Ditahun ketiga pernikahan, Laras baru tahu ternyata pria yang hidup bersamanya selama ini tidak pernah mencintainya. Semua kelembutan Hasbi untuk menutupi semua kebohongan pria itu. Laras yang teramat mencintai Hasbi sangat terpukul dengan apa yang diketahuinya..
Lantas apa yang memicu Laras balas dendam? Luka seperti apa yang Hasbi torehkan hingga membuat wanita sebaik Laras membalik perasaan cintanya menjadi benci?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Runtuhnya hati seorang istri
Laras adalah seorang wanita yang sangat mencintai suaminya, Hasbi. Mereka menikah setelah berpacaran selama 3 tahun. Hubungan mereka penuh dengan kebahagiaan, meskipun terkadang ada juga tantangan. Namun, ada satu hal yang selalu Laras khawatirkan ----Ia tak kunjung juga hamil.
Hasbi, suaminya, sering menyampaikan keinginan untuk memiliki seorang anak. Tidak ada yang secara langsung mengungkapkan perasaan atau permintaan berlebihan, tetapi kadang-kadang Hasbi bercerita tentang beberapa temannya yang memiliki buah hati, dan dia berharap bisa segera merasakan kebahagiaan tersebut. Laras merasa ia harus segera hamil agar bisa membuat suaminya bahagia. Ia merasa itu adalah kewajiban sebagai seorang istri untuk membuat Hasbi bangga memiliki nya.
Suatu hari, Hasbi membawa dua anak perempuan ke rumah mereka, Hasbi mengatakan bahwa kedua anak itu adalah anak rekannya yang meninggal dunia akibat kecelakaan, malam itu Hasbi mengatakan pada Laras keinginannya untuk mengadopsi keduanya untuk meramaikan hari-hari mereka. Laras, yang sangat mencintai suaminya dan ingin selalu memenuhi harapan-harapannya, merasa inilah jalan untuk membuat Hasbi semakin bahagia.
Meskipun banyak orang yang mengingatkan tentang repotnya Laras menjaga anak orang lain, Laras tetap melangkah. Ia merasa, "jika ini bisa membuat suamiku bahagia, kenapa tidak?" dengan tekad bulat, ia menyetujui keinginan Hasbi, Laras berpikir bahwa ini semua demi kebahagiaan rumah tangga mereka.
Namun, suatu hari disaat ibu mertuanya berkunjung, Laras tidak sengaja mendengar percakapan antara Hasbi dan Nur, Ibu mertuanya.
Laras yang awalnya ingin memanggil mereka makan, memelankan langkah saat rungunya mendengar bisik samar. Tentu dia tidak ingin mengganggu obrolan seru antara ibu dan putranya.
"Sampai kapan kamu menutupi ini dari Laras? Bukankah ini terlalu kejam untuknya?." Nur bicara pelan, suaranya nyaris tak terdengar.
Saat Laras hendak mendorong pintu dia mendengar Nur bicara lagi dengan nada yang lebih serius, "Anak-anak cepat atau lambat harus sekolah. Laras nggak akan bisa dibohongi terus."
Tiba-tiba jantung Laras berdegup kencang karena takut yang menyusup, hingga membuatnya mematung.
Hasbi mendengus dingin, "Urusan Laras itu mudah, Bu. Dengan kepribadiannya, Laras pasti ngerti. Malah bisa jadi dia tidak keberatan dengan kehadiran Hera nanti."
"Hasbi, Ibu takut membohongi wanita sebaik Laras, selama ini dia yang ngurus ibu saat kamu sibuk dengan pekerjaanmu, Laras juga sedang menanti kehamilannya, dia ingin sekali melahirkan buah hati untukmu."
"Dia tidak akan!" Nada Hasbi terdengar dingin. "Selama tiga tahun ini aku sengaja memberinya pil penunda kehamilan, karena aku hanya ingin memiliki anak dari Hera, tidak dengan siapapun. Termasuk Laras!" jawaban Hasbi, bagaikan busur panah yang menghujam jantung Laras sampai hancur berkeping-keping.
Tubuh Laras bergetar karena menahan gejolak hati. Apa yang didengarnya terlalu menyakitkan.
"Sudahlah, Bu. Aku nggak mau bahas masalah ini, yang penting ibu tahu, jika Naila dan Cantika itu anak kandungku, asal ibu diam, selamanya Laras tidak akan pernah tahu! Hera itu anak keluarga terpandang, dulu alasan orang tuanya tak merestui kami karena aku hanya karyawan biasa, tapi kini aku sudah jadi Menejer, sekian lama menunggu restu itu akhirnya ku dapat."
Tubuh Laras mematung. Kukunya mencengkram telapak tangan hingga berdarah.
Ternyata dimata Hasbi, ia tak lebih hanya seorang perempuan bodoh yang mudah dibohongi.
Laras segera menutup mulut. Seperti ada rasa darah yang berasal dari lidahnya.
Laras merasa darahnya berhenti mengalir. Suara gemuruh memenuhi telinga nya.
Jadi selama ini Hasbi tidak hanya tidak mencintainya, tetapi juga membuatnya jadi pengasuh dari anak lelaki itu dengan wanita lain secara gratisan?
Laras ingin tertawa sangking sakit hatinya.
Selama ini, Laras terus meminum obat penyubur yang Hasbi berikan, demi meningkatkan peluang hamil. Siapa sangka itu justru pil penunda kehamilan yang Hasbi siapkan.
Laras mencengkram telapak tangannya sampai berdarah, tapi sakit itu tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa dingin di hatinya.
"Hasbi, kamu pikir aku ini apa? Kalian sudah membohongi ku, membuatku jadi pengasuh anakmu dengan wanita lain, jangan harap! Tunggu saja, aku akan membuat kalian menerima konsekuensi atas rasa sakitku ini!" bisik hati Laras, kakinya melangkah menjauh meninggalkan obrolan antara Hasbi dan Nur.
#####
Teman-teman ada yang baru nih!
Minta semangatnya dong