NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Sang Sekretaris

"Kamu ternyata sulit juga disingkirkan! Kamu seperti lintah yang terus menempel pada inang dan mengisapnya darah! Ah, tunggu!" Gendis menghentikan ucapannya.

Perempuan tersebut melangkah maju mendekati Ivy. Dia menatap perempuan yang dia anggap sebagai rivalnya tersebut. Gendis memegang bahu Ivy, tetapi langsung ditepis oleh istri dari Noah tersebut.

"Lintah itu rakus! Ia tidak akan melepaskan inangnya sebelum kekenyangan!" Gendis terkekeh.

Ivy kini mengempaskan lengan Gendis. Dia menatap tajam Gendis. Meski tampak berani, sebenarnya Gendis mulai meragukan kemampuannya untuk mengintimidasi Ivy.

"Sebenarnya yang lintah itu aku apa kamu? Ndis, bahkan kamu lebih buruk dari lintah! Kamu lebih mirip dengan simpanse!" Ivy terkekeh ketika melihat perubahan ekspresi Gendis.

"Kamu!" Gendis menunjuk wajah Ivy dengan muka yang berubah merah padam.

"Kenapa? memang pada kenyataannya begitu kok!" Ivy melipat lengan di depan dada kemudian melangkah maju mendekati Gendis.

"Simpanse betina tidak peduli bahwa si pejantan memiliki pasangan atau tidak. Dia akan memprovokasi pejantan agar bisa menjauhkannya dari pasangan sebelumnya! Simpanse akan melakukan segala cara demi bisa merebut pejantan itu untuk bisa kawin dengannya." Ivy kembali melangkah maju, sehingga jarak keduanya kini tinggal dua jengkal.

Tubuh Ivy yang lebih tinggi daripada Gendis membuatnya merasa kerdil. Belum lagi tatapan Ivy yang penuh ketegasan. Gendis menelan ludah kasar.

"Bahkan terkadang simpanse akan memilih untuk menyerah dan mencari target lain jika usahanya tidak dianggap! Sementara kamu terus mengusik keluarga harmonis kami, padahal keteguhan hati Noah begiti kuat. Kamu menyedihkan sekali, Ndis!"

Gendis yang semakin tersinggung akhirnya memutuskan untuk menyerah kali ini. Dia tidak memiliki penyangkalan yang baik. Perempuan tersebut mengentakkan kaki dan berjalan cepat menuju pintu kantor. Akan tetapi, begitu pintu terbuka, ternyata Noah ada di luar kantor.

Lelaki itu sedang bersandar pada dinding, dan buru-buru menyembunyikan tawanya. Gendis mencembikkan bibir lantas berlari ke arah elevator karena malu. Ya, Noah sudah mendengar semua, bagaimana Ivy menghina Gendis.

Noah tetap berdiri di depan ruangannya dan memandang Gendis dari kejauhan dengan tatapan mengejek. Dia tersenyum geli ketika melihat Gendis yang terlihat sangat frustrasi. Barulah Noah kembali ke ruangannya ketika pintu Elevator tertutup dan menghalangi tatapannya kepada Gendis.

"Istriku memang yang terbaik!" ujar Noah sambil mengacungkan kedua jempolnya ke arah Ivy saat memasuki kantor.

Ivy melirik Noah sekilas, kemudian kembali mengulaskan cat kuku pada kutikulanya. Noah mendekati sang istri, lantas duduk di sampingnya. Noah tiba-tiba mengecup pipi sang istri.

"Gendis terlalu meremehkan aku, No. Dia tidak bisa bersikap seperti itu terus-terusan. Awalnya mungkin aku diam. Tapi, jika sudah melewati batas yang aku buat, Gendis harus menanggung segalanya!" ujar Ivy sambil tersenyum lebar.

"Inilah alasanku hati hati kepadamu, Vy. Kamu wanita pemberani dan tegas. Meski terkadang menyebalkan karena aku kesulitan mengaturmu, tapi kamu sudah berhasil membuat aku jatuh dalam pesonamu!" puji Noah.

"Oh, ya, besok aku akan pergi ke Jepang untuk menemui Pak Hiro. Dia ingin mengajak kita berkeliling ke Kyoto untuk melihat rumah tradisional di sana. Aku akan mengajak Gendis sebagai formalitas dan untuk mencatat notulen rapat. Kamu nggak masalah, kan?"

Ivy menutup botol cat kuku dengan santai, lalu memandang Noah dengan tatapan datar. “Kalau itu urusan kerja, aku tidak keberatan. Tapi pastikan dia tidak bikin masalah,” ucap Ivy dingin.

Noah mengangguk sambil terkekeh. “Tenang. Aku pastikan dia cuma jadi pelengkap. Toh, kamu juga akan ikut mendampingiku. Kamu kan asisten pribadiku?” ujar Noah sambil terkekeh.

Ivy mendengus, lalu berdiri. “Kalau begitu, kita harus mulai berkemas. Jangan sampai ada yang tertinggal.”

Hari keberangkatan pun tiba, bandara internasional tampak ramai, tetapi rombongan kecil yang terdiri dari Noah, Ivy, dan seorang arsitek muda bernama Tama berjalan dengan tenang menuju ruang tunggu VIP. Semua terlihat siap. Tiket, paspor, dan itinerary tersusun rapi di tangan Tama.

Ivy tampil menawan dengan coat putih dan celana panjang abu-abu, sepadan dengan setelan Noah yang berwarna senada. Mereka tampak seperti pasangan selebriti yang hendak liburan. Namun saat Noah duduk dan membuka tas kerjanya, wajahnya mendadak pucat.

“Berengsek,” gumam Noah sambil memukul kepalanya sendiri.

Ivy menoleh. “Kenapa?”

“Ada berkas yang tertinggal di ruang kerja. Sketsa dan proposal revisi untuk Pak Hiro. Gak bisa kita presentasi tanpa itu.”

Tama ikut panik. “Kalau gak dibawa, presentasi kita akan sia-sia, Pak.”

Noah segera merogoh ponselnya dan menelepon seseorang. Tak lama, suara Gendis menjawab.

“Aku belum berangkat. Masih di apartemen,” kata Gendis sambil menguap.

“Dengar, ini penting. Ada berkas biru di laci meja kerjaku di rumah. folder bertulisan ‘Proyek Kyoto’. Tolong ambil dan bawa ke bandara secepatnya. Kamu masih sempat. Satpam ada di rumah, kamu bisa minta dia bukakan pintu untukmu. Aku tidak mengunci ruang kerja”

“Oke, aku segera ke sana.” Gendis pun mengakhiri sambungan telepon dan bersiap.

Setelah siap, Gendis mampir ke kediaman Noah dan Ivy. Dia memasuki rumah Noah dengan santai. Sesekali dia bersenandung sambil menaiki anak tangga. Sesekali dia mencibir saat melihat foto pernikahan Ivy dan Noah yang tertempel pada dinding sisi tangga menuju lantai dua.

"Dasar perempuan lintah!" umpat Gendis.

Gendis berjalan cepat menuju ruang kerja Noah. Laci pertama terbuka dan di sanalah folder biru yang dimaksud. Namun saat dia menarik folder itu, selembar amplop putih menyelip dan jatuh ke lantai. Di permukaannya tertulis “Surat Perjanjian Pernikahan”.

Gendis terdiam sejenak. Jantungnya berdebar. Dia memungutnya pelan, membuka tanpa suara, dan mulai membaca isinya. Matanya membelalak.

“Pernikahan kontrak?” bisik Gendis sambil menutup bibir yang terbuka menggunakan telapak tangan.

Isinya menjelaskan bahwa pernikahan antara Noah dan Ivy dilandasi kesepakatan bisnis, dan masa berlaku kontrak hanya satu tahun. Tertulis tanda tangan keduanya di atas materai resmi. Gendis menyimpan dokumen itu dengan cepat ke dalam tas tangannya.

Perempuan itu tahu ini bisa menjadi senjata pamungkas. Senjata untuk menghancurkan Ivy. Jika dokumen ini dibuka di saat yang tepat, semuanya bisa runtuh. Wajah Gendis menyeringai puas.

Gendis meninggalkan rumah itu dengan hati yang jauh lebih ringan begitu juga dengan langkahnya. Satu jam kemudian, Gendis tiba di bandara, menyodorkan berkas ke Noah dengan senyum manis.

“Maaf telat. Macet,” kata Gendis enteng.

Noah mengangguk, lalu mengajak semuanya masuk ke gate keberangkatan. Mereka akhirnya terbang ke Kyoto tanpa curiga akan bahaya yang dibawa oleh salah satu dari mereka. Sesampainya di Jepang, Hiro telah menunggu mereka di lobi hotel.

Pria tampan muda dengan kacamata dan setelan kasual elegan itu menyambut Noah dan Ivy dengan ramah. “Selamat datang! Kyoto sedang berada di musim gugur terbaiknya. Warna daun-daunnya akan cocok sekali untuk inspirasi desain kalian.”

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!