NovelToon NovelToon
Pembalasan Mantan Istri

Pembalasan Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.

Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.

Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.

"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.

Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋

DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 - Tak Kunjung Hamil

"Apa kamu puas, Mas?" tanya Rara setiap selesai berhubungan.

"Of course yank. Kamu selalu bikin aku candu. Ini... ini... apalagi ini. Sangat legit," bisik mesra Pram seraya menyentuh aset berharga Rara yang menjadi favoritnya.

"Euu~Ggh... tanganmu na ¢al, Mas."

Rara pun mencubit tangan sang suami yang sudah merajalela berada pada pucuk buah jambunya.

"Mau lagi yank. Dedek sudah bangun lagi," pinta Pram berbisik mesra seraya membawa tangan sang istri menyentuh si Dedek di bawah sana yang sudah siap bertempur kembali.

Kalimat mesra antara dirinya dan sang suami kembali terngiang jelas dalam ingatannya. Terlebih semalam dirinya dan Pram juga masih menikmati dahaga cinta yang begitu menggelora. Namun dalam sekejap harapannya pun musnah.

Satu bulan setelah perayaaan setahun anniversary pernikahan Pram dan Rara, ternyata keduanya belum diberikan rejeki kehamilan Rara. Dikarenakan siang ini Rara kedatangan tamu bulanannya.

Saat istirahat kerja, Rara terus menangis di toilet kantornya. Anita yang tanpa sengaja melihat sang sahabat, akhirnya coba mengetuk pintu toilet.

Tok...tok... tok...

Suara ketukan pintu pun terdengar.

"Ra, apa kamu di dalam? Kamu baik-baik saja kan?" tanya Anita dengan nada cemas.

Rara yang mendengar suara Anita, akhirnya ia menghapus air matanya. Ia berusaha tegar karena bulan ini ternyata dirinya masih tak kunjung hamil juga.

Akhirnya Rara keluar dari toilet dengan mata sembab. Anita pun terkejut melihat kondisi Rara yang terlihat menyedihkan.

"Kamu habis nangis, Ra? Kenapa? Coba cerita sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu kamu," ucap Anita penuh perhatian selayaknya seorang sahabat baik pada Rara.

"Aku datang bulan Nit," cicit Rara sendu.

"Ya ampun, Rara. Aku pikir kamu kenapa. Apa perutmu sakit karena datang bulan? Apa perlu aku ambilkan obat di klinik kantor?" tanya Anita penuh perhatian.

"Enggak perlu, Nit. Aku sakit bukan karena itu. Aku sedih karena belum bisa kasih anak untuk Mas Pram," cicit Rara sedih.

"Sabarlah, Ra. Yang penting kalian berdua sudah berusaha dan berdoa. Sisanya serahkan pada takdir Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa pasrah," tutur Anita seraya memeluk Rara.

"Aku malu, Nit. Setiap kali ke rumah mertuaku selalu ditanyain soal anak. Mas Pram memang belain aku di sana. Cuma aku enggak bisa begini terus. Aku juga pengin segera kasih anak ke Mas Pram dan mertuaku," ucap Rara dengan nada cemas bercampur aduk.

"Kamu sudah pernah coba suntik hormon atau semacam terapi hormon begitu biar cepat hamil?" tanya Anita mencoba memberikan ide.

"Belum. Bagaimana itu prosedurnya, Nit?" tanya Rara yang masih awam.

"Nanti aku antar kamu ke dokter kenalanku sepulang kerja jika kamu mau. Semoga nanti cocok dan kamu bisa segera hamil," cicit Anita memberi semangat.

"Amin..."

"Makasih banyak ya, Nit. Kamu memang sahabat baik aku sejak dulu," ucap Rara tulus seraya memeluk Anita.

"Ah bisa saja kamu, Ra. Kan sesama sahabat harus saling tolong menolong. Buktinya yang lalu saat aku terpuruk dan dicerai dari suamiku karena diselingkuhin. Kamu juga yang bantu aku buat bangkit dan dapetin pekerjaan ini. Kalau enggak ada kamu, mungkin aku sudah jadi gelandangan di jalan atau parahnya bisa bunuh diri karena depresi."

"Hush... jangan bicara begitu! Aku ikhlas kok bantu kamu. Sudah-sudah, yuk kerja lagi. Jam istirahat sudah mau habis. Jangan makan gaji buta saja. Nanti CEO kita ngambek," ucap Rara seraya terkekeh dan melangkah keluar dari toilet.

Anita pun ikut tertawa kecil dan geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu sahabatnya itu. Anita mengikuti Rara keluar toilet dan mereka kembali ke ruangan masing-masing.

Sepulang bekerja, Anita bergegas melangkah menuju mobil Rara yang sudah terparkir rapi di basement kantor. Keduanya telah sepakat akan berangkat ke klinik dokter kenalan Anita untuk program suntik hormon.

Anita tidak memiliki mobil. Sejak perceraian yang lalu, dirinya tak mendapat sepeser pun harta dari suaminya. Terlebih di PT. GINCU dirinya juga masih tergolong karyawan baru.

Gaji Rara tentu jauh lebih besar daripada gajinya. Biasanya sehari-hari Anita pergi ke kantor naik ojek.

Kebetulan hari ini Pram, suami Rara, sedang dinas luar kota dan akan pulang dua hari lagi.

Rara sejak tadi mencoba menghubungi ponsel suaminya untuk sekedar memberi kabar dan bertanya agar diperbolehkan ikut terapi hormon. Akan tetapi sayang, ponsel milik Pram sedang mati. Sehingga Rara tak bisa berkonsultasi dahulu dengan sang suami.

Ceklek...

Bip...

Suara pintu mobil Rara yang dibuka oleh Anita lalu tertutup kembali.

Anita pun telah memasuki mobil Rara. Ia melihat sahabatnya itu tengah gelisah sambil memegang ponsel.

"Kenapa, Ra?" tanya Anita bingung menatap wajah sahabatnya.

"Ini loh tumben Mas Pram ponselnya off. Jadi aku enggak bisa hubungi dia sejak tadi. Mau sekedar kabari kalau aku ikut terapi hormon sesuai saran dari kamu. Boleh apa enggak begitu," cicit Rara yang tengah gelisah dan galau.

Apapun yang biasa Rara lakukan setelah menikah dengan Pram, ia selalu berusaha tahu akan kodratnya. Dirinya berusaha menjadi istri yang baik.

Kemana pun ia pergi dan dengan siapa, bahkan perjalanan dinas keluar kota karena tender kantor pun, Rara selalu meminta izin pada Pram. Tetapi kali ini dirinya sudah membuat janji untuk terapi hormon, namun sang suami belum mengetahui rencana dadakannya tersebut.

"Aku yakin Mas Pram setuju kok. Lagipula dokternya juga terpercaya. Banyak artis yang juga belum punya anak, ikut terapi hormon di sana dan berhasil. Kamu tahu artis yang namanya Kya-Kya. Suaminya kalau enggak salah namanya Wawan Cah. Yang cakep dan cantik, terkenal itu loh!" ucap Anita semangat memaparkan pada Rara.

"Oh iya aku tahu. Kya-Kya dan Wawan Cah yang sudah sepuluh tahun nikah enggak punya anak akhirnya sekarang punya anak satu, laki-laki itu kan?" tanya Rara antusias.

"Yess betul sekali, Ra. Aku yakin kamu bisa seperti artis-artis yang berhasil terapi hormon di sana. Percaya deh," ucap Anita meyakinkan serta memberi semangat Rara.

"Oke. Let's Go!" ucap Rara bersemangat.

"Ayukk! Sebelum kena macet Jakarta," ujar Anita seraya terkekeh.

"Haha..." tawa Rara.

Saking semangatnya bertumpuk rasa frustasi yang mendera Rara, pada akhirnya dirinya terlupa meminta izin pada Pram selaku suaminya tentang terapi hormon tersebut.

🍁🍁🍁

1
tessa arum
keren
Julia Vanka
Luar biasa
Linda Wati
next 🌹🌹🌹♥️♥️♥️
Asyatun 1
keren thoor
Novano Asih
mahal amat biaya rumah sakit sampai perawatan hingga sembuh 2 M😂😂😂tp syukurin biar nyahok itu Pram sama Anita
Virna Rosse
anak rara mungkin
Wicih Rasmita
Luar biasa
Zuhril Witanto
waduh berat juga
Zuhril Witanto
gratisan
Zuhril Witanto
dasar
Zuhril Witanto
kok di tampar...kan itu kesayangan anda
Zuhril Witanto
ternyata nagih utang
Zuhril Witanto
kira2 sisy bertengkar ma siapa yah
Zuhril Witanto
ada apa nih
Zuhril Witanto
awas ada yang bangun
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
gimana mau hamil wong rahim gak punya
Zuhril Witanto
sisy kah
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
kayak ya anaknya Rara masih hidup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!