Shapire tanpa sengaja telah menabrak calon istri Axel hingga tiada. Karena kesalahannya Saphire terpaksa menikahi seorang mafia kejam. Pria itu menghukum Saphire dengan pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan. Pernikahan yang membuat hari-harinya seperti di neraka.
"Aku akan menghukummu dengan sebuah pernikahan. Akan kubuat hari-harimu seperti berada di dalam neraka" ucap Axel.
"Hari-hariku seperti di neraka sejak aku menikahi pria kejam itu" Shapire mencoba menahan air mata yang sejak tadi berontak ingin keluar dari tempatnya.
Akankah Saphire berhasil menaklukkan hati sang Mafia? Atau ia yang akan terjerat oleh cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Regan kembali melihat rekaman CCTV, ia terkejut ketika melihat Ibu Rosa ibu kandung Martin dan Safia keluar tak lama setelah pria itu pergi. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam sana, dan apa yang membuat Safia berlari menabrakkan diri.
Regan bergegas menghubungi Ratu, ia mengetahui apabila Ratu akan berkunjung ke rumah Martin. Martin memperhatikan Ratu yang sedang menerima panggilan dari pria lain.
"Saksi kunci teka-teki ini Ibu Rosa, Ibu Martin dan Safia." ucap Regan di sebrang sana.
"Terima kasih atas informasinya, Re" Ratu bergegas mematikan sambungan teleponnya.
"Ada apa?" tanya Martin.
"Ibumu mengetahui semuanya, ia mengetahui apa yang terjadi malam itu. Kau tadi bertemu dengannya kan? Apa beliau tidak mengatakan apa-apa kepadamu?" tanya Ratu.
"Dia seperti ketakutan, seperti ada yang Ibu sembunyikan tapi aku tidak tahu apa."
Ratu menatap Martin, "Apa kamu berpikiran sama denganku?" tanya Ratu.
"Maksudmu? Darwin?" tanya Martin.
Ratu menganggukkan kepalanya, "Ya, aku merasa ada yang tidak beres dengan pria itu."
"Dari dulu aku sangat membencinya, kalau benar dia ada sangkut pautnya sebaiknya kamu tinggal di rumah Axel untuk sementara," usul Martin.
"Kenapa tidak di sini saja bersamamu?" goda Ratu lalu tersenyum.
"Kau berbahaya, Nona. Aku tidak bisa tinggal bersama denganmu!"
Ratu terkekeh mendengar ucapan Martin, namun sedetik kemudian senyumnya memudar ketika ia mengingat apabila ia akan menjadi incaran selanjutnya. Ya, Ratu ingat tatapan mengintimidasi pria itu. Benar kata Martin hanya rumah Axel tempat paling aman.
"Tenang saja, selama ada aku tidak ada yang akan berani menyentuhmu." Martin membawa Ratu ke dalam pelukannya.
Ratu memajukan bibirnya sengaja menggoda Martin, Martin terkekeh melihat tingkah menggemaskan wanita ini. Tuh kan dia ini memang berbahaya.
"Sudah ku katakan kau berbahaya. Aku harus bekerja setelah ini jangan menggodaku."
Keduanya malah terus bercanda dan tertawa hingga mereka terjatuh, tubuh Ratu menindih Martin. Pandangan mereka saling bertemu, tidak ada kata yang terucap hanya suara debaran jantung yang saling bersahutan.
"Kau baik-baik saja?" tanya Martin, suaranya lembut dan penuh perhatian.
"Aku pikir aku harus bangun sekarang," kata Ratu, sambil tersenyum dan mencoba berdiri.
"Tapi aku suka posisinya seperti ini," gumam Martin, sambil tersenyum dan memandang Ratu dengan mata yang berkilau.
"Kau membuatku merasa... nyaman," kata Ratu, sambil memandang Martin dengan mata yang lembut.
"Aku masih ingin seperti ini, tapi aku takut melewati batas," kata Martin, sambil mempererat pelukannya menahan Ratu agar tidak berusaha lepas darinya.
"Kau harus bekerja, kan?" Ratu tersenyum mengingatkan.
"Kau benar, aku akan mengantarmu ke rumah Axel."
Keduanya kini sudah merubah posisi mereka menjadi duduk. Tiba-tiba saja terdengar suara perut yang sedang berdemo, Martin terkekeh ia lalu membantu Ratu untuk berdiri.
"Ayo, kita memasak setelah itu kau harus pulang."
Ratu tersenyum dan mengangguk, "Aku lapar sekali, apa yang akan kita masak?" tanya Ratu, sambil berjalan menuju dapur bersama Martin.
"Aku pikir kita bisa membuat sesuatu yang sederhana, seperti nasi goreng atau mie goreng," jawab Martin, sambil membuka lemari dapur dan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
Ratu memegang telur yang baru saja diberikan oleh Martin, ia tidak tahu bagaimana cara menggorengnya. Ratu melempar telur itu keatas teflon membuat Martin tergelak melihatnya.
"Biar aku saja yang melakukannya."
Ratu membantu Martin menyiapkan bahan-bahan lain sambil bertanya kepada Martin, dan mereka berdua mulai memasak bersama. Suasana dapur menjadi hangat dan nyaman, dengan aroma makanan yang lezat dan suara mereka berdua yang bergembira. "Aku suka memasak bersama," kata Ratu, sambil tersenyum pada Martin.
"Masakanmu enak sekali, kau ini serba bisa!" puji Ratu lalu kembali mencicipi makanan lainnya.
"Aku selalu membantu Ibu menyiapkan makanan untuk adikku jadi aku tahu caranya memasak."
"Apa kau tidak ingin memindahkan Ibumu ke tempat lain? Aku merasa pria itu berbahaya."
"Dia tidak akan berani menyentuh Ibu, seharusnya aku membunuhnya sejak lama." Martin mengepalkan tangannya, seandainya dugaan mereka benar ia pastikan akan membawa Darwin ke neraka.
"Sayangnya rumahmu tidak memiliki cctv untuk menjadi barang bukti. Entah mengapa dia seperti bukan orang sembarangan, apa ia seorang mafia juga?" tanya Ratu penasaran.
"Bukan, dia pria mokondo. Dia tidak memiliki apapun, hanya saja ia beruntung bertemu dengan Ibu."
Di sisi lain saat ini Shapire dan Axel baru saja selesai makan siang bersama. Shapire mengantarkan bekal makan siang untuk suaminya diantar oleh Justin.
"Axel, weekend nanti aku boleh bertemu dengan seseorang?" tanya Shapire sedikit ragu mengatakannya.
"Kau ingin menemui siapa?" tanya Axel selidik.
"Sudah lama aku tidak mengunjungi panti, aku ingin pergi ke sana."
"Baiklah, pastikan Justin bersama denganmu" jawab Axel.
Shapire mengangguk dan tersenyum, "Terima kasih, aku akan memastikan Justin menemaniku." Axel memandang Shapire dengan mata yang penuh perhatian, "Atau kau ingin aku menemanimu?" tanya Axel, sambil memperhatikan ekspresi Shapire.
Shapire ragu sejenak sebelum menjawab, "Tidak perlu, aku hanya ingin mengunjungi anak-anak di sana dan memberikan sedikit bantuan."
Axel mengangguk dan memercayai jawaban Shapire, "Baiklah, aku percaya padamu. Pastikan kau berhati-hati dan jangan lupa untuk memberitahu aku jika ada sesuatu yang terjadi."
Shapire mengangguk dan memeluk Axel, "Terima kasih, aku akan berhati-hati."
Axel menarik Shapire hingga ia terjatuh ke atas pangkuannya. "Kau tahu Shapire, ini tidak gratis" bisik Axel dekat telinga Shapire membuat Shapire meremang.
Kedua tangan pria itu bahkan sudah menelunsup ke balik blouse yang dipakai istrinya. Shapire terkekeh karena merasa geli. "Ini masih di kantor, kau nakal sekali."
"Kau tahu, Mom menagih terus cucu. Kita harus bekerja keras membuatnya," jawab Axel sambil menciumi tengkuk istrinya.
"Tapi bagaimana kalau ada yang masuk?" tanya Shapire ketika Axel bermain di area favoritnya.
Axel mencium lembut bibir manis istrinya, "Aku tidak peduli." Kedua indera perasa itu saling mengeksplor, saling membelit merasakan momen hangat yang mereka ciptakan. Ciuman mereka semakin menggebu dan saling menginginkan. Pakaian atas Shapire kini sudah jatuh mengenaskan di atas lantai.
Axel menggendong istrinya seperti koala menuju ruangan yang berada di sana, dengan ciuman yang tidak mereka lepaskan. Namun belum sempat mereka mereka memasuki ruangan tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu.
Shapire melepaskan ciumannya lalu turun, ia dengan cepat mengambil pakaiannya lalu masuk ke dalam ruangan itu. Axel mendengus kesal, siapa yang berani mengganggunya saat ini.
Axel berjalan untuk membukakan pintu, ingin sekali ia menembak pria yang berada di depannya saat ini.
"Kau? Untuk apa kau ke sini?" tanya Axel dengan nada tidak suka.
.........
Siapa sih yang ganggu Axel dalam mode panas dingin gini?🤣
Nahh lohhh .. jd selama ini km ngk cerita siapa ayahh Jessika
Semogga ketemu tuhh Mimi mu sama pipi mu.. berasa Anang dan KD 🤣🤣
Sorry othorr baru mampirr... othorr sehatt kann masih tetep oleng bukann🤣🤣🤣
Siska di culik...
tunggu hukumanku dari by Liliana Justin
salah paham dehh🤣🤣
lakukan jebakan seperti yg dulu Siska lakukan ,
dari dendam membawa cinta
eaa..eaa
jejee ,..papi mu datang jejeeee
musim lagi ngga bersahabat
jaga kesehatan semua nya
andalkan jiwa mafiaa mu justin ,
lakukan seperti mafia lainnya
tes DNA ,ambil rambut Jeje diam2
dan bawa ke lab ,
klo perlu minta bantuan dr saphire
spy Yaqin ,tanpa membuat rusuh keadaan 😅
fighting....💪💪💪💪💪
cinta lama belum kelarr 😅😅
justin papa jeje
dan itu rahasiaa mimi ,
aahhh mimii , jeje juga pengen punya papaaa kan yaa ,
CLBK kapan yaa justin sama siska
🤣🤣
kabooorrr🏃♀️🏃♀️🏃♀️
akhirnyaa ketemu juga justin sama siska
itu dino mantan nya saphire dulu bukan ya
Wehhhh masih bocill cemburuann
moga segera ketemu sama Justin dahh
dia belom tau dia punya anakk
kasihan juga kelamaan itu justin
nganggur ,bisa mengkerut pistol nya
di sarungin trs ,
apa jadinha andai dia tahu
orang di sekitarnya menyembunyikan kenyataan ttg siska ,
trs martin beneran lenyap ??
juragan onta juga blm nambah koleksi lagi ,😅😅
kebanyakan gaya sii bikin nya
tokcer juga justin ,
lalu menikah dgn siapa itu nanti nya siska ,
jgn di biarkan anaknya tanpa bapak
biarkan kisah mereka sampai disini saja
terlalu berbahaya membiarkan ular betina itu kembali lagi
berbeda arah tujuan
selesai smpai disini
kemesraan mereka