dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pindah ke kota
di halaman belakang sebuah rumah, di kampung Berkah ada dua orang yang sedang bertarung. mereka tak lain adalah Kirana dan ayahnya ustadz Mustofa. pertarungan berjalan sengit karena keduanya sama-sama kuat. yang satu pandai menangkis dan berkelit dari serangan dan yang satunya lagi mampu bergerak secepat kilat. pertarungan antara keduanya selalu membuat warga yang lewat menjadi takjub, kenapa tidak? karena keduanya di anggap sebagai pelindung kampung. itulah sebabnya kampung tersebut terbebas dari maling ataupun begal
setengah jam berlalu, keduanya akhirnya menyelesaikan pertarungan mereka dan kini, keduanya sedang beristirahat di teras belakang rumah. sang ayah melihat putrinya yang nampak masih bersemangat walaupun keringat sudah membasahi sekujur badannya tersenyum bangga karena putrinya tumbuh menjadi sosok yang pemberani.
"Kirana! duduklah sebentar! ada yang mau abi bicarakan sama kamu. "Kirana menoleh dan berjalan mendekat. ia pun duduk di samping ayahnya dan bertanya dengan penasaran. " apa itu bi? "
"kamu sekarang sudah cukup dewasa, umur kamu sudah 21 tahun, jadi abi pikir sudah saatnya kamu mencari pengalaman yang nantinya akan menjadi bekal kehidupan kamu nanti ketika abi sudah tidak ada. "
"maksud Abi apa? kenapa tiba-tiba Abi bicara begini? "
"abi hanya ingin kamu bisa menambah ilmu dengan merantau ke kota dan abi yakin kalau kamu sudah bisa jaga diri makanya abi sarankan untuk kamu pergi ke kota sekalian bukankah, kamu juga ingin mencari pekerjaan? "
"iya, tapi bagaimana dengan abi? kalau Kirana pergi nanti siapa yang jaga abi di sini?? " sang ayah tersenyum mendengar perkataan putrinya itu dengan lembut ustadz Mustofa mengelus kepala putrinya yang tertutup oleh kerudung sambil berkata bijak, "abi bisa jaga diri abi sendiri kok, kamu nggak usah khawatir soal abi yang penting sekarang adalah kamu yang sudah harus siap jika suatu saat di hadapkan dengan masalah, dan kamu harus belajar menghadapi masalah itu sendiri tanpa bantuan dari abi. dan Abi yakin kalau kamu mampu untuk itu. "
"hmm... sebenarnya, Kirana belum bisa kalau ninggalin abi sendiri, tetapi kalau memang ini kehendak abi maka, Kirana akan melakukannya. " Ustadz Mustofa mengangguk sambil tersenyum, "alhamdulillah kalau begitu sekarang ayo kita siap-siap! sebentar lagi ashar. "
"iya bi. "
mereka berdua segera membersihkan diri dan mengambil air wudhu, lalu keduanya bersiap untuk berangkat menuju mushola untuk melakukan sholat Ashar berjamaah. setibanya di masjid, Ustadz Mustofa mulai mengumandangkan adzan dan saat setelah adzan selesai di kumandangkan, para warga mulai berdatangan untuk melaksanakan shalat
sementara itu...
di keramaian kota yang sibuk tepatnya di sebuah rumah mewah yang terletak tak jauh dari sebuah masjid umum, tinggalah anak laki-laki bernama Reyhan. ia tinggal bersama dengan ayah dan juga ibu tirinya karena ibu kandung Reyhan sudah meninggal saat Reyhan masih kecil dan ayahnya akhirnya memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang perempuan cantik bernama intan. hari itu, Reyhan keluar dari kamarnya ia hendak melaksanakan shalat
"yah, Reyhan izin pamit keluar untuk melaksanakan shalat. "
"oh iya, tapi kamu hati-hati ya Reyhan, setelah shalat langsung pulang saja, jangan kemana-mana! " ucap Andre yang merupakan ayah Reyhan.
"baik yah, Reyhan berangkat dulu Assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam." setelah kepergian Reyhan, pak Andre bersiap untuk meeting sore itu. "intan! " pak Andre memanggil istrinya.
"iya mas, kamu udah mau berangkat? " jawab intan sambil memasang senyum diwajahnya.
"iya, aku hari ini ada meeting, kamu jaga rumah sama jaga daniel jangan sampai ia membuat masalah lagi dengan Reyhan! "
"oh iya, aku bakal jagain kok, kamu tenang aja! "
"yaudah kalau begitu aku berangkat dulu Assalamu'alaikum! "
"waalaikumsalam" jawab Intan sambil mencium tangan sanga suami.