Nostalgia Generasi Kedua Bersama Trio Rusuh
Mike Cahill, Abimanyu Giandra dan Edward Blair adalah sahabat berdasarkan pertemuan yang agak Membagongkan. Mike dan Edward adalah saudara ipar sementara Abimanyu sahabat Stephen Blair, adik Edward.
Cerita ini cerita komedi unfaedah dan nantinya akan berlanjut ke Vivienne Neville dan Jammie Arata ( edisi revisi ).
Novel ini akan up tergantung wangsit ya jadi bisa tidak setiap hari up. Kan ceritanya nostalgia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nemu ( Vivienne and Jammie End )
Hari ini adalah hari pernikahan Vivienne Lee Neville dan Jammie Arata yang diadakan di mansion Adrian Pratomo di Jakarta. Para keluarga besar Pratomo dan para menantu dan besan hadir kecuali Hiroshi Al Jordan yang sedang berpisah dengan Shanum Pratomo. Keluarga Al Jordan sengaja tidak diundang karena kedua keluarga juga sedang tidak baik-baik saja hubungannya akibat ulah Hiro.
Mike, Brandon dan Sean sudah siap dengan band campursari yang membuat Alex, Alexa, Jeffry, Nabila, Shanum, Yuna dan Edward tidak habis pikir dengan apa yang ada di otak ketiga orang durjana itu.
"Yuna, beneran itu Mike manggil band campursari?" bisik Edward sambil menggendong Duncan, putranya.
"Kukira bang Mike, Brandon dan Sean cuma bercanda, ternyata serius!" kekeh Yuna.
Nabila hanya bisa memegang pelipisnya melihat suaminya dan kedua sahabat antiknya asyik berdiskusi dengan penyanyinya.
"Mbak Nabila, ini beneran bang Mike, Brandon dan Sean? Serius?" Alexandra Reeves melongo melihat panggung hiburan yang sudah tertata rapi.
"Mbak tidak bisa komentar dik," bisik Nabila pasrah.
Trio Brett, Darren dan Chris Neville hanya bisa melongo melihat kakak sepupu iparnya nduwe karep seenaknya hanya dengan azas nazar janji kalau ada pria yang mau menikah dengan Vivienne, bakalan ada band campursari.
Adrian Pratomo dan Duncan McGregor tidak bisa berkomentar apa-apa karena Alex Neville pun 11-12 dengan Mike Cahill.
"Nikmatilah D, sekali-kali hiburan rakyat," kekeh Adrian kepada besannya. Duncan hanya mengangguk.
Jammie sendiri sudah siap dengan tuxedo, kini berada di ruang tengah bersama Reza Pratomo karena acara akan dilakukan di halaman belakang mansion Adrian.
"Tuan Jammie, silahkan," salah seorang pelayan memanggil Jammie untuk bersiap di meja penghulu. Jammie pun mengangguk dengan jantung berdebar kencang.
Tampak halaman belakang mansion sudah berubah menjadi indah dan para anggota keluarga pun sudah berada disana. Jammie kemudian duduk di meja penghulu berhadapan dengan bapak penghulu, Alex Neville, Adrian Pratomo dan Eddie Reeves.
Karena kedua orangtua kandung Vivienne sudah meninggal, Alex Neville memberikan mandat kepada kepada Adrian Pratomo untuk menjadi wali nikah putrinya.
Tak lama, Vivienne keluar didampingi Niken Pratomo dan Adinda Pratomo Neville. Gadis itu tampak cantik dengan kebaya berpayet Swarovski bewarna putih lengkap dengan paes, sanggul dan cunduk mentul.
Jammie melongo melihat dandanan Vivienne yang berbeda. Cantik!
"Ehem!" suara Adrian Pratomo membuat Jammie tergagap yang membuat para tamu undangan tertawa. Vivienne melirik judes ke arah Jammie.
Kebiasaan deh si Jambret!
"Bisa kita mulai sekarang?" tanya pak penghulu usai memberikan wejangan buat calon pengantin.
"Bisa pak," jawab Adrian yang mengulurkan tangannya yang diterima oleh Jammie.
"Saudara Jammie Arata, saya kawinkan dan nikahkan anda dengan keponakan saya yang bernama Vivienne Lee Neville, yang walinya telah mewakilkan kepada saya untuk menikahkan anda dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat, seperangkat perhiasan, apartemen di Tokyo dan samsak beserta sarung tinju dibayar tunai."
Vivienne melotot mendengar mas kawin yang diberikan Jammie benar-benar anti-mainstream. Para saudara sepupunya pun langsung heboh sedangkan Jammie hanya bersikap sok cool.
"Saya terima nikah dan kawinnya Vivienne Lee Neville dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" jawab Jammie tegas.
"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu.
"SAH!"
"SAH PAKE BANGET!" seru Mike Cahill tanpa dosa yang langsung mendapat pelototan dari Duncan McGregor.
***
Jammie dan Vivienne melakukan acara tukar cincin lalu gadis bar-bar itu mencium punggung tangan Jammie dan dibalas dengan ciuman di kening.
Setelahnya keduanya melakukan acara tukar cincin, mereka lalu menandatangani surat nikah dan beberapa dokumen lainnya. Acara dilanjutkan dengan acara foto bersama dengan keluarga.
Vivienne sendiri memutuskan untuk mengganti kebayanya menjadi busana yang lebih santai agar bisa bergerak bebas di acara pernikahannya.
Jammie sendiri langsung dikerubuti oleh para kakak ipar dan sepupu iparnya.
"Seriously Jam? Samsak dan sarung tinju?" protes Brett.
"Kamu tuh bukannya mengurangi bar-barnya Vivet malah bikin dia semakin jadi!" omel Brandon.
"Setidaknya ada samsak yang jadi pelampiasan kalau Vivi marah bukan ke saya," jawab Jammie sambil nyengir.
"Astagaaaaa, nggak heran kalian berdua cocok!" ucap Reza Pratomo sambil memegang pelipisnya.
Vivienne sudah muncul dengan gaun model Sabrina berwarna silver coklat dan rambutnya hanya digerai lepas. Jammie pun menghampiri istrinya sambil tersenyum.
"Halo istriku yang cantik," sapa Jammie.
"Halo suamiku yang mulutnya nyebelin," kekeh Vivienne.
"Tak disangka kamu menjadi yang akan jadi jodohku," senyum Jammie sambil menggenggam tangan Vivienne.
"Apalagi aku!" cengir Vivienne.
Alex Neville dan Adinda Pratomo Neville datang menghampiri keduanya dan memberikan pelukan kepada putri dan menantunya.
"Selamat ya sayang, semoga kalian langgeng hingga maut memisahkan," senyum Adinda. "Jammie, mama suka dengan mas kawinnya terutama samsak dan sarung tinju. Di luar ekspektasi."
Jammie tersenyum. "Pas kan ma?" Adinda mengangguk sambil tertawa kecil.
"Idenya siapa sih itu?" cebik Vivienne.
Alex dan Adinda menunjuk Jammie yang hanya nyengir. Vivienne langsung menatap tajam suaminya.
"Ternyata kamu biang keroknya?"
Jammie hanya mencium pipi istrinya dengan sayang.
Suara musik pun mulai dimainkan dan beberapa anggota keluarga pun berjoget di lokasi yang sudah disediakan.
"Alhamdulillah bukan lagu campursari," kekeh Vivienne yang sudah was-was dengan keingina ngawur Mike, Brandon dan Sean.
Setelah tiga lagu pop berkumandang, Mike pun mengambil alih mic dan mulai berpidato.
"Selamat pagi semuanya. Alhamdulillah hari ini, adik perempuan kami yang satu-satunya belum mentas, akhirnya dipinang oleh seorang pria yang sangat tabah menghadapi kelakuannya," cengir Mike yang diikuti tawa para tamu undangan.
"Oke, sesuai dengan nazar saya dan sahabat saya Brandon dengan saksi Sean pada enam tahun lalu, jika ada pria yang mau menjadi suami adik saya maka saya akan memberikan hiburan campursari di mansion ayah mertua saya, papa Adrian Pratomo."
Mike tersenyum manis ke arah kedua pengantin terutama pengantin perempuan yang menatap judes kearahnya.
"Baiklah, mbak Melia akan menyanyikan lagu dengan judul 'Nemu'. Monggo mbak." Mike pun undur diri dan sang penyanyi pun mulai menyanyikan lagu itu.
Nemu koe pas ati ambyar ambyare ( Nemu kamu pas kacau-kacaunya )
Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek liane ( pacar yang aku sayangi meninggalkan aku cari yang lain )
Tekamu dadi tombo ( kedatangan kamu jadi obat )
Ngobati ati seng loro ( mengobati hati yang luka )
Mugo ikhlas nompo ( semoga ikhlas menerima )
Tekan mbesuk nganti tuo ( sampai besok menua )
Koe seng paling ngerti marang kahanane ati ( kamu yang paling ngerti isi hatiku )
Aku mok semangati ngusap iluhku seng mbrebes mili ( aku disemangati mengusap airmataku yang mengalir )
Pepujane ati kinaryo kembange wangi ( pujaan hati bagaikan bunga yang harum )
Sabar sabarno momong aku ( bersabarlah bersamaku )
Mugo selawase dadi siji ( semoga selamanya jadi satu )
Matursuwun gusti mpun maringi seng gemati ( Terima kasih Tuhan telah memberikan yang telaten )
nemu slirane ngobati ati kang sepi ( memberikan seseorang yang mengobati hati yang sepi )
Matur suwun gusti mpun maringi seng gemati ( Terima kasih Tuhan sudah memberikan yang sayang )
yang pergi biarlah pergi ono koe seng ngancani ( yang pergi biarlah pergi ada kamu yang menemani )
Vivienne melotot ke arah Mike Cahill dengan perasaan kesal. Enak saja aku dibilang Nemu! Vivienne melihat ke arah keluarganya yang senyum-senyum dengar liriknya.
"BANG MIIKKEEEEEE!"
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu