Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!
Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 1
"Kamu yakin mau ikut?" tanya David.
Keduanya baru saja sampai di kediaman bramantyo. Sebelum turun David kembali memastikan.
"Hm ya, ayo turun" ajak hazel.
Tekadnya benar-benar sudah bulat, dia tidak bisa lagi mendiamkan perlakuan Sherina. Meski tindakannya tentu akan semakin membuat kebencian Sherina semakin besar.
"Bilang padaku jika ingin pulang hm" David benar-benar khawatir.
Hazel langsung menganggukkan kepala menjawab. Wanita itu tampak tenang, entah apa yang sedang ada dalam kepala wanita itu.
"Akhirnya kamu dat..."
Kalimat Sherina terpotong kala melihat hazel berdiri di belakang David.
"Untuk apa kamu datang bersama wanita ini? Mama hanya ingin bicara denganmu bukan dengannya. Suruh dia pergi dari sini!" titah Sherina.
Namun Hazel dan David bergeming, keduanya sama sekali tak menghiraukan ucapan Sherina. David membawa langkahnya menuju sofa ruang tamu sembari menggenggam tangan sang istri.
"Hai" sapa citra berdiri menyambut kedatangan David.
Sayangnya David tak berminat membalas sapaan wanita itu.
"Apa yang ingin Mama bicarakan, aku harus ke kantor setelah ini" tanya David langsung pada intinya.
Meski sejujurnya pria itu sudah tahu apa yang ingin disampaikan oleh ibunya. Semua hanya tentang skandal yang menjerat citra.
"Mama ingin bicara secara pribadi, tanpa ada orang asing. Suruh wanita itu pergi atau menunggu diluar"
"Jika yang Mama maksud orang asing adalah Hazel maka Mama salah besar. Hazel bukan orang asing, dia istriku!. Seharusnya Mama tahu siapa orang asing sesungguhnya disini" balas David menyindir citra.
"Kamu benar-benar sudah berani pada Mama, David!. Sebelumnya kamu tidak seperti ini, wanita ini jelas membawa pengaruh buruk padamu"
David menatap pada sang istri, Hazel tampak tak peduli dengan ucapan Sherina. David sedikit bernapas lega melihat itu.
"Sekali lagi aku tanya apa yang ingin Mama bicarakan? Kalau hanya ingin marah-marah maka sebaiknya aku dan Hazel pergi!" tegas David.
"KAMU!"
Sherina benar-benar tidak habis pikir dengan perubahan drastis sang putra. David tak pernah bersikap sedingin ini padanya.
Wanita paruh baya itu memijat belakang lehernya. Sepertinya tensi Sherina naik karena tak percaya mendapati perlukan sang putra akan sekeras ini melawannya. Sherina berusaha menahan amarah yang siap meledak.
"Ceraikan wanita itu dan menikahlah dengan citra!" ucap Sherina dengan lantang.
David langsung terkekeh sinis mendengarnya. Netra elangnya melirik citra dengan jijik.
"Kenapa? Mama ingin aku menutupi skandalnya? Bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak kulakukan? Kalau itu niat Mama sebenarnya maka kutegaskan sekarang juga. SAMPAI KAPANPUN AKU TIDAK AKAN PERNAH MENIKAHI WANITA BUSUK INI!" teriak David berapi-api.
Sherina benar-benar tak berotak!.
Wanita paruh baya itu dengan terang-terangan menolak kehadiran twins yang notabenenya adalah anak kandung David.
Tapi sekarang dengan mudahnya Sherina meminta David menikahi wanita yang jelas-jelas hamil anak orang lain.
David bisa melihat tatapan terluka citra, namun dia sama sekali tak perduli. Dia tidak akan bersikap lembut lagi pada wanita manipulatif itu.
"Jaga mulutmu, David!. Kau menyakiti citra" teriak Sherina membela calon menantu pilihannya.
"citra hamil bukan karena menjual diri tapi dia dipaksa. citra di jebak!" lanjut Sherina.
David ingin sekali tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Sampai kapan mamanya akan membiarkan dirinya dibodohi oleh wanita busuk itu.
"Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu, Mas. Aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi selain kamu" ujar citra dengan berderai air mata.
Lihatlah betapa hebatnya wanita itu bersandiwara.
"CIH, DASAR MURAHAN!" ucap David tanpa hati.
Citra tidak menghiraukannya, wanita itu tampak bangkit dari duduknya kemudian bersimpuh di lantai tepat di hadapan David dan Hazel.
"Aku mohon. Anggap saja Mas sedang membayar hutang budi karena aku pernah mendonorkan ginjalku untuk Mas"
"Kamu yakin pernah mendonorkan ginjalmu padaku?" tanya David menatap sinis wanita yang tengah bersimpuh di hadapannya itu.
Benar-benar menjijikan, batin David.
"A-apa maksud Mas?" tanya citra tergagap.
"Apa yang kamu katakan, David!. Jelas citra yang mendonorkan ginjalnya untukmu, Mama sendiri yang menjadi saksinya"
David tidak tahan lagi dengan drama ini. Pria itu merogoh sakunya kemudian memutar rekaman video yang pernah dikirimkan oleh dimas.
'Pokoknya kamu harus tetap berpura-pura menjadi pendonor untuk David. Sampai kapanpun David tidak boleh mengetahui kebenarannya yang sesungguhnya'
"Itu..."
"Aku tidak ingin mendengar alasan apa pun lagi, Ma. Aku sungguh tidak percaya Mama setega ini membodohiku. Puluhan tahun aku dipaksa membayar hutang budi pada orang yang tak seharusnya!. Dan wanita ini begitu menikmatinya. Lihat betapa tidak tahu malunya dia"
Sherina dan citraa benar-benar mati kutu. Keduanya tidak mempersiapkan apa pun untuk menghadapi situasi ini.
Bagaimana bisa David memiliki rekaman video perbincangan mereka?
"Sebaiknya Mama mencari tahu dia benar-benar di jebak atau memang sengaja menjebakkan dirinya. Aku tidak tahu pasti siapa ayah dari bayi yang berada di kandungannya tapi aku tahu berapa banyak pria yang sudah dipuaskan olehnya. Aku harap Mama tidak kecewa saat mendapati wanita ini tidak sebaik yang Mama pikir"
"Bisa aku bicara" ucap Hazel membuka suara, memotong citra yang ingin mengatakan sesuatu.
"Pendapatmu sama sekali tidak diperlukan!" seru Sherina dengan sinis.
"Padahal aku ingin mengatakan setuju dengan permintaan Mama mertua. Aku bersedia memberi bantuan pada wanita itu, kasihan sekali dia"
Atensi semua orang langsung tertuju pada Hazel, termasuk David yang semakin menggenggam erat tangan istrinya. David sama sekali tidak tahu apa yang ada dipikiran Hazel.
"Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku setuju jika Mas David mencerai..."
"Tidak, kamu bilang kamu memberi satu kesempatan lagi padaku. Tidak akan ada perceraian!" potong David.
Hazel membalas genggaman tangan suaminya yang semakin mengerat seolah mengatakan semuanya baik-baik saja. David hanya perlu percaya padanya.
"Aku dan Mas David bisa saja bercerai tapi sebelum itu ada yang ingin kuberitahu pada Mama dan juga pada Anda, Nona citra. Saat ini Mas David tidak memiliki apa-apa lagi, semua aset-aset miliknya sudah dialihkan atas namaku dan juga anak-anak kami..."
"Apa maksudmu hah!" tanya Sherina berang.
"Ya seperti yang aku katakan tadi, Ma. Mas David mengalihkan semua aset-asetnya padaku dan twins. Semoga saja Nona citra bersedia menerima Mas David dan memulai semuanya dari nol" Tak perlu menggunakan amarah.
Sherina tidak mungkin rela semua aset David jatuh ke tangan Hazel begitu saja.
Mendengar pengakuan Hazel, wanita paruh baya itu pasti mengurungkan niatnya mendesak David menceraikan Hazel. Setidaknya untuk sekarang.
"Benar yang dikatakan oleh wanita ini?" cecar Sherina pada sang putra.
"Ya, semuanya sudah beralih menjadi milik Hazel dan anak-anak"
"BODOH!" umpat Sherina.
"Dasar wanita mata duitan!. Pasti kamu yang memintanya kan?" ucap Sherina hendak melayangkan tangannya pada Hazel. Namun David dengan cepat menyadari gerakan ibunya dan langsung menahan tangan Sherina.
"Dimana otakmu memberikan semua asetmu pada wanita ini!. Kau bahkan tidak berdiskusi pada Mama dan Papa!"
"Papa tahu" beritahu David dengan santai.
"Apa katamu?"
"Aku bilang Papa tahu jika aku sudah mengalihkan semua aset-asetku pada Hazel dan anak-anak. Kalau Mama tidak percaya coba saja hubungi Papa dan tanyakan semuanya" perjelas David.
.
.
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
aku suka keributan ini
Mayan Bu, nonton roman picisan live
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣