Aku Bukan Wanita Simpanan

Pagi pun datang,Ajeng membuka matanya dengan pelan,lalu Ajeng melihat sekeliling dan juga melihat tanganya yang di infus.

Ajeng melihat pak supir yang tidur di sofa,karena Ajeng pikir ada di rumah tuan yang jahat,Ajeng berusaha bangun,tapi karena banyak luka dan badanya pada sakit Ajeng pun kesakitan.

"Aawwww,,,sakit,,,"saat Ajeng berusaha bangun dari tidurnya.

Pak supir yang dengar suara kesakitan lalu bangun.

"Kamu sudah sadar,,?"

"Tolong lepaskan Saya,saya tidak ingin di sini,saya bukan wanita murahan,saya akan ganti uang yang tuan kasih ke teman saya,,"sambil terus berusaha bangun.

"Tunggu,,jangan ,,jangan di bangun dulu,kamu belum sembuh,kamu diam dulu yah,,kamu salah faham,,"

"Tidak,,saya tidak mau di sini,,aawww,,"sambil mencabut jarum infusnya,dan darah pun mengalir dari tanganya Ajeng.

"Saya yang semalam menabrakmu,dan saya ingin membantumu,kamu tenanglah,itu darah dari tanganmu banyak sekali,,"Pak supir sambil menutup luka bekas jarum infus agar darah tidak keluar.

"Ada apa sih pak ribut ribut,"Dafa membuka pintu kamar Ajeng karena Ajeng dan Pak supir suaranya terdengar sampai ke kamarnya.

"Ini Tuan,nona ini mencabut jarum infusnya,dan darahnya keluar terus,,dia mau pergi katanya,,"Dafa menatap ke Ajeng,Ajeng yang takut langsung menunduk.

"Kamu mau pergi kemana,emang kamu kuat pergi dengan luka seperti itu,kalau kuat silakan pergi ,tapi kalau ada apa apa dengan kamu saya tidak akan bertanggung jawab lagi,"Kata Dafa.

"Saya semalam menabrak Nona,Nona semalam tiba tiba menabrakan diri ke mobil yang saya bawa,dan Tuan saya ini menyuruh saya bawa kesini untuk di obati,kita bukan orang jahat,jadi Nona jangan takut dan tenang yah,kita hanya ingin menolong Nona,"Ajeng lalu diam,dan Pak supir mengikat luka bekas jarum dengan kain agar tidak mengeluarkan darah terus.

Dafa lalu menelfon dokter lagi untuk memasang jarum infus lagi.

"Pak,,bapak pergi cari sarapan dulu Sanah,beli bubur Ayam buat saya juga sama dia,bapa terserah mau beli apa,ini uang nya,,"Kata Dafa setelah selesai menelfon Dokter.

"Baik tuan,,"Ajeng lalu di bantu tiduran dan di selimuti lagi oleh pak supir,baru setelah itu pak supir pergi.

Ajeng hanya diam karena takut melihat Dafa,Dafa badanya besar dan masih tegap,wajahnya Dafa berbewok juga ada kumis nya.

"Kamu namanya siapa dan orang mana,,?"Dafa duduk di sofa sambil bertanya pada Ajeng.

"Saya Ajeng dan saya orang Jawa,"jawabnya pelan.

"Trus kenapa kamu bisa menabrak kan diri ke mobil saya,,? dan juga dengan memakai baju yang kekurangan bahan seperti itu,? apa itu pekerjaanmu,,seperti jual diri,,?"

"Tidak,,Saya tidak menjual diri,Saya datang dari kampung ke kota untuk mencari pekerjaan,dan saya meminta teman saya untuk mencarikan pekerjaan,tapi saat saya sampai kota dan bertemu teman saya,ternyata saya di jual oleh teman saya ke orang,saya yang tidak mau akhirnya saya kabur,saat saya berhasil kabur anak buah tuan yang membeli saya mengejar saya,karena saya terus berlari dan merasa lelah saya lingpung lalu tertabrak mobil Tuan,"

"Apa kamu punya KTP,,?"

"Ada di tas saya,tapi tas saya di rumah tuan jahat itu,,"

"Kalau kamu tidak ada tempat tinggal dan KTP kamu aja tidak ada sekarang,sebaiknya kamu di sini saja dulu sampai lukamu sembuh,nanti kalau lukamu sudah sembuh baru kamu mau kerja atau pulang kampung,silakan,"

"Terimakasih Tuan atas semuanya,dan maaf telah merepotkan,,"

Belum juga Dafa menjawab,Dokter datang untuk memasang infus lagi,Dafa pun menemaninya.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...