NovelToon NovelToon
Aku, Bukan Antagonis

Aku, Bukan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nadia

Tiga tahun pernikahan tanpa cinta dari suaminya, Valeria akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Zelan. Laki-laki yang sebelumnya ia cintai dengan sepenuh hati.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan yang di anggap seperti angin lalu, membuatnya lelah lahir batin.

Di mata Zelan, Valeria hanya sosok wanita jahat dan kejam, sosok yang dia anggap sebagai perebut kebahagiaan nya dengan wanita yang dicintainya.

Namun ada sebuah fakta yang tidak di ketahui oleh Zelan di balik pernikahan nya dengan Valeria. Wanita yang dia anggap sebagai antagonis itu, ternyata adalah orang yang paling banyak berkorban untuk hidup nya.

"Peran ku sebagai istrimu telah usai Zelan, aku pergi, satu hal yang harus kau ketahui. Aku, bukan orang jahat."

Bagaimana reaksi Zelan setelah mengetahui kebenaran tentang Valeria dan bagaimana kehidupanya setelah di tinggal sang istri? Ayo baca kisah nya di sini ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #01

"suamiku, aku sedang sakit, bisakah malam ini kau tidak pergi? Bisakah kau temani aku untuk malam ini saja? Aku benar-benar sedang sakit," ucap seorang wanita yang saat itu terbaring lemah di atas ranjang.

Tubuh nya terlihat sangat lemah, tangan nya mengengam kuat pergelangan tangan seorang laki-laki, yang dia panggil barusan, dengan sebutan suami.

"Valeria, sudah cukup sandiwara mu, aku jijik melihat mu bertingkah seolah-olah kau lah yang paling menderita di dunia ini," ucap Zelan suami Valeria.

Ia menepis tangan Valeria dari pergelangan tangan nya.

"Aku benar-benar sedang sakit, tidak berpura-pura, Zelan aku mohon, kali ini saja temani aku," suara Valeria terdengar lirih.

Zelan menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar, dia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya yang pada saat itu menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

Drrrt ...

Drrrt ...

Drrrt ...

Terdengar suara getaran ponsel yang ada di dalam saku celana Zelan.

Ia segera merogoh nya dan melihat nama yang tertera di layar ponsel tersebut.

Dengan cepat Zelan menekan tombol hijau untuk menerima panggilan telpon itu.

Call on,

"Zelan, tolong, aku jatuh di kamar mandi, kaki ku sangat sakit, aku tidak bisa berdiri," terdengar suara seorang perempuan yang cukup lemah dari dalam sana.

"Aku akan segera kesana, tunggu aku," ucap Zelan. Ia terlihat sangat panik setelah menerima telpon tersebut.

Tut ... Tut ... Tut ...

Call of.

"Ada urusan penting, aku harus pergi, jika sakit minum saja air hangat, wanita seperti mu seharusnya tidak bisa sakit," ucap Zelan sambil menatap datar sang istri yang sedang terbaring tak berdaya.

"Karina? Kau ingin menemuinya lagi?" ucap Valeria dengan air mata yang mengalir turun dari ekor matanya.

"Bukan urusan mu," setelah mengucapkan kata-kata tersebut Zelan mengambil kunci mobil dan berlalu pergi dari sana.

Isak tangis pilu mulai terdengar di kamar sederhana tersebut, lampu redup yang menerangi kamar seolah-olah mengikuti suasana hati Valeria yang kini hancur lebur bagaikan kaca yang tergilas batu.

"Kenapa? Kenapa kau tidak pernah bisa membuka hatimu sedikit saja untuk ku? Sudah tiga tahun lamanya dan kau masih melihat aku seperti seekor hewan yang menjijikan? Padahal aku sangat mencintaimu," lirih Valeria dengan air mata tak tertahankan.

Tiga tahun pernikahan, Valeria tak pernah di pandang sebagai seorang istri oleh Zelan, dia lebih terlihat seperti seorang pelayan pribadi Zelan di apartemen yang mereka tinggali saat ini.

Zelan seorang CEO dari perusahaan yang lumayan terkemuka di Jakarta, namun istrinya, Valeria selalu terlihat lusuh seperti seorang pelayan.

Pakaian yang Valeria pakai hanya itu-itu saja, dia bahkan tidak punya tas bermerek, gaun, ataupun kosmetik mahal, padahal untuk membeli itu semua adalah hal yang cukup mudah bagi Zelan.

Cinta Valeria kepada Zelan yang selama ini selalu bertepuk sebelah tangan, sudah tiga tahun menikah mereka bahkan tidak pernah melakukan hubungan suami istri sebagai mana semestinya, awalnya Valeria mengira waktu akan mengubah pandangan Zelan terhadap nya, namun setelah tiga tahun lamanya semuanya tetap sama. Zelan tetap membenci Valeria.

Pernikahan mereka berawal dari sebuah kesepakatan, antara Valeria dan keluarga Zelan.

TIGA TAHUN YANG LALU ...

Flashback on,

"Nona maaf, kakak mu tidak bisa di selamatkan," ucap seorang dokter berdiri di hadapan Valeria dengan tatapan iba.

Valeria tertegun, air matanya mengalir begitu saja menuruni pipinya setelah mendengar ucapan sang dokter.

"Tidak, ini tidak mungkin," ucap Valeria dengan suara bergetar.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tuhan sepertinya lebih sayang kepada kakak mu," kata dokter tersebut sambil memegang pundak Valeria.

Kaki Valeria seketika melemah dia terduduk di lantai bahkan sebelum melangkah masuk ke dalam ruangan tepat di mana kakak nya di rawat.

"Valeria," lirih seseorang yang kini menghampiri Valeria.

"Kakak ku, dia, dia sudah tidak ada," ucap Valeria dengan bibir bergetar.

Wanita yang terlihat seumuran dengan Valeria itu segera memeluk erat-erat tubuh mungil Valeria sambil ikut menangis.

"Maafkan aku, ini semua gara-gara kakakku, jika saja kakak mu tidak menyelamatkan kakak ku dari kecelakaan itu mungkin dia tidak akan meninggalkanmu," ucap gadis tersebut.

Itu adalah Maya, sahabat baik Valeria.

"Maya! Bagaimana kabar kakak nya Valeria? Apakah dia baik-baik saja? Bagaimana dengan kakak mu?" tanya wanita paruh baya yang sepertinya baru saja tiba di rumah sakit bersama seorang laki-laki yang tak lain adalah suaminya.

"Kak Zelan masih ada di ruangan rawat ma, dokter belum keluar, tapi kakak nya Valeria, dia sudah tidak ada," ucap Maya masih memeluk Valeria yang sudah tidak berdaya bahkan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Suasana semakin buruk, kesedihan dan khawatiran bercampur aduk.

Zelan adalah kakak kandung wanita bernama Maya yang notabene nya adalah sahabat baik Valeria.

Zelan mengalami kecelakaan maut, mobil nya terbakar, Leon yang mengetahui itu adalah kakak laki-laki sahabat adiknya segera menolong tanpa pikir panjang, sehingga di saat ledakan terjadi Leon malah melindungi Zelan dan membuat dirinya terluka parah.

Kejadian tersebut di saksikan oleh Valeria sendiri. Leon adalah kakak nya Valeria sekaligus satu-satunya keluarga yang di miliki Valeria. Sejak kecil mereka hanya hidup berdua tampa orang tua dan Leon adalah orang yang sangat di sayangi Valeria.

Di tengah-tengah situasi yang genting itu, dokter yang merawat Zelan pun segera keluar dari ruang rawat, dia buru-buru menghampiri keluarga Zelan dan mulai mengatakan sesuatu.

"Pasien masih bisa di selamatkan, namun dia butuh donor jantung dengan segera, jika tidak aku tidak akan dapat membuat nya tetap hidup," ucap sang dokter lagi.

"Astaga ya tuhan bagaimana ini? Mana mungkin kita bisa menemukan jantung di situasi singkat seperti ini," kata sang mama mulai panik.

Sementara itu Valeria yang tak sanggup menahan keguncangan kesedihan itu jatuh pingsan di dalam pelukan Maya.

TIGA HARI SETELAH NYA.

Zelan berhasil di selamatkan, dan hari ini adalah hari pemakaman Leon,kakak nya Valeria.

"Kenapa kau meninggalkan ku sendirian? Bukan kah kau sebelumnya sudah pernah berjanji kalau kau tidak akan pernah meninggalkan ku sampai kita menemukan kedua orang tua kita?" ucap Valeria sambil duduk di samping makam dengan bunga Krisan di tangan nya.

Mama dan papa Zelan serta Maya juga ikut hadir dalam pemakaman tersebut, mereka membiayai seluruh proses pemakaman dan kremasi Leon.

"Valeria sudah, cuaca nya sudah sangat mendung, sebentar lagi hujan akan turun, ayo kita pulang," kata Maya sambil memegang kedua pundak Valeria.

"Pulang? Kemana? Rumah ku sudah pergi meninggalkan ku," lirih Valeria yang mental nya terpukul hebat akan kepergian sang kakak.

Kedua orang tua Maya yang mendengar itu merasa sangat iba, mereka ingin Maya segera mengungkap kebenaran tentang Leon.

****

1
@pry😛
rskn... enk..
Jumi Saddah
ini zelan blom sdar apa klo iya sm vale udh pisah,,,biar ortu nya deh yg kasih thu,,
Retno Isma
kyaknya umurnya perlu direvisi si kak. agak ketuaan ya 🤭
@pry😛
aq klo bc zelan aq skp.... lbh sk ke vale sm aksa
@pry😛
next
@pry😛
sa gntg jgn gila ya... klo sk nikhin... jgn pcrn... aq gk sk pcrn..
aku
wkwkwkwk kamu ketahuaaaannn /Facepalm//Facepalm/
aku
abu nawas jg aksa ni 😁
👑𝙉𝙖𝙙𝙞𝙖𝙠𝙞𝙢🍒: ah iya , kamu bener kak kalau gak abu Nawas ya nuaiman 🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
nikh kn ma... jgn ksh kendor
@pry😛: adat jawa🤣🤣🤣
total 2 replies
@pry😛
visual ny mn
@pry😛: ok kk.... tp byk author yg pkai ft di stiap bab lho kk
total 2 replies
@pry😛
mimpi nyet🤣
@pry😛
hy anjig... jgn kaget kau ya
@pry😛: ap kk.... kesel aq🤣🤣🤣🤣 kn hbs tu nnt dy dktin z
total 2 replies
@pry😛
mt kau
@pry😛
mirip bgt... aq bc zelan aq skip... ku tgg hncr dy
@pry😛
kk bikin cerai org tu ya... gk s7 aq sm mokondo tu
@pry😛
next.....🤣🤣🤣aksa mepet trs
@pry😛
jdh mu vale🤣🤣🤣
@pry😛
jdh ku❤
@pry😛
next
Kartini
berharap Leon masih hidup dan bisa bertemu dan berkumpul dengan ortunya dan zelan menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!