Zain kembali jatuh cinta setelah sempat menyembunyikan perasaan pada sahabatnya yang ternyata sudah menikah, Zain jatuh cinta kembali pada gadis yang masih bocah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen nya, namun sayang saat dirinya jatuh cinta kembali Ayahnya meminta dirinya untuk menikahi calonnya, tak ingin kehilangan cintanya kembali Zain berbohong pada semua orang dan menikahi Faiza diam-diam namun juga menerima perjodohan yang Ayahnya minta. Akankah pernikahan itu baik-baik saja? adakah hati yang akan terluka? apakah yang terjadi jika semua orang tau? bagaimana dengan perasaan dua wanita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengapa jadi begini??
Di rumah Zain.
"Maaf saya tidak bisa ikut denganmu." Kata Bunda Dea Bunda Zain yang masih tinggal di rumah Zain bersama nenek Rahayu nenek dari Faiza.
Ya hari ini Ayah Abbas, sekertaris Aga Ayah dari Abbas datang menjemput Bunda Dea atas perintah dari Ayah Atma.
"Saya mohon Nyonya Dea pulang bersama saya, Tuan Atma marah besar dan selalu mengamuk semenjak anda tidak tinggal di rumah." Kata Sekertaris Aga pada Bunda Dea.
"Apa lagi sekarang Nona Talita pindah dari rumah utama." Jelas Sekertaris Aga lagi.
"Pindah???" Bunda Dea terkejut karena Zain belum bilang pada dirinya.
"Apa sudah keluar dari rumah sakit?" Tanya Bunda Dea lagi.
"Belum tapi Sekertaris Neta tadi pagi datang membawa semua barang untuk pindah ke rumahnya Nona Talita." Kata Sekertaris itu lagi menjelaskan.
Bunda Dea termenung sejujurnya ada rasa lega Talita mundur dan sadar diri karena tak mudah jika tetap bertahan pada cinta yang sudah habis, kini setelah tinggal bersama Zain dan Faiza Bunda Dea sadar makna keluarga yang sesungguhnya, Zain nampak benar-benar bahagia bersama Faiza yang sederhana rasanya meski sebentar Bunda Dea sudah mulai jatuh hati pada karakter Faiza yang sederhana dan ceria juga lemah lembut.
"Sekertaris Aga maaf, aku tak bisa kembali ke rumah katakan pada Suamiku jika aku hanya akan pulang jika dia mau merestui Zain dan Faiza." Putus Bunda Dea lalu berdiri meninggalkan sekretaris Aga yang mendasah kesal di tempatnya.
\*
Setengah jam kemudian.
Prangggg!!!
Brakkkkkk!!!!
"Apa???"
"Kamu gagal???"
"Hanya membawanya saja kamu tak bisa???"
Gelas di meja kerja Ayah Atma pecah berserakan, berkas dan vas bunga di mejanya pun berserakan di lantai, Ayah Atma marah dan kesal karena tak sesuai harapan, semua orang yang dia inginkan tak bisa bersatu sesuai kemauannya.
Istri penurutnya sekarang tak mau mendengar dirinya justru lebih memilih tinggal bersama putra satu-satunya yang sudah mengecewakan dirinya.
"Nyonya Dea berpesan dan meminta anda untuk merestui pernikahan Zain dengan nona Faiza." Kata Sekertaris Aga kemudian.
"Apa??? Hah berani sekali dia sekarang mengatur diriku." Kesal Ayah Atma
"Barusan Sekertaris Neta mengatakan jika Nona Talita sudah menandatangani surat Cerai." Lanjut Sekertaris Aga makin membuat Ayah Atma marah.
Brakkkk
Yah Ayah Atma kecewa mengapa Zain berani berjalan sendiri tanpa seijin darinya, lalu mengapa Talita mau menandatangani, bukankah putri dari mantan kekasih pertamanya itu bilang akan mempertahankan pernikahannya dengan Zain meski Zain belum bisa mencintainya.
Ada rasa bersalah pada diri Ayah Atma karena tidak bisa membahagiakan Talita, dulu sebelum Mama Talita meninggal Ayah Atma berjanji akan menjaga Talita salah satunya dengan menikahkan dengan putra satu-satunya namun semua itu kini pupus karena anaknya yang tak bisa dia atur sama sekali.
"Sepertinya ada alasan mengapa Nona Talita terpaksa menandatangani surat itu." Kata Sekertaris Aga.
"Selidiki terus mengapa bisa begitu?? Aku tidak bisa merelakan jika Talita menjanda karena sikap tak tau diri Zain!" Ucap Ayah Atma.
Sekertaris Aga pun mengangguk sejujurnya dia merasakan tidak hanya bosnya itu yang berperang dengan anak sendiri, Abbas putranya pun kini sudah tak bisa dia kendalikan dan tak bisa dia ketahui dimana putranya itu berpihak.
......
Di rumah Faiza.
"Bun, Faiza mau belanja dulu ya." Pamit Faiza pada Bunda yang sedang bersiap menuju Rumah sakit untuk menengok Talita karena hari ini dia akan keluar dari rumah sakit.
"Bareng aja, nanti sepulang dari rumah sakit kita baru belanja ke mall." Kata Bunda Dea.
"Tapi saya tidak belanja ke Mall bun, saya cuma mau belanja ke minimarket terdekat." Kata Faiza menimpali.
"Sekalian temani Bunda, hari ini Bunda mau beli baju karena Bunda kemarin cuma beli. baju sedikit, tau sendirikan, Bunda tidak mau pulang dulu bertemu Ayah mertuamu."Kata Bunda Dea lagi membuat Faiza jadi tak enak hati karena semua itu gara-gara dirinya.
"Ah, maaf ya bun, semua karena Faiza." Ucap Faiza sembari menundukkan kepala merasa bersalah.
"Sttt, udah selama ini Zain sudah banyak berkorban, kali ini saatnya Bunda yang berkorban demi kebahagiaan anak Bunda satu-satunya." Kata Bunda Dea sambil tersenyum.
Lagi pula siapa yang tidak bersyukur memiliki menantu yang baik dan serba bisa seperti Faiza bahkan shalihah dan sederhana tak pernah menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting berbeda sekali dengan Talita yang begitu boros dan selalu bermegah-megahan yah meskipun memang Talita seorang Bos namun untuk menjadi seorang ibu dan seorang istri seorang Zain hanya perlu istri yang seperti Faiza mampu meluangkan waktunya 24 jam untuk keluarga.
Mereka pun berangkat ke Rumah sakit dan menaiki mobil yang kendaraan i Sopir pribadi Faiza.
Faiza sempat mampir untuk membeli buah-buahan untuk Talita setelah sampai di rumah sakit Keduanya pun berjalan menuju ke ruangan Talita.
Saat ingin masuk Bunda tiba-tiba menghentikan langkahnya karena di dalam terdapat sekertaris Aga, Bunda Bisa tau karena mendengar suaranya dari celah pintu yang tidak tertutup rapat.
"Kenapa tidak masuk bun??" Tanya Faiza heran.
"Stt, diam kita tunggu orang yang di dalam keluar terlebih dahulu." Kata Bunda sembari menarik telunjuknya di bibir, Faiza pun paham dan menganggukkan kepalanya.
"Mengapa anda menandatangani surat itu??" Suara sekertaris Aga.
"Bukankah Anda ingin mempertahankan pernikahan ini??" Suara Sekertaris Aga lagi.
Sunyi tak ada suara, namun justru isak tangis yang Bunda Dea dengar sehingga Bunda menjadi merasa kasian pada Talita karena harus menjadi janda karena putranya namun bagaimana lagi Zain juga tak mungkin akan bisa adil jika terus menjadi suami Talita pikir Bunda Dea kemudian.
"Apakah anda mendapatkan ancaman???" Suara sekertaris Aga lagi.
Sunyi masih suara isak tangis Talita yang terdengar dan helaan nafas kasar dari sang sekertaris.
"Apakah itu Abbas yang menekan mu???" Suara sekertaris Aga lagi terdengar seperti marah.
Bunda Dea tak bisa melihat apa jawaban Talita namun kemudian akhirnya Talita buka suara.
"Malam itu beberapa bulan sebelum aku menikah dengan Zain, aku mengalami kecelakaan." Suara Talita dengan terisak.
"Aku tak sengaja karena sedang menyetir sembari menggunakan ponsel." Jelas suara Talita.
"Aku menabrak seorang gadis bersepeda, aku takut setengah mati dan aku tak bisa berpikir kemudian aku pun pergi meninggalkan dirinya." Kata Talita parau dan itu membuat Bunda Dea yang di luar menutup mulut tak percaya sementara Faiza tak bisa terlalu mendengar karena mendapat telfon dari Zain.
"Dan ternyata gadis itu Faiza istri pertama Zain." Kata Talita makin mengejutkan sekertaris Aga dan Bunda Dea yang sedang di luar pintu.
"Apa anda yakin dia Nona Faiza???" Suara sekretaris Aga tak percaya.
"Abbas kemarin datang mengancam ku jika akan melaporkan aku kalau tidak mau menandatangani surat cerai itu, aku pun ketakutan dan menyetujuinya, tolong aku." Kata Talita penuh harap.
Brakkkk
"Jadi???"
"Itu kamu???"
"Kamu yang sudah membuat Faiza buta???"
Bunda tak bisa bersabar lagi pun muka pintu dengan keras dan membuat Sekertaris Aga dan Talita terkejut luar biasa.
"Apa maksudnya bun???"
Faiza yang baru masuk bingung dengan kata-kata Bunda Dea baru saja, karena terdengar amat marah pada Talita.
Sementara Talita sudah pucat pasi di tempatnya rasanya udara di ruang itu sudah habis untuk dirinya bernafas apalagi saat Faiza datang baru saja gemuruh dadanya penuh dengan rasa ketakutan dan kekhawatiran.
"Jelaskan itu pada korbanmu Talita!!!" Kata Bunda lagi.
"Mengapa jadi begini???" Jerit batin Talita diiringi keringat dingin mengguyur seluruh tubuhnya.
......
Up maaf telat, sinyal di desa sulit kak, besok senin Please kerelaan Vote nya ya, biar autor makin semangat.
Yang like dan komen juga kasih dukungan semoga lancar rejekinya, aamiin 🤲🥰🙏🙏
Vote meluncur thor 😍😍
Menanti Faiza bahagia saat di terima oleh bapak nya si Zain yng otoriter itu 😠😠😠
Author 💪🏼💪🏼
q JD kasian pdany
Aq mo up lagi thor
Untuk menemani author aq kasih kopi ☕☕🤭🤭