NovelToon NovelToon
ME?

ME?

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bravania

Ketika Tuan Muda punya perasaan lebih pada maid sekaligus sahabatnya.
Gala, sang pangeran sekolah, dipasangkan dengan Asmara, maidnya, untuk mewakili sekolah mereka tampil di Festival Budaya.
Tentu banyak fans Gala yang tak terima dan bullyan pun diterima oleh Asmara.
Apakah Asmara akan terus melangkah hingga selesai? Atau ia akan mundur agar aman dari fans sang Tuan Muda yang ganas?

Happy Reading~

•Ava

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bravania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

You and I

"Hei!! Kembalikan novelku!"

"Ambil sendiri kalau kau bisa. Wlee."

"Gala! Kembalikan!! Aku lelah mengejarmu."

"Tangkap aku dulu, Asmara!"

Seisi kelas 2-2 hanya bisa menggeleng terbiasa dengan adegan si Pangeran Sekolah yang mengganggu si gadis dengan taburan bintang di pipinya. Hei, itu hampir terjadi setiap pagi. Oke?!

Gadis yang dipanggil Asmara berhenti mengejar oknum bernama Gala Pramadana. Ia benar-benar lelah. Tenaganya terkuras meskipun pelajaran pertama belum dimulai.

Karena tak mendengar teriakan-teriakan dari temannya, Gala berhenti dan berbalik menatap teman dekatnya yang kini sudah duduk dan menyandarkan kepala pada meja.

"Kau benar-benar lelah?"

Gala meletakkan dagunya di atas meja dan berhadapan langsung dengan kepala temannya itu.

"Hei, Mara. Kenapa tak menjawabku?"

"..."

"Ini, ku kembalikan novelmu."

Gala meletakkan novel itu di atas meja yang langsung diambil oleh Asmara.

"Hei. Maaf. Aku tak bermaksud membuatmu semakin lelah, Mara."

Ungkapan penyesalan Gala hanya dibalas deheman oleh Asmara. Dirinya benar-benar ingin tidur. Salahkan saja tugas rumahnya yang menggunung semalam.

Setelahnya, keduanya terdiam karena Asmara yang mengantuk dan Gala yang tak tahu harus berbuat apa.

"Permisi, apa Gala Pramadana dan Asmara Candrima ada di sini?"

Pemilik kedua nama itu menoleh ke arah pintu. Seorang gadis tersenyum menatap mereka.

"Kalian diminta untuk menemui Pak Bayu di ruangannya."

"Ada apa?" Gala menyaut. apa ini soal perwakilan sekolah ya?

"Tidak tahu. Beliau hanya memintaku untuk memanggil kalian ke ruangannya."

"Ah. Baiklah. Terimakasih."

Begitu gadis itu berlalu, Gala menatap Asmara yang masih melihat ke arah pintu.

"Hei, ayo! Kita dipanggil Pak Bayu, Mara."

"Aku juga dengar. Kau pikir aku tuli?!"

Setelah berucap ketus pada Gala, Asmara beranjak dari kursinya. Ia masih kesal pada sahabatnya itu karena mengganggu acara 'kencan' dengan novelnya.

Gala menghela napas pelan sebelum akhirnya mengikuti Asmara. Salahnya sendiri yang membuat kesal sahabatnya itu.

Gala merangkul pundak sahabatnya itu dan secara otomatis mata penghuni sekolah yang melihatnya menatap Asmara sinis.

'Lagi? Apa salahku? Dia yang merangkul ku. Lagi pula INI HANYA RANGKULAN DAN KAMI ADALAH SAHABAT!!'

Rasanya Asmara ingin berteriak seperti itu, tapi mana mungkin ia mampu? Jadi, ia hanya bisa menahannya dalam hati.

~•~

Keduanya duduk di depan Pak Bayu begitu dipersilakan oleh guru tari tersebut

"Maaf, Pak. Ada apa Pak Bayu memanggil kami kemari?"

Asmara memberanikan diri untuk bertanya terlebih dulu.

"Kalian tahu soal Festival budaya dua bulan lagi kan?"

Kedua murid tahun kedua itu mengangguk.

"Kalian saya minta untuk berkolaborasi dalam rangka mewakili Sekolah di Festival Budaya tahun ini."

"M-maaf, Pak?" Asmara tidak salah dengar? Dirinya??

"Baik, Pak. Kami akan melakukannya." Gala dengan senang hati menerima permintaan tersebut, tak melihat ekspresi gadis di sampingnya seperti apa.

Asmara langsung menoleh pada Gala. Menatap sahabatnya itu seolah berkata 'apa yang kau katakan?!'

'Fans Gala pasti akan menerorku habis-habisan jika aku menerima ini.'

Asmara terdiam menatap Gala, memberi kode agar ia menolak atau setidaknya membantah agar tidak dipasangkan dengan dirinya.

Karena tak direspon oleh Gala, Asmara mengalihkan pandangannya pada Pak Bayu.

"Maaf, Pak. Kenapa saya yang dipilih? Ada Senada yang lebih bagus dari saya."

"Menurut pandangan saya, kamu yang lebih cocok bersama Gala. Kalian juga cukup dekat sehingga kemistri yang muncul bisa kuat dan lebih alami."

"Maaf, Pak. Tapi saya tidak bisa. Pak Bayu bisa meminta yang lain untuk melakukannya."

Kini giliran Gala yang menatap Asmara dengan pandangan sama yang gadis itu berikan sebelumnya.

Gala cepat menoleh pada guru tari sekolahnya itu.

"Tidak, Pak. Kami akan melakukannya."

Guru tari itu menatap kedua muridnya sebentar sebelum bicara.

"Baiklah. Mulai besok kalian bisa menentukan konsep kalian sendiri dan berlatih. Besok akan saya berikan jadwal latihan kalian agar tidak bertabrakan dengan siswa yang lain."

Keduanya memberi salam sebelum keluar dari ruangan itu.

Gala membawa gadis manis itu ke taman belakang sekolah.

Begitu sampai, Asmara menghempaskan genggaman tangan Gala.

"Apa yang kau katakan tadi?!"

"Harusnya aku yang bertanya begitu padamu, Asmara Candrima. Kenapa kau menolak, hah?"

'Fans-fans mu yang gila itu yang membuatku malas menerimanya.'

Tapi sekali lagi, itu semua hanya bisa tertahan di hati seorang Lee Felix. Mulutnya benar-benar ingin berteriak di depan Gala sekarang.

"Ada yang lebih bagus daripada aku. Dan kenapa harus aku?!"

"Kau tidak dengar penjelasan dari Pak Bayu tadi?!"

"Tetap saja-"

"Jujur padaku. Kenapa kau mau menolak tadi? Aku tahu kau sudah menunggu tawaran ini bahkan sejak pertama kali masuk ke sekolah ini."

Gala yang memotong ucapannya membuat Asmara menatap sahabatnya sejak SMP itu.

"Tidak ada. Hanya malas."

Asmara mengalihkan pandangannya. Ia tak akan sanggup berbohong jika bertemu dengan tatapan mengintimidasi dari Gala.

Gala menghela napas pelan. Jika sudah seperti ini, ia tak akan bisa mendapat jawaban jujur dari Asmara sekalipun ia paksa.

"Ya sudah. Ayo kembali ke kelas! Dan jangan katakan lagi kalau kau tak ikut di festival nanti."

Gala menarik tangan Asmara namun tertahan karena gadis itu menarik tangannya pelan. Membuat Gala berbalik dan menatap Asmara penuh tanya.

"Aku.. akan bilang... Tapi kau harus janji kau tak akan marah pada siapapun."

".." Gala tak merespon ucapan sahabatnya.

"Janji dulu, Gala."

"Oke oke. Aku janji tidak akan marah."

Asmara diam, masih ragu untuk jujur pada Gala. Ia hapal betul tabiat tuan mudanya ini.

"Fans-fans mu sering mengirimiku surat ancaman. Kadang juga memenuhi lokerku dengan sampah. Mereka hanya tak suka jika aku dekat dengan mu. Itu alasan kenapa aku ingin menolaknya."

Asmara tak sekalipun menatap Gala saat mengucapkan itu semua. Ia takut.

Kedua tangan Gala terkepal begitu mendengar alasan Asmara. Badannya menegang kaku. Tatapannya datar dan kosong. Penuh dendam untuk siapapun yang berani berbuat kejam pada Asmaranya.

Asmara maju untuk memeluk Gala.

"Kau sudah berjanji tidak akan marah pada siapapun. Kau tidak boleh jahat pada orang lain lagi, Gala."

Kepalan tangan Gala berangsur merenggang. Badannya juga tidak tegang seperti sebelumnya. Tatapannya pun ikut melembut seiring usapan Asmara dipunggungnya.

"Aku akan tetap ikut festival. Tapi kau tak boleh jahat pada orang lain lagi. Janji?"

"..." lagi lagi Gala hanya diam.

"Janji, Gala?"

Asmara mengulangi ucapannya karena Gala hanya diam yang akhirnya dibalas anggukan singkat oleh pemuda yang lebih tinggi itu.

Saat Asmara akan melepas pelukannya, Gala melingkarkan tangan kanannya dipinggang ramping Asmara.

"Aku tak peduli, aku Pangeran Sekolah atau apa. Tapi kau harus tetap bersamaku, Asmara."

Asmara hanya mengangguk pelan.

'Dan aku akan tetap jadi maid mu, Gala.' -Asmara

1
Awa De UwU lavita uwu
Akhirnya ketemu cerita yang bikin aku kecanduan baca!
Ava: ikutin terus ceritanya yaa. happy reading😘
total 1 replies
Texhnolyze
Ceritanya keren banget, thor. Sangat menginspirasi!
Ava: aw.. makasiii. semoga ceritaku bisa menghibur temen temen. pantengin terus yaa😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!