NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Sahabatku

Menikahi Suami Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hana Reeves

Bagaimana jika sahabatmu meminta mu untuk menikah dengan suaminya dalam bentuk wasiat?

Dara dan Yanti adalah sahabat karib sejak SMA sampai kuliah hingga keduanya bekerja sebagai pendidik di sekolah yang berbeda di kota Solo.

Keduanya berpisah ketika Yanti menikah dengan Abimanyu Giandra seorang Presdir perusahaan otomotif dan tinggal di Jakarta, Dara tetap tinggal di Solo.

Hingga Yanti menitipkan suaminya ke Dara dalam bentuk wasiat yang membuat Dara dilema karena dia tidak mencintai Abi pria kaku dan dingin yang membuat Yanti sendiri meragukan cinta suaminya.

Abi pun bersikukuh untuk tetap melaksanakan wasiat Yanti untuk menikahi Dara.



Bagaimana kehidupan rumah tangga Dara dan Abi kedepannya?


Follow Ig ku @hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Back To Solo

Sore ini Dara sudah tiba kota Solo. Ayahnya sendiri yang menjemputnya di bandara Adi Soemarmo. Melihat bawaan putrinya, sang ayah hanya tersenyum.

"Kopermu beranak nduk?" goda ayahnya.

"Yanti tuh Yah, mentang mentang istri Sultan jadi semua dimasukkan."

Memang pagi sebelum berangkat, Yanti membawakan sebuah koper yang berisi oleh-oleh untuk kedua orangtuanya dan orang tua Dara. Walhasil Dara membawa dua koper pada saat kembali ke Solo.

"Namanya juga Yanti. Bukannya dia paling suka bawa macam-macam kalau habis pergi?"

"Iya sih Yah. Untung tadi nggak sampai over weight" kekeh Dara sambil memasukkan koper ke dalam mobil ayahnya.

Rumah Dara berada di sebuah perumahan lama di daerah Colomadu dekat dengan hotel Lor In jadi jarak dari bandara ke rumah hanya sekitar 15 menit.

Sesampainya di rumah, sang ibu sudah menyambutnya di depan pintu yang menatapnya heran kenapa koper anaknya jadi beranak.

"Kamu abisin duit tabungan kamu buat shopping?" selidik ibunya.

"Bukan Bu" jawab Dara yang agak kesulitan membawa dua kopernya.

"Sini, sini ibu bantu" ucap ibunya yang mengambil koper milik Dara.

"Ini dari Yanti, isinya oleh oleh buat bapak sama ibu terus buat orangtuanya Yanti juga".

Dara masuk ke ruang tengah yang ukurannya hanya seperempat ruang tengah milik Yanti.

Seperti kebiasaannya setiap pulang dari pergi, Dara membongkar koper dan tas nya untuk memisahkan baju kotor dan baju bersih. Tapi kali ini sang ibu ikut membantu membongkar koper dari Yanti.

Di dalam koper dari Yanti terdapat dua bungkusan besar yang sudah ditulis namanya masing-masing. Satu milik kedua orang tua Yanti, satunya milik orangtua Dara. Bungkusan milik orang tua Yanti, disimpan di atas meja Konsul.

Ibu Dara membuka bungkusan besar itu dan terbelalak melihat isinya. Sebuah tas branded dan sebuah kotak jam tangan ada di dalamnya selain banyak panganan seperti coklat, cookies, minuman instant yang berasal dari luar negeri.

"Ya ampun Dara, ini tasnya kan mahal sekali. Apalagi jam tangan buat ayahmu itu. Ibu memang nggak kaya tapi tahu lah barang mahal." Ibu Dara mengelus kotak tas mahal itu.

Dara hanya tersenyum.

"Rejeki Bu. Disimpan baik-baik ya" ucap Dara.

"Haduh, ngimpi apa ibu semalam dapat tas mahal begini".

***

Acara makan malam lebih banyak Dara yang memonopoli cerita, apalagi ibunya langsung berbinar-binar mendengar rumah Yanti ada Grand piano disana.

"Kamu sempet main kan nduk?" tanya ibunya.

"Main lah Bu. Rugi kalau nggak dimainkan. Kapan lagi aku bisa main piano bagusnya kayak gitu."

"Nduk, besok kamu jadi masuk kantor kan? Jangan lupa bawa oleh-oleh nya Yanti buat orangtuanya" ayah Dara mengingatkan.

"Njih Yah, besok Dara bawa ke PGS setelah jam pulang kantor, pula besok kan Jumat jadi cuma setengah hari."

"Ra, ibu minta nomornya Yanti dong. Ibu mau telepon mau bilang terimakasih" ucap Bu Haryono sambil menyerahkan ponselnya. Dara pun memasukkan nomor kontak Yanti.

"Bu, kalau mau telepon, nanti saja jam delapan soalnya mereka biasa makan malam dari jam tujuh sampai jam delapan."

"Oke. Nanti ibu telepon jam delapan-an saja".

***

Dara sedang memasuk-masukkan baju yang masih bersih ke lemari ketika suara ponselnya berdering. Dilihat nama Yanti tampak di layar.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam" jawab Yanti yang langsung merubahnya menjadi mode video.

"Hai sayangku" sahut Dara sambil terus membereskan lemari. Ponselnya dia letakkan di meja rias sebelah lemari.

"Kamu ngapain?"

"Ini masuk-masukin baju dan sekarang bajuku tambah banyak Gegara kamu ikhlas diporotin" gelak Dara.

Yanti tertawa.

"Raraaa!!!" tampak wajah Antasena berada di belakang Yanti.

"Halo mas"

"Aman kan tadi penerbangannya?"

"Aman mas. Alhamdulillah."

"Udah dik, kamu sana! Aku masih mau ngobrol ma Dara." usir Yanti. Sena memberikan kiss bye ke Dara yang membalas dengan senyuman.

"Tante Har tadi telepon aku, say thank you."

"Ibu heboh lihat oleh-oleh dari mu. Ohya besok setelah aku pulang kantor, aku mampir ke toko Tante Darmanto ya. Kasih titipanmu".

Yanti dan Dara masih ngobrol hingga setengah jam kemudian hingga Yanti berpamitan karena Abi sudah memanggilnya.

Dara pun bersiap untuk istirahat.

***

Waktu pun berlalu, tak terasa sudah tiga bulan semenjak Dara liburan ke Jakarta. Kehidupan rutinnya di Solo kembali dijalani.

Hingga suatu hari, salah seorang muridnya mendatangi dirinya.

"Bu Dara, ada yang mencari ibu" ucap salah satu muridnya.

"Siapa Wan?" tanya Dara yang pada saat itu baru saja selesai menghadap kepala sekolah.

"Katanya teman SMA ibu".

"Suruh datang saja ke ruangan ibu ya Wan".

"Baik Bu."

Dara pun masuk ke ruang kerjanya yang berisikan beberapa rekan guru bimbingan konseling.

"Sudah selesai ke ruangan pak Kepsek, Ra?" tanya Firza salah satu rekan kerjanya.

"Udah Za. Biasa laporan kurikulum sama absen anak-anak terutama yang mbalelo" jawab Dara.

"Nasibnya kita ya Ra" kekeh Firza.

Suara ketukan di pintu membuat Dara dan beberapa rekan kerjanya menoleh. Seorang pria ganteng mengenakan jas dan celana abu-abu dan kemeja putih tanpa dasi, berdiri disana.

"Maaf, saya hendak bertemu dengan ibu Dara Utari."

"Apa bapak salah satu orang wali murid?" tanya salah satu rekan Dara yang mejanya dekat dengan pintu.

"Bukan, saya teman SMA nya. Nama saya Edo."

"Monggo Pak Edo. Bu Dara ada disana".

Edo pun berjalan ke arah meja Dara yang masih terbengong-bengong.

"Halo Dara."

"Beneran ini kamu Do? Edo Khasafa?" mata Dara memincing melihat pria di hadapannya.

"Iya Ra. Ini Edo Khasafa yang suka minta contekan sama kamu" ucapnya sambil tertawa.

"Wah kamu manglingi" kekeh Dara.

"Iya kah? Boleh aku duduk?" Edo menunjuk kursi di depan meja Dara yang biasanya tempat buat murid-muridnya yang hendak konsultasi.

"Ayo, kesini aja. Kamu kalau duduk disitu kayak muridku yang nakal." Dara mengajak Edo masuk ke sebuah ruang tamu yang memang disediakan jika ada orang tua murid yang datang.

"Ada angin apa nih kamu kesini Do?" tanya Dara setelah mereka duduk.

"Kamu tahu nggak mau ada reuni SMA dua Minggu lagi."

Dara menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu kalau mau ada reuni SMA."

Edo menepuk jidatnya. "Kamu tuh wa grup SMA ga pernah dibaca?" Dara hanya nyengir.

"Aku jarang buka grup soalnya banyak chat dan kalau ketinggalan, malas scroll keatas. Dua Minggu lagi tanggal berapa?"

"Tanggal tujuh pas malam Minggu."

"Terus maksud kamu kesini, mau kasih undangan atau gimana?"

"Bantu cari donatur."

"Hah?" Dara melongo. "Donatur? Panitianya siapa sih?"

"Aku bagian bendahara, Ra. Sebenernya udah banyak yang kasih sumbangan, cuma kurang dikit Ra. Kalau kamu ada kontak teman-teman yang agak tebal duitnya, boleh lah."

"Kenapa jadinya minta tolong ke aku?"

"Karena kamu kan kenalannya banyak. Apa kamu nggak tahu kalau kamu tuh populer?"

Dara hanya tertawa mendengar dirinya dibilang populer.

"Populer dari Monas?"

"Lho beneran. Siapa yang dari kakak kelas sampai adik kelas tidak mengenal Adara Utari murid kesayangan Bu Fatimah. Murid cantik dan cerdas yang tidak sombong."

Dara makin tergelak. "Lebay lu Do. Jadi ini reuni angkatan kita saja?"

"Yoi. Tolong ya Ra, kontak teman-teman seangkatan yang bisa dimintain bantuan donasi" pinta Edo.

Dara mengangguk. "Semoga dapat ya Do. Nanti aku juga sumbang kok tapi ga banyak."

"Thanks ya Ra. Nanti aku wa perinciannya. Kalau gitu aku pamit dulu." Edo berdiri yang diikuti oleh Dara.

"Makasih lho udah mampir kesini" ucap Dara sambil mengantar Edo menuju pintu ruangannya.

"Sama-sama Dara. Ohya ini kartu namaku" Edo menyerahkan sebuah kartu nama ke Dara.

"Kamu manajer di Indo mobil Solo?" tanya Dara setelah membaca kartu nama itu.

"Iya. Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya. Aku harus balik kantor. Bye Dara." pamit Edo yang menuju parkiran mobil sekolahan Dara.

"Bye."

Setelahnya Dara masuk ke ruangannya dan diberondong Omelan oleh Firza.

"Kamu tuh kalau punya temen kiyut gitu, dibagi dong! Kok ga bilang-bilang. Kan lumayan bisa dikecengi."

"Dasar Jones!" kekeh Dara.

"Hei, sesama jones jangan saling meledek!" omel Firza lagi.

"Nanti aku kenalin deh."

"Ditunggu ya Ra" ucap Firza sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Sip." Dara kemudian mengambil ponselnya lalu menghubungi Yanti.

"Assalamualaikum Yan. Aku ada berita."

***

Yuhuuu

Akhirnya up lagi.

Jangan lupa mampir ke novelku yang lain.

- Just The Way You Are

- You're The Only One

thanks for the support.

1
Meciww _30
anaknya aresnata aja adik sepupu nya abi ayah angkatnya
Mbing
gercep amat pak duda. btw, othor hebat, wawasan luas. dapat ilmu baru nih sambil baca novel.makasih kak hana🥰🥰
Julia Juliawati
enakan tidur sambil peluk istri ketagihan kan jd pingin peluk trs🤣🤣
Julia Juliawati
klo g di lawan rasa trauma mu g akn sembuh abi. g kasihan sm istrimu merasa hny di jdikan pemuas nafsu mu aj
Julia Juliawati
udh tau ky gitu msh mau di gauli.
Julia Juliawati
jgn minta jatah andara biarin aj. klo bisa cuekin. masa udh enak " lgsg di tinggal
Julia Juliawati
apa sih alasanya msh rahasia ini
Julia Juliawati
si abi ky di jd kan pemuas ranjang aj dara. udh dpt jatah lgsg di tinggal. klo aq si ogah
Julia Juliawati
sama dgn almarhum suami. klo nyium bau durian sesak nafas dia
Julia Juliawati
untung bkn kasaha🤣🤣✌✌
Julia Juliawati
sama dgn mobil manjikan ku
Julia Juliawati
mampir
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciiiihhhh /Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
INDRA
Sori thor Abi ki sopo yo,iki seng onok hubungane kr keluarga Pratomo seng endi
INDRA: oh mangkane q kok bingung perasan keluarga ei Pratomo rah onok seng jeneng ei Abi,Thor cerito ei seng di hapus melbu dek endi
Hana Reeves: Abi itu nanti bakalan jadi besannya Edward Blair dan Yuna Pratomo
total 2 replies
INDRA
Jeng Hana cerito ei Viviet kok gx onok dek NT wes di hapus dek MT gx onok opo ganti judul,kan pengen moco ei urut mlh loncat
Novy Nanda
dr awal aq nebak pas ngantongin foto kesaku jas...sang fotografer kyknya deh
yas tyas
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Ray Aza
heh... novel favorit aq tuh ya bi.. gara2 eyang penulis aq jd pengen datangin kastil2 di Scotlandia.. heheheee..
Ray Aza
kalkulatornya rusak ini say... 😅😅😅
Ray Aza
sama sosis solo sebelah serabi jg belum... 😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!