Frans tak pernah menunjukkan perasaannya pada Anna, hingga di detik terakhir hidup Anna. Wanita itu baru tahu, kalau orang yang selama ini melindunginya adalah Frans, kakak iparnya, yang bahkan melompat ke dalam api untuk menyelamatkannya.
Anna menitihkan air mata darah, penyesalan yang begitu besar. Ferdi, pria yang dia cintai ternyata hanya memanfaatkannya untuk mendapatkan perusahaan ayahnya dan kekayaan keluarga Anna.
Kedua tak selamat, dari kobaran api kebakaran yang di rancang oleh Ferdi dan Gina, selingkuhannya yang juga sahabat Anna.
Namun, Anna mendapatkan kesempatan kedua. Dia hidup kembali, terbangun tiga tahun sebelum pernikahannya dengan Ferdi. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 20.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Rencana Anna tentang Ferdi
Frans baru saja kembali ke rumah, dia sangat lelah. Tapi ketika dia melihat paper bag di tangannya. Hadiah dari Anna untuknya. Senyuman bahagia terukur indah di wajahnya.
"Kenapa senyum-senyum begitu?" tanya Ferdi yang baru keluar dari dapur.
Frans segera merubah ekspresi wajahnya.
"Kamu masih disini? bukannya katamu malam ini Anna ulang tahun. Bukankah seharusnya kamu jemput dia..."
"Kenapa aku harus jemput dia? dia itu cinta mati padaku. Dia yang akan menjemputku"
Frans memegang tali paper bag di tangannya semakin erat. Rasanya seperti dia yang terlalu berharap. Padahal seperti apa yang dikatakan oleh Fredi. Anna itu memang cinta mati pada Ferdi. Anna akan lakukan apapun untuk Ferdi.
"Apa itu?" tanya Ferdi melihat paper bag dengan merek ternama di tangan Frans.
Dan belum Frans menjawab, dia segera mengambil paper bag yang ada di tangan Frans, bahkan mengeluarkan isinya.
"Jas ini mahal sekali kan? darimana kamu dapatkan ini? kamu tidak mencuri kan?" tanya Ferdi.
"Tentu saja tidak!" jawab Frans, dia diam sejenak dan berpikir, jawaban apa selanjutnya yang harus dia katakan pada Ferdi, "bosku yang berikan, besok malam ada acara di pabrik. Dia pinjamkan itu padaku, karena harus pakai jas rapi" jawab Frans.
Ferdi mengangguk, jawaban itu cukup masuk akal.
"Ini bagus, aku pinjam..."
Brett
Frans dengan cepat mengambil paper bag itu. Itu adalah barang pertama yang diberikan Anna padanya. Dia tidak ingin Ferdi menggunakannya.
"Tidak bisa! Pesta Anna ini kan pesta besar. Siapa yang menjamin tidak ada anggota keluarga bosku disana. Jika ada yang tahu kamu pakai jas bosku, dia akan marah!"
"Pelit sekali! lagipula aku sudah punya jas yang bagus. Anna membelikannya satu minggu lalu. Dan jas mahal lain juga sudah banyak di lemariku. Setiap satu minggu sekali Anna membelikan aku banyak pakaian bagus dan bermerek. Hanya jas begitu saja..."
Ujar Ferdi sambil berlalu. Tapi beberapa detik kemudian. Pria itu kembali menoleh.
"Oh ya, jangan lupa ambil sprei dan selimut yang aku laundry ya, sekalian bayar besok pagi"
Brakk
Pintu kontrakan Frans itu tertutup lumayan keras. Frans hanya menghela nafasnya panjang. Dia bisa saja marah, Ferdi kan adiknya. Tapi, dia memilih diam, jika dia marah, mereka akan bertengkar. Dan jika mereka bertengkar, maka Ferdi akan mengadu pada ibunya, lalu ibunya akan membuat keributan di rumah. Sementara ayahnya sudah tidak sehat lagi. Belum lagi adiknya yang masih SMP itu juga pasti akan merasa tertekan dengan perdebatan itu.
Makanya, daripada semua itu terjadi. Frans lebih memilih diam dan mengalah. Selama masih bisa ditolerir.
**
Waktu berlalu cukup cepat, pesta ulang tahun yang diadakan di sebuah hotel paling megah di kota ini. Sudah dimulai.
Hotel megah itu tampak bersinar bagaikan istana di tengah malam yang syahdu. Dari kejauhan, tampak fasad bangunannya disinari lampu-lampu kuning keemasan yang memantulkan kilau kemewahan. Di pintu masuk, karpet merah terbentang menyambut tamu, dihiasi rangkaian bunga segar dan pilar tinggi yang dibalut lampu kristal gantung mini. Petugas hotel dengan setelan formal menyambut setiap tamu dengan senyum profesional, memberi kesan eksklusif dan terhormat.
Di dalam ballroom utama, suasana pesta ulang tahun Anna begitu megah dan glamor. Langit-langit ruangan tinggi dihiasi lampu kristal raksasa yang berkilauan seperti bintang-bintang. Temboknya dihiasi kain beludru lembut berwarna ungu tua dan emas, menciptakan nuansa kerajaan modern. Terdengar alunan musik lembut dari grand piano yang dimainkan live di sudut ruangan, menyatu dengan suara gelas beradu dan tawa para tamu berpakaian mewah.
Di tengah ruangan, berdiri panggung besar dengan dekorasi bertema elegan-modern, dipenuhi lampu LED berbentuk mahkota dan nama "ANNA" dalam huruf besar berkilau. Meja makan ditata sempurna dengan taplak satin, lilin aroma, dan hiasan bunga putih-emas. Tak ketinggalan, sebuah kue ulang tahun raksasa bertingkat lima berdiri di atas meja marmer, dihiasi kristal gula dan bunga mawar fondant.
Di tengah kemewahan itu, deretan meja prasmanan mewah memamerkan hidangan kelas dunia yang disiapkan langsung oleh chef internasional berbintang Michelin. Ada daging wagyu yang dimasak dengan teknik sous-vide sempurna, foie gras yang lembut disajikan di atas roti brioche hangat, lobster Thermidor yang harum menggoda, serta sushi premium dari ikan segar yang langsung diimpor dari Tsukiji Market, Tokyo. Semua ditata artistik dengan ukiran es dan hiasan edible gold, memperkuat nuansa glamor pesta.
Untuk hidangan penutup, tersedia bar dessert yang menggoda, dari macaron Prancis warna pastel, tiramisu dengan taburan bubuk kopi Italia, hingga pavlova segar dengan saus berry liar. Minuman pun tak kalah mewah, koleksi wine langka dari Prancis dan Italia tersedia bagi para tamu istimewa, sementara mocktail eksklusif dan jus organik segar dihidangkan untuk tamu yang lebih muda.
Di atas panggung, band paling terkenal di kota, The Aurelia Sound, tampil memukau dengan aransemen musik modern yang dibalut nuansa jazz dan soul. Alunan suara vokalis utamanya yang khas membuat seluruh ruangan larut dalam kehangatan dan kemewahan. Mereka memainkan lagu-lagu populer dengan sentuhan elegan, diselingi dengan lagu khusus yang diciptakan khusus untuk Anna malam itu, membuat suasana menjadi semakin personal dan tak terlupakan.
Cahaya panggung menari-nari di atas para tamu yang menikmati hidangan mereka, menciptakan permainan bayangan yang artistik. Malam itu, hotel megah tersebut seakan berubah menjadi panggung kejayaan Anna, anak konglomerat yang dirayakan layaknya seorang putri di negeri dongeng, dikelilingi kemewahan dan pujian yang bertabur.
Sementara yang berulang tahun, tampak tersenyum begitu bahagia di dampingi kedua orang tuanya, dan juga kakaknya.
Dari arah pintu masuk, tampak seorang wanita yang begitu mencuri perhatian. Gina datang dengan gaun mahalnya.
"Dia tidak salah masuk?" tanya salah seorang tamu.
"Pertanyaanmu salah, apa dia tidak salah kostum? harusnya begitu!" sindir satu tamu lagi.
Gina yang jelas-jelas mendengar semua itu tidak perduli. Yang jelas, semua mata memang memandang ke arahnya. Dan dia bangga akan hal itu.
"Selamat ulang tahun sahabatku!" kata Gina memeluk Anna.
Gina menatap Anna. Gaun merah itu dan kalung berlian yang di pakainya, itu bahkan terlihat lebih elegan dan mewah.
"Terimakasih banyak Gina, paman dan bibi!"
Anna menyapa semuanya dengan ramah.
Gina melihat ke sekeliling.
"Dimana mas Ferdi?" tanya Gina.
Anna masih berpura-pura.
"Ferdi? Memangnya dia itu siapa? Apa dia seseorang yang penting?" tanya Anna seperti orang bingung. Sontak saja, Gina terkejut.
Bahkan bukan hanya Gina, keluarga Anna sendiri terkejut.
***
Bersambung....
" hay sayang " 🤣🤣🤣