Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 (Julian Marvelus)
Keluarga Marvelus..
Keluarga bangsawan terkenal, pedang kerajaan Yaretia. Memegang 1 rute yaitu Strength Route dari percabangan pohon kekuatan yang disebut sebagai Sephiroth Tree.
Kepala keluarga Marvelus, Angrei Marvelus. Sosok yang ditakuti, pemegang kedudukan tertinggi keluarga Marvelus. Semua keluarga menunduk kan kepalnya memberi hormat kepada Angrei Marvelus.
Memiliki 3 istri dan total 7 anak. Semua anak itu memiliki bakat tiada tara yang siap mengguncang dunia. Namun takdir membelokkan perkataan tersebut, ketika sang bungsu terkena kutukan yang menggerogoti tubuhnya secara perlahan.
Julian Marvelus, nama putra bungsu keluarga Marvelus. Menyimpan bakat dari keluarga Marvelus namun dengan tubuhnya yang sedang sakit parah, membuang bakat hebat didalam tubuhnya.
Rumah Kecil Keluarga Marvelus, di desa dekat dengan kota Notheim, sebelah utara desa Riveredge. Rumah tempat Julian Marvelus dikucilkan, dirawat oleh 1 orang pelayan wanita dan 1 orang pelayan laki-laki utusan keluarga Marvelus.
Julian dikucilkan karena dia disebut sebagai sumber malapetaka akibat dari kutukan yang berada ditubuhnya.
Rumah dari batu-bata dengan pondasi kayu sebagai penegak. Rumah yang tidak terlihat seperti rumah orang bangsawan. Atap sudah berlumur terlihat tidak terurus.
Didalam, rumah terbagi menjadi beberapa ruangan, ruang tamu, 2 kamar mandi, ruang makan dan dapur, 2 kamar tidur yang jaraknya berdekatan. Lantainya terbuat dari kayu yang masih kokoh serta ornamen-ornamen yang terlihat sepi dan hanya beberapa bingkai terlihat masih menggantung di dinding.
Seorang pria berumur 18 tahun berbaring diatas kasur. Matanya terpejam dengan tubuhnya yang sangat kurus kekurangan nutrisi. Rambutnya berwarna hitam bercampur putih di beberapa bagian helai rambutnya akibat dari kutukannya.
Rambut hitam agak tipis panjang, tubuh kurus kering memperlihatkan tulangnya, kulit berwarna sawo matang dengan beberapa ruam lebam dibeberapa titik ditubuhnya menandakan kutukan didalam tubuhnya sudah semakin mengganas.
Berbaring diatas kasur selama bertahun-tahun. Di cap sebagai anak terbuang, karena berbeda dengan kakak-kakaknya yang mulai melebarkan sayap mereka, kesuluruh kerajaan Yaretia.
Bibirnya sudah sangat pucat hampir membiru, mereka yang melihat pria itu seperti melihat mayat yang dibiarkan tergeletak saja diatas kasur.
Atau memang dia sudah menjadi mayat???
Namun secara tiba-tiba asap kecil keluar dari sela-sela pori-pori tubuhnya, mulutnya terbuka lebar meneriakan rasa sakit tanpa suara. Matanya terbuka memutih dalam kondisi tidak sadar.
Telinganya berdengung, pupil matanya bergetar. Mengembalikan kesadaran, Julian Marvelus bangkit kembali.
Dalam kondisi baru tersadar ia berbaring diatas kasur dengan tatapan mata yang kebingungan. Matanya menatap kearah langit-langit ruangan "Dimana aku?" Julian bertanya kepada dirinya sendiri dengan wajah yang kebingungan.
Ia bangun dari tidurnya, duduk diatas kasur. Matanya melirik kearah sekitar ruangan kamar tidurnya. Menatap kamarnya terlihat tidak terurus. Jaring laba-laba terlihat bersarang disisi-sisi kamarnya.
Matanya menatap kearah bingkai foto yang dipajang didinding dekat dengan rak buku. Julian didalam hatinya merasakan ketertarikan yang mendalam ketika pandangannya menatap kearah foto tersebut. Ia lalu beranjak dari tempat tidurnya secara perlahan dengan kondisi yang lemas.
Langkah kakinya perlahan berjalan, tangannya menyentuh bingkai foto yang kini sudah ada didepannya. Foto dirinya yang masih kecil bersama dengan kedua orang tuanya.
Menyentuh foto itu, serpihan ingatan muncul.
"Akhh..." Menyentuh kepalanya terasa sangat pusing, ketika serpihan ingatan muncul sekejap didalam kepalanya.
"..Keluarga Marvelus"
"Namaku Julian Marvelus" Ucap namanya ketika ia sudah menyadari beberapa hal berdasarkan ingatannya.
Diasuh oleh kedua pelayannya yang tidak bertanggung jawab. Meninggalkan Julian dalam keadaan tidak berdaya, mengambil setiap harta miliknya yang dikeluarkan oleh keluarga Marvelus untuknya. Tidak memberikan makanan apapun, tubuhnya kurus kering tidak berdaya tanpa tenaga.
"Sial, apa ini transmigrasi?" Memegang wajahnya tidak percaya setelah mengingat semuanya.
"Berpindah ketubuh seorang bangsawan yang sangat lemah..."
"..dengan nama yang sama" Ucap Julian tidak percaya. Namanya adalah Julian Draxler, Mahasiswa Harvard bidang keteknikan. Berasal dari Asia, dengan keturunan campuran eropa dan asia.
Tubuhnya yang lemas segera berjalan keluar kamar. Mencari makanan yang ada di rumah. Meja makan dan dapur yang tidak terurus, beberapa makanan terlihat sudah basi meninggalkan bau yang tidak sedap.
"Mereka berdua sudah tidak kembali selama beberapa hari, setelah membawa kabur barang-barang milikku" Julian menutup hidungnya mencium bau makanan nasi didapur.
Matanya melihat roti yang masih terbungkus agak jauh dari makanan lain. Julian meraih bungkus roti itu, terlihat beberapa bagian dari roti itu masih dalam kondisi bagus walaupun beberapa bagian yang lainnya sudah terkontaminasi oleh jamur.
Ia segera membuang bagian-bagian yang terkontaminasi jamur, dan menyisakan bagian yang masih bisa dimakan. "..." Membuang rasa jijiknya, segera Julian memakan roti ditangannya dengan lahap.
Perutnya sudah terisi walaupun rasa jijik masih menghantuinya. Ia kemudian duduk dikursi setelah memakan roti itu. Tubuhnya terisi kembali oleh tenaga walaupun tidak sepenuhnya.
Hal ini dikarenakan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Penyakit yang bahkan tidak bisa di identifikasi oleh para tabib. Penyakit yang terus menyedot vitalitas tubuh Julian.
Penyakit yang sudah ia derita selama 6 tahun. Aib bagi keluarga Marvelus, diusir oleh keluarga Marvelus berkat hasutan ibu tirinya.
Julian berhasil bertahan selama 6 tahun setelah dirinya disarankan oleh mentornya di keluarga Marvelus untuk mengambil rute dari Sephiroth Tree yaitu Support Route.
Support Route, Stage 10 Aid Initiate. Mengambil ranting kekuatan dari Stage 10, yaitu berfokus kepada pemulihan diri sendiri dan orang lain. Regenerasi dan pemulihan secara berkala. Namun karena kemampuan ini membutuhkan energi tambahan, dan karena kedua pelayan yang diutus oleh keluarga Marvelus mengabaikannya. Jadi kemampuan itu tidak bisa dilanjutkan dan berakhir tubuhnya yang kalah akibat penyakitnya yang semakin ganas.
Memikirkan sebentar, hingga Julian akhirnya menemukan setidaknya solusi untuk saat ini.
"Sephiroth Tree, pohon dari seluruh inti kekuatan yang ada, mungkin hanya dari ini aku bisa mencari jalan keluar"
Julian menghela nafas panjang dengan tekad yang kuat ia berusaha keluar dari masalah ini.
"...Saat ini sepertinya penyakit ku belum kambuh lagi.."
Julian merasakan penyakit di tubuhnya belum bangkit lagi setelah sebelumnya tubuhnya merasakan mati sebentar. Penyakitnya tidak menghilang, melainkan seperti tidur didalam tubuhnya.
"Aku harus cepat mencari petunjuk.."
Julian segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kearah rak buku dikamarnya.
Matanya melihat sekumpulan buku yang berantakan penuh dengan debu. Julian mencari diantara tumpukan buku itu judul yang ia cari.
Hingga setelah beberapa saat, Julian menemukan sebuah buku yang berjudul 'Sepiroth Tree, Kekuatan dari dewa'.
"Ini dia.."
Julian mengambil buku itu dari tumpukan 2 buku diatasnya. Matanya melihat sampul buku yang menggambarkan ilustrasi dari Sephiroth Tree.
Membuka buku..
Sephiroth Tree adalah kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi, menumbuhkan percabangan kekuatan yang dikenal sebagai Route.
Strength Route, Dark Route, Light Route, Elemental Route, dan lainnya merupakan percabangan dari satu kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi.
Makhluk dari Middle Realm diperkenankan untuk mengakses salah satu atau beberapa
Route dari Sephiroth Tree. Namun cara mengakses setiap route harus dilakukan beberapa ritual sebelumnya yang melibatkan Magic Circle. Magic Circle digunakan sebagai perantara antara dunia fana dan Sephiroth Tree. Magic Circle memiliki pola tertentu yang hanya diketahui oleh orang-orang terpilih. Salah satu Magic Circle yang tidak banyak orang ketahui adalah Death Route. Karena legenda mengatakan Death Route membutuhkan ritual yang sangat sulit dan Magic Circle yang tidak pernah di ketahui oleh siapapun.
Setiap Route yang berhasil diakses memerlukan kekuatan khusus untuk mengakses semua kemampuan tersebut. Mana, adalah energi utama yang digunakan untuk mengeluarkan kemampuan dari setiap Route.
"Mana, ini adalah cara utama untuk menggunakan kemampuan penyembuhan ku" Julian akhirnya menyadari sesuatu setelah membaca buku ditangannya.
Ketika ia selesai membaca buku, secara tiba-tiba muncul serpihan ingatan yang lainnya. "..Akhhh" Ia mengerang kesakitan setelah serpihan ingatannya muncul seperti role film yang diputar.
"Dulu aku pernah belajar cara mengumpulkan Mana, namun setelah penyakit mengganas tidak ada waktu bagiku untuk berlatih.."
"..Aku akan mencoba nya.." Gumam Julian penuh dengan keyakinan.
Julian duduk diatas lantai dengan kakinya bersila rapih. Julian bernafas secara perlahan, memperhatikan setiap udara yang masuk dan keluar melalui hidungnya. Merasakan kondisi sekitarnya, membiarkan kesadarannya hanyut. Memejamkan matanya, Julian fokus kedalam alam bawah sadarnya.
Tubuhnya rileks namun jiwanya sangat fokus. Setiap detak jantung ia rasakan.
Kesadarannya sudah semakin dalam..
'..Aku berhasil.." Ucap Julian didalam hati.
Ia kemudian merasakan benang tipis ia rasakan menyentuh kulitnya. Benang tipis itu semakin terasa bergerak menyentuh nya. Julian mencoba menarik benang itu kedalam tubuhnya dan siapa sangka dalam sekali percobaan Julian berhasil menarik benang itu kedalam tubuhnya.
Tubuhnya terasa sangat hangat ketika benang Mana itu masuk kedalam tubuhnya mengisi Mana Core didalamnya secara perlahan. Namun ketika Mana Core nya sedang diisi secara tiba-tiba kesadarannya langsung berpindah.
Dirinya langsung terbangun di alam bawah sadarnya. Berdiri diatas air yang tenang.
"Dimana ini?!!!"
Julian terkejut menapaki dirinya berada di tempat yang tidak ia ketahui.
Julian membalikan badannya, melihat monster raksasa sedang tertidur lelap. Bentuknya seperti ulat namun berwarna ungu dengan gigi tajam disetiap sisi lekukan tubuhnya. Ulat itu sedang tertidur lelap didalam diri Julian.
Mengarahkan tangannya kedepan, Julian merasakan Mana yang baru ia kumpulkan diserap oleh ulat itu. Benang halus keluar dari telapak tangan Julian bergerak menyambungkan secara langsung kepada tubuh ulat itu.
Melihat ini sekejap ia langsung tersadar.
"..Monster itu yang selama ini membuat pemilik tubuh ini menderita"
Julian sekejap menyadari hal yang sangat penting.
"..Menyerap Mana hingga Vitalitas tubuh inangnya sebagai nutrisi bagi tubuh ulat itu sendiri"
Ia mengepalkan tangannya menatap kebencian ulat besar itu.
Namun tiba-tiba siapa sangka ulat itu bergerak, Bangun dari tidur lelapnya.
"!!!!"