Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Durian Runtuh Kah?
Hai readers tersayang. Jumpa lagi kite di sini, di judul dan tema yang cukup mengguncang dunia halu author.
Ih ngeri...hahaha.
But, santai...ini hanya dunia halu semata, so enjoy aja dan semoga terhibur. Tapi semoga ada manfaatnya juga hehehe.
😍😍😍
Mayang Sari perlahan membuka kelopak matanya. Kepalanya masih terasa sangat nyeri tapi ia memaksakan dirinya untuk bangun.
Setelah melihat keadaan sekeliling. Ia jadi bingung sendiri karena mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang asing.
Seingatnya ia sedang diburu oleh beberapa orang debt kolektor sebuah koperasi simpan pinjam di blok tempatnya tinggal. Dan itu terasa baru saja terjadi.
Tapi kenapa aku jadi berada di dalam kamar yang sangat indah dan mewah ini?
Apa jangan-jangan?
Ia terhenyak.
Alam bawah sadarnya pun berusaha memaksanya untuk sadar. Setelah itu ia pun mulai berpikir untuk segera kabur dari tempat itu. Ia yakin kalau ia sedang dalam masalah besar saat ini.
Tangannya segera memijit kepalanya pelan kemudian bangun dengan perlahan. Ia pun merangkak mencari pakaiannya yang nampak tercecer di lantai.
Se*langkangan aku tidak perih, itu berarti aku masih perawan. Aku yakin orang-orang itu tidak tega memperkosaku meskipun aku sangat cantik dan juga seksi, gumamnya membatin dan sedikit narsis.
Dengan merangkak ia pun berhasil mengumpulkan barang-barangnya. Akan tetapi dua buah ujung sepatu tiba-tiba saja berada di bawah dagunya. Ia pun mendongak dan melihat siapa pemiliknya.
"Mau kemana kamu?!" tanya pemilik kaki panjang yang sedang berdiri tegap dihadapannya. Ia tersentak kaget. Outer nya segera ia pakai untuk menutupi tubuhnya yang cukup terbuka dimana-mana.
"Aku?" tanyanya balik kemudian segera berdiri.
"Ya. Siapa lagi kalau bukan kamu?!" ucap pria dengan tampang yang sangat keren dari balik kacamata hitamnya itu.
Mayang Sari langsung merasa tubuhnya terasa gemetar kembali. Perutnya terasa mual begitupun kepalanya yang langsung nyeri. Matanya berkunang-kunang dan ikut menyumbang perasaan yang tak nyaman pada tubuhnya.
Ia yakin pria itu adalah seorang polisi yang sedang mencarinya.
Bugh!
Tubuhnya pun jatuh ke lantai tapi pria bertubuh atletis itu langsung menangkap dirinya.
Ia pun dibaringkan kembali di atas ranjang empuk beralaskan kain bludru berbulu lembut. Pria itu pun mengolesi minyak kayu putih di hidung wanita itu.
Tak lama kemudian gadis cantik itu pun terbangun dari pingsannya setelah cairan minyak kayu putih berhasil singgah di hidungnya.
Saat membuka matanya ia mendapati pria itu lagi menatapnya dengan tatapan tajam.
Aaaaa pingsan lagi ah, ucapnya membatin dan segera menutup matanya kembali.
"Hey! Jangan pingsan lagi!" ucap pria itu dengan suara tegasnya. Mayang Sari meringis.
Dia polisi atau cenayang? Kenapa ia tahu kalau aku ingin pingsan lagi?
Akhirnya ia membuka matanya kemudian berpura-pura menangis.
"Jangan penjara saya pak. Saya akan bertanggung jawab kok," ucapnya lirih dengan suara yang sangat menyedihkan.
"Tanggung jawab apa?!" tanya pria itu masih dengan ekspresi tegasnya.
"Bayar utang pak. Saya akan bekerja dengan rajin dan hidup sederhana saja. Saya tidak akan ikut-ikutan bergaya mewah padahal saya orang yang tak punya dan juga banyak utang."
"Semua utangmu sudah aku lunasi jadi kamu hanya perlu bertanggung jawab dengan menjadi istriku!" tegas pria itu layaknya seperti seorang anggota militer.
"Hah?" Mayang Sari terlongo. Kepalanya semakin pusing saja. Rasanya ia ingin pingsan lagi tapi sayangnya pria itu tak mengizinkannya.
Untuk beberapa detik ia berusaha untuk menyadarkan dirinya dari kejut jantung yang terasa sangat tiba-tiba ini. Ia pun berusaha bangun dari posisinya.
"Maksudnya apa ini pak? Saya tidak mungkin menjadi istri anda karena saya sudah punya pacar dan juga calon suami yang saya cintai. Saya tidak mungkin mengkhianatinya meskipun anda sangat tampan."
"Banyak bicara kamu ya!" Pria itu tampak mulai emosi.
"UPS!' Mayang Sari tersadar. Ia seharusnya tidak punya daya tawar dalam hal ini.
"Apa aku ini sangat cantik ya pak, hingga bapak mau menikahi aku?" ucapnya dengan mengerjapkan matanya menggoda.
"Alah! Aku tidak perduli kamu itu cantik atau tidak! Aku sudah membayar semua utangmu dan kamu harus membayar aku kembali dengan menikah denganku secepatnya!"
"Hah? Kejam banget pak. Eh Boleh pingsan lagi gak?!" ucap gadis cantik itu dengan perasaan yang sangat aneh.
Ada apa dengan pria itu sampai ingin sekali menikahiku?
"Kamu tuh yang kejam. Punya utang tapi malah mukul kepala orang sampai pecah dan sekarang sekarat di rumah sakit!"
Deg
Mayang Sari langsung kaget dan jadi takut kembali. Ia langsung merasa ngilu pada seluruh tubuhnya. Darah pria itu yang mengucur deras karena ia pukul dengan botol sirup AbS kini terbayang lagi.
Wajahnya yang cantik ia tutup dengan kedua telapak tangannya. Tubuhnya gemetar.
Darah!
Ia sangat takut pada darah. Untuk itulah ia pingsan karena melihat darah itu.
"Jadi? Bagaimana?" tanya pria yang tak dikenalnya itu.
"Bagaimana apanya pak?" Mayang Sari balik bertanya.
"Menikah denganku dan kamu akan aman dari kejaran debt kolektor itu!" tandas pria itu.
Mayang Sari tampak berpikir. Ia menatap pria itu baik-baik.
Pria berjaket kulit itu tinggi dan sangat atletis. Dadanya bidang dan tegap. Nampak sekali kalau ia pasti rajin berolahraga.
Pria itu tampan dengan rahangnya yang tegas. Kulitnya agak coklat dan nampak sangat macho dan juga jantan. Alisnya tebal, hidungnya mancung dan bibirnya, ya ampun agak tebal dan pastinya sangat enak untuk dicium.
Plak!
Gadis itu memukul kepalanya karena telah memikirkan hal yang tidak-tidak. Ia yakin pria itu pasti pria kaya raya dan juga kesepian. Mungkin ia sedang membutuhkan istri untuk mendapatkan keturunan agar hartanya tidak sia-sia.
"Kamu jawab tidak pun kita tetap akan menikah!" ucap pria itu tegas.
"Lalu untuk apa kamu bertanya hah? Dasar aneh!"
"Itu cuma basa-basi saja agar kamu tidak nampak terpaksa."
"Ish!" Mayang Sari mencibir kemudian menjawab, " Baiklah. Aku terima nikahmu pria asing!"
"Bagus! Itulah yang seharusnya kamu katakan karena kamu tak punya jawaban lain."
"Hey ngomong-ngomong ada apa denganmu kenapa kamu sangat ingin menikahi aku? Apa aku ini sangat menarik dan juga cantik?" tanya Mayang Sari setelah lama terdiam.
Pria yang bernama Arjuna Raka Sastrowardoyo itu tidak menjawab. Ia hanya tersenyum tipis kemudian meninggalkan gadis itu sendiri di dalam kamar pribadinya.
"Oh Tuhan. Apakah aku ini sedang kejatuhan durian runtuh?" tanyanya seraya memperhatikan keadaan sekeliling kamar itu.
Kamar dengan luas seperti rumah kontrakannya itu bagaikan istana kerajaan. Ia jadi merasa seperti seorang gadis yang baru saja mendapatkan rejeki nomplok.
Pernikahan itu mau tidak mau harus terjadi meskipun ia mempunyai seorang kekasih.
Bagaimana pun juga ia sedang dalam keadaan terjepit. Ia sudah tidak mungkin bertemu dengan debt kolektor yang sempat ia pukul dengan botol sirup AbS dan sempat koma di rumah sakit.
Menerima pernikahan itu agar mendapatkan tempat persembunyian yang aman dari kejaran debt kolektor adalah alasan utamanya. Dan alasan lainnya adalah karena pria yang akan menjadi suaminya adalah seorang pria dewasa yang kaya raya dan juga tampan. Belum lagi dengan tubuh yang sangat menarik dan atletis impian semua wanita di dunia ini.
Ia yakin ia pasti akan bahagia. Siapa yang tidak akan bahagia jika suami tampan dan kaya raya. Maksa pula lagi.
Seketika ia langsung tersenyum penuh makna. Ia sangat tertarik dengan penawaran pria itu. Cintanya pada sang pacar kini menguap ke udara.
Arjuna Raka Sastrowardoyo, seorang pria kaya dan merupakan anak semata wayang Sastrowardoyo.
Tak berhenti ia bertanya pada dirinya dengan nasib baik yang ia dapatkan.
"Durian runtuh kah?" tanyanya dengan senyum terpatri di bibirnya yang seksi.
🌹
*Bersambung.