Kanza Olivia Millano, gadis cantik berusia 20 tahun yang harus berjuang sendirian untuk membiayai hidupnya sendiri, Kanza tinggal bersama Paman dan bibinya, tetapi mereka tidak memperlakukan Kanza dengan baik..
akankah kehidupan Kanza berubah?..
yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya:)
happy reading♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alsha13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
kini waktu sudah menunjukan pukul 19:00 Kanza yang sudah selesai membersihkan diri, kini dia berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.
"Malam Grand pa, Kak." sapanya pada Doni dan Bian.
"malam sayang." jawab Doni.
"cepat makan, kita akan pergi." timpal bian.
"kemana kak?." tanya nya.
"nanti kau juga tahu." ucapnya.
"hm baiklah."
mereka pun makan malam dengan tenang, setelah beberapa menit, kini mereka pun selesai.
"aku akan bersiap dulu kak, tunggu sebentar." ucap Kanza dan langsung berlari menaiki tangga.
"jangan lari lari." ucap Doni saat melihat sang cucu yang berlari.
tak lama kemudian, Kanza sudah siap, kini mereka melangkahkan kakinya keluar mansion menuju garasi.
"kita akan kemana tuan." tanya supir pribadi Doni.
"kita pergi ke kediaman Giyan." ucap Doni.
"baik tuan." jawabnya.
Supir itu membuka kan pintu mobil untuk Doni, Kanza dan bian duduk di kursi tengah, kini mobil sport itu meninggal mansion dan menuju kediaman Giyan.
Setelah satu jam perjalanan mereka pun tiba, pintu gerbang mansion milik Giyan langsung terbuka.
Kini mereka keluar dari mobil, Kanza yang melihat kediaman Giyan tak kalah besar dengan milik sang kakek.
"ayo masuk." ajak Doni.
Kini mereka melangkah kan kakinya memasuki mansion itu, dan di sambut oleh pelayan.
"selamat datang tuan, tuan Giyan sudah menunggu anda." ucap pelayan itu dan hanya di angguki oleh Doni.
Mereka pun mengikuti pelayan itu dan membawanya ke ruang keluarga, disana sudah ada Giyan, Jonathan dan juga Elena.
"Kalian sudah datang." ucap Giyan dan langsung berdiri dari tempat duduk nya dan menghampiri Doni.
"tidakkah kau menyuruhku duduk terlebih dahulu." ucap Doni, dan Giyan pun terkekeh.
"mari mari duduk ." ajaknya.
Mereka pun duduk dan ikut bergabung.
"jadi ini cucu perempuan mu." tanya Giyan pada Doni saat melihat Kanza yang hanya diam dan tersenyum.
"ya dia cucu perempuan ku." jawab Doni.
Bian hanya diam, dan bian hanya sibuk memainkan ponsel miliknya.
"cucumu yang satu ini tidak ada perubahan nya sama sekali jika bertemu denganku." ucap Giyan dengan terkekeh saat melihat bian yang sibuk dengan ponselnya.
"tidak paman, aku hanya sedang memeriksa pekerjaanku." jawabnya dengan tersenyum.
"kau sama saja seperti cucuku selalu sibuk dengan pekerjaan." ucap Giyan dan membuat bian tertawa.
Elena dan Jonathan yang memperhatikan Kanza hanya tersenyum.
"kau sungguh cantik nak, seperti mommy mu." ucap elena dengan tersenyum.
"terimakasih Tante." ucap Kanza.
"No, jangan panggil aku Tante, panggil aku dengan mommy." ucap nya.
"memangnya tidak apa apa jika aku memanggilmu dengan kata mommy?." tanya Kanza.
"tentu saja tidak apa apa sayang, jadi aku seperti mempunyai seorang putri." ucapnya dengan terkekeh.
"jika aku memanggilmu dengan kata mommy, nanti anakmu akan memarahiku." ucap Kanza.
"memang nya marah kenapa." tanya elena.
"nanti anakmu akan bilang seperti ini, hei kau kenapa kau memanggil mommy ku dengan kata mommy kau bukan anak dari mommy ku jangan pernah kau merebut mommy ku awas saja jika kau merebut mommy ku." ucap Kanza dengan merasakan wajah marah.
Sontak ucapan Kanza membuat mereka tertawa.
"haha, nanti aku yang akan memarahinya jika dia berani bilang seperti itu." ucap elena dengan tertawa.
"pasti ini suami Tante ya." ucap Kanza dengan memandang wajah Jonathan.
"memangnya kau tau dari mana?." tanya Jonathan dengan pura pura.
"soalnya paman berdekatan terus dengan Tante, seperti sandal jepit saja." ucapnya.
Lagi lagi mereka tertawa akan ucapan Kanza.
"kau tau tidak?." tanya Jonathan.
"ya tidak tahu, paman saja tidak memberitahuku." ucap Kanza.
"karna mencari orang seperti istriku ini sangat susah." ucap Jonathan.
"memang susahnya kenapa paman?." tanya lagi.
"ya dia sangat bawel, dia sangat doyan makan tetapi tubuhnya tidak melebar." ucapnya dengan tertawa.
"kau ingin aku gendut hah." ucap elena pada Jonathan.
"tidak sayang, aku hanya bercanda." ucap Jonathan.
mereka tertawa bersama akan tingkah Kanza, Jonathan dan elena.
"Tante, aku ingin ikut ke toilet." ucap Kanza.
"kamu lurus terus belok kanan, lalu belok kanan lagi dan ada di ujung." jelasnya.
Kanza terdiam.
"apa kau kesusahan untuk mencarinya?." tanya elena.
"tidak Tante, Granpa aku akan ke toilet sebentar." ucap Kanza pada Doni dan di angguki oleh Doni.
Kini Kanza berjalan dengan arahan elena dia lurus dan berbelok ke kanan,lalu dia belok lagi ke kanan.
"mungkin itu toilet nya, luas sekali ini mansion." gumamnya.
Kini Kanza membuka pintu itu dan ternyata benar itu adalah toilet,lau dia masuk tetapi dia lupa mengunci pintu.
setelah beberapa menit dia pun selesai tetapi saat dia akan membuka pintu, pintu itu sudah terbuka dari luar dan.
"Arghhhhhh."
kn udah d suruh panggil mommy