NovelToon NovelToon
How To Divorce My Husband

How To Divorce My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Cerai / Fantasi Wanita
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kaka Shan

Kayena de Pexley adalah ratu termalang dalam sejarah kerajaan Robelia. Sampai akhir hayatnya, Kayena tidak mendapat sedikit pun cinta dari sang suami. Ia diperlakukan layaknya mesin pembuat anak serta simbol kerjasama antara dua belah pihak. Sedangkan Katarina adalah selir paling dicintai dalam sejarah kerajaan Robelia. Mantan pelayan Kayena yang mendapat anugrah berupa cinta tulus sang raja.

Ketika berhasil melahirkan bayi ke-4 yang kelak akan menjadi raja paling berpengaruh dalam sejarah kerajaan Robelia, Kayena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah mengetahui rencana sang suami yang akan memisahkan dia dengan sang putra. Namun, alih-alih meregang nyawa, Kayena malah terbangun pada masa baru kehilangan bayi pertama. Lima tahun sebelum ia memutuskan untuk bunuh diri karena mengalami depresi.

Mendapat kesempatan kedua, mampu kah Kayena merubah nasibnya yang malang? cari tahu selengkapnya.

🚩🚩

Cerita pertama Author dengan tema reinkarnasi 🔱

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaka Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

0011. Archduke of Sésilia

0011. Archduke of Sésilia

Warning : Part Panjang !!

“Yang Mulia Ratu, apa makanannya tidak enak?”

“Tidak,” jawab pemilik panggilan tersebut. “Maksud ku, makanan yang disiapkan kepala koki selalu enak.”

“Lalu kenapa Yang Mulia Ratu tampak enggan memakannya?”

Kayena tersenyum kecil seraya menggelengkan kepala. “Aku sedang tidak selera saja,” katanya kemudian. Semenjak kejadian buruk pagi itu—ketika ia bangun dalam pelukan sang suami—mood Kayena mudah naik-turun. Kayena kesal sekali pada pria yang suka semena-mena itu. Ia merasa … telah kalah dalam satu langkah. Bukannya membuat pria itu marah dan berang, Kayena malah merasa membuat pria itu semakin keras kepala dan semena-mana.

Bahkan rumor mengenai keretakan hubungan mereka langsung terbantahkan begitu saja, karena pria itu dengan sengaja memperlihatkan pada dunia jika pagi itu ia betah tinggal di peraduan sang istri. Bagaimana tidak, ia baru kembali ke istana utama ketika hari sudah beranjak siang.

“Kalau begitu Yang Mulia Ratu habiskan saja kudapan manisnya. Kudapan manis bisa membuat Yang Mulia Ratu merasa kenyang lebih lama.”

Kayena menoleh ke arah kudapan manis yang Kima maksud. Ada beberapa kudapan manis yang tersaji. Semua kudapan manis itu berasal dari makanan penutup favorit masyarakat Inggris, mulai dari eton mess—dessert dari campuran selai stoberi, potongan meringue, dan whipped cream. Ada pula Madaira Cake yang tidak hanya populer di Inggris, namun popular juga di Irlandia. Madaira Cake sendiri adalah jenis bolu lembut yang dibubuhi oleh lemon dan almond.

Kadang-kadang ada kekeliruan yang menganggap Madeira cake berasal dari kepulauan Madeira, karena dinamai sama dengan anggur-anggur Portugis dari kepulauan tersebut yang popular di Inggris pada pertengahan tahun 1800-an. Padahal orang Madeira membuat kue tradisional mereka sendiri yang disebut bolo de mel, kue madu berwarna gelap, bercitarasa pedas yang sangat berbeda dengan Madeira cake. Kayena juga pernah mencoba bolo de mel ketika dibawakan oleh saudaranya sebagai buah tangan.

Walaupun begitu, hingga saat ini Madeira cake masih menjadi favorit di Inggris dan Irlandia. Biasanya Madeira cake dinikmati dengan secangkir teh hangat atau minuman beralkohol.

“Dimana Killian? Apa gaun yang dia rancang sudah selesai?”

“Gaun Anda sudah hampir selesai, Yang Mulia.”

“Aku ingin melihat pembuatannya. Setelah ini aku akan berkunjung ke tempat Killian,” kata Kayena kemudian.

Pria muda yang resmi menjadi penjahit pribadinya itu diminta untuk membuat gaun baru. Kali ini warna yang dipilih untuk gaun baru itu adalah putih dan biru. Rencananya gaun itu akan Kayena gunakan pada pesta tahunan istana yang kali ini diurus oleh Katarina. Killian sudah memberikan dua rancangan gaun, satu gaun putih tanpa lengan yang dipadukan dengan warna biru.

Sedangkan satu gaun lagi full berwarna putih.

Sebenarnya urusan pakaian yang akan digunakan oleh raja dan ratu diurus oleh penjahit istana. Raja dan ratu akan tampil dengan pakaian yang senada, sehingga perlu keselarasan pada pakaian mereka. Namun, untuk pertama kalinya Kayena menolak dibuatkan gaun oleh penjahit istana.

Kayena hanya meminta sampel bahan, serta warna yang akan digunakan untuk pakaian raja. Jadi, Kayena membuat gaunnya sendiri dengan bahan dan pilihan warna yang telah disiapkan oleh pihak kerajaan. Kayena tidak mau tampil sederhana seperti biasa, kali ini ia akan kembali menjadi bintang utama. Tokoh paling mencolok, mengalahkan sosok yang selama ini dianggap sebagai role model oleh para wanita bangsawan.

“Aku harap wanita itu tidak membuat kelalaian dalam mempersiapkan acara besar ini,” batin Kayena.

Walaupun telah menyerahkan tugas besar pada Katarina, ia tidak semerta-merta lepas tangan begitu saja. Diam-diam Kayena terus memantau progress jalannya acara besar itu. Toh, ia juga sudah menunjuk orang-orang kepercayaannya untuk membantu kekasih haram suaminya.

“Kita lihat saja nanti, apa wanita itu berhasil mengerjakan tugas pertamanya dengan baik?” gumam Kayena ketika Kima dan beberapa pelayan yang masuk membawa beberapa kebutuhan pesta. “Aku tidak sabar untuk membuat pertunjukkan.”

💰👑👠

“Semua berjalan dengan baik ‘kan, Kyara?”

“Tentu saja, Yang Mulia Selir. Walaupun ini adalah acara perdana yang Anda tangani, Anda sudah bekerja sangat keras untuk mempersiapkan acara ini.”

Kyara berkata dengan jujur. Selain itu, ia ingin majikannya merasa tenang. Wanita kesayangan raja itu sudah tampil memukau dengan vintage ball gown berwarna putih yang dihiasi oleh renda dan ruffles di ujung lengan serta bagian rok. Rambut hitamnya sedang ditata oleh para pelayan, dihiasi oleh bunga-bunga baby breath yang melambangkan cinta abadi. Ia ingin dihias sederhana, karena ingin tampil layaknya peri kecil yang membawa cinta abadi bagi sang raja.

Walaupun sudah tampil cantik dengan vintage ball gown sesuai keinginan, serta sudah dihias sesuai permintaan, ia tetap merasa gugup. Karena ini adalah kali pertama ia bertanggung jawab mengenai sebuah acara. Apalagi acara yang ia pertanggung jawabkan adalah acara bersekala besar.

“Kau tampak gugup.”

“Itu hal yang wajar, Yang Mulia. Ini adalah pengalaman pertama saya mengurus sebuah acara.”

Raja Robelia yang sengaja datang menemui kekasihnya tampak tersenyum tipis. Hari ini pemilik wajah rupawan itu terlihat berkali-kali lipat lebih menawan dengan pakaian mewah yang melekat di tubuhnya.

Jika saja bukan acara bersekala besar, mungkin Katarina lebih memilih mengurung diri di kamarnya bersama sang kekasih. Ia tidak mau kekasih hatinya itu menjadi pusat perhatian para wanita bangsawan. Alasan lain yang kian membuat Katarina tak suka adalah keberadaan Kayena yang akan bersama kekasihnya sepanjang acara.

“Kenapa wajah cantik mu tampak tidak bersemangat?”

“Karena Yang Mulia Raja terlihat berkali-kali lipat lebih tampan.”

Kaizen terhibur mendengarnya. “Kau tidak suka? Bukan kah ketampanan ini yang berhasil membuat mu jatuh cinta pada pandangan pertama?”

“Yang Mulia,” rengek Katarina dengan nada manja.

Jika sudah begitu, raja Robelia yang merasa gemas pasti akan segera merengkuh tubuhnya. Dibawa dalam dekapan hangat, atau jika beruntung diberi bonus kecupan singkat. Mengingat saat ini mereka tengah berada dalam ruang tunggu, Kaizen hanya bisa memeluk selir kesayangannya itu. Ia ingin memberi apresiasi yang layak bagi wanita kecilnya yang telah bekerja keras. Katarina sempat merajuk ketika mengetahui ia menghabiskan malam di kamar ratu. Namun, Kaizen bisa dengan mudah menangani rajukan wanitanya.

Tidak ada yang perlu Katarina cemaskan. Toh, Kaizen juga hanya menjalankan tugasnya sebagai raja. Ia tidak boleh kehilangan ratunya, sebelum mendapatkan keturunan. Tidak akan ada lagi garis keturunan bangsawan murni jika bukan lahir dari rahim Kayena. Mengingat leluhur keluarga Grand Duke Pexley sendiri adalah bangsawan murni yang dulu ikut membangun kerajan Robelia.

“Saya dengar acara tahunan kali ini diurus oleh Yang Mulia Selir?”

Katarina tersenyum hangat seraya mengangguk malu. “Yang Mulia Ratu mempercayakan acara besar ini untuk saya tangani. Saya benar-benar merasa tersanjung.”

“Yang Mulia Selir sangat hebat. Saya juga mendengar jika ini adalah kali pertama Yang Mulia Selir mengurus acara?”

“Benar. Saya banyak belajar dari Yang Mulia Ratu,” jawab Katarina. Ketika memasuki ballroom istana utama yang telah disulap dengan sedemikian rupa, ia langsung disambut hangat oleh beberapa bangsawan. Mereka memuji kerja kerasnya.

“Lalu dimana Yang Mulia Ratu? Beliau yang telah membuat Yang Mulia Selir mempersiapkan acara ini, namun belum juga muncul hingga detik ini.”

Katarina tersenyum tipis. “Mungkin Yang Mulia Ratu datang sedikit terlambat.” Ia memang datang bersama Kaizen. Lagi-lagi mencuri start yang seharusnya menjadi milik Kayena. Padahal biasanya seorang Raja akan memasuki sebuah acara bersama istri sahnya. Namun, lagi-lagi Kaizen mengesampingkan kebiasaan tersebut bersama selirnya.

Sebenarnya Kayena tidak datang terlambat. Katarina tahu itu. Ratu Robelia itu sedang melakukan pemeriksaan ketika Katarina mengajak Kaizen masuk ke ballroom.

“Anda datang seorang diri, Duke Wellington?” sapa Katarina pada seorang pria berambut pirang.

“Salam, Yang Mulia Selir. Saya kebetulan datang seorang diri.” Pria itu memberikan respon seperti pria pada umumnya ketika bertemu selir kesayangan raja. Terpesona.

“Saya kira Duke Wellington datang bersama Archduke of Sésilia.”

“Ah, maksud Anda … Pangeran Kaezar?”

Katarina tersenyum tipis seraya mengangguk. Akhirnya, nama dari tokoh yang malam ini akan ia gunakan sebagai “umpan” diucapkan juga. “Benar. Saya dengar Duke Wellington akrab dengan Archduke of Sésilia.”

“Ya. Kami dekat semenjak berada di Akademi Militer.” Duke Wellington menjawab dengan satu tangan memegang Champagne. “Dia juga akan datang. Kemarin Pangeran Kaezar baru tiba di ibu kota.”

Katarina tentu saja senang mendengar informasi jika Archduke of Sésilia itu benar-benar datang. Karena ia telah mempersiapkan sebuah rencana dengan matang. Archduke of Sésilia sendiri adalah gelar kebangsawanan yang diberikan pada Pangeran Kaezar. Ia diberikan wewenang atas sebuah daerah bernama Sésilia, berkat kontribusinya dalam peperangan atas nama Robelia.

“Pendamping Matahari Kekaisaran, Queen Consort of Robelia, Her Majesty Kayena de Pexley akan segera memasuki ruangan.”

Hening.

Seperti pada acara peringatan hari kelahiran selir Katarina, semua orang yang mengisi ballroom langsung terdiam dengan fokus yang tersedot ke arah pintu masuk. Ketika pintu terbuka dari luar, seorang wanita yang namanya baru saja diumumkan melangkah masuk dengan anggun. Dan sekali lagi, ia berhasil membuat semua orang terbius oleh pesonanya yang malam itu tumpah ruah.

Kali ini bukan hanya para bangsawan Robelia yang dibuat terpana, namun para utusan dari negeri-negeri yang diundang oleh pihak istana. Mereka seolah-olah baru melihat wajah cantik ratu Robelia, padahal bukan baru hari ini mereka mengenalnya.

“Maaf jika saya datang terlambat. Ada beberapa hal yang harus saya pastikan sebelum datang kesini.”

Suaranya yang lembut dengan intonasi yang jelas terdengar sopan di telinga mereka. Dengan attitude serta manner seorang wanita bangsawan sejati, ia tak sungkan meminta maaf. Toh, ia memang seharusnya datang lebih awal sebagai tuan rumah.

“Anda tidak datang terlambat, Yang Mulia Ratu.”

Jawaban itu datang dari Grand Duke Axias. Seorang pria paruh baya yang sudah Kayena anggap seperti pamannya sendiri.

“Sebuah acara yang diadakan oleh Raja tidak akan lengkap jika sang pendamping belum berada di posisinya,” tambah Grand Duke Axias.

Kayena membalas perkataan tersebut dengan senyum sopan. Grand Duke Axias sejak dulu selalu menjadi garda terdepan baginya. Kendati demikian, Grand Duke Axias tidak dapat membantu banyak ketika Kayena dijadikan sebagai mesin pembuat anak.

Pada kehidupan sebelumnya, raja bahkan tega mengirim Grand Duke Axias ke medang perang ketika ikut campur mengenai hubungan rumit yang melibatkan Kayena, Kaizen, serta Katarina. Semenjak itu lah Kayena tidak pernah bertemu Grand Duke Axias lagi, karena beliau pulang tinggal nama. Maka tak heran jika rasa bersalah Kayena sedikit berkurang ketika bisa bertemu Grand Duke Axias lagi pada kehidupan kali ini.

“Ratuku.”

Kayena terkesiap. Sekali lagi, memori dari kehidupan sebelumnya berhasil membuat ia terperosok pada lubang kegelapan. Ketika kembali mendapatkan kesadaran, Kayena langsung menemukan sang suami yang berdiri di hadapannya.

“Ayo. Semua orang sudah menunggu kehadiran mu.”

Kaizen mengulurkan tangannya ke arah Kayena. Mengajak ratunya untuk segera menuju tempat di mana mereka seharusnya berada. Namun, wanita cantik yang malam itu tampil sangat mempesona dengan long dress model mermaid warna putih dan biru yang ditaburi batu permata itu tak kunjung menerima uluran tangan tersebut. Alhasil sang raja menahan geram pada sepersekian detik berikutnya.

“Ratuku,” panggilnya dengan suara rendah. Ia harap istri cantiknya yang berani memamerkan bahu indahnya itu lekas mengerti.

Namun, sampai sebuah nama diumumkan oleh prajurit yang berjaga di depan pintu, mereka masih tertahan di tengah ballroom.

“Elang Muda Kekaisaran, Archduke of Sésilia, Pangeran Kaezar Kadheston akan segera memasuki ruangan.”

Nama yang jarang sekali terdengar atau diucapkan itu berhasil menarik perhatian untuk ke dua kalinya. Ketika pintu utama dibuka dari luar, mempersilahkan seorang pria rupawan dengan setelan bernuansa dark memasuki ruangan. Ia lah Archduke of Sésilia atau Pangeran Kaezar Kadheston. Adik tiri dari raja yang sekarang berkuasa. Sang pemilik gelar Elang Muda Kekaisaran. Gelar itu tampak terpatri dari epolet emas yang menghiasi pakaiannya. Epolet atau epaulette sendiri adalah hiasan bahu atau hiasan yang digunakan sebagai lambang pangkat oleh angkatan bersenjata.

Kayena bisa langsung merasakan perubahan atmosfir di ruangan tersebut. Mungkin selain dirinya, tamu yang lain pun bisa merasakannya jika lebih peka. Ketika hendak buka suara untuk menyapa adik iparnya setelah sekian lama, tiba-tiba Kaizen meraih pinggang rampingnya dengan lembut. Membawa tubuh ratunya mendekat, sampai tidak ada jarak yang bersisa di antara mereka.

“Lama tidak berjumpa.”

Alih-alih Kayena yang menyapa adik iparnya terlebih dahulu, malah Kaizen yang tiba-tiba buka suara ketika pria yang tak kalah rupawan itu berdiri di tengah-tengah ballroom. Berhadapan langsung dengan mereka.

“Aku dengar kau sibuk di Sésilia.”

“Kebetulan saya memiliki waktu luang ketika menerima undangan dari istana.” Pemilik mata indah dalam warna gelap itu buka suara.

Sudah lama Kayena tidak mendengar suara itu. Baik Kaizen ataupun Kaezar sama-sama punya tipikal suara berat yang khas. Namun, jika dibandingkan, suara Kaizen lebih berat dan berbobot ketimbang suara milik Kaezar.

“Kau masih bagian dari Kadheston. Jadi, nikmati lah pestanya.”

Setelah berkata demikian, Kaizen memutuskan pembicaraan dengan membawa ratunya pergi tanpa memberi sedikit waktu untuk menyapa.

Sudah bukan rahasia umum lagi jika hubungan kakak-beradik itu tidak rukun. Kaizen dan Kaezar lahir dari ibu yang berbeda, terpaut usia terpaut 2 tahun. Mereka juga mendapatkan perlakuan yang berbeda dari raja Robelia terdahulu. Ketidakharmonisan di antara mereka sudah tercium semenjak Kaizen maupun Kaezar berusia remaja.

Kaezar sangar diperhatikan oleh mendiang raja terdahulu, karena ia adalah anak yang besar tanpa seorang ibu. Sedangkan Kaizen melihat itu dari sudut pandang yang berbeda. Ia pikir raja telah mempersiapkan tahta untuk Kaezar, oleh karena itu sifatnya berbeda. Padahal Kaizen hanya tidak bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Acara pesta tiba pada puncaknya. Para tamu undangan sekarang meninggalkan tempat duduk, kemudian turun ke area dance floor. Suara merdu dari iringan orkestra musik juga sudah menggema. Siap melantunkan irama yang cocok untuk mengiringi setiap tarian indah yang tercipta di dance floor.

“Anda mau kemana, Yang Mulia?” tanya Kayena ketika sanga suami beranjak dari singgasana kebesarannya.

Kaizen tidak langsung menjawab. Ketika Kayena mengikuti arah pandangan pria tersebut, ia menemukan Katarina yang sedang dikerumuni oleh beberapa pria dan wanita bangsawan. Bahkan dari tempatnya berdiri, Kayena tahu jika beberapa pria bangsawan yang masih lajang itu baru saja mengajak Katarina berdansa.

“Sepertinya Selir Katarina lebih membutuhkan Anda,” kata Kayena kemudian seraya melepaskan tangannya yang sempat menahan pergerakan Kaizen.

Tanpa berpikir dua kali, raja Robelia itu segera meninggalkan singgasana serta istri sahnya. Kejadian tersebut tak luput dari perhatian para tamu yang malam itu hadir. Besok pagi pasti akan ada rumor lagi mengenai hubungan mereka, Kayena sangat yakin.

Kaizen dengan gagah dan berani turun dari singgasana demi menjangkau wanita pujaannya, sedangkan Kayena yang telah berhasil menjadi bintang utama, malam ini kembali ditinggalkan. Poor a Queen.

“Yang Mulia Ratu.”

Kayena mendongkrak. Menatap ke arah datangnya suara familiar tersebut. Ia mengerjapkan mata dua kali, ketika menemukan pemilik suara tersebut tengah berdiri pada anak tangga terakhir.

“Mau kah Anda menjadi pasangan dansa pertama saya?”

Pria rupawan yang memiliki aura gelap, namun tetap mempesona itu baru saja mengajak Kayena berdansa. Untuk pertama kalinya. Tolong dicatat, Pangeran Kaezar yang dirumorkan antisosial dan memiliki penyimpangan seksual oleh kalangan bangsawan, malam ini dengan gentle mengajak sang ratu yang ditinggalkan begitu saja oleh raja untuk berdansa bersama. Tentu saja hal itu menarik lebih banyak atensi, ketimbang raja yang telah mendapatkan wanitanya kembali.

“Tentu saja, Pangeran.” Kayena beranjak dari posisi duduk, kemudian memberikan penghormatan sebelum menuruni anak tangga. Siap menerima uluran tangan pangeran Kaezar yang malam ini akan menjadi partner dansa pertamanya.

Interaksi itu tak luput dari pantauan Katarina yang diam-diam mengulum senyum di samping pria yang dicintainya.

“Yang Mulia, apakah Anda tidak mau berdansa dengan Yang Mulia Ratu?” pancingnya.

Pria yang ia tatap dari samping itu tampak tak bergeming. Wajahnya mengeras dengan sorot mata tajam tertuju pada pasangan yang baru saja turun ke lantai dansa.

“Jadilah pasangan berdansa pertama ku, Katarina.”

Pemilik nama itu tersenyum tipis. Ini lah tujuannya. Menjadi pasangan dansa pertama sang Raja, sekalipun ada Ratunya di tempat yang sama.

“Suatu kehormatan bisa menjadi partner berdansa pertama Yang Mulia.”

💰👑👠

Semoga suka & sampai jumpa di part berikutnya 🤗

Tanggerang 18-03-23

1
Sandisalbiah
LUAR BIASA
Sandisalbiah
selesai masa hibernasi si Kaizen.. syukurnya dia bisa berfikir bujak setelah bangun dr hibernasinya
Sandisalbiah
jika Killian ada di Astoria.. lalu siapa yg jd kembaran Katerina sekarang..?? 🤔🤔🤔🤔
jgn bilang kslsu itu Kael
Sandisalbiah
lha.. tantrum si Kaizen.. lgaian terserah Kayena mau nika ama siapa juga.. krn setatus kalian kan cuma mantan.... lagian jd org kok songong.. cinta katanya tp menyakiti setiap hari sampai bertahun², giliran di tinggal malah keter jenggot.. situ waras yg mulia..???
Sandisalbiah
kau pastinya syok katarina.. mendengar fakta akan perasaan juga perlakuan Kaizen juga artinya dirimu bagi sang Raja.. dan dulu kau juga pernah melakukan ini pd Kayena hingga dia memutuskan buat bunuh diri krn rasa sakit itu
Sandisalbiah
akhirnya..
Sandisalbiah
dia ibu dari khaterina..
Sandisalbiah
ini raja dan selir otaknya pd kemana ya..??
Sandisalbiah
,Khayansar sangat cerdas... dia bisa langsung menebak
Sandisalbiah
jleb.. dalem banget itu ucapan tp bener dan tepat sasaran.. katerina hanya pemuas yg bermimpi jd nyonya...
Sandisalbiah
kurang banyak kah bukti utk kebodohan mu, Kaizen.. kau lebih memilih melepas ratu berhargamu walau terpaksa dan tetap mempertahankan ular berbisa di sisimu.. wow.. luar biasa
Sandisalbiah
berusaha menggenggam pasir maka yg tersisa kekosobgan, begitulah niat Kaizen pd Kayena.. sekarang Kayena sudah terlepas.. permata berharga itu telah hilang dan menyusahkan serpihan kaca tajam disisimu.. berhati²lah Kaizen.. seindah apapun kilaiannya, serpihan kaca tetaplah serpihan yg bisa meluaki jarimu.. itulah Katerina
Sandisalbiah
makan lah hasil kerja kerasmu Kaizen.. krn kau terjebak oleh org yg kau sebut pionmu itu bodohhh....
Sandisalbiah
mereka berdua emang cocok.. pasangan penghancuran.. maka setelah Kayena leoas.. hancurlah hidupmu Kaizen
Sandisalbiah
skak mattt... mampus lu kaizen... kehilangan seluru pilar penyangga kerajaanmu demi jalang penghangat ranjangmu... raja bodoh...
Sandisalbiah
setelah sekian bab, akhirnya di bab ini ada angin segar untuk Kaneya. semoga Kaizen gak bisa mengekak lagi
Sandisalbiah
bisa gak kalau Katerina dan kaizen nya di bungkus dan tenggelamin di laut mati aja...
Sandisalbiah
di air keras aja itu senjata raja biar gak bergerak
Sandisalbiah
hadeh... boleh gak si kalau rajanya di mutilasi aja.. di rajang tipis² terus kasi makan ke guguk itu dangingnya
Sandisalbiah
raja licik.. dan selirnya bego dgn terjebak dlm niat buruknya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!