Akan aku buat suamiku mencintai ku, Begitu bathin Aisyah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Mengejar Cinta Istri
Keheningan tercipta di kamar ibu Martha, Martha berdiri menatap langit dari jendela kamarnya, matanya sembab
Begitu juga dengan Aisyah, jika ibu Martha sangat terluka dengan kejadian itu, lalu bagaimana dengan Aisyah yang menjalani nya
"Sudah terlanjur seperti ini, lalu apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Ramdhan pada Aisyah melalu chat WhatsApp nya
"Entahlah, jika melepaskan adalah jalan yang terbaik, maka aku akan melepaskan"balas chat Ramdhan
"Maafkan aku dan Reno, "
"Kalian tidak salah, malah aku sangat berterima kasih, jika kalian tidak memberi tahuku hal ini, mungkin aku akan membuat mas Aditya semakin terluka,"
"Bibik sudah membicarakan masalah perceraian kalian, lalu apa rencana mu setelah ini"
"Entahlah, mungkin kembali ke kampung menemani bibik di sana"
"Bagaimana kalau kau mencoba untuk bekerja di tempat temanku,"Tawar Ramdhan
"Bekerja ... aku tidak punya pengalaman untuk bekerja"
"Tapi kau wanita jenius Aisyah ... semua sudah tahu kepintaran mu, bahkan kak Reihan mengakui itu"
"Bekerja dalam perusahaan bukan hanya mengandalkan kepintaran, tapi juga teori dan pengalaman"
"kenapa kau selalu merendah begini, tidakkah kau mau menunjukkan pada Aditya, kalau kau bisa lebih hebat dari Naura,"
"Untuk apa aku menunjuk kan itu, Cinta ... tidak butuh itu"
"Baiklah ... aku ikut kamu saja, tapi jika kau menerima tawaran ku, segera hubungi aku ya"
"Baiklah terimakasih, terimaksih atas semua yang kau lakukan selama ini"
"Sama-sama,aku dan Reno melakukan ini juga demi Aditya, aku tidak ingin saudara sekaligus sahabat ku menjadi pria yang tidak berperasaan, "
"Baiklah... Aku titip nenek, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam,
FLASH BACK
Saat itu, Aisyah sedang duduk di sofa kamarnya, seraya menatap foto sang suami yang terpajang dengan begitu tampan nya, ia ingat bagaimana Aisyah dan Aditya bicara secara langsung, mereka ingin memberi kesempatan untuk hubungan mereka, dan mereka pun sudah bicara layaknya seorang teman, Namun ... saat bibir itu tersenyum, suara notifikasi ponselnya mengalihkan pandangannya, terlihat Nomor baru mengirim semua foto yang memperlihatkan suami sedang merangkul seorang wanita, dan satunya lagi mencium kening wanita itu, bahkan, ia melihat foto Aditya yang bertelanjang dada di sebuah ranjang dengan wanita di samping nya, hilang semua harapan Aisyah saat ini, dadanya terasa sesak, mungkin sedikit banyak nya, Aisyah sudah menaruh hati pada suaminya itu, Namun ... dengan hal yang ia lihat, hatinya langsung hancur tak terkira
Dadanya sesak ... lalu ia melihat siapa pemilik no itu, namun tidak ada foto profil yang bisa ia lihat,
Saat ia menangis ia melihat ada notifikasi lagi yang masuk dan itu ternyata dari mama mertuanya
"Sayang ... kalau sudah pulang dari rumah sakit, kamu datang lah ke rumah makan xxx, Ibu mertua dan bibi Rosa akan menunggumu" Pesan dari sang mama, dengan berusaha tetap tegar, dan tersenyum, Aisyah menuju ke rumah makan yang di katakan mama nya, tidak di sangka saat baru ia menapak kan kakinya, mata nya malah tertuju pada pada sosok yang begitu ia hormati, sosok yang begitu ia sayangi, sosok yang ia anggap sebagai ibu kandungnya, sedang marah, dan betapa terkejutnya Aisyah tahu siapa yang sedang membuat ibu nya marah di depan umum, Hingga terjadilah kejadian dimana Aisyah minta Talak, namun Aditya diam bagai orang bisu.
FLASH ON
Di pagi yang buta, Aisyah sudah siap dengan kopernya, semalam Aditya tidak berani masuk kedalam kamarnya, saat Aditya ingin masuk, ia melihat Aisyah yang menangis di atas sajadah nya, menumpahkan segala sakit hatinya, menumpahkan segala emosi yang ia tahan, dan di situlah Aditya mendengar kalau Aisyah sudah lelah dengan rumah tangga ini, Sehingga mengurungkan niat Aditya untuk masuk, hingga akhirnya Aditya tertidur di sofa ruang tamu, Saat itu, dengan pelan Aisyah menyeret kopernya, dan di situlah terjadi kehebohan, saat Rosa melihat apa yang Aisyah lakukan
"Aisyah ... apa yang kau lakukan nak....?"Suara Rosa dari arah dapur, berjalan mendekati Aisyah yang turun dari tangga rumah, tentu itu membuat Martha yang berada di dapur mendengar nya, dan segera menghampiri mereka, Di saat bersamaan, semua keluarga turun mendekati Aisyah, begitu juga dengan Aditya yang juga ikut terkejut
"Aisyah, apa yang kau lakukan...?"sentak Martha, tidak terima dengan apa yang Aisyah lakukan,
Aisyah mendekat ke ibu Martha dan memeluknya, dan segera melepaskan pelukan itu, seraya berkata
"Aisyah tidak akan kemana-mana Bu, tapi di sini sudah bukan tempat Aisyah lagi, Aisyah bukanlah wanita yang sempurna Bu, dan juga ... Aisyah tidak bisa lama-lama menjalan kan permainan rumah-rumahan ini bersama Mas Aditya,Mas Aditya memiliki kehidupan sendiri, sudah saatnya, Aisyah melepaskan mas Aditya, agar dia bisa kembali dalam kehidupan nya semula",Ucap Aisyah seraya tersenyum pada semua orang yang ada di ruangan itu, termasuk ke Aditya
"Aisyahb ... apakah kau akan kembali ke kampung"tanya Reihan,
"Untuk saat ini di sanalah tujuanku kak,"Ucap Aisyah pada Reihan
"Tidak bisakah kau memberiku kesempatan lagi?"Ucap Aditya tiba-tiba
"Apakah saat ini mas sudah mencintaiku ...,jika tidak ... untuk apa kehadiranku, kita suami isteri, tapi kita bagai orang asing ... dalam agama, kita sudah sah bercerai mas, " Ucap Aisyah yang membuat semua orang tidak bisa berkata apa lagi.
"Aisyah ... kau adalah anak bagiku, ini semua salah ibu, yang tidak bisa mendidik anak ibu satu-satunya dengan benar, maafkan ibu yang tidak berguna ini nak, maafkan...." ucap Ibu Martha seraya menjatuhkan dirinya di kursi belakang tubuhnya,
"Ibu ... ibu adalah ibu yang terbaik, mertua yang hebat, Aisyah bangga menjadi menantu ibu, tapi Tuhan tidak menjodohkan aku dengan mas Aditya Bu, mungkin inilah jalan kita, hemmm baiklah ... Kalau begitu Aisyah pamit"Ucap Aisyah,
"Lalu bagaimana dengan bibi mu, apakah dia akan memahami kejadian ini ...-?"Ucap ayah Aditya
"Bibik sudah tahu yah, dan dia sudah menunggu kepulangan Aisyah"ucap Aisyah dengan senyuman di bibirnya,
"Biarkan aku yang mengantar Aisyah"
tiba-tiba suara itu muncul dari arah pintu, dan benar saja, dia adalah Ramdhan, laki-laki itu muncul, tapi tidak seorang diri, dia datang dengan Reno, sahabat Aditya, yang banyak membantu dalam perpisahan Aditya dan Aisyah
Reno dan Ramdan ingin Aditya sadar dengan kesalahan nya, mereka sengaja membuat keduanya berpisah, mungkin itu akan menyakiti banyak orang, tapi itu akan menjadi pelajaran bagi Aditya, di nasehati pun tidak akan mempan, karena bagi Aditya, Naura juga adalah orang terpenting.
"Pagi semuanya, bik ... biar Ramdhan yang antar Aisyah, "
"Tidak perlu, biar saya naik kereta saja"Tolak Aisyah, namun bukan Ramdhan namanya jika tidak berhasil,
"Aku ada kepentingan kantor, dan itu searah dengan kampung mu, ya ... jadi sekalian saja kita berangkat bersama"
"Pergilah Nak, pergilah bersama Ramdhan, ibu akan menyusul nanti, ibu belum sanggup melihat wajah marah bibik mu nak, kalian hati-hati lah di jalan"ucap Martha