NovelToon NovelToon
Dinikahi CEO REDFLAG

Dinikahi CEO REDFLAG

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Setelah menangkap basah suaminya bersama wanita lain, Samantha Asia gelap mata, ia ugal-ugalan meniduri seorang pria yang tidak dikenalnya.

One Night Stand itu akhirnya berbuntut panjang. Di belakang hari, Samantha Asia dibuat pusing karenanya.

Tak disangka, pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah CEO baru di perusahaan tempat dirinya berkerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. E-Mail Yang Buat Kesal.

Yth. Saudari Samantha Asia

Terima kasih atas minat Anda pada posisi Arcitecture Team di PT. Nuansa Nusantara Indonesia. Kami telah menerima banyak sekali lamaran untuk posisi ini.

Setelah melakukan peninjauan terhadap semua lamaran yang masuk, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan lamaran Anda pada tahap ini. Meskipun kualifikasi Anda menarik, kami memilih kandidat lain yang lebih sesuai dengan kriteria yang kami cari.

Kami mendoakan Anda mendapatkan kesempatan yang lebih baik di tempat lain.

Hormat kami,

PT. Nuansa Nusantara Indonesia.

Samantha mendesah frustrasi, menyandarkan punggungnya dengan perasaan yang lelah.

Ini sudah e-mail yang ke-21, menolak lamaran pekerjaan yang ia ajukan.

"Bu Samantha nggak balik? Udah sepi lho," Jusuf Singgih, manager marketing datang menghampiri, meletakan map berwarna merah di atas meja Samantha yang sudah rapi, hanya laptopnya saja yang masih menyala.

"Sudahlah... Ngapain cari-cari kerjaan baru lagi, yang pasti-pasti aja. Disini, posisi bu Samantha itu udah bagus, mau cari yang lebih baik gimana lagi?" celetuknya lagi.

"Tunggu," Samantha menegakan tubuhnya dari sandaran seraya mengernyit heran.

"Dari mana pak Jusuf tahu saya sedang cari kerjaan?"

"Bukan hanya saya, satu perusahaan ini juga sepertinya tahu," Jusuf memperlihatkan layar ponselnya pada Samantha.

"Oh... My God!" Samantha memekik tertahan.

"Ba-bagaimana mungkin?!" seketika seluruh sendi-sendinya melemas melihat e-mailnya sendiri meneruskan tiga puluh lamaran lengkap dengan jawaban penolakan dari perusahaan yang ia tuju ke e-mail milik perusahaan tempatnya berkerja, sehingga siapa saja karyawan yang mengaksesnya pasti membacanya.

"Bertahan saja disini, buat apa pindah-pindah. Kalau gajinya kurang, tenang saja... saya bakal bantu cari ceperan tambahan."

Samantha menatap Jusuf, lalu mendesah pelan.

"Bukan karena gaji kurang... Ah, sudahlah..." Samantha memutuskan untuk tidak mengatakan apapun, lebih memilih menyimpannya sendiri.

"Ini apa, Pak?" Samantha membuka map merah yang tadinya diletakan oleh Jusuf di sebelah laptopnya.

"Kusen pintu dan jendela kayu. Kepala kerja minta detail desainnya, besok mereka mulai mengerjakannya."

"Kok, Bapak yang bawa ke saya, bukan kepala kerjanya?" sambil melihat denah bangunan perumahan, yang saat ini dalam masa pengerjaan.

"Pak Suardi tadi titip saat saya ke lokasi proyek, malam ini mereka lembur buat dinding pasangan bata, beliau harus ada disana, tidak bisa kemana-mana."

"Manual saja ya?" Samantha menarik beberapa lembar kertas kalkir yang sudah ia potong ukuran A4 (ukuran kertas HVS) dari rak di samping mejanya, juga beberapa rapido dari laci mejanya.

"Terserah, yang penting jadi supaya para tukang tidak menghayal saat berkerja, karena ada gambar kerja yang bisa jadi acuan kerja." Jusuf memperhatikan jari Samantha yang bergerak lincah, memainkan rapido beragam ukuran di atas kertas kalkir dengan bantuan penggaris besi.

Dalam waktu singkat, garis tipis dan tebal membentuk representasi visual detail dari kusen pintu atau jendela telah tergambar rapi di atas kertas kalkir.

"Cepat amat, nggak sampai tiga menit. Lebih lama saya yang ngomong dibandingin Bu Samantha yang buat," Jusuf tertawa sendiri, melihat hasil desain kusen pintu dan jendela yang ia minta sudah ada di tangannya.

"Itu hasil dari kuliah empat tahun, dan tujuh tahun berkerja di perusahaan ini, Pak. Awalnya, saya butuh dua jam untuk membuatnya," Samantha ikut tertawa, sambil memasukan laptopnya ke dalam tas setelah mematikannya.

"Ngomong-ngomong, ongkos lemburnya sore ini dibayar akhir bulan ya, pas gajian."

"Bisa aja, pak Jusuf," Samantha ikut tertawa, sambil keluar dari ruangan, berjalan beriringan.

"Saya antar pulang?"

"Nggak usaha basa-basi nawarin, isteri dan anak-anak pak Jusuf udah menunggu di rumah."

"Baiklah," Jusuf tertawa lebih lebar mendengarnya.

"Saya duluan ya..." melambaikan tangan lalu masuk ke mobilnya, sementara Samantha berjalan lagi sedikit ke ujung, karena mobilnya terparkir disana.

"Hm!"

Samantha terlonjak kaget, begitu tahu deheman itu bersumber dari Kiano yang tiba-tiba muncul dari samping mobilnya.

"Pak Kiano ini seperti hantu saja, muncul tiba-tiba!" mengelus dadanya yang naik turun.

"Itu... Kenapa dadanya lebih besar?"

Mata Samantha seketika membulat, ingin sekali rasanya mendaratkan lima jarinya pada bibir tak beretika itu.

"Bapak ya pelakunya, yang terusin e-mail saya ke e-mail perusahaan?!" Samantha mengalihkan topik, emosinya langsung meledak, mengingat semua isi e-mailnya yang tersebar.

"Ya, siapa lagi? Bukankah saya sudah peringatkan, tidak ada perusahaan yang mau terima kamu kerja di tempat mereka."

"Dasar menyebalkannnnnn!"

Blam!

Kiano meringis kaget, dentuman pintu mobil Samantha yang cukup keras membuatnya sedikit terlonjak.

"Wajar saja kalau dia marah," Kiano menatap mobil Samantha yang terbirit-birit meninggalkannya di area parkir. Pria itu berbalik, menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana.

"Aku sudah menduga kalau memang dia pelakunya! Ugh, sebelllll!" Samantha memekik seorang diri. Sekalipun rasa kesalnya sampai ke ubun-ubun ia tetap berusaha mengemudi dengan kecepatan sedang, masih sayang dengan nyawanya.

"Aku ke rumah kak Antonio saja dari pada suntuk sendiri di rumah, bisa main sama baby Angelina."

Samantha membelokan kemudinya menuju mini market di sisi kiri jalan, ingin membeli beberapa barang sebagai buah tangannya nanti.

Bersambung✍️

Note :

✍️Kertas kalkir adalah kertas tipis dan tembus pandang yang memungkinkan cahaya melewatinya, sehingga sering digunakan untuk menjiplak gambar atau membuat salinan desain. Kertas ini sering digunakan oleh para desainer, arsitek, dan insinyur untuk berbagai keperluan, seperti membuat cetak biru atau membuat sketsa desain.

✍️Rapido merupakan alat gambar disertai tinta untuk membuat gambar di kertas kalkir. Rapido mempunyai beragam ukuran (memperlihatkan tebal dan tipisnya garis yang dibuat) yakni dari 0,1 – 2,0 mm.

✍️Gambar kerja kusen kayu adalah representasi visual detail dari kusen pintu atau jendela yang terbuat dari kayu, yang digunakan sebagai acuan dalam proses konstruksi. Gambar ini berisi informasi tentang dimensi, bahan, sambungan, dan detail teknis lainnya yang diperlukan untuk pembuatan dan pemasangan kusen dengan benar. 

1
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
nah masalah apa lagi ini
〈⎳ FT. Zira
lempar vote sebelum angusss
Dewi Payang: Ma kasih akak Zira😋😋
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
beda lah Sa... pacar besarmu kan mau nya memau call dia.. tetus bilang
syang.. aku ijin pergi ke sana yaa... semangat kerjanya.. papay.. muaahh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Dewi Payang: Hahahaaaa aku pun kak...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: untungnya akak paham apa yg aku tulis.. typoo parah/Facepalm//Facepalm/
kamu kenpa jadi memau/Facepalm//Facepalm/
terus berubah tetus/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

astagaaa/Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
yg bela samantha bukan main/Proud/
Dewi Payang: Merasa seperjuangan kali, Kak/Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
dirimu gak diterima ternyata Olin
Dewi Payang: Pelakor emank baiknya digituin, biar gak bwrkwmbang biak🤭
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ilangin si elias dulu... ehhh/Silent//Hammer//Hammer/
Dewi Payang: Hadeeeeehhhh kebaca duluan🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sifat James bukan sih/Facepalm//Facepalm/
Dewi Payang: Nyantol di emaknya Kiano ya/Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
makanan Kiano kan smantha sekarang.. ehhh/Silent//Silent/
Dewi Payang: Hahaha😂
total 1 replies
mama Al
setuju
Dewi Payang: Harus begitu ya kan kak, takut disalah gunakan keterangannya nanti.....
total 1 replies
mama Al
suka saya sama keadaan Olin
Dewi Payang: Wkwk kaya aku suka keadaannya si Lidia dulu, tapi sekarang berubah kasihan.....
total 1 replies
mama Al
wkwkwkwkw udah ketauan ternyata
Dewi Payang: Bukan rahasia lagi/Joyful/
total 1 replies
mama Al
eh, ada pelakor
Dewi Payang: /Joyful/
total 1 replies
R 💤
wihhh wihhhh... apa nihhh
Dewi Payang: Sedikit kejutan😁
total 1 replies
R 💤
guling guling Sono Sam hahahahha
Dewi Payang: Calon ayah mertua pula yg ngomong😂
total 1 replies
R 💤
wkwkwkwk, bisa makin bucin malah sam
Dewi Payang: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
R 💤
Ya ampun Tuan Andreas ini bijak sekaliii, kamu beruntung loh sam
Dewi Payang: banyak julid🙈🙈
R 💤: kebanyakan kalo mertuo cowo emng gitu, beda lagi sama perempuan...
total 3 replies
R 💤
seenggaknya papa mertua baik dan perhatian /Applaud/
Dewi Payang: Tul kak😁
total 1 replies
Zenun
Nah lo, langsung di ulti😁
Dewi Payang: Kena terus Samantha....😁
total 1 replies
Teteh Lia
Asli sih... aku tuh pengen banyak nanya...
Dewi Payang: Chating juga boleh😁
Teteh Lia: Takut agak sensitif gitu, kak. apalagi mengenai agama gini kan...
total 3 replies
Teteh Lia
Weh... nda enak juga kalau kaya gini.
Dewi Payang: Iya, Kak😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!