NovelToon NovelToon
USTADZ GALAK

USTADZ GALAK

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid / Suami ideal
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: HANA ADACHI

Kalau nggak suka, skip saja! Jangan kasih bintang satu! Please! 🙏🙏

Gara-gara sebuah insiden yang membuatnya hampir celaka, Syahla dilarang keluarganya untuk kuliah di Ibukota. Padahal, kuliah di universitas itu adalah impiannya selama ini.

Setelah merayu keluarganya sambil menangis setiap hari, mereka akhirnya mengizinkan dengan satu syarat: Syahla harus menikah!

"Nggak mungkin Syahla menikah Bah! Memangnya siapa yang mau menikahi Syahla?"

"Ada kok," Abah menunjuk pada seorang laki-laki yang duduk di ruang tamu. "Dia orangnya,"

"Ustadz Amar?" Syahla membelalakkan mata. "Menikah sama Ustadz galak itu? Nggak mau!"

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja?

Nantikan kelanjutannya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Masuk Organisasi

"Untung Pak Wahyu datangnya telat," ujar Anggika, teman sekelas Syahla.

"Makasih udah ngabarin," Syahla duduk sambil mengatur napasnya yang terengah-engah.

"Iya sama-sama. Oh iya, Gue denger Lo waktu itu diganggu sama Geng Samurai ya? Lo nggak papa?"

Syahla menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Nggak papa kok, buktinya sekarang bisa masuk kuliah dengan selamat."

"Yaampun, syukur deh. Lo beruntung banget. Gue denger ada beberapa cewek yang diculik sama geng itu dan belum ketemu sampe sekarang. Gila banget emang, mana polisi belum bisa nangkep lagi,"

Syahla menganggukkan kepalanya. Pengalaman mengerikan dengan Geng Samurai masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"Ngomong-ngomong, sekarang Lo tinggal dimana? Maksud Gue, jaga-jaga biar Lo nggak ketemu sama geng sialan itu lagi, gimana kalo Lo tinggal di rumah Gue aja?"

"Eh, nggak usah!" Syahla cepat-cepat mengibaskan tangannya. "Sekarang aku tinggal bareng keluarga kok,"

"Oh? Emangnya Lo punya keluarga di Jakarta?"

"Emm....ada sih," Syahla menjawab ragu-ragu. Suami itu, termasuk keluarga kan?

"Yaudah, kalo ada apa-apa Lo bisa telepon Gue. Kenalan bokap Gue ada yang polisi. Kalo Lo ketemu geng itu lagi, Lo harus cepet-cepet kabarin Gue."

"Siap. Makasih banyak ya Nggi,"

Anggika menganggukkan kepala sambil tersenyum. Anggika adalah teman dekat Syahla selama kuliah di Jakarta. Meskipun orang Jakarta asli dan berbeda agama, Anggika adalah orang yang supel. Saat pertama kali masuk kuliah, Anggika adalah orang yang pertama kali menyapa Syahla duluan.

Tidak berselang lama, Pak Wahyu, dosen killer yang mereka tunggu-tunggu datang juga. Beberapa mahasiswa kemudian segera maju untuk presentasi makalah kelompok mereka, yang dilanjutkan dengan sesi diskusi.

"Untuk pekan depan kelompok lima ya," ucap Pak Wahyu sebelum keluar dari kelas. "Ingat, kirim materinya maksimal satu hari sebelum presentasi."

Syahla menelan ludahnya gugup. Kelompok lima adalah kelompoknya. Sialnya, penelitiannya waktu itu baru setengah jalan. Hanya ada waktu enam hari untuk menyelesaikan sisanya, lalu astaga, Syahla lupa kalau laptopnya rusak.

"Mati aku," Syahla menepuk jidatnya sendiri. "Bisa nggak ya selesai tepat waktu?"

"Kenapa?" Anggika yang melihat gerak-geriknya merasa heran.

"Laptop ku rusak, dan materiku ada di sana semua. Otomatis nyari dari awal lagi deh,"

"Yaampun, terus gimana? Udah bilang sama anggota kelompok Lo belum?"

Syahla menggelengkan kepalanya. "Anggota kelompokku nggak ada yang berguna,"

Anggika menepuk-nepuk pundak Syahla prihatin. "Sorry banget. Sebenarnya gue pengen bantu, tapi Gue juga masih ada tugas buat matkul lain,"

"Nggak papa kok Nggi!" Ucap Syahla merasa tidak enak. "Aku pasti bisa nyelesain tepat waktu kok."

"Gue yakin Lo pasti bisa. Eh, habis ini Lo nggak ada matkul lagi kan? Mau ke kantin dulu, nggak? Gue laper nih, belum sarapan."

"Hm...." Syahla terlebih dulu melihat jam tangannya sebelum menjawab. "Aku masih harus ke Persma dulu. Sebenarnya sudah disuruh kesana minggu lalu, tapi belum jadi karena aku pulang kampung."

(Persma: Pers Mahasiswa)

"Oh? Lo jadi masuk ke organisasi itu? Kenapa? Mau denger gosip terbaru di kampus ya?" goda Anggika.

Syahla tertawa. "Mana ada. Aku suka karena Persma kita menerbitkan majalah mingguan yang ada cerbungnya. Yah, siapa tahu bisa menambah skill dan pengalaman kan?"

"Oke, Oke, sukses deh ya. Gue cabut dulu, Bye!" Anggika melambaikan tangannya.

"Bye!" Syahla balas melambaikan tangan. Ia membereskan buku-bukunya dan bergegas keluar.

Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa atau yang biasanya disebut UKM berada terpisah dari gedung fakultas. Berada di area belakang kampus, bersanding dengan perpustakaan. Sambil berjalan, Syahla mencoba menghitung waktu, apakah ia masih sempat mencari materi makalah hari ini. Ia juga kembali mengingat-ingat dimana kiranya buku-buku referensi itu berada.

Sesampainya di depan ruangan Persma, Syahla mengetuk pintu. Tapi tidak ada yang menyahut sama sekali. Karena tidak ada jawaban, Syahla memutuskan untuk pergi saja, sampai ia mendengar pintu itu berderit terkena angin.

"Loh, nggak dikunci toh?" Syahla kemudian bermaksud menutup kembali pintu itu, tapi pandangannya yang tidak sengaja melihat ke dalam ruangan malah membuatnya penasaran. Pada akhirnya, Syahla masuk ke dalam ruangan itu tanpa menutup pintunya kembali.

"Halo? Assalamu'alaikum," ucap Syahla lirih. Ia tahu tidak akan ada jawaban karena ruangan itu kosong, tapi mengucap salam setiap kali masuk ke dalam rumah sudah menjadi kebiasaannya.

Syahla kemudian beralih melihat dua papan tulis besar yang menempel di dinding ruangan. Sepertinya baru ada rapat, melihat tinta spidolnya masih terlihat jelas. Di ruangan itu juga ada sebuah meja bundar yang dikelilingi beberapa kursi kecil, mungkin itu adalah tempat rapatnya.

Beberapa buku tersusun rapi di sebuah rak. Syahla tertarik membaca judul sebuah buku. Ia mengambilnya dan mencoba membaca halaman pertama.

"Iya, Gue tahu nyet. Ntar Gue nyusul kalau udah beres," Suara seorang laki-laki membuat Syahla kaget, buru-buru ia masukkan kembali buku itu di dalam rak.

"Iya, anjing! Paham Gue! Paham!"

Syahla tersentak mendengar bentakan laki-laki itu. Meskipun sepertinya orang itu bicara bukan pada dirinya, tetap saja Syahla merasa kaget.

Pintu terbuka. Seorang lelaki muda masuk. Perawakannya tinggi kurus. Ia menggunakan celana jeans yang sobek dibagian lutut dan sebuah kaos hitam yang dilapisi jaket kulit.

Saat melihat ada orang lain di dalam ruangan, lelaki itu tampak terkejut.

"Eh, sorry? Siapa ya? Apa Gua salah ruangan? Ini beneran Persma kan?"

"Be—betul kok Kak," Syahla berkata terbata-bata. Menjadi mahasiswa baru selama satu semester membuatnya belajar kalau memanggil mahasiswa lain yang tidak ia kenal adalah dengan panggilan 'kak'.

"Oh, kirain Gua yang salah. Btw, Lo siapa ya?"

"Oh, kenalin kak, saya Syahla, mahasiswa baru di kampus ini. Waktu itu sudah mendaftar untuk gabung ke Persma, tapi belum bisa datang waktu acara perkenalan. Jadinya saya datang sekarang,"

"Oh.." Mahasiswa itu hanya bisa membulatkan mulut mendengar penjelasan Syahla. "Pantesan Gua nggak pernah lihat Lo. But, it's okey. Kenalin, Gue Rama, semester 5."

Rama mengulurkan tangannya, dan Syahla membalasnya dengan mengatupkan telapak tangan di depan dada. "Iya, salam kenal Kak. Saya Syahla."

Rama sepertinya cukup pengertian, karena setelah melihat gelagat Syahla, Ia langsung melakukan hal yang sama.

"Sorry, bukan muhrim ya?"

Syahla menganggukkan kepala. Ia ingin membetulkan kata 'muhrim' menjadi 'mahrom', tapi tidak jadi. Takut akan menyinggung Rama nanti.

"Untuk jobdesk-nya entar Gua share aja ya, Lo udah masuk grup belum?"

Syahla menganggukkan kepala menjawab kalimat pertama, kemudian menggelengkan kepalanya untuk menjawab kalimat kedua.

"Yaudah sini, Gua scan WhatsApp Lo,"

Syahla segera mengeluarkan handphone dan membiarkan Rama menyimpan nomornya.

P!

Sebuah pesan dari nomor tak dikenal masuk.

"Itu WA Gua, entar Gua share kalau ada kegiatan dan lain-lain. Nomor Lo, Gua masukin grup juga ya."

Syahla menganggukkan kepalanya lagi. Ia kemudian menyimpan nomor kontak Rama.

"Oke, kalau udah, Lo boleh pergi. Anggota yang lain juga lagi ada kelas masing-masing. Lo udah makan belum? Mau ikut Gua makan nggak? Kebetulan Gua lagi laper,"

"Oh.." Belum sempat Syahla menjawab, handphonenya berdering. Nama Ustadz Amar yang terpampang di layar handphone membuatnya terhenyak.

"Oh, pacar ya? Angkat aja gih nggak papa, mungkin dia mau ngajak makan,"

"Iya kak, saya permisi dulu ya kak." Syahla terburu-buru keluar dari ruangan Persma dan mengangkat telepon Ustadz Amar saat sudah di luar.

"Lama banget. Kamu butuh 29 detik hanya untuk angkat telepon saya, Istri." protes Ustadz Amar di seberang telepon.

Syahla menghela napas kesal. "Ngapain sih nelpon-nelpon segala, Om Suami? Saya kan lagi ada kegiatan kampus."

"Saya sudah lihat jadwal kamu dan hari ini cuma ada satu kuliah. Berarti sekarang kamu kosong kan?"

Syahla mengernyitkan dahi. "Kok, Om Suami bisa tahu jadwal saya?"

"Itu nggak penting. Sekarang cepat keluar karena saya sudah menunggu kamu di depan fakultas. Kalau kamu nggak muncul-muncul, terpaksa saya akan tanya ke dosen kamu."

"Hah?" Mata Syahla terbelalak. Susah payah, istri Ustadz Amar itu berlari menuju gedung fakultasnya.

"Dasar om-om rese!" umpatnya sambil berlari.

1
Yhunie Andrianie
oallaaahhh wes falling in love💞 rupa ny pak ustadz🤭🤭
Tia H.
😅😅😅 ustadz amar iseng ya cemburu nya lucu.
Ilham Bay
Luar biasa
Ilham Bay
Lumayan
Susanti Susanti
Luar biasa
Wiwin Almuid77
jadi inget pas di pesantren dulu ada temenku yg suka bikin cerpen gitu...
Vitamincyu
❤️❤️
Tia H.
duh si bulek bikin aku mewek aja.
Tia H.
bulek kalau patokannya bisa masak bisa nyuci g mungkin suami mu kabur haduh bulek bulek.
Tutus Roimatus
Luar biasa
Zayyin Arini Riza
Baru nemu judul novel ini dan ceritanya seru.. runtutan tulisannya apik, asik buat dibaca... keren...
Rose Reea
wadaw
Rose Reea
💕🌹🌹🌹💕
Andi Bahraeni
Lumayan
Rose Reea
🤣🤣🤣🤣🤣
Rose Reea
ciyeeeeeeh
Rose Reea
Halah jadi melow 🥲
Rose Reea
huhuy
Rose Reea
sa ae lu tadz 🤭
Rose Reea
🥰🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!