Al Chapone seorang pria muda usia 29 tahun menjadi sosok yang sangat ditakuti dan disegani di Negara A, Yah pria yang biasa di panggil dengan sebutan Al itu adalah ketua kelompok Mafia atau gengster. Dunia hitam seakan menjadi kehidupan sehari-hari nya. Tak kenal takut dan mati dia juluki Dewa kematian (Skyblack).
Namun siapa sangka pria yang begitu ditakuti itu bahkan tak pernah bicara kepada orang asing, terjebak dalam percintaan seorang gadis jalanan.
Meriana sean biasa dipanggil Nana, gadis cantik dan periang juga ceria itu selalu berbuat onar dimana saja, memiliki keluarga broken home membuat Nana hidup dijalan karna keegoisan keluarga nya. Karna kesalahan Nana yang tak sengaja ia lakukan membuat dirinya harus berurusan dengan sekelompok Mafia.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka atau kisah mereka? favorit kan ya cerita baru author 🙏🙏
Fb:MomPutt
ig:Yuliaputry03
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomPutt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 02 (Cari masalah)
Happy reading
🌹🌹🌹🌹🌹
Siang itu setelah menghabiskan satu mangkuk bakso, Nana pun membayar bakso tersebut dan pergi dari sana namun ia tak memiliki tujuan, entah kemana?
Nana memang sudah jauh-jauh hari ingin kabur dari rumah megah tak berarti baginya itu, dimana dulunya rumah itu penuh bahagia
"Nasib nasib... dirumah kek gitu di jalanan kek gini." Nana mengeluh akan nasibnya sambil berjalan menendang nendang kakinya ke udara
"Ternyata sabar itu capek ya, sabar itu pegel, sabar itu emosi, sabar itu kesel, sabar itu susah Tapiii... sabar itu indah,,, indahnya kapan? mungkin ya itu harus SABAR." ucap Nana berbicara sendirian layaknya orang gangguan jiwa.
Gadis itu kembali menyusuri jalanan beraspal itu dengan memakai celana jeans dan baju kaos dipadukan dengan rambut yang ia cepol ke atas, dan tak lupa menggendong tas ransel nya yang berisi beberapa pakaian dirinya.
Namun baru pertengahan jalan Nana berhenti secara mendadak karna mendengar suara keributan di depan gedung dimana ia berdiri tak jauh dari sana.
"Tuan ampunkan saya, saya akan mencari gadis itu sampai ketemu." ucap pria tua itu lagi bersujud memohon sedangkan Al tak peduli karna ia asik menghiruo rokok nya.
"Tuan ampuni saya tuan, kasihan keluarga saya." gumam nya lagi
Nana yang melihat semua itu seketika jantungnya berdegup kencang karna melihat lagi-lagi ketidakadilan didepan matanya. Dimana tidak ada hormat nya anak muda kepada yang lebih tua, membuat Nana menjadi emosi.
Nana pun berlarian kesana, diujung tempat dimana Al dan pak tua itu berada.
"Tunggu." Nana berteriak
Semua orang melirik ke arah Nana yang berteriak kecuali Al, ia sama sekali tak tertarik untuk melirik ataupun membuka kacamata hitamnya untuk melihat siapa yang mengganggu waktunya itu.
"Apa-apaan ini?" tanya Nana dengan suara kenceng
"Nona lebih baik kau pergi dari sini sekarang, jangan bikin masalah ." ucap seorang anak buah Al disana mengusir Nana
"Tidak bisa." gadis itu berkeras
"Hey pak tua, ngapain bersujud seperti itu? kebalik, harusnya dia yang lebih muda yang melakukan nya." ucap Nana lagi berteriak sambil berkacak pinggang membuat Al mengepalkan tanganya dan memutarkan tubuhnya melihat siapa gadis yang berani ikut campur dalam urusannya itu.
Nana seakan mempunyai dua nyawa berani-beraninya ikut campur akan urusan orang lain.
"Hey tuan, jangan jadi anak durhaka kepada orang tua, emang udah kaya banget kamu hahk?" tanya Nana kepada Al yang hanya diam memperhatikan gadis itu berbicara dari balik kacamatanya.
"Pak tua ayo berdiri, kenapa kamu harus ngemis-ngemis gini sama dia?" Nana mengajak laki-laki tua itu berdiri
Sedang anak buah Al sudah mulai geram karna berani sekali orang lain ikut campur urusan bos mereka.
"Tuan apa gadis itu mau kita bereskan?" tanya Ben
Al melirik Nana kembali yang sibuk membersihkan luka di kaki laki-laki tua itu menggunakan ujung bajunya yang ia robek tadi.
"Denger ya pak tua, kamu jangan sedih dan menangis kalau anak mu itu sukses lalu memperlakukan kamu seperti ini, dia itu bakalan kena azab nya." ucap Nana berkomat kamit menyindir Al yang hanya diam sedari tadi
"Tapi nak." Lagi-lagi pak tua itu mau menjelaskan Nana lebih dulu memotongnya sedangkan Al hanya diam sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
"Udah, kalau dia kurang ajar sama pak tua, saya siap bantu menghajarnya.. biar saya panggil warga, memang anak tak berguna." ucap Nana melihat Al sekilas dengan tatapan tajamnya sedangkan Al yang di tatap seperti itu hanya menaikan satu alisnya.
Al tak menyangka ada orang yang seberani itu menatap wajahnya.
"Tapi nak."
"Tapi apa lagi pak? ga usah di bela orang salah kek gitu." ucap Nana lagi namun bapak itu langsung memotong ucapannya
"Dia bukan anak ku, tapi dia ketua kelompok MAFIA." ucap pak tua itu dengan bersuara bergetar
"APA?" seketika Nana kaget mendengarkan apa yang barusan pak tua itu sebut.
Bersambung.....
Novel ini akan update tiap hari , bantu dukung dan support ya🙏jangan lupa masukan favorit nya ya like vote dan komen nya terimakasih 🙏
salam sapa
Lubuklinggau