"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.
Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bantuan Tepat waktu
BAB. 19
" Cukup!". Bentak Andrean
Melihat situasi yang ada sekarang Andrean paham maksud dari ucapan Rizka tadi yang mengatakan ada Maslah dengan Rachel.
" Ada apa ini? Kenapa semua berkumpul disini?" Tanya andrean pada semua karyawan yang sedang berkumpul disana.
" Ini pak ada karyawan yang menggoda atasannya sendiri, memohon agar tidak di pecat karna sedang hamil tanpa menikah"
Intan terus memfitnah Rachel di hadapan Andrean. Tujuan nya memang satu. Yaitu ingin Rachel di pecat dari perusahaan tersebut.
"T-tidak Pak! Bukan saya" Rachel tidak bisa berbicara banyak saat ini, kenyataan nya memang dia tengah hamil. percuma juga membela diri agar pak Andrean percaya. Dia sendiri pernah menggoda pak Andrean saat di club malam. Mana mungkin Pak Andrean percaya dengan segala ucapannya.
Saat ini Ia hanya bisa pasrah menerima semua hal buruk yang akan terjadi padanya.
jika memang ia harus di pecat dari perusahaan itu.
" Maafkan saya pak, saya tidak bisa membina bawahan saya dengan baik. Bisa-bisanya dia merayu saya. Padahal saya sudah mengatakan saya sudah berkeluarga".
Pak Budi yang licik terus memberikan ketengan palsu kepada pak Andrean. Dalam pikirannya hanya dengan ini dia bisa cepat naik jabatan. Jika mengandalkan kemampuannya yang biasa akan lama dia untuk bisa naik jabatan. Mau tidak mau dia harus mengikuti permintaan Intan
Karena yang dia tahu intan adalah calon adik iparnya.
" Rizka, Tolong periksa CCTV yang ada di ruangan Ini" Titah Andrean pada Asistennya itu.
"Baik pak!". Siska merupakan Orang kepercayaan dari Andrean selaku CEO di perusahaan tersebut. Tidak susah baginya untuk mendapatkan CCTv di setiap ruangan yang ada di semua ruangan yang ada.
"Matilah aku! Kenapa tidak kepikiran jika di ruangan ini ada CCTv nya". Gumam Pak Budi dalam hati nya. Karena ambisinya untuk segera naik jabatan, ia tidak sempat berpikir panjang Bahakan menyampingkan resiko yang akan dia dapatkan.
" Ini sudah pak!" Rizka memberikan vidio hasil rekaman cctv di ruang Tersebut dari HP-nya.
Vidio tersebut pun di putar di depan semua karyawan dan saksikan di bersama oleh mereka.
Akhirnya kebenaran terungkap di hadapan semua karyawan lainnya. Pak Budi terbukti mencoba ingin melakukan hal yang tidak senonoh pada Rachel.
Melihat hal tersebut membuat Andrean sangat murka. dia langsung memecat Pak Budi saat itu juga.
" Pak Maafkan saya pak! Ampun pak, ini hanya salah paham. Saya bisa jelaskan Pak. Saya sebenarnya.."
"Dasar lelaki hidung belang! Beraninya kamu menipu kami semua disini! Pekik Intan disana. Dia mencoba mengalihkan perhatian semua orang agar Pak Budi tidak sempat mengatakan jika semua itu adalah rencana busuknya untuk menjatuhkan Rachel.
"Sudah.. Sudah.. Semua nya kembali bekerja!
Bawak pak Budi keluar dari sini". Titah Andrea .
Semua karyawan pada bubar dan kembali bekerja. Hanya tinggal Rachel dan Andrean di ruangan itu.
"Kamu tidak kenapa-kenapa kan ?" Tanya Andrean pada Rachel.
" Tidak pak, saya baik-baik saja. terimakasih banyak atas bantuan bapak hari ini. Maaf pak tapi saya harus kembali bekerja". Pamit Rachel dari ruangan tersebut. Rachel sangat senang atas bantuan dari Andrean tersebut namun dia masih takut jika Andrean kembali membahas masalah antara mereka berdua.
"Silahkan!"
Sebenarnya Andrean masih sangat khawatir dengan keadaan Rachel saat ini. Namun Rachel selalu menghindar darinya. Jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Ia hanya mengikuti kemauan Gadis kerak kepala tersebut.