"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.
Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.
Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."
Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?
Happy reading~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
After The Break
Happy reading...
.
.
.
Sudah hampir seminggu Nindya putus dengan Robby. Hampir setiap hari Nindya menangisi keputusannya. Pikirannya hanya teralihkan saat kuliah dan berkumpul dengan temannya. Namun selebihnya yang dilakukannya hanya menangis dan meratapi diri.
"sudah Nin, nggak usah nangis terus!" kata Mila teman sekamar Nindya. Tapi Nindya tak menghiraukannya. Mila pun tak kuasa melihat sahabatnya menangis dan memutuskan untuk meninggalkannya sendirian.
"mungkin kamu butuh waktu sendiri dulu nin. Tapi jangan lama-lama ya sedihnya," ujar Mila.
Mendengar perkataan Mila sontak tangis Nindya semakin menjadi-jadi. "begini kah akhinya? Kita sudah empat tahun rob, " batin Nindya dengan masih menangis. "kenapa kamu gak chat aku lagi dan gak berusaha menahanku?" "apa memang sekecil ini kah aku bagimu?" Nindya terus menerus mencecar dirinya sendiri.
Melihat teman sekamarnya merana, Mila selalu mengajaknya untuk hangout bareng. Namun tawaran itu selalu ditolak. Nindya memilih untuk mengurung dirinya di kamar.
"Nin, kamu harus keluar. Kalau di kamar terus kamu akan semakin kepikiran," bujuk Mila. "kamu juga belum makan seharian," tambahnya.
"aku dah makan kok tadi,"kilah Nindya. "makan apa? Teh? Itu minum Nin, bukan makan! Please Nin, aku khawatir,"
"oh ya, biasanya kamu suka nonton drakor kan kalau gak kontakan ama Robby? Yuk kita nonton bareng!" ajak Mila.
"lu kan gak suka drakor. Nonton bentar dah tidur," Mila mengutarakan fakta.
"ya janji deh aku temenin sampek selesai, gimana mau?" ajak Mila. "
OK deh". Nindya segera mengambil laptopnya yang dipenuhi dengan drakor.
Nindya sangat menyukai drakor. Kegiatan menonton drakor menjadi salah satu hiburan bagi Nindya ketika Robby tidak mengontaknya seharian. Selain drakor, Nindya juga suka nonton anime. Kalian tahu anime yang judulnya Spesial A atau kaichou wa maid sama? Nah itu salah satu anime yang ditonton Nindya.
"kita nonton apa Nin?" tanya Mila.
"ini judulnya Innocent man," jawab Nindya. Sekelas info, Innocent man adalah judul drama korea yang diperankan oleh song joongki dan moon chae won. Drakor ini menceritakan tentang cowok yang pura-pura jatuh cinta dengan seseorang untuk balas dendam dengan mantannya. Episode yang ditonton Nindya adalah adegan tokoh utama pria mulai jatuh cinta ke tokoh cewek namun tidak mengatakannya.
"Mil?" panggil Nindya.
"hem? Kenapa?" jawab Mila sambil menahan kantuk.
Tanpa ragu Nindya berkata, "Gimana kalau sebenarnya Robby itu juga sedih kayak aku? Gimana kalau sebenarnya dia juga menderita kayak aku tapi dia nggak bilang,"
Mila tercengang dengan kesimpulan yang dibuat oleh Nindya. "hah? Dia aja nggak ngehubungin kamu lagi setelah putus. Kok kamu bisa bilang gitu?" sungguh Mila terheran dengan kebodohan Nindya.
"ya mungkin aja kan? Dia kan emang gitu. Nggak pernah bisa ngutarain isi hatinya. Gimana kalau sebenarnya dia juga gak mau putus dari aku?" kilah Nindya.
"terus kamu mau ngapain? Mau wa dia terus ngajak balikan gitu? Nggak boleh Nin!" kata Mila sedikit jengkel.
"siapa tau dia lagi nungguin wa dari gue. Kan selama ini gua yang ngechat duluan," Nindya menjelaskan dengan penuh semangat.
"gitu aja terus sampai kiamat! Lu putusin Robby kan emang karena dia gak peduli kan sama kamu? Terus sekarang lu mau balikan padahal dia gak ada usahanya sama sekali. Kalau gitu terus ya dia gak bakal berubah. Dia bakalan lakuin hal yang sama berulang-ulang," Mila akhirnya marah.
"tapi aku gak bisa gini terus. Mungkin emang salah gua yang kurang pengertian." kata Nindya sambil menangis. "aku gak bisa nyalahin sifat dia kan. Emang dia seperti itu. Akunya yang nggak pengertian."
"Nin, dengerin gue! Kamu bisa lupain Robby. Kamu hanya belum terbiasa. pelan-pelan nin, kamu pasti bisa. Kamu sekarang masih terbawa emosi. Mungkin sebulan lagi kamu bakalan tau kalau keputusan untuk putus dari Robby itu udah benar. Okey?" kata Mila sambil memegang tangan Nindya.
"so, stop ngajak balikan lagi. Udah cukup usahamu. Sekarang kita lihat usaha Robby. Kalau emang Robby gak mau usaha. walaupun sebenarnya dia mau balikan atau entah apapun itu. Kamu tetap harus pada pendirian lu. Kamu harus belajar menyayangi dirimu sendiri Nin," tambah Mila sambil mempuk-puk punggung Nindya.
Nindya akhirnya mengangguk dan berkata, "baiklah Mil, akan aku coba. Maafin aku udah buat kamu gak enak hati."
Mila membalas, "ya emang...tau gak aku sampai ngungsi tidur siang di kamar sebelah pas liat kamu nangis." Nindya tersenyum mendengar gurauan sarkastik dari sahabat karibnya itu.
.
.
.
"jangan jadi buta dan tuli saat mencintai seseorang."
"cintai dirimu sendiri sebelum berani mencintai seseorang."
"dan ingat! Dengarkan orang-orang yang menyayangi kita karena orang yang berada diluar zona buta adalah orang yang mampu melihat dengan jelas."
" keep strong guys! Love u sekebon!"