NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 ~ Hamil ?

Setelah puas menangis dipelukan sang bunda , Zira merasa sedikit lega , ia melepaskan pelukannya dan menghapus kedua pipinya yang basah karena air mata .

" Udah jauh lebih tenang sekarang ? " , tanya bunda Zoya lembut .

Zira mengangguk pelan .

" Minum dulu nak ? " , bunda Zoya menyodorkan segelas air mineral dan Zira langsung menerima dan meneguknya sampai hampir habis .

" Sekarang kakak boleh bertanya apa pun kepada bunda ? " , ujar bunda Zoya seraya tersenyum .

" Bunda kenapa Zira harus menikah secepat ini ? " , tanya Zira dengan masih sesenggukan .

Bunda Zoya tersenyum.

" Kak menikah itu ibadah sayang dan untuk menyempurnakan agama kita dan juga bisa menjaga kehormatan diri nak , selain itu bukannya hal yang baik harus disegerakan " , tutur bunda Zoya .

" Iya Bun Zira tahu tapi tidak harus secara tiba-tiba begini kan Bunda " , balas Zira dengan cemberut .

" Kenapa tidak sayang kalau untuk kebaikan kamu sendiri nak " , jawab bunda Zoya seraya mengusap pipi Zira lembut .

" Demi kebaikan Zira apa Bun ? , justru semua ini membuat Zira tersiksa , Zira tidak bisa menikmati masa muda Zira seperti orang lain , belum lagi bagaimana kalau calon suami Zira orang jahat bunda " , tanya Zira beruntun .

Bunda Zoya tersenyum lagi , ia mengerti kekhawatiran putrinya .

" Sayang semua itu tidak akan terjadi nak , percaya deh sama bunda , calon suami kamu bukan orang jahat nak dan kamu masih bisa kok menikmati masa muda kamu nak " , tutur bunda Zoya meyakinkan Zira .

Zira menggelengkan kepalanya pertanda ia tetap tidak bisa menerima keputusan sang Ayah .

" Kak , Ayah melakukan semua ini demi kamu nak suatu hari nanti kamu bakal mengetahui semuanya dan mungkin kakak bakal berterimakasih sama Ayah " , ucap Bunda Zoya seraya mengelus lembut bahu Zira .

" Maksudnya ? " , tanya Zira yang tidak mengerti dengan perkataan sang bunda .

" Sudah sekarang kakak bersih-bersih ya udah itu istirahat ya nak ! " , ujar sang bunda yang membuat Zira sedikit kesal karena tidak menjawab pertanyaannya .

" Oh ya bunda mohon minta tolong sama kakak , tolong sudahi hubungan dengan laki-laki itu ya nak ? " , pinta Bunda Zoya sebelum benar-benar bangkit dari duduknya .

" Degh.. " , Zira terdiam menatap sang bunda .

"Jadi benar semuanya udah tahu tentang hubungan aku dan Adrian ? " , batin Zira kaget .

Adrian adalah teman sekelas Zira , menurut Zira dia laki-laki yang baik dan juga cukup pintar belum lagi Adrian juga ganteng , disekolah Adrian cukup terkenal karena ia ketua OSIS , banyak yang mengidolakannya bahkan para perempuan banyak yang mengejar-ngejar Adrian ingin menjadi kekasih nya .

Sudah hampir setahun Zira menjalin hubungan dengan Adrian walau sembunyi-sembunyi dan itu pun hanya disekolah .

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

" Dek tolong panggilkan kak Zira ya ! " , pinta bunda Zoya kepada sibungsu karena semua sudah berada dimeja makan terkecuali Zira yang belum terlihat batang hidungnya .

" Iya bunda " , Zulfa langsung bangkit dari duduknya dan ia segera melangkah ke kamar Zira .

Tak lama Zulfa sudah kembali ke meja makan disusul oleh Zira .

Zira terlihat sangat lesu tidak seperti biasanya tak lupa dengan bibirnya yang maju beberapa centi meter , mungkin Zira masih kesal dengan Ayah Syahdan .

Semua membaca doa makan dan setelah nya mulai menikmati makanannya masing-masing .

" huek huek huek " , baru saja suapan pertama tiba-tiba Zira merasa mual dan ingin muntah .

Zira langsung berlari ke kamar mandi yang ada di dapur .

" Kak " , Bunda Zoya langsung menyusul Zira diikuti sibungu .

" Hamil ? " tanya Ayah Syahdan dalam hati .

" Ayah jangan berpikir yang aneh-aneh , abang percaya Zira tidak akan melakukan hal itu " , Ucap bang Zidan yang mengerti dengan lamunan Ayah Syahdan .

" Coba kamu hubungi dokter keluarga kita bang ! " , printah Ayah Syahdan .

Bang Zidan langsung mengangguk dan ia segera merogoh ponsel disaku bajunya .

" Ayah yah " , teriak Bunda Zoya dari arah dapur .

" Astaghfirullah iya Bun kenapa ? " , kaget Ayah Syahdan dan langsung menghampiri bunda Zoya .

" Abang gimana dokter Lisa bisa kesini ? " , tanya Ayah Syahdan dan ia menggendong tubuh Zira yang pingsan .

" Astaghfirullah ini Zira kenapa yah ? " , tanya bang Zidan kaget dan ia memang sedari tadi kesulitan untuk menghubungi dokter Lisa dan setelah bisa dihubungi ternyata dia tengah berada diluar kota .

" Zira pingsan " , jawab Ayah Syahdan apa adanya .

" Ya udah yah kita langsung bawa ke rumah sakit aja , dokter Lisa lagi diluar kota " , jawab Zidan cepat .

" Ya udah cepat kamu siapkan mobilnya ! " , perintah Ayah Syahdan dan Zidan langsung mengangguk dan segera pergi ke garasi .

Sementara Bang Zidan menyiapkan mobil , Ayah Syahdan membaringkan Zira disofa , bunda Zoya dan Zulfa membantu mengoleskan minyak angin untuk membangunkan Zira .

" Emmm aduh sakit " , keluh Zira yang baru siuman dan ia berusaha langsung bangun dari berbaring nya .

" Kak pelan-pelan nak " , khawatir bunda Zoya .

" Minum dulu kak " , ujar Ayah Syahdan menyodorkan segelas teh hangat .

Zira meminumnya perlahan namun lagi-lagi ia merasa mual .

" huek huek " .

" Kamu kenapa nak ? " , tanya bunda Zoya yang khawatir .

" Zira tidak apa-apa bunda , hanya saja Zira merasa sedikit pusing dan mual " , jawab Zira pelan .

" Ya udah kita ke rumah sakit sekarang ! " , Ajak Ayah Syahdan yang sudah tidak karuan .

Iya tidak bisa memaafkan jika hal itu benar-benar terjadi kepada salah satu putri nya .

" Tidak usah yah , Zira tidak apa-apa kok , Zira hanya butuh istirahat aja ", tolak Zira pelan .

" Ga kamu harus diperiksa oleh dokter kak , Ayo ayah gendong " , balas Ayah Syahdan yang langsung memangku Zira .

Zira hanya pasrah dan mengikuti permintaan sang Ayah lagian ia tidak punya tenaga untuk menolak lagi .

Zira duduk di bangku belakang bersama bunda Zoya dan Zulfa , sedangkan Ayah duduk di bangku depan disamping sang pengemudi yang tak lain adalah bang Zidan .

Sepanjang perjalanan Zira duduk menyender dibahh bunda Zoya , kedua matanya terpejam namun ia tidak tertidur , Zira hanya mengurangi rasa pusing dan mual yang ia rasa .

Tak lama mobil bang Zidan sudah terparkir di kawasan rumah sakit , Ayah Syahdan langsung keluar dan membuka pintu belakang dan bersiap menggendong Zira namun dengan cepat Zira menolak .

" Zira bisa jalan kok yah " , tolak Zira cepat .

" Yakin kamu kak ? " , tanya Ayah Syahdan khawatir .

" Iya " , Jawab Zira mengangguk .

" Kalau digendong sama Abang aja gimana ? " , tawar bang Zidan.

" Ya udah boleh " , jawab Zira setuju .

Bang Zidan langsung membawa Zira ke UGD untuk segera diperiksa .

Tak lama Zira langsung mendapat penanganan ia langsung ditangani oleh dokter dan dua orang suster.

" Jadi bagaimana dok kondisi anak saya ? " , tanya Ayah Syahdan cepat .

" Anak bapak terkena penyakit asam lambung " , jawab sang dokter .

" Tapi tidak usah khawatir nanti saya akan resepkan obatnya " , ucap sang dokter lagi .

" Baik dok , terimakasih banyak dok " , jawab Ayah Syahdan , ada rasa lega karena kekhawatiran nya tidak terjadi.

" Sama-sama " , balas sang dokter ramah .

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!