketiga anaknya.
Kepada siapa Dion melabuhkan hatinya? Apakah dia akan mengikuti kata hati menikahi Raras atau kembali mengikuti keinginan orang tua dan menikahi Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dion Aprilio
Sebuah kendaraan berjenis sedan berwarna silver melaju dengan kecepatan sedang. Kendaraan roda empat tersebut berbelok memasuki komplek perumahan mewah yang ada di daerah Bandung Utara. Setelah melewati beberapa deret rumah besar, sang pengemudi menghentikan kendaraannya sebentar di depan rumah, menunggu petugas security yang berjaga membukakan pintu pagar. Tak berapa lama kemudian pintu gerbang tinggi itu terbuka secara otomatis. Roda mobil kembali bergerak sampai akhirnya berhenti tak jauh dari pintu rumah bergaya eropa.
Dari dalamnya keluar seorang pria dengan tinggi 185 cm. Sambil menenteng jas di tangannya, dia berjalan mendekati pintu rumah yang tertutup rapat. Pria itu memiliki nama lengkap Dion Aprilio atau yang biasa dipanggil Dion. Sudah empat bulan lamanya pria itu kembali ke Bandung setelah tinggal selama dua tahun lamanya di kota Jakarta untuk menyelesaikan studi S2-nya sambil mengurus perusahaan ritel yang baru didirikan dua tahun lalu.
PT. Blue Harmony adalah perusahaan milik keluarga Dion. Perusahaan ini bergerak di bidang retail. Selama berdiri hampir dua puluh tahun lamanya, perusahaan tersebut mendirikan toko swalayan besar yang menyediakan beragam kebutuhan masyarakat, mulai dari consumer goods, peralatan elektronik, fashion, perlengkapan rumah tangga dan olahraga.
Swalayan yang diberi nama Blue Mart tersebut pertama kali didirikan di Bandung, setelah mengalami perkembangan, Pahlevi, Ayah dari Dion membuka cabang di kota besar seperti Semarang, Surabaya, Medan, Makassar dan terakhir Jakarta. Namun selama dua tahun belakangan, bisnis tidak berjalan lancar. Persaingan bisnis yang ketat serta salahnya perhitungan dalam berinvestasi, pahlevi terpaksa harus menutup swalayan di kota lain dan hanya menyisakan dua tempat saja di Bandung dan Jakarta.
Hal itulah yang membuat Dion mengurungkan niatnya melanjutkan kuliah di Singapura. Pria itu memilih melanjutkan pendidikan di Jakarta sambil mengurusi Blue Mart yang ada di kota metropolitan tersebut. Sebelum pindah ke Jakarta, Dion lebih dulu menikah dengan Amelia, anak rekan bisnis Pahlevi. Awalnya pernikahan dilakukan untuk menunjang bisnis mereka. Namun ternyata perusahaan milik keluarga Amelia juga ikut terkena krisis dan tidak bisa membantu usaha keluarga Dion.
Terlepas dari urusan bisnis mereka yang tidak berjalan dengan baik, pernikahan antara Dion dan Amelia terus berjalan. Namun begitu, pernikahan mereka tidak berjalan seperti pasangan pada umumnya. Ketika Dion memutuskan ke Jakarta, Amelia tidak bersedia untuk ikut. Wanita itu memilih bertahan di Bandung. Dion sendiri tidak mempermasalahkannya, karena di hati pria itu memang belum ada cinta untuk Amelia. Dia masih belum bisa melupakan Nilan, mantan kekasihnya. Mereka dipaksa berpisah karena keinginan sang Mama.
Setelah kembali ke Bandung, barulah mereka tinggal bersama di satu rumah. Namun begitu hubungan d antaranya masih belum berubah. Selama empat bulan tinggal bersama, Amelia tidak pernah mengurus kebutuhan Dion. Semuanya dilakukan oleh asisten rumah tangga yang sudah disiapkan Marina, Mama dari Dion. Bahkan untuk urusan ranjang, mereka tidak melakukannya secara rutin. Dalam sebulan mungkin hanya dua atau tiga kali saja.
Dion sempat mendengar kalau Amelia berselingkuh di belakangnya, namun pria itu masih belum mengambil tindakan. Dia masih menunggu bukti kongkrit, syukur-syukur kalau berhasil memergoki perselingkuhan istrinya dengan mata kepalanya sendiri. Jika itu terjadi, maka tanpa pikir panjang dia akan langsung menjatuhkan talak pada istrinya itu.
Setiap pulang bekerja, Dion memang tidak langsung pulang ke rumah. Dia memilih mampir ke rumah kedua orang tuanya hanya untuk makan malam atau beristirahat sejenak. Menjelang tengah malam, barulah dia kembali ke rumahnya. Dion membuka pintu rumah yang tidak terkunci seraya mengucapkan salam.
“Assalamu’alaikum.”
“Waalaikumussalam,” terdengar suara sang asisten rumah tangga menjawab salam pria itu.
Dari arah ruang makan muncul Marina. Dia sudah bisa menebak kalau anaknya ini yang datang. Sambil memeluk lengan sang anak, Marina membawanya ke meja makan. Di sana Pahlevi sudah menunggu bersama dengan Randika. Randika adalah anak dari adik sepupu Marina. Kedua orang tua Randika sudah meninggal sejak lima tahun lalu dan Marina berinisiatif merawat anak saudara itu. Dion sendiri tidak merasa keberatan karena kebetulan dia adalah anak tunggal.
Saat ini Randika baru berusia empat belas tahun dan tengah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama. Seraya mengusak puncak kepala Randika, Dion menarik kursi di samping anak itu.
“Kondisi Blue Mart di Jakarta semakin membaik. Kamu sudah berhasil membawa mereka melewati krisis,” ujar Pahlevi bangga.
Berkat kerja keras Dion, kondisi perusahaan perlahan mulai naik kembali. Blue Mart di Jakarta yang sempat kalah saing, sekarang sudah menjadi menjadi pilihan konsumen untuk berbelanja di sana.
“Papa tahu aku ngga melakukannya sendirian. Banyak yang membantu ku di sana. Ditambah lagi mereka semua terbuka menerima semua masukan.”
“Papa.bangga pada mu. Sepertinya kamu siap memimpin Blue Harmony ke depannya.”
"Aamiin, semoga saja Pa."
“Sudah, lebih baik makan dulu.”
Marina menghentikan pembicaraan anak dan suaminya. Dia menyendokkan nasi dan lauk ke piring suaminya, lalu mengambilkan untuk Dion.
“Bagaimana pernikahan mu dengan Amel?” tanya Marina.
Tidak ada jawaban dari Dion. Pria itu memilih memakan makanannya. Kalau bukan demi menghindari sang Mama menyakiti Nilan dan keluarganya, Dion tidak akan pernah setuju untuk menikahi Amelia. Dan terbukti dengan jalannya pernikahannya mereka yang tidak harmonis. Amelia juga jarang mengunjungi kediaman mertuanya.
“Kenapa Amel tidak pernah datang ke sini?” tanya Marina lagi.
“Mama tanyakan saja pada menantu kesayangan Mama.”
“Kamu tuh. Dia itu istri mu. Harusnya kamu bisa mendidiknya.”
“Sejak awal menikah, dia tidak pernah menunjukkan itikad baik untuk membina rumah tangga. Aku pernah berbicara dengannya beberapa kali, tapi dia itu keras kepala. Kesabaran ku sudah habis. Aku mempertahankan pernikahan ini karena Mama saja.”
Marina sontak membungkam mulutnya. Melihat sikap Amelia, dia mulai menyesali keputusannya meminta Dion menikahi wanita itu. Apalagi kedua orang tua Amelia tidak bisa memberikan bantuan ketika mereka memerlukan bantuan. Justru mereka yang kerap mendapatkan bantuan di saat bisnis mereka kolaps. Namun karena gengsi mengakui kesalahannya, Marina tidak mau meminta Dion menceraikan Amelia.
Sehabis makan malam, Pahlevi mengajak Dion ke ruang kerja pribadinya. Pria itu hendak membicarakan proyek baru mereka. Alih-alih membuka kembali Blue Mart yang terpaksa tutup, Dion malah mengusulkan membuat pusat perbelanjaan baru. Nantinya mall ini hanya akan menawarkan produk furniture untuk kepentingan rumah tangga atau kantor. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan PT. Blue Harmony yang beberapa tahun ini terus menurun.
“Apa kamu sudah berhasil mendapatkan investor untuk proyek kita?” tanya Pahlevi.
“Besok aku akan bertemu dengannya. Aku sudah mengirimkan proposal padanya dan sepertinya dia setuju. Aku akan melakukan presentasi besok, semoga saja yang bersangkutan berminat.”
“Papa harap kamu bisa mendapatkan investor dan pembangunan mal bisa dimulai.”
“Iya, Pa.”
“Papa dengar kamu mengangkat asisten baru.”
“Iya Pa, namanya Raras. Selama di Jakarta dia banyak membantu ku. Papa ngga keberatan kan?”
“Tidak. Asalkan dia bisa membantu mu, Papa setuju saja.”
Baru sekitar setengah jam mereka berbicara, ponsel Dion berdenting. Sebuah pesan masuk dari orang suruhannya yang diminta mengawasi pergerakan Amelia. Menurut penuturan pria itu, Amelia baru saja kembali ke rumah, tapi tidak sendirian. Dia datang bersama seorang lelaki.
Mendapat pesan tersebut, Dion bergegas kembali ke kediamannya. Kalau dia berhasil memergoki sang istri berselingkuh dengan mata kepalanya sendiri, maka dia bisa langsung menjatuhkan talak. Dengan kecepatan tinggi pria itu melajukan kendaraannya. Dalam waktu lima belas menit, dia sudah sampai di kediamannya.
Sambil melonggarkan ikatan dasi di lehernya, Dion memasuki rumahnya. Keadaan rumah nampak sepi. Bahkan asisten rumah tangganya pun tidak terlihat. Padahal biasanya Bi Sumi selalu menyempatkan diri menyambut kedatangannya jam berapa pun itu.
Tanpa mempedulikan ketiadaan sang asisten, Dion berjalan menuju kamarnya. Gerakan tangannya saat hendak membuka pintu terhenti ketika mendengar suara-suara mencurigakan dari dalam kamar. Pria itu menempelkan telinganya ke daun pintu, untuk mendengar lebih jelas. Rahang Dion mengeras saat mendengar lebih jelas suara dari dalam kamar. Dengan cepat pria itu membuka pintu.
***
Hai.. Hai.. Aku datang kembali dengan novel baru. Kalau yang sudah baca Suddenly Married, pasti sudah tahu tokoh Dion. Nah sesuai janji, aku buatin novel sendiri buat Mas Dion. Semoga kalian bisa mengikuti dan suka ya.
Jangan lupa, like, komen, bintang lima dan favorit biar kalian bisa dapat notif begitu up date. Ingat bacanya jangan di skip² atau sampai nabung bab sampai beberapa episode. Biar enak sama enak, please jangan nabung bab ya. Enjoy the story🤗
lawan aja tuh si Raras, nggak tau diri sekali dia masih ngerecokin rumah tangga Dion, bukannya sudah di kasih penjelasan sebelumnya ya 😡 dia pikir dirinya itu siapa hah,,,, dasar 👎
kalau dengan kata2 yang baik Raras masih tidak bergeming dan tetap mengabaikan,sepertinya Raras perlu dikasih ultimatum yang bikin shock terapi