NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat jahat Ferdinand

"Enak nggak?" Tanya Sari antusias saat Adrian memakan masakannya

"Ini yang di masak sama Lo yang mana Sar?" Tanya Samuel penasaran

"Gue cuma bisa masak ayam goreng sama tumis kangkung, yang lain kak Hendra yang masak" jawab Sari cengengesan

"Ini enak" jawab Adrian tersenyum lembut

"Nanti gu... Eh aku belajar masak yang lain lagi, sama umi dan bunda" ucap Sari bahagia karena Adrian mengatakan masakannya enak

"Mentang mentang sudah ada istri, masakanku nggak di colek sama sekali" sinis Hendra terkekeh

"Gue makan juga DRA, ini oseng buncis campur teri Lo, enak" jawab Adrian tersenyum

"Iya padahal resep asal katanya, tapi enak" ucap Leo terkekeh sambil menyendokkan cumi saus asam pedas ke piringnya

"Namanya juga mas Hendra, tangannya bisa buat sulap, apa yang dia masak selalu enak" ucap Septian yang lahap memakan masakan Hendra

"Lapar Lo Tian?" Tanya Mandala meledek

"Iya gue udah dua hari nggak makan" jawab Septian cuek

"Kasihan" ledek sandi terkekeh

"Makan yang banyak, mumpung bapak Lo nggak ngurung Lo di pasar" ucap Adrian terkekeh

"Iya tumbenan Lo bisa kesini Tian?" Tanya Brandon serius

"Ayah gue udah ada karyawan sekarang jadi katanya gue bisa fokus sekolah" jawab Septian senang

"Alhamdulillah... Akhirnya Lo bebas Waluyo" ucap Adrian ikut senang

"Tapi tetep, uang jajan gue nggak bertambah" jawab Septian lesu

"Kenapa nggak ngomong sama om Waluyo, kalau Lo minta uang tambahan" ucap Hendra memberi saran

"Hendra benar, Lo ngomong langsung sama ayah Lo" ucap Mahesa yang sudah selesai makan

"Gue takut, dia kan galak dan nggak suka kalau gue bantah dia, gue masuk geng ini aja, ayah masih sering sinis sama gue" ucap Septian memelas

"Gue bantuin kak, nanti gue kasih tahu ayahnya kak Septian" ucap Sari yang kasihan dengan Septian

"Bagus tuh, bawa si Sari ketemu om Waluyo, yang modelan bawel kaya ayah Lo cocok banget adu bacot sama si Sari" ucap Angga yakin

"Bawa Saraswati juga" ucap Sandi terkekeh

"Om Waluyo langsung K.O" ucap Mahesa terkekeh

"Memangnya Lo nggak diijinin masuk geng ini Tian?" Tanya Kalain serius

"Iya, kata ayah, geng itu cuma bikin rusuh sama meresahkan masyarakat

"Ajak om Waluyo nanti pas acara santunan anak yatim ke panti asuhan" ucap Adrian tegas. Dia tidak suka jika ada yang meremehkan kegiatan di Dark Dragon

"Nah itu lebih bagus, lihat langsung kegiatan kita, jadi bokap Lo nggak akan bisa buka mulut julidnya itu" ucap Tristan menambahkan

"Oke lusa gue paksa ayah, buat ikut" jawab Septian yakin

"Gue hari ini nginap di markas deh" ucap Samuel serius

"Kenapa memangnya?" Tanya Hendra penasaran

"Ortu gue ke luar negri,  kak David ke luar kota dan Stefani nginap di rumah kakek" jawab Samuel kesal. Keluarganya memang selalu sibuk bekerja karena mereka adalah pengusaha nomor satu di daerah itu, bahkan cabangnya sampai ke luar negri

"Nginap di rumah gue aja" bujuk Hendra lembut

"Gue di sini aja, biar sekalian main game sama ngobrol dengan yang nginap disini" jawab Samuel tersenyum manis

"Ya udah gue juga nginap disini" ucap Hendra yakin

"Besok kan kita kerja kelompok, kalau  di rumah gue gimana?" Tanya Sandi serius

"Boleh, tapi kan kita nggak satu kelompok sama Adrian Mahesa sama Irsyad" jawab Samuel serius

"Kita kan cuma di kasih kelompok empat orang per tim" ucap Adrian serius

"Kita kerja kelompok dimana?" Tanya Mahesa yang satu kelompok dengan Adrian Mandala dan Septian

"Di rumah gue aja, sekalian temani umi soalnya Abi masih di pesantren" jawab Adrian tegas

"Irsyad katanya kerja kelompok di rumah Saraswati sama timnya" ucap Angga menambahkan

"Terus aku gimana besok?" Tanya Sari bengong

"Kamu nginap lagi di rumah" bujuk Adrian tersenyum manis

"Nggak, nanti ayah khawatir sama Sari" jawab Sari ketus

"Kamu sama suami sendiri, jadi ayah pasti ngijinin" ucap Adrian tegas

"Gitu ya?" Tanya Sari polos dan membuat semua terkekeh

"Cari kesempatan banget Lo Rian" ucap Samuel geleng geleng kepala

"Mumpung dia masih polos" bisik Adrian terkekeh

"Kalian tidak tinggal serumah memangnya?" Tanya Mario penasaran

"Mereka masih sekolah, jadi orang tuanya misahin mereka dulu" jawab Mandala serius

"Emang bisa jauhan setelah ketua kita ini sudah mulai jatuh cinta?" Ledek Bagas tertawa

"Pake nanya, ya pasti nggak bisa lah" ucap bagus menambahkan

"Kalau gue, pasti udah gue kurung di kamar" ucap Brandon terkekeh

"Otak Lo perlu di sapu" pekik Mandala menoyor kepala Brandon

"Nggak apa apa kali Dala, kan sudah sah, iya kan ketua" ucap Septian menaik turunkan alisnya

"Berisik Lo pada" gerutu Adrian ketus

"Kalau tidurnya pisah nanti ada yang kedinginan" ucap Kalain meledek

"Kan ada selimut kak" jawab Sari polos

"Selimut kain beda sama selimut badan istri hangatnya, Bu ketua" jawab Kalain menggoda Sari

"Kalau gue mah tinggal ke kamar bunda, peluk bunda" jawab Sari polos

"Tapi kan suaminya nggak ada yang peluk, gimana kalau sampai meluk yang lain?" Tanya James memanas manasi Sari dan sukses membuat Sari panik

"Awas ya kalau kamu peluk peluk perempuan lain, apalagi yang modelan ulat kaya si Hana" ancam Sari melotot ke arah Adrian

"Ya makanya kita tidurnya jangan pisah dong" bujuk Adrian tersenyum lembut

"Bilang ke ayah sana" ucap Sari ketus

"Kamu bilang ke ayah bunda kamu dan aku bilang ke Abi sama umi, gimana?" Ucap Adrian memberi saran dan membuat Sari bingung

"Otaknya nggak nyampe Rian" pekik Hendra menepuk bahu Adrian

"Sari, Lo bilang sama orang tua Lo kalau Lo nggak bisa tidur kalau nggak sama Adrian" ucap Hendra agar Sari mengerti

"Oh... Iya Sari ngerti" jawab Sari tersenyum senang dan membuat Adrian memicingkan matanya pada Hendra

"Pake bahasa yang bisa di mengerti otak polosnya Sari, Rian" ucap Mahesa tegas

"CK... Nyebelin" ucap Adrian cemberut

"Pak ketua harus banyak belajar sama Hendra kayanya" ledek Sandi tertawa

"Mas Hendra di lawan" ucap Samuel menambahkan

Makan sore mereka akhirnya selesai, dapur sudah di bersihkan dan piring bekas sudah di cuci oleh James, Brandon dan Kalain. Sementara Tristan Bagas dan Bagus bertugas membuang sampah ke tepat yang di sediakan di depan gang masuk

Di markas, setiap orang memiliki kamar masing masing untuk bisa menjaga privasi mereka. Lantai satu ada tujuh kamar dan lantai dua ada sepuluh kamar. kamar mandi yang cukup luas dengan tiga bilik kamar mandi dengan sengaja di buat ada di bawah dekat dapur. Ruang berkumpul ada dua, di lantai satu dan di lantai dua dan ruang rapat khusus ada di bawah tanah yang sengaja di buat oleh Rendi, ayah dari Hendra untuk ruang rahasia

Adrian dan Sari memutuskan untuk pulang setelah melaksanakan salat isya di markas, tadi sebelum berangkat ke markas, Adrian terlebih dahulu membeli mukena baru untuk Sari solat di markas. Beberapa anggota Dark Dragon ada yang non muslim seperti Samuel, Tristan, Brandon dan James, tapi mereka saling menghormati agama masing masing, bahkan mereka sering mengingatkan untuk beribadah jika salah satu ada yang lupa

"Gue pulang dulu ya, kasihan umi" pamit Adrian pada teman temannya

"Iya, hati hati di jalan dan salam buat umi Halimah" jawab Hendra yang akan menginap di sana dengan Samuel

"Insya Allah" jawab Adrian tegas

"Dadah kak Samuel, kak Kalain, kak James,kak Brandon kak Tristan, kak kembar Bagas Bagus, kak Mario dan kak Leo juga kak Septian dan kak Mandala" ucap Sari melambaikan tangannya lucu

"Lo nggak nyebut kita Sari!" Pekik Angga kesal

"Dadah para calon suaminya Sintia, Dela, Kirana dan Vania" ucap Sari Tertawa pada Mahesa, Sandi, Angga dan Hendra

"Pinter Lo, besok gue kasih hadiah gorengan mbok Darmi" ucap Sandi senang

"Aku sudah tak suka gorengan, aku sukanya pizza" jawab sari meledek

"Gaya Lo makan pizza, di kasih martabak juga Lo langsung lahap" gerutu Mandala terkekeh

"Kan kata kak Saras kalau mau malak itu jangan tanggung tanggung, minta yang paling mahal dan mewwahh" ucap Sari cengengesan

"Waduh Rian, si Saras udah mulai ngasih pengaruh buruk sama bini Lo" pekik Septian geleng geleng kepala

"Kapan Saraswati ngomong begitu?" Tanya Adrian karena mereka berdua jarang ngobrol saat dia sekolah

"Waktu kamu pergi ke markas, pas kita nikah kemarin, kan kak Saras nggak langsung pulang, dia ngajak aku ngobrol berdua di teras" jawab Sari jujur

"Nggak bisa di kasih celah sedikit, si Saras langsung cuci otak istri Lo Rian" ucap Samuel terkekeh

"Besok gue kasih dia pelajaran lagi" jawab Adrian lalu mengajak Sari pulang

Di perjalanan tiba tiba saja Adrian tak sengaja melihat Ferdinand yang sedang nongkrong bersama anggota gengnya. Mata mereka saling bertatapan tapi sedetik kemudian Adrian fokus ke jalanan dan membuat fokus Ferdinand beralih kepada Sari yang di bonceng Adrian sambil memeluk Adrian erat.

"Katanya nggak pacaran, tapi pelukan sama cewek di jalan, dasar munafik" gumam Ferdinand tersenyum miring

"Kenapa fer?" Tanya Badrun serius

"Tuh si Adrian, katanya dia nggak pacaran tapi boncengin cewek bahkan di peluk sama ceweknya" jawab Ferdinand sinis

"Itu si Sari tetangga gue, dia ahli beladiri karena ayahnya punya perguruan pencak silat" jawab Badrun yang juga melihat Adrian dengan Sari

"Dia pacarnya si Rian?" Tanya Ferdinand penasaran karena sempat melihat wajah Sari yang terlihat cantik dan imut meski memakai helm

"Gue juga nggak tahu, soalnya gue jarang pulang ke rumah, dia pernah nolongin gue waktu di pukulin si Rian" jawab Badrun serius

"Nolongin Lo?" Tanya Ferdinand penasaran

"Iya gue pernah nyerang Adrian, dan gue kalah tapi si Sari datang nolongin gue setelah gue bilang kalau Adrian itu malakin gue" jawab Badrun cengengesan

"Jadi Lo bohongin dia supaya dia nolong Lo?" Tanya Ferdinand serius dan di jawab anggukan oleh Badrun

"Si Sari itu cewek yang tomboy juga kuat tapi dia itu punya sifat polos makanya ayahnya sangat menjaga dia" jawab Badrun menjelaskan

"Terus kenapa sekarang malah sama si Rian, kalau mereka pernah berantem?" Tanya Ferdinand penasaran

"Mereka kan satu sekolah, bisa aja si Sari udah tahu kalau gue bohongin dia dan sekarang mereka pacaran" jawab Badrun menerka nerka

"Bisa jadi sih, gue boleh minta info tentang cewek itu nggak?" Tanya Ferdinand serius

"Kenapa Lo tertarik sama dia?" Tanya Badrun serius

"Sepertinya iya" jawab Ferdinand tersenyum miring

"tau aja Lo cewek yang bening, tapi hati hati sama dia, meskipun cantik, si Sari itu berbahaya jika sedang bertarung" ucap Badrun menasehati

"Gue akan hati hati, bahkan akan bergerak tanpa di ketahui Adrian" jawab Ferdinand menyeringai. Dia berencana akan merebut Sari dengan berbagai cara untuk membuat Adrian hancur seperti adiknya Laras

"Gue akan ambil alasan kebahagiaan dan senyuman Lo itu Rian" batin Ferdinand dengan tatapan tajam

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!