SENJA YANG MERINDUKAN LANGIT
"Karena senja selalu menerima langit apa adanya."
Senja terbangun dari tidurnya dan melihat ke samping, tampak Langit yang tidur dengan lelapnya. Senja menarik rambutnya frustrasi, kenapa dia mau melakukan ini lagi?
Pertama kali mereka melakukan hubungan badan, saat ada acara sekolah. Mereka pergi ke luar kota untuk study tour.
Ketika teman mereka pergi ke kolam renang, Langit malah mengajak Senja jalan-jalan ke pantai hingga hujan turun dengan derasnya. Tidak ingin basah kuyup, Langit mengajak Senja berteduh ke teras hotel yang berada di dekat pantai.
Dua jam berlalu, hujan tak jua reda. Langit yang merasa tubuhnya lelah dan mulai mengantuk mengajak Senja untuk memesan sebuah kamar. Awalnya Senja menolak, tapi karena Langit yang memaksa akhirnya dia setuju.
Di dalam kamar, Langit langsung membaringkan tubuhnya. Diam-diam dia melirik Senja yang tidur di sofa. Udara dingin membuat pikiran langit melayang hingga menjurus ke hal yang tidak seharusnya.
Dia memperhatikan tubuh Senja yang di balut baju tipis sedikit basah hingga manampilkan dalaman yang dipakai Senja. Hal itu membuat pikiran Langit semakin menjadi. Seperti mendapat sebuah bisikan, Langit menghampiri Senja dan mengangkat tubuh Senja kemudian membaringkan di kasur.
Langit perlahan-lahan membuka kancing baju Senja, membuat gadis itu terbangun dan terkejut melihat pakaian bagian atasnya telah terbuka. Senja langsung bangun dan menutupi dengan kedua tangannya.
"Langit, kamu mau apa?" tanya Senja dengan suara gemetar. Namun, langit tidak memjawab dan naik ke ranjang dan mendekatinya.
"Sayang, kita ini sudah mulai dewasa. Aku sudah 19 tahun dan kamu juga sudah 18 tahun. Nggak ada salahnya kita melakukan itu," ucap Langit.
"Tetap saja tidak boleh, Langit. Aku hanya akan memberikan mahkota ku untuk suamiku kelak," ucap Senja dengan lirih.
"Apa kamu tidak mencintaiku? Apa kamu tidak ingin menikah denganku?" desak Langit.
Senja terdiam dan berpikir. Kenapa Langit bertanya begitu? Tentu saja dia sangat mencintai Langit.
"Tentu saja aku mencintai kamu, jika tidak mana mungkin kita pacaran?"
"Jika kamu mencintaiku dan ingin kita menikah, itu berarti akulah suami kamu. Apa bedanya melakukan sekarang dengan setelah menikah?"
"Aku takut nanti setelah aku memberikan segalanya, kamu pergi meninggalkan aku!" ucap Senja dengan suara sendu.
"Kenapa kamu berpikir begitu, Senja? Aku nggak akan meninggalkan kamu."
Langit berusaha membujuk Senja, hingga akhirnya gadis itu setuju dan meyerahkan mahkotanya yang paling berharga pada kekasih hatinya itu.
Setelah melakukan hubungan terlarang, hujan pun reda. Langit dan Senja kembali berkumpul dengan teman yang lain. Rasa sakit karena baru berhubungan di tahan Senja. Dia tidak ingin temannya yang lain curiga.
Kejadian itu telah berlangsung seminggu yang lalu. Saat ini mereka kembali melakukan hubungan badan yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Dari hatinya yang terdalam, sebenarnya ada rasa takut yang Senja rasakan. Ini semua karena Senja merasa perbedaan antara dirinya dan Langit terlalu jauh. Langit yang berasal dari keluarga mampu, sedangkan dirinya orang tidak punya.
Langit membuka matanya dan tersenyum dengan kekasihnya itu. Langit memeluk pinggang Senja dan tidur di paha gadis itu.
"Kenapa memandangi aku seperti itu?" tanya Langit.
"Sebentar lagi kita lulus. Apakah kita akan bisa tetap begini dan menjalin hubungan? Aku dan kamu belum pasti bisa satu kampus."
"Walau kita tidak satu kampus, aku dan kamu akan tetap bersama. Senja, harus berapa kali aku meyakinkan kamu, jika aku sangat mencintaimu?" tanya Langit.
"Bukannya aku tidak percaya denganmu, tapi perbedaan antara kita terlalu jauh. Apakah orang tuamu dan keluarga yang lain akan bisa menerimaku?"
"Yang terpenting aku sangat mencintai kamu."
"Itu tidak cukup, Langit. Seandainya seluruh keluarga kamu, meminta kita berpisah, apa yang bisa kamu lakukan?"
"Aku akan tetap mencintaimu dan berusaha meyakinkan keluarga jika kamulah wanita pilihanku."
***
Langit anak dari Bapak Topan, seorang pengusaha ternama. Perawakannya tinggi dengan wajah yang tampan membuat wanita banyak menyukainya. Namun, pilihanya jatuh pada Senja, gadis berparas ayu dengan badan yang mungil.
Langit tinggal dengan neneknya. Sementara itu kedua orang tuanya tinggal di luar negeri mengurus bisnisnya.
Langit melangkah masuk ke ruang keluarga di mana neneknya biasa duduk sambil menonton televisi. Pemuda itu kaget saat melihat kedua orang tuanya.
"Papi, Mami, kapan datang?" tanya Langit. Biasanya kedua orang tuanya akan mengabari jika akan datang.
"Papi dan Mami datang untuk menjemputmu. Besok kita langsung berangkat!" ucap Mami Angel.
"Kenapa begitu terburu-buru. Aku belum menerima ijazah."
"Ijazahmu nanti menyusul. Susunlah barang mana yang akan kau bawa. Saat ini juga kita langsung ke Jakarta karena pagi sudah harus langsung ke Amerika."
"Aku nggak bisa tergesa begini. Mami dan Papi duluan saja berangkat. Aku menyusul," ucap Langit.
"Tiket sudah Papi beli. Jangan membantah!" ucap Papi dengan emosi. "Sekarang juga susun barang yang ingin kau bawa. Atau kita langsung berangkat. Barang-barang itu bisa di beli lagi."
Langit tahu bagaimana Papinya. Jika dia sudah memerintahkan pergi berarti harus. Dia tidak akan bisa membantah.
"Aku permisi sebentar. Satu jam lagi kembali," ucap Langit. Tanpa menunggu jawaban dari kedua orang tuanya, Langit langsung berlari ke halaman rumah. Dia mengambil motor dan mengendarai menuju rumah Senja.
Sampai di rumah wanita itu, suasana sunyi. Langit bertanya dengan tetangga Senja. Kemana perginya Senja dan keluarga.
"Baru saja pergi. Ibunya Senja ingin pulang ke kampung berobat," ucap tetangga Senja itu.
"Terima kasih, Bu," ucap Langit.
Pemuda itu langsung melarikan motornya ke terminal, berharap bisa bertemu Senja. Namun, bus yang Senja tumpangi telah berangkat. Langit masih ingat, Senja mengatakan jika ibunya telah sebulan ini sakit.
Akhirnya Langit kembali ke rumah nenek. Kedua orang tua Langit telah menunggu di depan mobil. Begitu melihat Langit, Papi meminta kedua anak buahnya untuk memaksa Langit masuk ke mobil. Tanpa bisa melawan, Langit masuk dan mobil segera meninggalkan desa itu.
****************
Selamat siang. Mama datang dengan karya terbaru. Semoga semua suka. Mohon dukungannya dengan menekan tombol love. Beri like dan komentar. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Elsi 🌻
salah, Langiitt.. SALAH.. badung amat nih anak.. *sabar buu
2024-09-03
0
Sunarti
jangan " sepeninggal Langit tiba" aja Senja hamil
2023-08-12
1
Kartin Kiama
wqaduh,,,jadi ingat kisah langit dan pelangi😀
2023-07-03
0