NovelToon NovelToon
AGNI AHAMKARA

AGNI AHAMKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Teen Angst / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vinaanggraeni

info: update setiap hari!
khusus hari Minggu dobel update!
_
AGNI AHAMKARA berasal dari bahasa sansekerta yang bermakna api ego. Bagaikan api yang melahap kayu, seperti itulah gambaran manusia egois yang gemar memakan bangkai saudaranya sendiri.

Kayla—gadis SMA kelas sebelas yang haus akan kebenaran mengenai pembunuhan berantai yang menjadi bulan-bulanan ketakutan kota Azura.

Levi—kekasih dari Kayla meminta, agar perempuan itu menghentikan obsesinya untuk berusaha mencari kebenaran pembunuhan tersebut. Ia takut, kalau Kayla menyelam semakin jauh maka ia akan tersesat dalam kegelapan itu.


Kira-kira, siapakah dalang dibalik pembunuhan berantai itu? Mengapa si pelaku selalu meninggalkan jejak di setiap aksinya, seolah-olah dengan sengaja ingin menunjukkan sesuatu kepada kami semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vinaanggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PROLOG

Di sebuah ruangan kecil, pengap dengan pencahayaan minim. Hanya biasan cahaya redup berasal dari bulan sabit, menerobos masuk melalui lubang-lubang kecil jendela yang tertutup tirai putih.

"Lo mau bahagia kan Za?" tanya remaja berhoodie hitam, dengan tudung kepala yang menyamarkan wajahnya, bibirnya tersenyum smirk saat menyaksikan lawan bicaranya itu menganggukkan kepala.

"Ya... ya! Gue mau bahagia! Tolong, bantu gue!" jawabnya seperti orang tidak waras.

"Tentu saja, tentu saja sayang. Gue bakal bantu lo," balasnya sembari memegang dagu anak tersebut, yang posisinya tengah duduk di kursi tua dengan kondisi rambut acak-acakan.

Lalu, berjalan beberapa langkah ke belakang, membentangkan tirai putih yang menutupi jendela sampai terlihat pemandangan langit malam.

"Lo lihat bintang-bintang yang ada di sana Za," ujarnya. "Kata orang, kalau lo berhasil menjadi salah satu dari mereka, itu artinya lo bahagia," sambung remaja berhoodie hitam itu, sembari menolehkan kepalanya kepada anak tersebut. "Gue akan bantu lo menjadi salah satu dari mereka."

Mengeluarkan pistol dari dalam saku, "anggap aja pistol ini adalah malaikat baik, yang akan membantu lo meninggalkan dunia mengerikan ini. Lo mau bahagia kan?"

"Pistol..... malaikat baik?" batin anak itu terbelalak.

"Ya... YA!!! YA! BUNUH GUE SEKARANG, TEMBAK GUE SEKARANG!!!" teriaknya sangat keras.

"BUAT GUE BAHAGIA! GUE MAU BAHAGIA! ANTAR GUE MENJADI BINTANG, MENGGUNAKAN MALAIKAT BAIK LO ITU!!! LAKUKAN SEKARANG!!!"

"Hm, dengan senang hati," lirihnya tersenyum smirk.

//DOR DOR DOR//

"Selamat tidur sayang, sekarang keinginan lo sudah tercapai. Hm, semoga."

...********...

Satu tahun kemudian.....

Di perpustakaan sekolah.

Samar-samar, gelitik suara seseorang memanggil-manggil namaku, semakin lama semakin mengeras. Suara yang berat namun juga lembut.

Benar-benar malas, untuk membuka kelopak mata ku sebentar saja. Hingga sang empu pemilik suara berat itu, mendaratkan tangan kanannya tepat di atas kepalaku.

"Kay bangun! Lo mau tidur di perpustakaan," bisiknya kesal, aku bisa tahu dari deru nafasnya.

Aku menguap lebar, tubuhku menggeliat meregangkan kedua tangan. "Levi, lo ada di sini," ujar ku serak-serak basah sembari mengusap-usap kedua mata, hal pertama yang diriku lihat adalah laki-laki jangkung mengenakan jaket hitam geng motor itu, dengan logo tiga kepala serigala di bagian belakangnya.

"Iya, lo ngapain masih ada di sini? Haah, lo baca koran itu lagi," Levi menghela napas berat, setelah melihat diriku—Kayla. Memegang selembar koran dengan judul berita 'ditemukannya beberapa potong tubuh manusia setengah membusuk di rumah tua'.

Setahun yang lalu, berita tersebut sempat menggemparkan seisi kota. Bagaimana tidak, beberapa potong tubuh manusia hasil mutilasi dari pelaku yang tidak bertanggung jawab, berceceran di dalam rumah tua yang lokasinya tak jauh dari sekolah kami. Saat polisi datang mengotopsi tempat tersebut, daging nya sudah dalam kondisi setengah membusuk.

Hal ini menyebabkan polisi cukup kesulitan untuk mengetahui identitas korban, ditambah lagi tidak ada lagi bukti yang berhasil mereka temukan. Lambat laun kasus tersebut tidak ada perkembangan, sampai terpaksa harus ditutup begitu saja.

Namun, walaupun begitu. Aku tetap merasa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu, ditambah lagi semenjak kejadian tersebut sahabat ku—Faza dikabarkan menghilang.

"Stop baca koran ini Kay!" kesal Levi merebut paksa selembar koran itu dari tangan ku. "Mental lo bisa terganggu, kalau terus-terusan baca berita kriminal," khawatir nya menatap cemas ke arah ku.

"Huh iya-iya, bawel," jawab ku cemberut.

"Jangan ngambek, gue cuman khawatir sama kesehatan lo. Gue gak mau cewek gue sampai sakit, cuman gara-gara mikirin berita macam ini," ucap Levi.

Mendengar perkataan itu, aku memasang raut muka datar. Aku sudah hapal dengan apa yang Levi katakan, ya kadang aku merasa heran. Kenapa orang-orang bisa sesantai itu? Bukankah ini adalah sebuah rahasia yang mesti diungkap, apa mereka tidak penasaran sama sekali?

Menyaksikan ekspresi Kayla yang berubah menjadi badmood, seketika mode childish Levi pun muncul. Anak itu berjalan sedikit mendekat kepada Kayla, lalu jongkok di hadapan gadis tersebut.

"Apa? Gak mau!" tolak ku, sudah mengerti apa maksud dari perubahan sikap laki-laki tampan itu.

"Kay, Levi pingin!" pinta Levi berlagak seperti anak kecil.

"Gak," tolak ku sekali lagi, raut wajah Levi sungguh menggemaskan mirip anak kucing, aku ingin lebih lama lagi menyaksikan ekspresi imut ini.

"Kaylaaa, Levi mau puk puk!" rengek Levi menggoyang-goyangkan pelan paha Kayla, sembari terus memohon kepadanya.

"Iya," angguk ku yang akhirnya pasrah, lalu mendaratkan tangan kanan ku di atas kepala Levi dan mengelusnya dengan lembut. Aku menikmati jari-jemari ku yang mengacak gemas rambut laki-laki itu, terasa lembut dan halus.

Pandangan ku lalu menunduk, beralih ke arah logo jaket Levi. 'ALPHA WOLF GANG' begitulah tulisan yang terpampang di punggung jaket hitam itu, bibirku tersenyum miring, Levi adalah pemimpin geng motor paling ditakuti di kota Azura ini.

Namun, kenapa si raja menyeramkan bagi semua orang itu bisa begitu lunak bahkan sangat manja jika berhadapan dengan diriku? Entahlah, padahal pertemuan kami berdua dulu juga cukup buruk.

...#Flash back#...

Malam itu, lebih tepatnya pukul delapan malam. Ibu menyuruh ku untuk membeli kopi dan gula di warung, dengan mengenakan hoodie abu-abu dan celana training hitam. Aku pun pergi keluar melewati gang-gang kecil yang lumayan sepi.

Jujur, aku sangat takut, pencahayaan yang redup serta kondisi gang yang sempit, semakin membuat isi pikiran ku berkecamuk tak karuan. Deru angin malam membelai halus permukaan kulit, membuat bulu kuduk ku merinding.

"Gue harus cepet-cepet keluar dari sini," gumam ku mencoba mempercepat langkah, rasanya seperti ada sesuatu yang mengintai dari arah belakang.

//Bam// satu hentakan besar, berasal dari pria bertubuh gempal dengan tato-tato sangar memenuhi lengan dan lehernya. Pria berkepala botak itu tersenyum cabul kepada ku, sial! aku membenci suasana ini.

"Halo cewek, sendirian aja nih," ucapnya menggelikan, mencoba memegang genit dagu wajahku. Namun dengan cepat, aku langsung menepisnya.

"Diem lo! Jangan macem-macem! Atau gue teriak," balasku berusaha tetap berani.

Preman itu tertawa terbahak-bahak, "hahahaha, teriak aja, memang siapa yang bakal denger? Gang ini sepi, gue penguasa tempat ini," ucapnya tersenyum lebar.

"Haha, daripada ngelawan lebih baik lo nurut aja, gak baik jadi cewek nakal," sambung preman tersebut lalu kembali mencoba menyentuh ku.

"Woy galon!" sahutan suara dari seseorang, sontak membuat perhatian kami berdua teralihkan kepadanya.

Sesosok laki-laki bertubuh tinggi, mengenakan jaket hitam berlogo tiga kepala serigala 'ALPHA WOLF GANG' berdiri memandang remeh ke arah kami berdua, mungkin lebih tepatnya ditujukan kepada preman itu.

"Woy bocah! Siapa yang lo panggil galon hah!" bentak pria itu tidak terima.

"Heh, ya lo lah.... sampah," lirihnya tersenyum smirk, lalu tiba-tiba berlari kencang menuju pria bertubuh gempal tersebut dan menghadiahkan pukulan uppercut tepat di bawah dagu. Lalu menyebabkan preman itu tumbang tak sadarkan diri.

"Kalau lo penguasa tempat ini, maka gue raja di kota ini," ucapnya tajam, sembari memandang rendah ke arah korban.

Aku yang menyaksikan langsung perkelahian singkat itu, rasanya seluruh tubuh ku membeku, mulut ku terbungkam bisu. "Apa-apaan ini?" batin ku merasakan aura begitu mengerikan menjalar keluar dari tubuh laki-laki tersebut.

bahu ku sedikit bergetar, saat tatapan tajam tersebut melakukan kontak mata dengan ku. "Ma-makasih."

"Hm? Cuman makasih doang?" tanyanya berjalan beberapa langkah menghampiri diriku. "Gue gak butuh kata terima kasih dari lo," sambungnya terdengar menyakitkan.

"Terus?" balas ku bingung.

"Gue mau lo jadi pacar gue, gue gak menerima kalimat penolakan," ucapnya mampu membuat diriku terkejut bukan main.

"What?!"

"Nama gue Levi, mulai sekarang lo jadi kekasih gue. Jangan sampai lo gak ingat nama pacar lo sendiri," tambahnya tak merubah ekspresi dingin itu sama sekali.

1
Wang JeonRa
𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢𝐚𝐧, 𝐛𝐚𝐝 𝐛𝐨𝐲, 𝐮𝐮𝐮𝐡𝐡𝐡/Facepalm/
Karolinly
Karya kakak bagus deh....
jangan lupa support karya ku juga/Grin/
Ucu Borneo.
hadir..
Nia࿐
apa orang itu ada hubungannya dengan masa lalu Kayla, sampe² Kayla pengen banget tau soal dia.
Nia࿐
pasti berat bagi Valencia dan Kayla, Krn setiap harinya slalu mendengar pertengkaran orang tua. semoga kalian ttp kuat ya
Nia࿐
wah seru nih, aku suka cerita misteri
Filanina
ceritanya menarik, Thor. Tapi POV nya dirapihin.
Filanina
Thor, ini Kay ga mungkin denger batin Levi.
Filanina
ih, bahaya tahu
Filanina
Nanti saya lanjut. Jangan lupa mampir di karyaku ya, Thor.
Filanina
Nah, Thor. Ada lagi POV bocor. Apa tadinya ini POV 3 diganti jadi POV 1 kah?
Filanina
ini pov 1 tapi kalimat di sini kayak pov Levi, Thor.
Filanina
menarik, Thor. Ada misterinya juga.
Miaw Shark
mampir di cerita ku juga ya ka😊 tinggalin jejak 👍
Rey
di tunggu kelanjutannya kak 🤗
Vinxtzyy: siap /Smile/
total 1 replies
PociPan
Aku suka banget sama bahasa puisi .
Vinxtzyy: makasih udah mampir kk /Hey/
total 1 replies
Rey
Levi lu ngajak anak orang pacaran, tapi maksa kudu mau🫣😄.
hai kak aku mampir
ayo mampir juga di cerita sederhana ku kak😊
Vinxtzyy: terima kasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
dianasaur🦖
mampir thor, 🌹 buat author biar makin semamgat!! mampir juga dicerita aku ya thor😁🙏
Vinxtzyy: siap makasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!