NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

"Ah, kenapa aku selalu gagal mencelakai nya?" batin Peter sambil menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya kuat.

Dia akan mencari waktu untuk membuat Alaric lumpuh agar tidak bisa ikut balapan lagi.

Dengan begitu, posisi sebagai pembalap terbaik akan jatuh kepadanya. Karena Alaric sebagai saingan nya sudah celaka.

Akhirnya ketiga pemenang pun membawa pulang hadiah masing-masing. Yaitu, tropi dan piagam penghargaan juga uang tunai yang langsung masuk ke rekening mereka masing-masing.

"Kak, bagaimana dengan mobilnya?" tanya Alberich.

"Aku sudah meminta pengawal untuk membawanya untuk di perbaiki. Sekarang kita pulang, nanti ayah bisa marah," jawab Alaric.

"Kalau bunda tahu kakak hampir celaka, bunda akan menangis sehari semalam. Kak Al, kan kesayangan bunda," ujar Alderich.

"Semua kesayangan bunda, kalian jangan merasa jika bunda itu tidak adil," kata Alaric.

Mereka pulang menggunakan satu mobil. Karena mobil Alaric harus di bawa ke bengkel untuk di perbaiki.

Apalagi itu mobil balap kesayangannya. Mana mungkin ia meninggalnya begitu saja? Walaupun Alaric begitu mudah menggantinya, namun ia tetap tidak mau.

"Dik, lakukan sekarang," kata Alaric.

"Siap Kak." Alice segera menguarkan laptopnya. Kemudian dia menghidupkan nya lalu mulai meretas cctv di area sirkuit itu.

"Rekamannya di hapus Kak," kata Alice. Tapi itu bukan hal besar baginya.

Sebagai seorang anak bungsu kesayangan ayahnya dan sekaligus anak dari hacker misterius. Hanya dalam sekejap Alice sudah bisa memulihkan rekaman cctv itu.

"Pelakunya memakai masker, mungkin dia hanya orang suruhan," kata Alice.

Alaric menebak jika orang itu adalah suruhan Peter. Karena dari sekian peserta yang hadir, hanya dia yang berambisi untuk menjatuhkan Alaric.

"Kita lihat saja, pasti orang itu akan muncul dengan sendirinya," kata Alaric.

"Kak, menurut insting ku, Peter lah pelakunya," kata Alberich.

"Benar Kak, insting ku begitu," sela Alderich.

"Kita tidak bisa hanya dengan mengandalkan insting. Walaupun kenyataannya insting ku juga sama seperti kalian," kata Alaric.

Akhirnya mereka pun tiba di istana. Pintu gerbang terbuka dan mobil mereka pun masuk.

Mereka kalau ke mana-mana tidak pernah membawa pengawal. Karena mereka tidak ingin tampil mencolok dengan adanya pengawal.

Setelah memarkirkan mobilnya mobil, mereka langsung masuk ke dalam istana. Mereka masuk melalui pintu samping, namun ternyata Carlos dan Sofia sudah menunggu mereka.

"Ayah, Bunda." Mereka menyapa secara bersamaan. Melihat putranya membawa piala kemenangan, Sofia pun tersenyum bangga.

"Bagaimana keadaanmu? Ayah lihat mobilmu tidak bisa di kendalikan?" tanya Carlos.

"Ada yang ingin mencelakakan Kakak, Yah," sahut Alice.

"Sudah di selidiki orangnya?" tanya Carlos.

"Sudah Yah, tapi orangnya tidak terlalu jelas," jawab Alaric.

Carlos memarahi anak-anaknya karena hal sekecil itu pun tidak bisa di atasi. Kemudian Carlos meminta mereka untuk menyelidikinya lagi.

Kali ini Alberich yang turun tangan, ia mengedit video orang itu dengan menghilangkan maskernya. Akhirnya wajah pria itu pun terlihat jelas.

"Hmmm aku juga bisa, karena tadi di dalam mobil, jadi aku tidak melakukannya," kata Alice.

Ya, mereka semua anak-anak jenius. Jadi tidak heran kalau mereka bisa meretas. Hanya saja kadang mereka malas kalau tidak terlalu penting.

"Apa yang akan kalian lakukan pada pelakunya?" tanya Carlos.

"Serahkan ke pihak berwajib saja, Yah," jawab Alaric.

Carlos manggut-manggut. Menurutnya itu hanya urusan kecil dan tidak perlu mereka yang turun tangan.

Carlos langsung menghubungi pihak berwajib dan mengirim rekaman cctv sebagai bukti. Mereka segera bertindak melaksanakan tugas.

Apalagi yang melapor adalah raja. Bisa saja mereka kehilangan pekerjaan kalau lalai dalam menjalankan tugas.

Sementara mereka sangat kenal Carlos, seorang raja yang tegas, namun baik hati dan juga adil pada rakyatnya.

"Sekarang kalian mandi, nanti temui ayah di ruang baca," kata Carlos.

"Baik Ayah," jawab mereka serentak.

Mereka kembali ke kamar masing-masing. Sementara Carlos dan Sofia masuk ke dalam kamarnya.

"Mereka sudah dewasa, jangan terlalu keras kepada mereka," kata Sofia dengan nada lembut.

"Aku hanya ingin mereka hidup lebih mandiri, mereka adalah calon penerus raja. Salah satu dari mereka pasti akan menggantikan aku nantinya," ujar Carlos.

Sofia terdiam, apa yang di ucapkan suaminya memang benar adanya. Hidup nya dulu juga keras sebelum bertemu dengan Carlos.

Setelah cukup lama, Carlos dan Sofia pergi ke ruang baca. Di sana keempat anaknya sudah menunggu dan sedang duduk di sofa ruangan itu.

"Alaric, kamu putra tertua, calon raja di masa depan," kata Carlos.

"Ayah, aku tidak ingin menjadi raja, aku ingin kehidupan yang bebas dan tidak terikat dengan peraturan-peraturan di dalam istana," bantah Alaric.

"Lalu, siapa yang akan menggantikan ayah nantinya?" tanya Carlos.

"Alberich dan Alderich juga bisa, mereka juga putra Ayah," jawab Alaric.

"Tidak, aku tidak ingin menjadi raja," bantah Alderich.

Sementara Alberich hanya tertunduk, ia tidak bisa berkata iya ataupun tidak. Karena kedua saudaranya sudah berkata tidak.

"Bagaimana denganmu?" tanya Carlos pada Alberich.

Alberich mendongak sedikit memandang ayahnya. Kemudian ia kembali tertunduk sebelum menjawab.

"Kalau boleh jujur, aku juga tidak ingin menjadi seorang raja," jawabnya dengan wajah tertunduk.

Carlos menghela nafas, ketiga putranya ternyata tidak ada yang ingin menjadi penerus. Namun Carlos tetap akan memilih salah satu dari mereka.

"Ayah, aku ingin keluar dari istana. Aku menetap di Indonesia," kata Alaric.

Sofia dan Carlos saling pandang. Carlos mulai menyadari kalau putra-putra nya tidak betah tinggal di istana.

Padahal Carlos tidak pernah membatasi mereka. Mereka bebas keluar masuk istana kapan saja. Walau malam hari sekalipun.

Namun ternyata anak-anaknya lebih suka hidup bebas di luar sana. Carlos menghela nafas sebelum mengambil keputusan.

"Baik, tapi kamu harus mengandalkan diri mu sendiri. Jangan meminta bantuan orang lain, jika kamu benar-benar ingin hidup mandiri," kata Carlos akhirnya.

Alaric setuju dan sangat senang mendengarnya. Tapi Sofia terlihat sedih karena harus berpisah dengan putranya.

"Terima kasih Ayah," ucap Alaric lalu bangkit dan memeluk ayahnya, kemudian berpindah ke Sofia. "Terima kasih Bunda," ucapnya.

Sofia mengangguk, walaupun hatinya merasa berat untuk berpisah. Namun dia cukup lega karena keluarganya suaminya semuanya di sana.

Carlos pun meminta mereka untuk segera istirahat. Karena apa yang ingin di bicarakan nya sudah di sampaikan nya. Walaupun tidak lengkap, namun cukup membuatnya mengerti tentang anak-anaknya.

"Honey, kenapa di izinkan Alaric tinggal di sana?" tanya Sofia.

"Aku juga tidak bisa mengekang kebebasan mereka sayang, daripada mereka berontak, lebih baik di biarkan saja mereka menjalani kehidupan yang mereka inginkan," jawab Carlos.

Carlos menghubungi keluarganya di Indonesia. Ia meminta mereka untuk tidak membantu Alaric dalam masalah keuangan.

Carlos hanya ingin putranya hidup mandiri tanpa bantuan keluarganya. Tapi kalau masalah lain, tentu mereka akan saling bantu.

1
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
Zea Rahmat
heri heri cari masalah lu... nanti kaya reihan di tinggal di hutan 😀🤣😆😁
Rohana Omar: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣betul tu jgn main2 dgn pangeran tu....m
total 1 replies
@pry😛
da disilip" kn tntg mafia np kk🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!