Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"
"'iya tentu saja kek.."
" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"
" Wira kenapa kakek?"
Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.
titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.
menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.
aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..
maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
padepokan yang hilang
Kota Rembang adalah kota tingkat dua, populasi penduduk kota Rembang tidak kurang dari seribu jiwa.di kota tingkat dua, hanya ada lima puluh prajurit pengaman kota dan tiga orang komandan nya,
Tidak kurang dari tiga puluh prajurit dan 2 komandan yang dibawa adipati danubara ke istana sendang biru,
Di istana sendang biru,adipati danubara ternyata tewas, ketiga puluh prajurit dan dua komandan nya ,yang salah satunya adalah pramita malah tetap memilih tinggal di istana sendang biru, tidak pulang ke Rembang. Jadi sekarang di Rembang Hanya tinggal duapuluh han prajurit dan satu komandan saja yang tersisa.
Situasi kota Rembang yang seperti ini, ternyata telah diketahui oleh kelompok empat kota yang telah menyatakan merdeka dari negri blambang, empat kota itu adalah kota Caringin, susukan, bungur dan bedahan
Empat kota ini kemudian menyatakan diri sebagai satu kerajaan baru yang bernama kerajaan "jodipan".dengan prabu 'Jaya reksa" sebagai rajanya.
prabu jaya reksa, kemudian memutuskan untuk memanfaatkan situasi kota Rembang yang sedang tidak bertuan ini, dia menugaskan Senopati Aria Teja untuk membawa dua ratus prajurit menaklukkan kota Rembang .
Dua puluh prajurit pengaman kota biasa berhadapan dengan dua ratus pasukan tempur tentu saja hasilnya sudah dapat dipastikan!
Kota Rembang jatuh ke tangan pasukan Senopati Aria Teja hanya dalam waktu tidak kurang dari sepenanakan nasi saja.
Jatuh nya kota Rembang bagai bom yang meledak dikepala Patih kalayuda, dia meminta panglima kuntayuda dan pasukan nya pulang,menjaga istana blambang.
Situasi sulit juga dihadapi oleh tumenggung Surajaya dan pramita, tumenggung Surajaya yang awalnya ingin menguasai Istana sendang biru, terpaksa membatalkan rencana nya, dia harus bersiap menata pertahanan kota Arga pura dan meminta bantuan pasukan kerajaan, tumenggung sangat yakin pasukan jodipan ini pasti akan menyasar Argapura setelah menaklukkan Rembang.sayang nya , permintaan bantuan pasukan ini tidak langsung disetujui kalayuda.
tumenggung Surajaya ini sedikit ketinggalan informasi, dia tidak tau, kalayuda juga sedang panik!! Dia dikepung dari dua sisi, sebelah Utara dia menghadapi pasukan kerajaan Panimbang yang bersekutu dengan kerabat mendiang ratu, di sebelah timur dia berhadapan dengan kerajaan jodipan yang baru saja berdiri, dan bekas bagian dari negri blambang.
Sementara Disisi pramita ,dia khawatir akan keselamatan ayah nya, dia tidak bisa lagi bertahan dan berpura pura di istana sendang biru, dia berusaha membujuk anak buah nya untuk pergi membantu kota Argapura, tetapi dia ditolak, apa artinya tiga puluh orang prajurit pengaman kota, dibandingkan dengan dua ratus prajurit tempur? mereka tidak mau mati konyol, lebih baik di sini saja, siapapun yang nantinya memenangkan perang , istana sendang biru pasti akan baik baik saja, paling paling mereka yang ada disini berganti tuan saja, hal itu bukanlah masalah bagi mereka.
Istana sendang biru bukan sebuah tempat biasa , dia gudang uang, siapapun perlu uang, tidak mungkin istana sendang biru di hancurkan.
Begitulah sifat kebanyakan manusia, mereka baik saat kita ada, mereka akan berlari disaat kita susah.
pramita memberanikan diri untuk menemui Wira, dia akan berterus terang saja pada Wira mengungkapkan rahasia diri nya, mungkin Wira masih mau memaafkannya dan bersedia membantunya, minimal untuk menyelamatkan nyawa ayah nya.
Tapi pramita ternyata tidak bisa menemukan tempat dimana padepokan segara kidul berada, padepokan segara kidul seolah menghilang begitu saja.
" dimana tempat nya? aneh kenapa padepokan segara kidul tidak ada??tak mungkin hilang begitu saja kan ..!"
Tidak percaya dengan apa yang di alaminya, pramita pun meminta bantuan orang orang desa Tambakrejo dan teman temannya , hampir satu harian mereka mencari,tapi padepokan segara kidul tetap tidak bisa ditemukan!!
kejadian ini tentu saja membuat banyak orang heboh dan kebingungan , dimana padepokan segara kidul? dimana Wira dan teman temannya ?
Jika hanya orang mungkin tidaklah mengherankan, bisa jadi mereka keluar atau pergi , lah ini bangunan nya juga tidak ada !seolah olah memang belum pernah ada saja.
tempat dimana diperkiraan padepokan itu berdiri, kosong melompong, hanya berupa hamparan pasir dan beberapa deret pohon kelapa!
pramita mulai ketakutan, siapa Wira ini?? Bagaimana bisa dia menghilang kan padepokan segara kidul dari pandangan mata dia menyesali keputusan nya , waktu itu Wira menanyakan dimana Pramitha dan pasukan nya ingin tinggal, desa Tambakrejo atau di istana sendang biru.
Desa Tambakrejo dengan istana sendang biru memang berbeda lokasi, di laut ada benteng alami berupa hutan bakau, di darat jarak dua lokasi ini lumayan jauh.
Saat itu dengan alasan ingin sekalian menjaga istana sendang biru, Pramitha dan pasukan nya memilih untuk tinggal di sekitar istana sendang biru.
Andai dia tau akan ada kejadian seperti ini, bukankah lebih baik dia bersama Wira? Dia tau sifat Wira, tidak mungkin Wira tidak mau menolong nya, paling tidak menolong untuk menyelamatkan ayah nya !
Ditengah situasi tak menentu, orang orang' di dalam padepokan Segara kidul santai santai saja,mereka benar-benar tidak tau apa yang terjadi diluar sana.
oding dan empat orang temannya,selain sibuk melatih murid murid baru, mereka sendiri juga dengan giat berlatih meningkatkan jurus walet kidul, mempelajari jurus layang kumintir serta ajian Titian Bayu.
Yang mengherankan, orang orang yang ada di dalam padepokan segara kidul terkecuali asih dan beberapa orang yang bertugas mengurus keperluan padepokan , tidak pernah ingin pergi keluar, mereka semua seperti ada di dunia mereka sendiri yang begitu nyaman tidak ingin pergi jauh jauh dari halaman padepokan,
pagi mereka berlatih di pantai yang letaknya ada dibelakang padepokan terkadang sampai sore,
waktu malam setelah beristirahat sejenak, mereka berbondong bondong kembali lagi ke pantai, mencari tempat yang menurut mereka nyaman untuk bermeditasi,
jarang jarang mereka menghabiskan waktu malam hanya dengan mengobrol, apalagi ingin pergi ke istana sendang biru!
Sedangkan di sisi Wira?
Dunia Wira malah sedang indah dan baik baik saja, betapa tidak indah, hidup Wira sekarang bagaikan raja, dua puluh gadis cantik di padepokan segara kidul, mengurus nya dengan sangat baik, makan ada yang menyiapkan, kalau mau bisa di suapi, pakaian ada yang mencuci kan , semua sudah bersih dan wangi tinggal pakai saja, bahkan jika Wira mau, tidur pun ada yang menemani..
untung lah dia itu Wira Sena, walau sedikit mesum,dia masih dapat mengontrol dirinya, sama seperti penghuni padepokan lain, malam hari Wira juga berlatih. , dia ingin menembus kemacetan tapak ombak nya yang terhenti di level 5, dia ingin mendobrak penghalang tapak ombak level 6 - tapak badai samudra !
hingga pada suatu malam, setelah berlatih tapak ombak, seperti biasa Wira akan menutup latihan nya dengan semedi hingga fajar menyingsing, malam itu di alam semedi, Wira berjumpa dengan sosok ibu nya, dimana sosok ibu nya itu kembali berpesan;
"Nak ..setelah kuat pergilah ke negri di seberang lautan, cari tempat bernama gunung Balur, temukan orang yang bernama, Pangarep dan Pamungkas, ceritakan pada mereka kau anak Bagir Sena , adik dari bagaspati!! , setelah dari sana, kamu nanti baru mengerti ."