Cinta Dan Air Mata

"Setelah selesai berkemas".

"Kini Sintia dan suaminya sedang berada dalam mobil pak Heri.

Ya,tadinya Rizki akan dibawa menggunakan ambulance,dan akan dipindahkan ke rumah sakit yang ada di kota tempat tinggal nya di kota *******.

Tapi Rizki menolak,dan dia ingin dibawa saja ke rumah nya.Bukan tanpa alasan Rizki menolak.

"Pertama tama dia mendesak sang istri,untuk menjelaskan tentang keadaan nya.Setelah dia tahu tentang kondisinya nya.

"Rizki pun ingin di bawa kerumah nya saja sebab,walau dibawa ke rumah sakit,dia tak ada harapan untuk sembuh.

Bahkan pak Heri dan Bela sudah membujuk Rizki,dan mereka akan menanggung biaya perawatan Rizki selama berada di rumah sakit.

Pada akhir nya,pak Heri dan Bela pun menyerah membujuk Rizki.

"Mereka juga merasa prihatin,sekaligus mengerti perasaan Rizki,bahwa percuma juga berada di rumah sakit kalau tidak ada harapan untuk sembuh.

.............................................................................

"Akhirnya setelah melewati perjalanan yang melelahkan,Rizki dan Sintia pun sampai di rumah nya.

Rizki pun di bawa masuk menggunakan kursi roda.

"Bahkan pak Heri dan juga Bela ikut mengantar sampai masuk.

Sebenarnya Rizki merasa tidak enak hati pada atasan nya,dan menyarankan agar mereka langsung pulang saja,karna dia sudah di antar oleh supir pak Heri.Tapi Bela menolak pulang,dan bersikeras mengantar Rizki sampai ke rumah nya.

"Setelah di dalam rumah,Rizki langsung di baringkan oleh supir pak Heri di kamarnya.Setelah Rizki sudah berada di tempat tidur,pak Heri pun berpamitan untuk pulang.Awalnya Bela tidak ingin pulang,tapi di bujuk oleh pak Heri.

"Bela sayang,lebih baik kita pulang dulu,gak enak kalau di sini terus.Kasihan Rizki,dia butuh istirahat,kan besok besok juga bisa kesini lagi kalau mau menjenguk Rizki.Bisik pak Heri pada Bela.Akhirnya Bela pun menuruti kata kata ayah nya,walau pun dengan terpaksa.

"Nak Rizki,kami pulang dulu,jangan banyak fikiran tetap optimis jangan pantang menyerah,dan yakin lah bahwa tuhan menciptakan penyakit pasti berikut dengan obat nya.Ucap pak Heri.

"Ya,kamu juga harus semangat untuk sembuh.Kalau pun sekarang belum ketemu obat tentang penyakit mu,yakin lah,suatu saat tuhan akan memberikan petunjuk.Ungkap Bela sambil mata nya berkaca kaca.

"Terima kasih,pak Heri dan Bu Bela,sudah mau mengantar saya dan mengurus segala keperluan saya berikut biaya rumah sakitnya.Semoga tuhan membalas kebaikan kalian.

"Dan saya juga mohon maaf,kalau selama bekerja belum bisa berkontribusi dengan baik pada perusahaan.Mungkin,ini juga terakhir kalinya saya bekerja pada pak Heri dan Bu Bela.

"Saya mengundurkan diri dari perusahan.Terima kasih,selama ini pak Heri sudah begitu baik pada keluarga saya.Ucap Rizki.

"Ya ,tidak apa apa nak Rizki,semoga ke depan nya kita masih bisa bekerja sama lagi.Bela dan pak Heri pun meninggalkan rumah Rizki.

Setelah kepergian atasannya.

"Sayang,Rizki pun menoleh pada sang istri dan memanggilnya.Sintia pun mendekat,ada apa mas,apa mas butuh sesuatu atau mas mau makan.Soal nya mas cuma makan sedikit loh tadi.

"Tidak sayang,mas tidak butuh apa pun sekarang.Mas hanya ingin minta maaf saja sama kamu.

"Sintia yang mendengar suami nya minta maaf,langsung mendekat dan menggenggam tangan suaminya.

"Mas,sudah lah,sekarang mas harus banyak istirahat dan jangan banyak fikiran.

"Rizki pun hanya tersenyum melihat istri tercinta nya.Rizki melepas genggaman tangan istrinya,dan beralih mengelus kepala sang istri.

Sambil bibir bergetar,dia pun sekali lagi meminta maaf pada istrinya.

"Mas minta maaf ya.Selama ini,belum bisa memberikan yang terbaik untuk kamu dan anak kita.Gara gara ikut mas,sekarang kamu jadi jauh dengan keluarga,dan sekarang malah di benci oleh mereka.

Jangan kan memberikan yang terbaik,setelah ikut mas,kamu selalu mendapat hinaan dan banyak sekali menderita.

"Sebelum melanjutkan ucapan nya,air mata Rizki pun menetes.Benar kata Bibi mu,mas memang tak berguna.Bukanya memberikan kebahagiaan,mas malah membawa kamu ke dalam penderitaan.

"Dan sekarang,mas malah tidak bisa berbuat apa apa lagi,bagai mana nantinya mas akan membahagiakan kamu dan anak kita,sementara mas saja sudah tidak berdaya seperti ini.

Bagai mana masa depan anak kita nanti,kalau mas saja sudah tidak bisa bekerja lagi.Terus terang,mas sangat malu sekarang.

"Mas yang dulu dengan berani dan dengan yakin,meminang mu dan berjanji akan membahagiakan mu,ternyata malah membawa mu ke dalam jurang kesengsaraan.

"Mas minta maaf,karna tidak bisa menepati janji mas.

"Dan...dan.Rizki pun malah sesenggukan tidak bisa melanjutkan ucapan nya.

"Sintia pun langsung memeluk Rizki.Mas,jangan berkata seperti itu dan jangan minta maaf lagi.Aku sudah bahagia selama ini mas.

"Walau pun kita banyak kekurangan,tapi aku bahagia,bisa hidup dan mendampingi perjuangan mas selama ini.

Mungkin ini adalah jalan yang tuhan diberikan untuk kita.Agar senantiasa mengingat dan selalu taat beribadah dan semakin dekat dengan nya.

"Kita berdoa saja mas.Yakin lah,bahwa tuhan tidak akan menutup mata,dan membiarkan hambanya menanggung cobaan di luar batas kemampuan nya.

Mungkin ini terasa berat untuk kita.Tapi tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk hambanya.

Kita harus banyak bersabar.Siapa tahu,dibalik cobaan yang kita alami ini,adalah cara tuhan untuk menaikan derajat kita mas.Aku akan terus menemani mu,dalam suka maupun duka.

"Kedua insan itu pun berpelukan sambil menangis.

"Sementara itu,di rumah keluarga Mukti.

Setelah sampai kerumah nya,pak Heri dan Bela,langsung disambut wanita paruh baya.

Ya,itu adalah istri pak Heri sekaligus ibu dari Bela yang bernama Sandra.Melihat ibunya menyambut kedatangan nya,Bela pun berlari,dan langsung menghambur ke pelukan sang ibu.

"Mah,Bela pun menangis dalam dekapan sang ibu.

Pak Heri,yang melihat anak nya menangis seperti anak kecil,hanya geleng geleng kepala.

"Ya,dia tahu kalau sedang bersama ibunya,Bela selalu seperti anak kecil.Bela yang kalau diluar dikenal cuek,tegas dan dingin,apa lagi terhadap lawan jenis.

Akan menampilkan sisi lain dalam diri nya ketika berada di rumah nya sendiri,apa lagi kalau sedang bersama sang ibu.

"Sudah sudah,lebih baik kita masuk dulu.Ucap pak Heri pada anak dan istri nya itu.

"Bela yang berada dalam dekapan sang ibu,hanya mendelik mendengar sang ayah bicara.

"Ayo sayang kita masuk dulu,ucap Sandra pada Bela.Sampai lah sekarang keluarga Mukti itu diruang keluarga nya.

"Setelah duduk".

"Lepaskan dulu pelukan nya sayang,mau mandi dulu,makan dulu atau cerita dulu nih.Ucap Bu Sandra sambil tersenyum pada Bela.

"Masa putri mamah yang cantik dan gemesin ini,penampilan nya acak acak gini sih kaya singa.Kira kira,gimana yah pah kalau para pemuda di luaran sana tahu penampilan putri kita yang seperti ini.Canda Bu Sandra pada anak nya itu.

"Sontak saja Bela melerai pelukan nya pada sang ibu.Ih mamah,kok gitu sih.Bela lagi sedih nih,bukan nya dihibur juga.

"Iya iya sayang,sekarang cerita sama mamah,kenapa putri mamah ini bersedih.

Padahal Bu Sandra juga sudah tahu,tentang apa yang terjadi,karena sebelum berangkat,pak Heri meminta ijin dan menceritakan tentang keadaan Rizki pada istri nya.

"Sandra memang mengetahui tentang perasaan putri nya itu.Karena Bela selalu curhat,dan selalu terbuka pada sang ibu tentang masalah apa pun.Termasuk tentang dia yang menyukai seorang laki laki yang bernama Rizki tapi sudah beristri itu.

"Sandra sebenarnya,tidak mempermasalahkan putri nya menyukai siapa pun,asalkan orang yang disukai nya itu berkepribadian baik dan jujur.Tapi,yang membuat bu sandra heran ialah,karna putrinya menyukai laki laki yang berstatus sudah mempunyai istri.

Sudah sering sekali Sandra menasehati Bela,agar putri nya itu mencari laki laki lain dan jangan jadi orang ketiga dalam hubungan Rizki dan istrinya,dia tidak mau putri nya itu di cap sebagai pelakor.

"Mah,Rizki mah......hiks hiks".

Bukanya melanjutkan ucapan nya Bela malah sesenggukan lagi menangis.

Melihat putrinya bersedih sampai seperti itu,membuat Bu Sandra tidak tega.

"Sayang,kok malah nangis lagi sih.Pah bantuin dong,anak nya lagi sedih seperti ini, kok malah santai santai saja sih,ucap Sandra pada pak Heri sambil mendelik.

"Pak Heri yang melihat istrinya seperti marah padanya hanya menghembuskan nafas.Huh,Bela sayang,lebih baik sekarang kamu mandi dulu,soal Rizki nanti papah akan menghubungi rekan rekan bisnis papah,siapa tahu mereka mengetahui informasi tentang penawar racun yang ada pada tubuh Rizki.

Papah juga akan mengerahkan anak buah kepercayaan papah,untuk mencari informasi itu.

Jadi kamu jangan hawatir,kan semuanya juga butuh waktu,ucap pak Heri.

"Mendengar ayah nya berbicara seperti itu,Bela pun akhirnya berhenti menangis.

"Beneran pah,jangan bohong ya.Awas saja kalau bohong,Bela bakalan ngambek sama papah.

"Iya iya.....papah janji,sekarang kamu mandi dulu sana.

"Siap pah,Bela pun beranjak ke kamar nya.