CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.
"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"
Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENCOBA JUJUR
Hyung membuka pembicaraan. Membiarkan Saras yang duduk berjauhan dengannya. Saras seolah masih ingin menjaga jaraknya dari Hyung. Sedang Hyung ingin keterbukaan dari Saras. Saras pun masih tampak diam. Membuat Hyung gemas karena tidak sabar. Hyung akhirnya menoleh kembali ke arah Saras.
"Apa kau masih tidak ingin mengatakannya? Kau ingin hal ini dibiarkan berlarut lama?" tanya Hyung lagi dengan nada kesal.
Saras menelan ludahnya. Ia masih malu untuk mengakuinya.
Hyung mengembuskan napas lelahnya. "Kita bukan anak kecil lagi. Kita sudah besar dan dewasa, Saras. Tidak perlu dipinta berulang kali untuk mengerti." Hyung pun seperti putus asa menghadapi Saras.
Saras menoleh ke arah Hyung dengan cepat. Ia tahu maksud Hyung itu apa. Tapi Saras masih membesarkan rasa gengsinya. Ia malu jika harus berkata jujur tentang penyebabnya. Saras cemburu dengan telepon masuk di ponsel mini Hyung. Yang mana telepon itu dari Klara. Saras yakin jika Klara adalah pacar Hyung.
"Aku ... aku tidak ingin kita membahasnya lagi." Saras bersikeras tidak ingin menjawabnya.
Hyung mendengus kesal. Ia memejamkan mata, berusaha menahan kesabarannya. Ia tak mengerti mengapa Saras mengesalkan sampai seperti ini. Ingin rasanya ia menelan Saras bulat-bulat. Rasa kesal di hati Hyung sudah tidak tertahan lagi.
"Jadi kau ingin membiarkan masalah ini berlarut-larut? Kau tidak ingin jujur pada dirimu sendiri? Kau ingin kita berdiaman sepanjang hari sekalipun ada pekerjaan kantor yang harus diselesaikan bersama? Kau ingin kita--"
"Aku cemburu." Tiba-tiba saja Saras berkata seperti itu.
Saras ...?!
Hyung pun terkejut saat mendengar perkataan itu. Ia tidak jadi melanjutkan perkataannya lagi. Ia ingin mendengarkan penjelasan Saras. Sementara Saras tertunduk malu di samping Hyung. Ia terpaksa harus mengatakannya agar Hyung berhenti berbicara.
"Saras, katakan apa maksudmu?" Hyung pun memutar tubuhnya ke arah Saras.
Saras menelan ludahnya. "Apakah kau ingin mempermalukanku dengan mengakuinya, Pak?" tanya Saras kepada Hyung.
Hyung terperanjat. Ia merasa heran dengan Saras. "Apa maksudmu? Aku hanya ingin mendengar alasanmu saja. Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu?" Hyung tidak habis pikir.
Saras beranjak berdiri. Ia merasa malu jika duduk berhadapan dengan Hyung. Saras pun maju dua langkah ke depan agar raut wajahnya tidak dilihat oleh Hyung. Saras sangat malu untuk mengakuinya.
"Aku ... aku cemburu karena kau berteleponan dengan Klara." Saras pun akhirnya jujur.
"Saras ...." Hyung beranjak berdiri.
Saras tersenyum seraya menunduk. "Mungkin aku yang terlalu berharap lebih terhadap perjanjian itu. Aku tidak tahu diri. Maafkan aku, Pak." Saras menarik napas dalam-dalam agar tidak terbawa perasaan.
Hyung segera mendekati Saras. Ia memutar tubuh Saras agar menghadapnya. "Apakah kau menyukaiku?" tanya Hyung dengan suara yang pelan.
Saras melihat kedua tangan Hyung yang memegang lengannya. Saras pun segera menepiskannya. Ia tersenyum kepada Hyung.
"Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakannya. Tapi jika kau mengajak ku ke sini hanya ingin menanyakan alasan mengapa aku mengembalikanmu, maka sudah kujawab. Kita pulang sekarang."
Saras meminta. Ia pun berbalik, membelakangi Hyung. Saras ingin kembali masuk ke dalam mobil. Tapi, saat itu juga Hyung menahannya. Ia menarik Saras ke tubuhnya. Sontak Saras dan Hyung bertatapan dengan jarak yang dekat sekali.
Hyung menatap Saras lekat-lekat. "Aku mengerti. Sekarang aku mengerti. Tapi satu hal yang harus kau tahu, Klara bukanlah pacarku. Dia adalah singkatan dari margaku. Karena Klara adalah Keluarga Besar Kimra. Dan aku harap kau bisa mengerti setelah ini." Hyung menjelaskan. Saat itu juga jantung Saras berdetak dengan kencang.
Ja-jadi ... selama ini???
Saras pun dibuat terkejut oleh pengakuan Hyung. Ternyata oh ternyata Klara adalah singkatan dari Keluarga Besar Kimra.
"Em ... ak-aku ... minta maaf." Saras akhirnya menyadari kesalahannya.
Hyung menatap dalam Saras. Selisih usia lima tahun itu ternyata tidak membuat Hyung lebih menjaga jarak. Di matanya, Saras adalah wanita istimewa. Hyung tidak membeda-bedakan berdasarkan usianya.
"Sekarang bagaimana?" Hyung bertanya lagi.
"Ba-bagaimana maksudnya, Pak?" Saras pun tak mengerti.
Hyung memerhatikan kedua bola mata Saras yang bergerak ke kiri dan ke kanan. Seolah menyiratkan rasa grogi yang begitu besar. Hyung pun seolah tidak ingin mundur dari pertarungan. Ia terus maju sampai Saras mau menerima kesepakatan.
"Aku ingin kau membayar semua perlakuanmu selama ini. Jika tidak, aku akan membocorkan rahasiamu ke seluruh karyawan perusahaan. Apa kau keberatan?" tanya Hyung kepada Saras.
Tentu saja apa yang ditanyakan Hyung membuat Saras keberatan. Tidak perlu ditanyakan lagi. Hyung kembali mengancam Saras dengan apa yang pernah dilakukannya. Saras pun tak terima.
"Pak, kau keterlaluan!" Saras pun berontak karena permintaan Hyung.
Hyung mengerutkan bibirnya. Ia juga menaikkan satu alisnya. Wajah Hyung sangat tidak enak dipandang. Membuat Saras kesal dan jengkel bersamaan. Tapi Saras juga tahu jika ia tidak bisa mencegah itu semua. Karena kini Hyung atau Vi itu adalah bosnya.
"Jika kau menganggapku seperti itu, maka tidak masalah bagiku. Tapi jangan pernah menyesal ke depannya. Karena bukan hanya Ana yang akan membullymu, tapi juga semua karyawan perusahaan."
Hyung berkata lagi. Ia tersenyum menyeringai kepada Saras. Ia pun pergi meninggalkan Saras yang terdiam di tempatnya. Hyung benar-benar menjengkelkan.
Ternyata dia tidak berubah juga.
Saras pun kesal. Ia ingin sekali memberi Hyung pelajaran. "Kau akan malu sendiri, Pak, jika membocorkan hal itu!" Saras berusaha melawan.
Hyung berhenti seketika. Ia tidak meneruskan langkah kakinya. Hyung tersenyum lalu berbalik ke arah Saras yang terdiam di tempatnya.
"Benar, kah? Bagaimana jika aku mempunyai semua rekaman ucapanmu yang menggodaku? Minta kumandikan, minta aku melakukan hal itu? Kira-kira siapa yang akan lebih malu?" tanya Hyung dengan penuh kemenangan.
Aarrgghh!!!
Saras pun kesal sejadi-jadinya. Pria di depannya itu benar-benar keterlaluan padanya. Saras pun tidak bisa melawan. Ia tersudut, terpojok, dan tidak menemukan jalan keluar. Hyung pun meninggalkannya begitu saja. Ia segera masuk ke dalam mobilnya.
"Ayo! Mau pulang atau tidak?!" tanya Hyung lagi.
Saat itu juga Saras hanya bisa menggerutu di dalam hatinya. Ia pun berjalan menuju mobil dengan perasaan kesal. Saras terjebak. Ia tidak dapat menghindar.
Sesampainya di rumah...
Hyung mengantarkan Saras kembali ke rumah kontrakan. Tetapi tidak hanya mengantarkan. Melainkan menunggu Saras mandi dan berdandan. Hyung meminta Saras untuk masuk bekerja kembali. Ia tidak ingin Saras libur begitu saja. Pria tampan itu sudah merasa Saras adalah miliknya. Sehingga Saras pun harus menurut padanya. Tidak bisa tidak. Sedang Saras tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia benar-benar menyebalkan. Tega-teganya memperlakukanku seperti ini!
Setengah jam berlalu dari tiba di rumah membuat Saras segera mandi dan berganti pakaian. Dan kini ia baru saja selesai berdandan. Ia akan berangkat ke kantor sekarang. Sedang Hyung menunggunya di depan. Hyung menunggu di kursi tamu sambil membaca pesan masuk di ponselnya. Tak lama Saras pun keluar dari kamar. Ia sudah mengenakan seragam kantornya.
"Pak, aku sudah selesai." Saras memberi tahu.
Hyung pun menoleh ke arah Saras. "Kita berangkat sekarang!" Tanpa ba-bi-bu, Hyung pun mengajak Saras keluar. Perjalanan cinta mereka akan segera dimulai.
...Hyung...
Kaget ya karena dia tamvan 😁