NovelToon NovelToon
SENJA YANG MERINDUKAN LANGIT

SENJA YANG MERINDUKAN LANGIT

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Senja dan Langit harus terpisah karena orang tua Langit yang tidak menginginkan anaknya berhubungan dengan wanita miskin seperti Senja.

Langit dipindahkan ke luar negeri. Dua bulan perpisahan, Senja baru menyadari jika dia mengandung anak Langit. Orang tua Senja yang malu karena anaknya hamil di luar nikah, mengusir Senja dari rumah.

Enam tahun berpisah, Senja bertemu lagi dengan Langit yang telah memiliki istri. Bagaimana hubungan Senja dan Langit selanjutnya?

Selamat membaca, terima kasih.

Fb Reni Nofita
IG Reni_Nofita79

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Pertemuan Yang Tak Diinginkan

Beberapa orang terluka oleh kata-kata dan beberapa oleh tindakan. Tapi luka terbesar yang aku percaya adalah seseorang mengabaikanmu ketika kamu menghargai mereka lebih dari apa pun.

Kamu tidak perlu menyia-nyiakan waktu untuk seseorang yang hanya menginginkanmu ketika ia membutuhkan sesuatu. Jika seseorang ingin menjadi bagian dari hidupmu, mereka akan berusaha untuk berada di dalamnya. Jangan repot-repot menyediakan ruang di hatimu untuk seseorang yang tidak berusaha untuk tetap tinggal di dalamnya.

"Ini beberapa berkas laporan yang harus anda lihat," ucap Senja. Wanita itu berusaha untuk bersikap profesional dan segera menyelesaikan pekerjaannya.

Sebagai penanggung jawab keuangan perusahaan, membuat Senja ditunjuk untuk menjelaskan beberapa hal kepada Langit. Itu dibutuhkan karena Langit masih harus belajar banyak mengenai keuangan perusahaan, agar kedepannya dia bisa membawa perubahan dalam perusahaan. Senja masih berdiri dengan beberapa tumpuk kertas yang ia peluk, matanya masih menatap Langit yang juga menatapnya.

Senja merasa kalau saat ini dia juga terkejut dengan keberadaannya, seperti saat tadi dia terkejut dengan kedatangan Langit. Senja bisa melihat ada sorot mata sendu di mata Langit, laki-laki itu terlihat ingin menyapa Senja tapi ada sesuatu yang menahannya.

"Taruh saja berkasnya di meja." Akhirnya Langit menjawab juga, laki-laki itu menegakkan badannya dan terlihat menyibukkan diri dengan menata kertas-kertas yang ada di atas mejanya.

Saat ini, Langit tidak tahu harus bersikap seperti apa. Sebenarnya dia sangat ingin menyapa Senja, banyak hal yang ingin ia sampaikan, tapi bingung harus memulainya dari mana. Apalagi milihat tatapan Senja kepadanya membuat Langit merasa aneh, dia sadar kalau sudah meninggalkan luka pada Senja.

Namun, saat melihat penampilan Senja saat ini, sepertinya wanita itu mencoba untuk berusaha untuk melupakannya. Hal itu membuat Langit merasa malu, dia malu karena tidak bisa mengenali Senja bahkan saat mereka berpapasan tadi.

Senja yang masih mematung di sana, perlahan mendekat ke meja kerja Langit, lalu dia meletakkan berkas laporan itu di sana, beberapa kali Senja menelan ludahnya untuk mengurangi rasa gugup. Tetapi, Langit masih bergeming, sepertinya laki-laki itu juga bingung harus merespon seperti apa.

Karena tidak mendapatkan reaksi apapun dari Langit, akhirnya Senja memutuskan untuk pamit undur diri. Mungkin dengan seperti itu, dia memberikan Langit waktu untuk menenangkan diri akibat syok bertemu dengannya lagi.

"Eum, sebaiknya saya undur diri dari sini," ucap Senja. Wanita itu sedikit menundukkan kepalanya, dan mulai membalikkan tubuhnya.

Tiba-tiba saja, Langit berdiri dari kursinya. Terdengar suara gesekan antara kaki kursi dan lantai, hal itu membuat Senja menghentikan langkahnya, tapi tidak berani untuk kembali menoleh ke belakang.

"Tunggu sebentar, Senja." Langit mulai bersuara. Laki-laki itu menatap punggung yang saat ini membelakanginya, ada sedikit rasa aneh yang menggelitik hatinya.

Detik di mana suara itu mengudara membuat Senja menegang, wanita itu mulai membalikkan badannya dan menatap mata Langit dengan takut. Kedua manik hitam itu saling menatap cukup lama, masing-masing dari mereka memperlihatkan sorot mata yang hampir sama, yakni rindu. Tapi keduanya juga memiliki gengsi yang besar untuk mengakui hal itu saat ini.

"K-kamu apa kabar?" tanya Langit. Sejak tadi lidahnya seakan kelu saat ingin mengatakan hal itu, Langit merasa seperti orang jahat saat ini. Tiba-tiba saja menghilang dan kini dia kembali tanpa memberi kabar apapun.

"Aku baik," jawab Senja. Wanita itu berusaha untuk terlihat tenang, padahal jantungnya sejak tadi tidak baik-baik. Tapi, dia harus menahan untuk tidak bersikap berlebihan, Senja harus membuktikan kepada Langit kalau dia juga bisa bertahan sendiri meskipun tanpa laki-laki itu.

Setelah itu, keheningan mulai tercipta lagi. Langit tidak tahu harus mengatakan apa lagi, sebenarnya banyak sekali yang ingin ia bicarakan dengan Senja. Tapi, situasi saat ini sepertinya tidak tepat. Jujur, Langit masih sangat menaruh hati dengan Senja. Tetapi untuk saat ini dia tidak bisa berbuat banyak, karena dia sudah menikah.

"Kamu sudah lama bekerja di perusahaan ini?" Langit kembali bertanya, setidaknya dengan seperti ini dia bisa mendengar suara lembut Senja.

"Iya. Sudah sekitar empat tahun," jawab Senja tegas.

Langit mengangguk, kemudian menggaruk belakang lehernya yang tak gatal. Laki-laki itu terlihat sangat gugup, banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada Senja, tapi bingung harus memulainya dari mana. Terutama satu pertanyaan yang saat ini menggelayut dipikirannya.

Apa sekarang kamu sudah menikah atau belum? Batin Langit.

Ya, pertanyaan itu hanya bisa diucapkan di dalam hatinya. Langit masih sedikit malu untuk bertanya seperti itu, dia takut nantinya pertanyaan itu akan menjadi sebuah harapan bagi Senja. Langit tidak mau hal itu kembali terulang, apalagi saat ini dia sudah menikah, meskipun hanya pernikahan terpaksa.

Senja merasa bingung degan situasi saat ini. Langit hanya diam saja setelah pertanyaannya di jawab, Senja sendiri juga tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Saat ini rasanya dia ingin menghilang saja dari ruangan itu, berlama-lama di sana membut Senja semakin teringat akan masa lalu.

Langit menundukkan kepalanya dalam, laki-laki itu terlihat mengumpulkan kekuatan untuk kembali mengatakan sesuatu kepada Senja. Detik berikutnya, Langit berjalan mendekat ke arah Senja. Hal itu membuat wanita itu sedikit takut, dia bahkan mundur beberapa langkah dari posisinya berdiri.

"Aku tidak menyangka kalau kita dipertemukan lagi dengan cara seperti ini. Sudah enam tahun kita tidak bertemu, ternyata banyak sekali perubahan diri kamu," ucap Langit, "Sekarang kamu memakai hijab. Sangat cocok, kecantikan kamu semakin bertambah. Dan ... mungkik ini sangat terlambat. Tapi aku ingin mengatakannya." Saat itu Langit mentap mata Senja dalam, laki-laki itu terlihat sangat sungguh-sungguh saat mengatakan kalimat panjang itu.

Senja sendiri hanya diam, dia tidak tahu harus merespon seperti apa. Yang bisa dia lakukan saat ini adalah meremas tangannya sendiri untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Maafkan aku karena telah meninggalkanmu, Senja. Waktu itu aku tidak tau harus berbuat apa, orang tuaku meminta aku segera ke luar negeri. Aku tidak bisa melawan mereka, dan saat mereka megirimku ke luar negeri, aku sangat tidak berdaya saat itu. Tolong maafkan aku," lanjut Langit. Nada bicaranya memelan di akhir kalimat.

Mendengar permintaan maaf dari mulut Langit secara langsung membuat hati Senja merasa ngilu, sejak dulu dia ingin mendengar hal itu. Saat ini permintaan maaf itu terasa sangat hambar, Senja bingung harus bagaimana. Sebenarnya dia masih ragu untuk memaafkan laki-laki itu, apalagi ada sesuatu yang bahkan Langit tidak sadari saat meninggalkan Senja.

"Sudahlah jangan bahas hal itu lagi. Ini sudah terlalu lama untuk dikenang lagi, lebih baik saat ini kita fokus dengan kehidupan masing-masing. Selama bekerja di sini, aku akan tetap profesioanal, aku tidak akan mengikut campurkan permasalahan kita saat bekerja nanti." Senja membalasnya dengan santai, tapi dalam juga. Dia ingin menegaskan kepada Langit kalau saat ini dia sudah berusaha melupakam masa lalunya.

Entah kenapa, tapi mendengar jawaban dari Senja membuat Langit tidak suka. Dia merasa sangat dilupakan oleh wanita itu, padahal dia masih selalu mengingat kisahnya dengan Senja.

"Baiklah. Mari bekerja sama dengan baik selama di sini," ucap Langit pada akhirnya.

...****************...

1
Si Memeh
Luar biasa
Nabila Wahyuni
ini mah pemain sinetron sctv
Agustiany
suka
Audiyah
Luar biasa
Muna Junaidi
Hadirrr thor
Linda Febri
Luar biasa
Lila Susanti
semangat berkarya thor , sorry sy skip krn tdk suka dg karakter langit. cenderung egois , tdk pny prinsip , patriarki
di wish
mending gak usah dikasih visual...bikinjadi ilfeel...Krn kurang sip
Annie Soe..
Bersyukurlah senja, bu riri majikan yg sangat baik, penuh perhatian..
LENY
SALAH DIDIK SEMUA KEMAUAN PUTERINYA DITURUTIN
LENY
SAKIT JIWA TUH TUAN TOPAN YG TERHORMAT MANTU KESAYANGAN KAMU SAKIT JIWA
LENY
ANEH SAMA PELANGI SUKA TAPI GAK SUKA IBUNYA. KL GAK ADA SENJA MANA MUNGKIN ADA PELANGI BU ANGEL
LENY
DASAR ORANG TUA ANGKUH GOBLOK MAU PELANGI TAPI BENCI IBUNYA 🤮
LENY
TERNYATA PONAKAN NYA MAWAR TANTE NYA BAIK BANGET KEPONAKANNYA SAKIT JIWA
LENY
NNT KALIAN AKAN MENYESAL
LENY
DASAR ORANG TUA ANGKUH GOBLOK MATA HATINYA SDH TERTUTUP KEBENCIAN😡
LENY
BELANG NYA MAWAR MULAI KELIHATAN PEREMPUAN KEJAM GAK TAHU MALU.
LENY
YA AMPUN PAPA LANGIT PERNAH MAU MEMBUNUH SENJA KEJAM. BELUM TAHU AJA MAWAR SAKIT JIWA TDK BAIK ORANGNYA.
LENY
DUH MAWAR MAKSAIN ORANG GAK CINTA GAK MALU. SEWA ORANG LG NNT LAMA2 JD PENJAHAT NIH MAWAR TEROBSESI SMG SENJA PELANGI SLL DLM LINDUNGAN AMAN.
LENY
SENJA CANTIK TAPI MAWAR JG CANTIK🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!