NovelToon NovelToon
Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Angst / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Ellena dijual ibu tirinya kepada seseorang sebagai pengantin yang diperkenalkan di muka umum, agar istri sah tetap aman.
Namun, di hari pengantin ia diculik sesuai dugaan pria itu, dan disanalah awal penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Ayah!!!"

"Aku mohon, Ayah. Tolong bantu aku. Jangan menjualku seperti ini!" jerit Ellena meminta tolong pada pria paruh baya yang sejak tadi diam memperhatikan dirinya dibawa.

"Maaf Ellena, kamu terima saja. Demi ayah," ucap Kevin dengan wajah melemas, merasa tak tega. Namun, tidak ada pilihan lain selain mengorbankan putrinya.

"Dasar gila, ayah gila!" pekik Haven adik Ellena yang juga terus memberontak ingin menyelamatkan kakaknya.

"Jangan bawa kakakku!" jerit Haven mengerahkan seluruh tenaganya, hingga ia berhasil terlepas, namun satu pukulan kuat langsung mendarat di perutnya, membuat pria itu mundur beberapa langkah.

"Dasar, kau diamlah!" teriak orang-orang yang menahan mereka, terus menyerang Haven.

"Haven!" jerit Ellena.

"Sudah pergi saja! Dan jangan melawan terus!" sentak Archer berkacak pinggang menatap galak pada Ellena.

Wanita yang merupakan ibu tiri dan di depan matanya langsung menerima sejumlah uang hingga dirinya di bawa.

"Nona, silahkan masuk mobil tanpa melawan, jika tidak ingin adikmu kenapa-napa!" ucap pria berbaju hitam dengan tegas, mengarahkan Ellena masuk ke dalam mobil.

Ellena tidak ada pilihan. Memikirkan keselamatan adiknya, membuatnya pasrah masuk dalam mobil.

"Kenapa harus aku, ayah?" batin Ellena meremas kuat gaun hitam yang dikenakannya.

Mobil melesat dengan cepat membawa Ellena pergi semakin jauh dari kediamannya. Ia tak tau akan dibawa ke mana. Namun, bayangannya membuatnya menerka, hidupnya akan semakin menderita setelah ini.

Ellena, hanya bisa menangis dalam diam. Menatap orang-orang disekitarnya yang terlihat begitu menyeramkan. Anehnya ada sekitar lima mobil yang mengawalnya entah apa tujuannya.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan. Bahkan Ellena sudah tidak tau arah jalan untuk pulang, saking jauhnya tempat itu dari tempat tinggalnya. Kini mobil yang membawanya pergi, memasuki halaman sebuah mansion mewah dan besar dengan nuansa berwarna hitam.

Gedung itu terlihat begitu mewah, megah, namun bagi Ellena tempat itu terlihat menyeramkan.

"Sebenarnya siapa yang membawaku? Siapa yang menginginkanku?" batin Ellena semakin gemetar. Keringat sebesar biji jagung jatuh dari pelipisnya saking gugupnya.

Mobilnya berhenti tepat di pintu utama mansion. Orang di sebelahnya kemudian turun membuka pintu lebar.

"Ayo turun!" ucapnya dengan suara tegas.

"Tidak mau! Ini di mana? Kembalikan aku!" ucap Ellena menangis ketakutan.

"Turun!" sentak pria di sebelahnya, mendorong Ellena hingga gadis itu mau tak mau keluar dari mobil.

"Ayo ikut!" Tubuh kecilnya diseret paksa memasuki mansion. Satu orang saja tak mampu ia lawan, apalagi dengan dirinya diseret dan dijaga beberapa orang.

"Ibu. Ibu tolong Ellena," batin Ellena. Ia hanya bisa menangis, menginjak setiap lantai dengan penuh ketakutan.

Sampai di depan sebuah ruangan. Nafas Ellena semakin tercekat. Ia membayangkan apa yang ada di dalam sana.

Salah satu diantara mereka mengetuk pintu. Hingga suara di dalam sana terdengar memerintahkan mereka masuk.

Pintu di buka, dan pandangan pertama yang dilihat sepasang kekasih yang mana perempuan itu tengah duduk di pangkuan pria dengan begitu mesra.

"Lovie ...," gumam Ellena mengenal wanita itu.

"Halo Ellena. Lama tidak bertemu," sapa wanita itu sembari tersenyum manis.

Ellena tidak membalas, tatapannya beralih pada sosok pria berwajah dingin yang memangku wanita bernama Lovie itu.

"Dan dia kan ...." Ellena meneguk ludahnya sendiri, mengetahui siapa pria itu.

Felix Willson. Sosok mafia dan pengusaha berdarah dingin, yang wajahnya sudah tersebar di layar kaca. Ia disegani, dan memiliki banyak musuh.

Ellena semakin berada dalam ambang ketakutan. Melihat keduanya di sana, membuatnya tau hubungan keduanya. Apakah dirinya berada di sana, karena masalahnya dengan Lovie?

Karena takut, mengeluarkan satu patah kata pun, Ellena tidak sanggup lagi.

"Tuan, ini wanita yang anda minta," sahut pria berjas hitam itu, mendorong pelan Ellena.

"Ya, kalian boleh keluar," sahut Felix mengibaskan tangannya dengan gerakan pelan, namun tegas yang tak bisa dibantah.

Ellena masih diam membisu. Wajahnya pucat pasi dan tubuhnya gemetar menatap dua orang di hadapannya.

Lovie menyinggung senyumnya, perlahan bangkit dari pangkuan Felix, dengan langkah yang santai dan anggun ia menghampiri Ellena.

Lovie mencengkram kuat dagu Ellena hingga mendongak, dan memperlihatkan wajahnya pada Felix.

"Sayang, bagaimana menurutmu? Pilihanku sudah tepat kan?" ucap Lovie, memberikan senyuman manisnya.

"Ya tentu saja sayang. Kamu sangat pandai memilih," balas Felix menatap Lovie dengan lembut dan penuh cinta, namun saat menatap Ellena tatapannya menjadi dingin.

Ellena menatap Lovie. "Kamu mau apa Lovie? Apa ini masalah ballet dua bulan lalu? Kau jelas tau aku dipilih menggantimu karena kamu datang terlambat!" ucap Ellena dengan cepat. Memberanikan diri menanyakan alasan dirinya dibawa ke sana.

Lovie melirik Ellena dengan dingin. "Jika kau tidak muncul masih aku bisa tampil! Padahal sudah jelas aku katakan, jangan ada yang menggantiku! Aku hanya terlambat sedikit karena mengurus pernikahanku kau malah datang ke panggung!" bentak wanita itu membuat Ellena tersentak.

Dirinya yang sudah berada dalam ketakutan membuatnya merasa gemetar hanya mendengar suara bentakan itu.

Lovie menghela nafas lembut. Wajah ketusnya kembali terlihat tenang. "Tapi, kamu tenang saja adik kecil. Ini bukan masalah itu kok. Malah aku bersyukur, berkat melihatmu tampil, aku jadi tau siapa yang pantas menggantikan nanti. Terima kasih ya," ucap Lovie mengusap lembut pipi Ellina yang diam dalam kebingungan. Lovie kemudian kembali dan duduk dipangkuan Felix.

Tangan Felix melingkar di pinggang ramping Lovie, dan mengusapnya dengan lembut.

"Jadi, sudah deal, dia yang akan menggantikanmu?" tanya Felix dengan lembut.

"Hm." Angguk Lovie.

"Baiklah baby," Felix kemudian menatap dingin pada Ellina yang masih dalam kebingungan.

"Besok, adalah pesta pernikahan kami. Kau bersiaplah, menjalankan tugasmu. Entah itu akan terjadi besok, atau hari berikutnya, kau harus menjalankan tugasmu dengan baik!" ucap Felix dengan tegas tak ingin dibantah.

Ellina mengerutkan keningnya, masih tidak paham akan pembicaraan yang terjadi itu.

"Tu-Tuan. Tugas apa yang harus saya lakukan?" tanyanya.

Dengan tenang Felix berucap. "Menggantikan posisi istriku nanti," jelasnya.

"Hah?" Ellina mengerutkan kening.

Namun, belum mendapat penjelasan lengkap, sebuah ancaman sudah disuarakan. "Dan jika kamu berani mengumbar siapa kamu dan siapa istriku, akan ku pastikan, adik tercintamu akan mati di tanganku, dan akan ku perlihatkan kepalanya padamu!" lanjutnya membuat Ellena tersentak dan ketakutan.

Dalam kebingungan akan maksud menggantikan, ia malah diancam seperti itu. Tubuhnya lemas, berlutut dan memohon. Ia tidak pikir panjang lagi, meski tidak tau resiko yang akan diterimanya, ia memilih menurut.

"Jangan menyentuh adikku Tuan. Aku akan melakukan apapun yang anda minta, tapi jangan melukai adikku!" ucap Ellena mengatup kedua tangannya memohon, membuat Felix mengulum senyum jahatnya.

"Kau tenang saja. Kau hanya perlu ingat, kau adalah pengganti, dan tidak boleh mengungkapkan kau adalah pengganti, pada siapapun itu, paham!" ucap Felix dengan tegas membuat Ellena seolah terhipnotis dalam ketakutannya.

"Paham, paham," jawab Ellena cepat. Ia paham meski masih bingung akan maksud, tujuan dan arah bicaranya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!