Tidak seperti namanya yang berarti Ratu, Queen selalu menjadi wanita yang tidak pernah diratukan oleh pria yang dicintainya. Daniel, cinta pertamanya yang sudah empat tahun ia perjuangkan cintanya tidak pernah membalas cintanya. Begitu pun dengan Kevin yang sudah berstatus sebagai suaminya. Bahkan Kevin dengan teganya merencanakan pernikahan di saat dirinya masih mengandung anak mereka walau status pernikahan mereka hanyalah sementara.
Tak ingin hatinya semakin terluka akibat pernikahan mereka yang akan berujung perpisahan membuat Queen memilih pergi meninggalkan Kevin sebelum melahirkan. Kepergian Queen dari hidup Kevin berhasil membuat Kevin menyadari arti hadirnya Queen dalam hidupnya selama ini dan membuat Kevin menyesal karena terlambat menyadari perasaannya.
Penyesalan Kevin pun tiada guna karena Queen telah pergi dari hidupnya bersama pria yang siap memberikan seluruh hati dan hidupnya hanya untuk Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bolehkah aku mengelusnya?
"Kau yakin ingin pergi?" Tanya Mirza untuk yang ke sekian kalinya. Karena ia tidak ingin Queen menyesal dengan keputusannya saat ini.
Queen mengangguk dengan pasti. "Aku yakin. Lagi pula apa lagi yang aku harapkan di kota ini? Tidak ada satu pun cinta untukku bahkan dari kedua orang tuaku." Queen tersenyum miris di akhir ucapannya. Apa lagi jika teringat kejadian beberapa minggu yang lalu saat ia ingin meyakinkan keputusanya untuk pergi. Di depan matanya sendiri Queen melihat kedua orang tuanya dapat tertawa dengan lepas bersama kolega bisnis Papa Adam sedangkan dirinya harus menahan tangis sebab menahan rindu yang terlalu dalam pada mereka. Queen dapat melihat dengan jelas tidak adanya kerinduan di mata kedua orang tuanya saat melihatnya. Sugguh miris ia rasakan di saat dirinya sedang membutuhkan mereka untuk menguatkannya. Terlebih sebentar lagi ia akan melewati proses persalinan.
Pun dengan Daniel, cinta pertama yang sudah empat tahun ia perjuangkan kini nampak begitu bahagia dengan kehidupan barunya bersama Naina. Dan suaminya Kevin, dalam hitungan bulan lagi akan meninggalkanya. Bahkan Queen sudah mendapat kabar jika pernikahan Kevin dan Melody akan diselenggarakan dengan mewah. Dapat Queen pastikan jika pernikahan Kevin besok adalah pernikahan yang dinantikan kedua keluarga besar Kevin dan Melody. Berbeda dengan pernikahannya yang terjadi karena sebuah kesalahan.
"Kau harus tahu jika cintaku akan terus bersamamu."Ucap Mirza sungguh-sungguh.
Queen hanya bisa tersenyum sebagai jawaban. Untuk saat ini ia tidak bisa menjanjikan apa pun pada Mirza terlebih untuk hatinya. Apa lagi saat ini sudah ada nama pria lain setelah Daniel yang sudah tertanam dalam di hatinya.
"Berjanjilah jika kau akan bahagia di tempat yang baru." Ucap Mirza kemudian karena tidak mendapatkan jawaban dari Queen.
"Aku berjanji untuk itu. Tidak akan aku biarkan hati dan pemikiranku bernasib sama seperti saat aku berada di sini." Ucap Queen dengan yakin.
Mirza tersenyum mendengarnya. Saat ini ia sudah semakin yakin membawa Queen pergi bersamanya ke tempat yang baru dan berharap kebahagiaannya dan Queen akan hadir di sana.
"Jam berapa kita akan pergi?" tanya Queen.
"Tunggulah sebentar. Asistenku masih menyiapkan mobil untuk kita pergi." Ucap Mirza.
"Baiklah." Balas Queen dengan tersenyum.
Mirza pun berpamitan sebentar untuk melakukan panggilan dengan asistennya. Sementara Queen terdiam di posisinya dengan pikiran yang kembali melayang pada sosok baru yang sudah menghancurkan cinta yang ia punya.
"Hari ini atau pun besok, kami akan tetap berpisah. Lalu untuk apa aku masih tetap bertahan jika ujungnya akan berakhir sama?" Gumam Queen dengan mata yang sudah mengembun.
Dug
Satu tendangan dari dalam perutnya berhasil membuat Queen meringis kesakitan. "Kenapa anak Mommy sangat rewel sejak tadi, hem?" Tanya Queen seraya mengelus perutnya. Berharap bayi dalam kandungannya tidak lagi rewel.
Dug
Bukannya berhenti, bayinya justru semakin menendang dengan kencang hingga membuat Queen semakin meringis kesakitan. "Mommy mohon jangan rewel. Bukankah kita ingin pergi ke tempat yang baru dan akan menjalani kehidupan yang lebih baik di sana?" Queen kembali mengelus perut buncitnya.
"Ada apa?" Wajah Mirza nampak cemas melihat Queen meringis kesakitan.
Queen membuka kedua kelopak matanya lalu menatap Mirza dengan tersenyum. "Aku tidak apa-apa." Kilahnya.
"Kau jangan berbohong. Aku dapat melihatmu tengah kesakitan." Ucap Mirza.
"Bayiku menendang cukup kencang." Ucap Queen pada akhirnya.
Mirza menghembuskan nafas bebas di udara lalu memilih duduk di samping Queen. "Bolehkah aku mengelusnya? Aku hanya ingin menenangkannya agar tidak rewel dan menyakitimu." Pinta Mirza.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya dan klik favorit agar teman-teman tidak ketinggalan info Update.
Sambil menunggu Queenara update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
kepin bakal balik lagi ke Quee