NovelToon NovelToon
Menantu Dari Desa

Menantu Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Naura Anjani, seorang gadis desa yang menikah dengan pria asal kota. Namun sayang, gadis itu tidak di sukai oleh keluarga suaminya karena dianggap kampungan dan tidak setara dengan menantu lain yang memiliki gelar pendidikan tinggi dan pekerjaan yang memadai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Naura seketika menghela nafas lega, Azriel benar-benar datang di waktu yang tepat.

Pria itu memang selalu ada di saat ia sedang mengalami kesulitan seperti ini.

Ria dan Rere terlihat gelagapan ketika mendapati Azriel yang menatap mereka penuh marah.

Begitu juga dengan Mama Sovi, ia terlihat kesal karena anak bungsunya lebih membela istrinya itu.

"Az... Azriel, kamu sejak kapan dengar pembicaraan kami?" tanya Ria gugup. Terlihat tangannya memutar-mutar cincin kawin.

"Sudah cukup lama, aku tidak terima ya, Mbak kalau kalian menganggap Naura seperti pembantu atau baby sitter anak kalian, dia itu istriku. Bukan orang yang sengaja dipekerjakan untuk kalian suruh-suruh,"

"Aku saja suaminya tidak pernah menyuruhnya hanya untuk sekedar memasak. Kalau dia sedang malas masak, aku akan meminta dia untuk beli saja. Sedangkan kalian dengan seenaknya menyuruhnya menjaga anak-anak dan memasak untuk mereka?" Azriel berkata panjang lebar yang membuat Naura ingin tertawa dan memeluk pria itu dengan erat.

"Bukan begitu, Azriel. Kamu jangan salah paham, dengar dulu penjelasan kami. Kenapa kami sampai menyuruh Naura untuk melakukan itu semua," sahut Mama Sovi yang berusaha membela kedua menantunya.

"Ya sudah, sekarang jelaskan padaku kenapa Naura harus melakukan semua itu?" tanya Azriel yang membuat Ria dan Rere semakin salah tingkah.

"Dia itu tidak ada kerjaan, Zriel. Sejak menikah denganmu Mama melihat dia nganggur. Berbeda dengan Ria dan Rere, mereka itu wanita karir. Wajar kalau mereka sibuk banget dari pagi sampai sore, jadi sudah sepantasnya Naura sebagai menantu di rumah ini dan tidak memiliki pekerjaan apa-apa membantu menjaga anak-anak," Mama Sovi mengutarakan pendapat yang menurutnya sudah sangat benar.

"Apa salahnya dia memasak lebih banyak? Kan sekalian juga dia memasak untuk kita di rumah. Lalu, apa salahnya dia membantu menjaga anak-anak, itu juga tidak lama kok. Hanya dari siang sampai sore saja," Mama Sovi menghampiri lalu mengusap bahu putranya.

"Kamu jangan terlalu memanjakan istri kamu seperti ini, Zriel. Dia itu pengangguran, jadi sudah sepantasnya dia bekerja dan melakukan sesuatu yang bermanfaat di rumah ini. Bukan hanya jadi beban di rumah ini," ucap Mama Sovi lagi yang kali ini sambil melirik Naura tak suka. Membuat Naura semakin dalam menundukkan kepalanya.

"Tidak ada yang salah, Naura tidak salah Mama juga tidak salah. Yang salah itu Mbak Ria dan Mbak Rere, yang punya anak kan mereka. Harusnya mereka punya tanggung jawab atas anaknya sendiri, bukan malah melimpahkan tanggung jawabnya pada Mama dan Naura. Selama ini Naura kurang apa sampai memasak setiap hari dan menjaga anak-anak, tapi adakah ucapan terima kasih dari kalian atau sedikit apresiasi atas kebaikannya? Tidak ada sama sekali. Jangan sampai kebaikan yang dilakukan oleh Naura kalian anggap sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh dia setiap hari. Dia istriku bukan babu!" Azriel menegaskan akhir kalimatnya lalu menarik lengan sang istri.

"Ayo kita masuk."

Usai mengatakan itu, Azriel langsung mengajak Naura masuk ke dalam rumah.

Naura yang memang sejak tadi ingin masuk, mengikuti langkah suaminya.

Entah cibiran apalagi yang akan mereka lontarkan untuk Naura setelah itu.

"Kamu mandi gih, kita makan di luar malam ini," ucap Azriel begitu mereka sudah di tiba kamar.

"Iya, Mas." Tanpa banyak bertanya, Naura segera menuruti perintah suaminya.

Ia segera melangkah menuju kamar mandi dan bersiap untuk makan malam berdua.

**

**

Begitu keluar dari kamar mandi, Naura tak melihat kehadiran sosok Azriel di dalam kamar.

Kedua alisnya bertaut, menerka-nerka ke mana perginya suaminya itu.

Bukankah seharusnya dia juga bersiap untuk pergi makan malam? Tapi kenapa dia tidak terlihat sama sekali?

Naura mengira mungkin saat ia mandi tadi Azriel dipanggil oleh mamanya dan mengajaknya untuk bicara.

Sambilan menunggu suaminya kembali ke kamar, Naura memilih untuk bersiap agar mereka bisa segera berangkat.

Tak lupa ia mengenakan pakaian yang tadi ia beli, sekalian untuk menanyakan pendapat suaminya.

Meskipun sebenarnya Azriel sudah memberinya uang untuk membeli kebutuhan pribadi. Namun, Naura lebih memilih menyimpan uang pemberian suaminya itu.

Ia lebih suka membeli sesuatu menggunakan uangnya sendiri.

Saat ia sedang asyik memoles wajah, perhatiannya teralihkan oleh suara dering ponsel yang berada di atas nakas.

Terlihat nama ibu memenuhi layar, sosok wanita yang selalu menghubunginya setiap hari.

"Assalamualaikum, Bu," ucap Naura sesaat setelah panggilan terhubung.

"Walaikumsalam, Nak. Kamu sedang sibuk tidak?" suara lembut khas seorang ibu terdengar di sebrang sana.

Naura sangat merindukan pemilik suara itu, terutama masakan sederhananya yang selalu terasa lezat.

"Tidak, Bu. Ini sedang di kamar, kenapa, Bu?"

"Katanya tanah di samping rumah kontrakan kamu mau dijual, sepertinya bagus kalau kamu yang beli. Biar bisa sekalian nambah bangunan kontrakan, soalnya tanahnya lumayan luas," ucap wanita itu langsung mengutarakan tujuannya.

Naura mengangguk paham, bayang-bayang tanah luas yang berada di samping kontrakan rumah miliknya tergambar jelas di ingatan.

"Memangnya berapa, Buk? Aku sih tidak masalah kalau menurut Ibu tanah itu cocok untuk nambah kontrakan," balas Naura yang kembali fokus memoles wajahnya di depan cermin.

"Ya sudah kalau begitu gitu, Ibu beli ya! Uangnya ada kok. Hasil panen sawit kemarin sudah disetor semua oleh Dwi. Jadi, sebelum uangnya Ibu transfer ke kamu, Ibu belikan tanah itu dulu ya?" balas yang ibu menjelaskan.

Setelah menikah, Naura memang selalu mengandalkan ibunya untuk mengurus semuanya di desa.

Karena Naura yang sekarang tinggal di kota tidak memungkinkan untuk memantau semuanya setiap waktu.

Jadi, ia mengandalkan ibu dan bapaknya untuk mengurus semuanya.

"Boleh, Bu. Ibu atur saja semuanya, aku percayakan pada Ibu dan Bapak. Oh iya, Bu. Jangan lupa zakatnya diberikan ke pesantren, soalnya kemarin Gus Ali menghubungi katanya anak-anak pesantren sudah kembali. Masa liburnya sudah habis,"

"Iya, Nak. Nanti Ibu minta Bapak saja yang ke sana. Kalau begitu sudah dulu ya, nanti kalau kita jadi beli tanah itu. Ibu hubungi lagi, assalamualaikum." ucap sang ibu seraya mengakhiri panggilan.

Setelah panggilan terputus, Naura memilih untuk menyusul suaminya.

Sejak tadi pria itu tak kunjung masuk ke dalam kamar, ia jadi penasaran dengan apa yang terjadi di luar sana.

"Mama sebenarnya juga mau beli sesuatu, bagaimanapun juga Mama kan sudah tua. Jadi Mama harus memikirkan biaya masa tua,"

Naura mendengar suara Mama Sovi yang terdengar lembut saat berbicara dengan Rere.

Entah apa yang sedang mereka bicarakan, tapi yang jelas itu sama sekali bukan urusannya.

Tapi, Naura tak melihat kehadiran Ria ataupun Azriel di sana.

Ke mana sebenarnya suaminya itu pergi?

"Kamu mau ke mana sudah rapi seperti itu?" tanya Mama Sovi saat melihat penampilan Naura yang sudah rapi.

Dua wanita itu kompak menatap ke arah Naura dengan tatapan tidak suka.

Seperti biasa, Mama Sovi pasti akan mengatakan kata-kata menyakitkan jika Naura hanya menghabiskan uang Azriel untuk bergaya.

"Mas Azriel mengajakku makan malam di luar, Ma. Mas Azriel nya kemana ya? Soalnya di kamar juga tidak ada." Naura memilih untuk tetap berdiri tanpa ikut bergabung duduk dengan mereka.

***********

***********

1
inchieungill
iya betul, setiap rumah tangga sebaiknya pisah dari orangtua atau mertua, biar tidak terjadi konflik.
Latifah
Bagus Cerita nya ,, di tunggu lanjutnya Yaa !!!
olip
lnjut
olip
lnjut...mkin penasaran...ttap smngat thor
olip
lnjut
olip
q mmpir thor...lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!